A Test of Cluster Sampling in Forest Inventories

1975 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 269-272 ◽  
Author(s):  
G. M. Bonnor

During a recent pilot survey in Newfoundland, forest data were collected using a stratified, one-stage cluster-sampling design. The data were analyzed to determine if, within the stratified framework, cluster sampling would be more efficient than simple random sampling. Each cluster consisted of five point-samples located in a straight line. For the analysis, volume and variance estimates were determined from clusters of 1,2,3,4 and 5 points. During the survey, records were kept of the time required to complete various field-sampling tasks. These were used in lieu of cost data in the analysis. Results indicated that, for the given conditions, simple random sampling was more efficient than cluster sampling. However, relatively small changes in the conditions would make cluster sampling more efficient.

1987 ◽  
Vol 17 (5) ◽  
pp. 442-447
Author(s):  
Tiberius Cunia

The approach used by Cunia to combine the error from sample plots with the error from volume or biomass tables when Continuous Forest Inventory (CFI) estimates of current values and growth are calculated is extended to the CFI systems using Sampling with Partial Replacement (SPR). The formulae are derived for the case of SPR on two measurement occasions when (i) volume or biomass tables are constructed from linear regressions for which an estimate of the covariance matrix of the regression coefficients is known, and (ii) the sample plots or points are selected by random sampling independently of the given volume or biomass regression functions.


2010 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
M. Arry Djauhari

Pemerintah Kota Banjar dalam memberikan pelayanan kesehatan masih tergantung kepada kebijakan perimbangan keuangan, karena terbatasnya sumberdaya yang di miliki. Implementasi kebijakan perimbangan keuangan yang belum optimal dengan indikasi terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas yang memperlihatkan kecenderungan pengaruh yang terbesar dalam dimensi implementasi kebijakan. Keterbatasan kemampuan dalam mengelola sumber daya baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia sangat tergantung kepada kemampuan keuangan daerah sendiri dalam pembiayaan penyelenggaraan otonomi daerahnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, dengan sample gugus bertahap (Cluster sampling), pengambilan sampel dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah-wilayah administratif yang terdapat pusat pelayanan kesehatan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Pengolahan data diuji dengan menggunakan Structure Equation Modeling (SEM) dengan suatu prosedur yang di dasarkan pada Methods of Succesive Interval. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan perimbangan keuangan dalam pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan pada dimensi komunikasi, sumberdaya, disposisi/sikap pelaksana dan struktur birokrasi secara bersama-sama atau tersendiri secara signifikan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Dimensi dukungan merupakan dimensi yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan pelayanan kesehatan diikuti dengan struktur birokrasi, sumberdaya dan komunikasi.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Anisa Rosdiana

Penumpang memiliki peran sentral selaku pembuat keputusan untuk menggunakan maskapai penerbangan. Namun pertumbuhan jumlah penumpang Air Asia mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena reputasi Air Asia yang kurang baik. Melalui upaya kinerja harga, diharapkan dapat meningkatkan jumlah pertumbuhan penumpang Air Asia.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) gambaran kinerja harga pada penumpang maskapai penerbangan Air Asia (2) gambaran reputasi Air Asia pada penumpang maskapai penerbangan Air Asia (3) gambaran keputusan menggunakan pada penumpang maskapai penerbangan Air Asia (4) pengaruh kinerja harga terhadap reputasi dan keputusan menggunakan masakapai penerbanganAir Asia.Objek dari penelitian ini adalah penumpang Air Asia dengan rute Bandung – Denpasar, adapun metode penelitiannya menggunakan deskriftif dan verifikatif. Sumber data yang dipergunakan adalah primer dan sekunder. Populasi sebanyak 214.450 orang diambil sample penelitian sejumlah 100 orang. Simple Random Sampling khususnya Cluster Sampling merupakan teknik pengambilan sample yang penulis pilih. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan studi literatur. Untuk mengukur besarnya pengaruh kinerja harga terhadap reputasi dan keputusan menggunakan maskapai penerbangan, digunakan teknik analisis data path (analisis jalur). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pelaksanaan kinerja harga dinilai oleh penumpang cukup tinggi. Reputasi dinilai cukup tinggi, sedangkan keadaan keputusan menggunakan maskapai penerbangan secara umum dinilai cukup tinggi. Besarnya pengaruh kinerja harga terhadap reputasi adalah cukup tinggi sebesar 60,8%. Besarnya pengaruh kinerja harga terhadap keputusan menggunakan maskapai penerbangan adalah cukup tinggi sebesar 75,8%. Besarnya pengaruh reputasi terhadap keputusan menggunakan maskapai penerbangan adalah cukup tinggi sebesar 69,3%. Sedangkan pengaruh kinerja harga terhadap reputasi dan keputusan menggunakan maskapai penerbangan berpengaruh secara simultan signifikan. Hasil penelitian, maka perlu diadakannya usaha dalam peningkatan kinerja harga yang sesuai dengan harapan penumpang termasuk dalam kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan reputasi perusahaan sehingga penumpang memutuskan untuk menggunakan maskapai penerbangan Air Asia


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Brenda Muhavi Madegwa ◽  
Sr. Dr. Elizabeth Piliyesi ◽  
Sr. Dr. Theonestina Katundano

Purpose: The purpose of this study was to investigate to what extent the socio- economic background of parents influence the academic performance of students in public secondary schools in Ikolomani Sub- County, Kakamega County. This study was guided by the following research questions: How does parental level of education influence students’ performance? How does parental occupation level influence students’ performance? How does parental income level influence students’performance? What are the socioeconomic challenges facing parents in enhancing students’ academic performance in public secondary schools in lkolomani Sub-County? What are the possible solutions to enhance students’ academic performance in public secondary schools in lkolomani Sub-County?Methodology: The study used both quantitative and qualitative research approaches. The study employed proportionate stratified random sampling to select the schools while purposive, cluster sampling and simple random sampling was used to select the students. Teachers were selected using stratified and simple random sampling. Principals, parents’ representatives and Education officer were purposively selected. Data were collected using questionnaires, document analysis and interview guide. Qualitative and quantitative data were concurrently collected and analyzed. Statistical package for Social Science (SPSS version 23) was used to analyze quantitative data while qualitative data was analyzed thematically to obtain views and perceptions of the respondents.Results: The study found that parental socio-economic background played  a key role in enhancement of students’ academic performance.Recommendations: The study recommended that parents should be encouraged to start small income generating business so as to cater for the educational needs of their children.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Jasmadi Jasmadi ◽  
Aulia Azzama

Some adolescence among at Banda Aceh could not to accept their physical self either excess or a deficiency in themself so that the adolescence doing the imitating behavior others people as a model (the idol) with consumptive behavior a manner in order to change the appearance for the sake of to cover their a deficiency. This objective research is to know the relationship between self esteem and consumptive behavior on adolescence at Banda Aceh and the hypothesis presented in this objective research are there is a negative relationship between self esteem and consumptive behavior on adolescence at Banda Aceh. The sample in this objective research involving 84 adolescence and sampling design by using simple random sampling. Data collected by using psychology scales is Self Esteem Scales compiled with reference to the Coopersmith theory (1967) and Consumptive Behavior Scales compiled with reference to the Sumartono theory (2002). Data to analys by using Product Moment correlation technique with correlation coefisient (r) was -0,324 and significant value (p) was 0,003 (p


2014 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
H.S. Jhajj ◽  
Kusam Lata

Using auxiliary information, a family of difference-cum-exponential type estimators for estimating the population variance of variable under study have been proposed under double sampling design. Expressions for bias, mean squared error and its minimum values have been obtained. The comparisons have been made with the regression-type estimator by using simple random sampling at both occasions in double sampling design. It has also been shown that better estimators can be obtained from the proposed family of estimators which are more efficient than the linear regression type estimator. Results have also been illustrated numerically as well asgraphically.


At- Tarbawi ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 26-41
Author(s):  
Zainal Abidin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang metode saintifik dalam implementasi kurikulum 2013 dalam merancang dan melaksanakan  pembelajaran PAI pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi Aceh. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method concurrent nested/concurrent embedded strategy) yang dilaksanakan pada 102 sekolah dengan menggunakan instrumen kuesioner dan 12 sekolah menggunakan instrumen wawancara. Penelitian ini melibatkan 211 guru PAI yang dipilih melalui persampelan porposive sampling, simple random sampling dan cluster sampling persampelan untuk kuantitatif dan 12 responden untuk kualitatif. Analisis data penelitian kuantitatif menggunakan statistik inferensi melalui analisis uji-t serta menggunakan analisis data wawancara untuk kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan guru PAI dalam memahami metode saintifik berdasarkan pada substansi kurikulum 2013. Ini menunjukkan bahwa guru PAI wilayah dalam Kota lebih memahami metode pembelajaran saintifik dibandingkan dengan guru PAI luar Kota.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 67-75
Author(s):  
Septi Machelia Champaca Nursery ◽  
Lucia Andi Chrismilasari ◽  
Mariani Mariani

Latar Belakang : Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan usaha yang dilakukan untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan. Rumah Sakit harus membangun sistem yang menjamin bahwa pelayanan yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat.  Keamanan Pasien di rumah sakit dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan benar. Kesalahan dalam identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya, salah satunya adalah kesalahan dalam pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, sikap dan budaya keselamatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien oleh perawat sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 43 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan cluster sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 17 item kuesioner pengetahuan, 12 item kuesioner sikap, 39 item kuesioner budaya keselamatan dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil analisis bivariat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat didapatka hasil, Correlation Coefficient (r) dan signifikansi (p)  =  (r) = 0,211 (p) = 0,174 (pengetahuan dan identifikasi pasien), (r) = 0,139 (p) = 0,372 (sikap dan identifikasi pasien), (r) = 0,483 (p) = 0,001 (budaya keselamatan dan identifikasi pasien). Kesimpulan : Faktor budaya keselamatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Tamiang Layang, sedangkan faktor pengetahuan dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.  Kata Kunci : Identifikasi pasien, kesalahan pemberian obat, pengetahuan, sikap, budaya keselamatan.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Cucu Herawati

Latar Belakang: Kecacatan yang dialami oleh penderita kusta menyebabkan berbagai dampak diantaranya dampak sosial, psikologis, dan ekonomi. Dampak sosial yang dialami penderita yaitu terisolasi dari pergaulan karena adanya stigma dan dsikriminasi, masalah psikologis menimbulkan stres, cemas dan depresi, serta dampak ekonomi dapat meningkatkan kemiskinan karena kurangnya produktifitas penderita. Maka diperlukan upaya pencegahan supaya tidak mengalami cacat diantaranya dengan perawatan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pendapatan, tipe kusta, dan perawatan diri terhadap cacat tingkat II kusta. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Total populasi 43 penderita dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling, untuk menentukan mana saja yang termasuk sampel dari tiap Puskesmas menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan telaah dokumen. Hasil: Didapatkan tidak ada hubungan antara tipe kusta (p=0.234) dengan cacat tingkat II dan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan (p=0.042), pendapatan (p=0.009), dan perawatan diri (0.001) dengan cacat tingkat II di Kabupaten Cirebon Tahun 2019. Nilai OR perawatan diri sebesar 11.73 maka perawatan diri yang kurang mempunyai risiko 12 kali terjadinya cacat tingkat II dibandingkan dengan yang melakukan perawatan diri baik. Kesimpulan: Perlunya peningkatan peran aktif penderita untuk mencari informasi tentang penyakit kusta dan meningkatkan perilaku kebiasaan perawatan diri yang rutin untuk mencegah terjadinya cacat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document