Does Alzheimer’s Disease with Early Onset Progress Faster than with Late Onset A Case-Control Study of Clinical Progression and Cerebrospinal Fluid Biomarkers

2012 ◽  
Vol 33 (2-3) ◽  
pp. 111-117 ◽  
Author(s):  
H. Grønning ◽  
A. Rahmani ◽  
J. Gyllenborg ◽  
R.B. Dessau ◽  
P. Høgh
2016 ◽  
Vol 136 (9) ◽  
pp. S167
Author(s):  
E.A. Janka ◽  
D. Töröcsik ◽  
K. Gáspár ◽  
E. Bodnár ◽  
I. Sawhney ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 405
Author(s):  
Putri Rahmawati ◽  
Mayetti Mayetti ◽  
Sukri Rahman

Sepsis neonatorum merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah utama pada neonatus saat ini, karena banyaknya faktor risiko yang belum dapat dicegah.Salah satu faktor risiko tersebut adalah berat badan lahir rendah atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan sepsis neonatorum dengan berat badan lahir pada bayi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik retrospektif dengan metode case control study. Populasi adalah seluruh neonatus yang mengalami sepsis neonatorum (kasus) dan yang tidak mengalami sepsis neonatorum (kontrol) yang diambil dari data rekam medik RSUP.Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2014 sampai Juli 2016. Subjek penelitian adalah populasi dengan data rekam medik yang lengkap. Hasil penelitian diolah dengan uji Chi-square. Jumlah subjek penelitian adalah 162 orang yang terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol. Dari 81 neonatus yang mengalami sepsis neonatorum, 43 diantaranya mengalami sepsis dengan late onset sepsis, 38 dengan early onset sepsis, 25 dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan 56 tidak BBLR. Setelah dilakukan uji hubungan antara sepsis neonatorum dengan berat badan lahir menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p=0,601, OR=1,276, CI= 0,643-2,530. Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sepsis neonatorum dengan berat badan lahir bayi. BBLR memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami sepsis daripada yang tidak BBLR.


2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 405
Author(s):  
Putri Rahmawati ◽  
Mayetti Mayetti ◽  
Sukri Rahman

Sepsis neonatorum merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah utama pada neonatus saat ini, karena banyaknya faktor risiko yang belum dapat dicegah.Salah satu faktor risiko tersebut adalah berat badan lahir rendah atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan sepsis neonatorum dengan berat badan lahir pada bayi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik retrospektif dengan metode case control study. Populasi adalah seluruh neonatus yang mengalami sepsis neonatorum (kasus) dan yang tidak mengalami sepsis neonatorum (kontrol) yang diambil dari data rekam medik RSUP.Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2014 sampai Juli 2016. Subjek penelitian adalah populasi dengan data rekam medik yang lengkap. Hasil penelitian diolah dengan uji Chi-square. Jumlah subjek penelitian adalah 162 orang yang terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol. Dari 81 neonatus yang mengalami sepsis neonatorum, 43 diantaranya mengalami sepsis dengan late onset sepsis, 38 dengan early onset sepsis, 25 dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan 56 tidak BBLR. Setelah dilakukan uji hubungan antara sepsis neonatorum dengan berat badan lahir menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p=0,601, OR=1,276, CI= 0,643-2,530. Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sepsis neonatorum dengan berat badan lahir bayi. BBLR memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami sepsis daripada yang tidak BBLR.


Author(s):  
Hsiao-Ling Chen ◽  
Hsiu-Mei Chang ◽  
Horng-Jiun Wu ◽  
Ying-Chi Lin ◽  
Yu- Han Chang ◽  
...  

2014 ◽  
Vol 23 (4) ◽  
pp. 296-302 ◽  
Author(s):  
Leah M. Ferrucci ◽  
Brenda Cartmel ◽  
Annette M. Molinaro ◽  
David J. Leffell ◽  
Allen E. Bale ◽  
...  

Author(s):  
Shaimaa Reda Abdelmaksoud ◽  
Mostafa Abdel-Azim Mostafa ◽  
Rana Atef khashaba ◽  
Effat Assar

Objective The aim of the study is to investigate the relation of neonatal and maternal vitamin D and late-onset sepsis (LOS) Study Design One-hundred twenty term neonates along with their mothers were enrolled in this case–control study. Sixty neonates who were admitted in the neonatal intensive care unit by LOS and had not been previously admitted for last 48 hours and did not receive antibiotics or vitamin D were enrolled as cases (sepsis) group. On the other hand, 60 healthy term neonates were referred as control group. Maternal and neonatal serum 25-OH vitamin D levels were assessed in both the cohorts. Results Maternal and neonatal 25-OH vitamin D levels in cases (17.2 and 16.1 ng/mL, respectively) were significantly lower than in controls (22.7 and 21 ng/mL, respectively) p = 0.001. In the study group, the neonatal 25-OH vitamin D was negatively correlated with C-reactive protein and length of hospital stay (r = −0.616 and −0.596, respectively) p <0.001 for both. With a cut-off value of 12.9 ng/mL, the specificity and positive predictive value of neonatal vitamin D were 83.3 and 74.4%, respectively. The odds ratio was 1.088 (95% CI = 1.034–1.144)) for LOS in vitamin D-deficient neonates. Conclusion Neonates with higher vitamin D level are at lower risk of LOS than those with vitamin D deficiency. Maternal vitamin D correlates with neonatal vitamin D. These data suggest that maternal vitamin supplementation during pregnancy may lower the risk of LOS. Key Points


2009 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 467-471 ◽  
Author(s):  
Ana Carolina Cancelier ◽  
Fabricia Petronilho ◽  
Adalisa Reinke ◽  
Larissa Constantino ◽  
Roberta Machado ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 22 (9) ◽  
Author(s):  
Yanchang Zhang ◽  
Brenda Cartmel ◽  
Courtney C Choy ◽  
Annette M Molinaro ◽  
David J Leffell ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Kosmas Sarafidis ◽  
Anastasia Chrysovalantou Chatziioannou ◽  
Agathi Thomaidou ◽  
Helen Gika ◽  
Emmanouel Mikros ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document