Kota Pekalongan berada di Pulau Jawa bagian Utara. Jumlah penduduk kota pekalongan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2008 jumlah penduduk Kota Pekalongan sebanyak 271.990 jiwa kemudian menjadi 290.347 di Tahun 2012.. Untuk memenuhi kebutuhan air, peduduk Kota Pekalongan menggunakan sumur gali yang menyadap air dari akuifer bebas atau akuifer dangkal. Air tanah bebas sangat rentan terhadap pencemaran akibat pengaruh letaknya yang dangkal dan aktivitas manusia. Oleh sebab itu diperlukan suatu kajian mengenai kerentanan air tanah terhadap kontaminan. Analisis dilakukan denganmenggunakan metode DRASTIC. Metode ini merupakan metode pombobotan berdasarkan beberapa parameter, yaitu: kedalaman muka air tanah (D), jumlah area recharge (R), litologi akuifer (A), jenis media tanah (S), topografi (T), jenis media zona tak jenuh air (I), dan konduktivitas hidrolika (C). Berdasarkan hasil analisis DRASTIC, terdapat tiga tingkat kerentanan yaitu: daerah tingkat kerentanan sedang dengan nilai DRASTIC Indeks (DI) 101-140, daerah tingkat kerentanan tinggi dengan nilai DI 141-180, dan daerah tingkat kerentanan sangat tinggi dengan nilai DI >180.[An Assessment of Groundwater Vulnerability of Contaminant Using DRASTIC Method in Pekalongan City] Pekalongan city which located on the north of Java Island is growing fast, in particular in the population growth. In 2008, total population in Pekalongan city was 271.990 inhabitants increased then up to 290.347 inhabitants in 2012. To fill the water necessary, people in Pekalongan city are using dug wells which are abstracted groundwater from the unconfined aquifer or shallow aquifer. Shallow groundwater can be vulnerabe which are influenced by surface and human activities. Thus, it requires an assessment of the groundwater vulnerability and risk of contaminant. It was analyzed by DRASTIC method. The DRASTIC method is applied by using weighted of some parameters, i.e.: groundwater Depth (D), amount of Recharge (R), Aquifer type (A), Soil type (S), topography (T), Impact of unsatuated zone (I), and hydraulic Conductivity (C). DRASTIC Index (DI) results in three vulnerability levels which are medium with DI 101-140, high with DI around 141-180 and above 180 for high vulnerable of contaminant.