scholarly journals Perubahan Kesiapsiagaan Masyarakat DAS Beringin Kota Semarang dalam Menghadapi Ancaman Banjir Bandang

2014 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 231 ◽  
Author(s):  
Afrizal Novan Nurromansyah ◽  
Jawoto Sih Setyono

<p class="Abstract">Pada tahun 2010 terjadi banjir bandang besar di kawasan DAS Beringin Kota Semarang. Pasca kejadian tersebut, pemerintah bersama masyarakat Kota Semarang menjalankan program ketahanan kota melalui program Flood Early Warning System (FEWS) yang dilaksanakan di Kawasan DAS Beringin. Salah satu prioritas tindakannya adalah memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perubahan upaya kesiapsiagaan yang terjadi setelah berjalannya program FEWS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode sampling menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dengan teknik analisis data menerapkan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, perubahan kesiapsiagaan terjadi pada upaya pemahaman kebencanaan, mobilisasi sumber daya, sistem peringatan dini banjir bandang, dan perencanaan kesiapsiagaan. Pemahaman kebencanaan terjadi perubahan pada aspek sumber informasi pengetahuan dan aspek paradigma tindakan mitigatif bencana. Pada upaya kesiapsiagaan terkait mobilisasi sumber daya, perubahan terjadi pada aspek ketersediaan tim bencana, prosedur komando, aspek peran kelembagaan, aspek struktur kelembagaan, aspek skema komunikasi dan koordinasi, kesepakatan penggunaan alat dan manajemen komunikasi ke luar dan dalam wilayah.</p>

2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
Author(s):  
Rina Erayanti

ABSTRACT The importance of financial management as a vital aspect of the company should be considered and managed properly if the company remains to maintain the sustainable business. Development of an early warning system model is needed to anticipate the financial distress, because this model can identify and improve the condition prior to the crisis. This research aims to examine the liquidity (CR, QR), profitability (ROI, ROE), leverage (DER, DAR), the effect of financial distress. The sample used in this research is the company's transportation, infrastructure and utilities sector in Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period year 2012-2016. This research uses purposive sampling, which obtained 171 samples of observations from 39 companies. The hypothesis is examined by using regression logistic. The result shows that the ratio of ROI havesignificant effect on the company’s financial distress. While the CR, QR, ROE DER and DAR have no effect on the company’s financial distress. ABSTRAK Pentingnya pengelolaan keuangan sebagai aspek vital perusahaan benar-benar harus diperhatikan dan dikelola dengan baik jika perusahaan tetap untuk dapat menjaga kelangsungan hidup usahanya. Diperlukan pengembangan model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress, karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasikan bahkan untuk memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh likuiditas (CR, QR), profitabilitas (ROI, ROE), leverage (DER, DAR), terhadap prediksi financial distress pada perusahaan sektor transportasi, infrastruktur dan utilities yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2016. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 171 sampel observasi dari 39 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regression logistik. Hasil pengujian hipotesis mununjukkan bahwa variabel ROI berpengaruh signifikan terhadap financial distress perusahaan. Sedangkan variabel CR, QR, ROE, DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap financial distress perusahaan.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Anja Hesnia Kholis ◽  
Nurul Hidayah ◽  
Ratna Puji Priyanti ◽  
Asri Asri ◽  
Agusta Dian Ellina

 ABSTRACTEmergency monitoring in the hospital is very important to be carried out, as one form of responsibility for early detection of deterioration patients. The implementation of the Early Warning System in Hospital is still being evaluated by the quality of service to find out its effectiveness. The purpose of this study was to explore the experiences and perceptions of nurses about the implementation of emergency monitoring in hospital. This study was a qualitative design. Participants were 6 female team leader  nurses, with average age 35.3 y.o, and average working experience 11.3 years, used purposive sampling. Data were collected by in-depth interviews and field notes. Data were analyzed using thematic analysis method by Flick. The findings of the study identified 3 themes: (1) personal themes; (2) environmental themes; (3) Patient themes. The results showed that the implementation of emergency monitoring in the inpatients units in hospital was still not optimal. The implementation of the Early Warning System is expected to be carried out on an ongoing basis so that its implementation is effective. Socialization, training, supervision, and adequate infrastructure are needed as well as consistency algorithms for early identification of the patient's condition and getting immediate assistance.ABSTRAK Pemantauan kedaruratan di rumah sakit sangat penting dilakukan, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab untuk deteksi dini kemunduran pasien. Penerapan Sistem Peringatan Dini di Rumah Sakit masih terus dievaluasi kualitas pelayanannya untuk mengetahui efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman dan persepsi perawat tentang pelaksanaan pemantauan kegawatdaruratan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peserta penelitian adalah 6 perawat ketua tim wanita, dengan usia rata-rata 35,3 tahun, dan pengalaman kerja rata-rata 11,3 tahun, menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Data dianalisis menggunakan metode analisis tematik oleh Flick. Temuan penelitian mengidentifikasi 3 tema: (1) tema pribadi; (2) tema lingkungan; (3) Tema pasien. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemantauan kegawatdaruratan di unit rawat inap rumah sakit masih belum optimal. Penerapan Sistem Peringatan Dini diharapkan dapat dilakukan secara berkesinambungan agar pelaksanaannya efektif. Dibutuhkan sosialisasi, pelatihan, supervisi, dan infrastruktur yang memadai serta konsistensi algoritme untuk identifikasi awal kondisi pasien dan mendapatkan bantuan segera.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Veronika Hutabarat ◽  
Enie Novieastari ◽  
Satinah Satinah

Salah satu faktor dalam meningkatkan penerapan keselamatan pasien adalah ketersediaan dan efektifitas prasarana dalam rumah sakit. Early warning system (EWS) merupakan prasarana dalam mendeteksi perubahan dini  kondisi pasien. Penatalaksanaan EWS masih kurang efektif karena parameter dan nilai rentang scorenya belum sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan penulisan untuk mengidentifikasi efektifitas EWS dalam penerapan keselamatan pasien. Metode penulisan action research melalui proses diagnosa, planning action, intervensi, evaluasi dan  refleksi. Responden dalam penelitian ini adalah  perawat yang bertugas di area respirasi dan pasien dengan kasus kompleks respirasi di Rumah Sakit Pusat Rujukan Pernapasan Persahabatan Jakarta. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul belum optimalnya implementasi early warning system dalam penerapan keselamatan pasien. Hasilnya 100% perawat mengatakan REWS membantu mendeteksi kondisi pasien, 97,4 % perawat mengatakan lebih efektif dan 92,3 % perawat mengatakan lebih efesien mendeteksi perubahan kondisi pasien. Modifikasi EWS menjadi REWS lebih efektif dan efesien dilakukan karena disesuaikan dengan jenis dan kekhususan Rumah Sakit dan berdampak terhadap kualitas asuhan keperawatan dalam menerapkan keselamatan pasien. Rekomendasi perlu dilakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi t.erhadap implementasi REWS dan pengembangan aplikasi berbasis tehnologi


PEDIATRICS ◽  
2016 ◽  
Vol 137 (Supplement 3) ◽  
pp. 256A-256A
Author(s):  
Catherine Ross ◽  
Iliana Harrysson ◽  
Lynda Knight ◽  
Veena Goel ◽  
Sarah Poole ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Riski Fitriani

Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.


Author(s):  
Marianne Guffanti ◽  
William E. Scott ◽  
Carolyn L. Driedger ◽  
John W. Ewert

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document