scholarly journals DESAIN PEMBELAJARAN MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN KONTEKS RESEP EMPEK-EMPEK UNTUK MEDUKUNG KEMAMPUAN BERNALAR SISWA SMP

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 103-121
Author(s):  
Rahma Siska Utari

Bernalar dalam perbandingan merupakan salah satu topik penting pada pembelajaran matematika SMP. Penelitian ini bertujuan menghasilkan lintasan belajar materi perbandingan menggunakan konteks resep empek-empek dan bagaimana konteks tersebut dapat mendukung kemampuan bernalar siswa. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Subjek penelitian adalah 45 siswa kelas VII SMPN 55 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah design research, dugaan lintasan belajar (Hypothetical Learning Trajectory) dikembangkan dari aktivitas pembelajaran menggunakan konteks resep empek-empek. Pengembangan secara teoritis dilaksanakan melalui proses interatif meliputi merancang aktivitas pembelajaran (preliminary design), melaksanakan pembelajaran (teaching experiment) dan melakukan analisis retrospektif (restrospective analysis) dalam rangka memberi kontribusi terhadap teori pembelajaran lokal (Local Intructional Theory) untuk mendukung siswa bernalar dalam perbandingan. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa hal meliputi membuat rekaman video tentang kejadian di kelas dan kerja kelompok, mengumpulkan hasil kerja siswa, dan mewawancarai siswa. Hypothetical Learning Trajectory (HLT) yang telah dirancang kemudian dibandingkan dengan Actual Learning Trajectory (ALT) siswa yang sebenarnya selama pelaksanaan pembelajaran (teaching experiment) untuk menganalisis apakah siswa belajar atau tidak belajar dari apa yang telah dirancang dirangkaian pembelajaran. Analisis retrospektif terhadap pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan konteks resep empek-empek dapat mendukung kemampuan bernalar siswa SMP.

2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Gregorius Sebo Bito

The purpose of this study was to describes the use of student’s contribution as a transition tool at each level of learning the fraction operation concept. This study involved fourth grade students of an elementary school in Ngada East Nusa Tenggara. The type of this research is Design Research with three stages, namely: initial design, teaching experiment and retrospective analysis. This research begins conduct a hypothetical learning trajectory (HLT) of fraction operations concept. The HLT has been tested before the actual learning process (ALT). The results of the retrospective analysis obtained an overview of the Actual Learning Trajectory (ALT) show that the use of various student’s contribution at each level of learning can lead to understanding the fraction operation concept.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Rika Firma Yenni ◽  
Malalina Malalina

Peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator. sedangkan peran siswa lebih banyak aktif untuk berfikir dan mengkomunikasikan argumentasinya, menjustifikasi jawaban, serta melatih nuansa demokrasi dengan menghargai pendapat atau strategi teman lain. Penelitian ini bertujuan menghasilkan Local Instructional Theory (LIT) dalam pembelajaran materi hubungan antar garis yang mendukung pemahaman konsep siswa di kelas IV Sekolah Dasar. Pada materi ini, menuntut siswa dapat menyelesaikan permasalahan hubungan antar garis secara kontekstual. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Fajar Siddiq Palembang. Metode yang digunakan adalah design research terdiri dari tiga tahap, yaitu: preliminary design, design experiment (pilot experiment dan teaching experiment), dan retrospective analysis. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pilot experiment. Penelitian ini mengembangkan hasil pembelajaran hubungan antar garis dengan menunjukkan aktivitas dan prosedur serta strategi siswa dalam menemukan ide atau strategi dalam mendeskripsikan materi hubungan antar garis. Pada bagian ini, akan dibahas penggunaan garis lurus sebagai starting point pembelajaran hubungan antar garis dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai pendekatan yang mendukung aktivitas dari penggunaan konteks tersebut. Selain itu, perubahan dari Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ke Learning Trajectory (LT) melalui aktivitas, dilakukan dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, rekaman video, foto, dan lembar aktivitas siswa


2019 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 397-408 ◽  
Author(s):  
Heris Hendriana ◽  
Rully Charitas Indra Prahmana ◽  
Wahyu Hidayat

The rural area's student difficulties in learning the concept of number operation had been documented by several studies, especially for the case of multiplication. The teacher typically introduces the multiplication concepts using the formula without involving the concept itself. Furthermore, this study aims to design learning trajectory on multiplication operations in the Mathematics of GASING (Math GASING) by focusing more on the concept itself than the formula and by starting from the informal to a formal level of teaching. Design research used as the research method to solve this problem consisting of three phases, namely preliminary design, teaching experiment, and retrospective analysis. The research results show that the Math GASING has a real contribution for students to understanding and mastering in the concept of the multiplication operations. This research also explains the strategy and the model discovered by students in learning multiplication that the students used as a basic concept of multiplication. Finally, the students were able to understand the concept of multiplication more easily, and they showed interest in using this learning trajectory.


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Asep Budiyono ◽  
Widya Kusumaningsih ◽  
Irkham Ulil Albab

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Hypothetical Learning Trajectory(HLT)dalam membantu siswa dalam memahami konsep luas lingkaran serta mengetahui strategi yang digunakan oleh siswa terhadap Hypothetical Learning Trajectory(HLT) yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Petarukan, Kabupaten Pemalang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII, dengan melalui 2 tahap yaitu pilot experiment melibatkan 6 siswa dari kelas VIII C dan dilanjutkan teaching experiment yang melibatkan 30 siswa dari kelas VIII B. Penelitian ini menggunakan metode design research yang didalamnya terdapat HLT yang memegang peranan sangat penting sebagai desain dan instrumen penelitian. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan konteks peralatan dapur yaitu gelas, piring dan mangkuk sesuai dengan karakteristik dari RME. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dapatmembantu siswa 1) membuat potongan juring lingkaran dan mengubahnya menjadi sebuah bangun datar baru yaitu trapesium, 2) menemukan sendiri konsep luas lingkaran dengan pendekatan trapesium, 3) menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep luas lingkaran. Adapun strategi yang digunakan siswa yaitu 1)mensketsakan permukaan perlatan dapur berupa lingkaran, 2) membandingan keliling dan diameter lingkaran untuk memperoleh nilai phi, 3)menyusun juring menjadi trapesium dan memformulasikan konsep luas lingkaran, 4) menerapkan konsep luas lingkaran.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 437
Author(s):  
Wiwik Widyawati ◽  
Ratu Ilma Indra Putri ◽  
Unsri Somakim

The aims this study are to produce Learning Trajectory use Rumah Limas as context. The approach used is Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). The subjects were 26 students of class seventh of SMPN 1 Keluang. This study was using design research approach, the hypothetical Learning Trajectory was developed from a set of activities using Rumah Limas as context. In theory the development carried through the interactive process comprise of preliminary design, teaching experiment and restrospective analysis to contribute to Local Instruction Theory (LIT) to supporting students learn of angle. Data collected by making video recording about incident in the class, collecting students worksheet, giving pretest and postest, interviewing students. The designed HLT compared with Actual Learning Trajectory (ALT) during teaching experiment to analyze whether the students learned or didn't learn from what we had designed in the instructional sequence. Retrospective analysis of teaching experiment showed that by using Rumah Limas as context can support students learning of angle.


JIPMat ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Widya Kusumaningsih ◽  
Irkham Ulil Albab ◽  
Septian Dwi Angga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dalam membantu siswa memahami konsep ukuran pemusatan data. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Ungaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII, dengan 2 tahap yaitu pilot experiment yang melibatkan 6 siswa dari kelas VIII B dan dilanjutkan teaching experiment yang melibatkan 25 siswa dari kelas VIII C. Penelitian ini menggunakan metode design research yang menggunakan HLT. HLT memegang peran yang sangat penting sebagai desain dan instrumen utama dalam penelitian. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan konteks game rating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HLT dapat membantu siswa 1) menemukan sendiri bagaimana menghitung mean, median dan modus melalui bentuk representasi matematis, 2) menemukan sendiri konsep ukuran pemusatan data, 3) menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep ukuran pemusatan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui serangkaian aktivitas yang telah dilakukan membantu siswa dalam pembelajaran ukuran pemusatan data.


AKSIOMA ◽  
2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 37-52
Author(s):  
Eva Susanti ◽  
Haris Kurniawan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lintasan belajar siswa pada materi pelajaran matematika pola bilangan berdasarkan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan pendekatan STEM (science, Technology, Engineering, mathematics). Penelitian ini merupakan penelitian design research yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu : preliminary design, design experiment,  retrospective analysis. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 27 Palembang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi, wawancara, rekaman video, foto, dan lembar aktivitas siswa. Semua data dikumpulkan dan dianalisis secara retrospective yang beracuan pada HLT (Hypothetical Learning Trajectory). Hasil analisis data menyimpulkan bahwa peneltian ini telah menghasilkan lintasan belajar materi pola bilangan kelas VIII yang valid dan reliable. Validitas tergambar dari HLT dan trackability. Dan reabilitas dilihat dari triangulasi data yang dilihat dari catatan lapangan, lembar observasi, dan rekaman video. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa lintasan belajar materi pola bilangan model pembelajaran PjBL pendekatan STEM membuat aktivitas pembelajaran siswa lebih aktif dan antusias, mengajak siswa untuk kreatif dalam berkreasi, aktif dalam berdiskusi, dan siswa memiliki kemampuan komunikasi presentasi atas hasil kerja kelompoknya menyelesaikan tugas proyek.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 118-130
Author(s):  
Widiawati W. ◽  
Dodi Marzal ◽  
Hariani Juwita

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lintasan belajar dalam membantu siswa pada pembelajaran garis dan sudut dengan konteks pagar buluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah design research type validation studies dengan mengujikan 6 siswa sebelum melibatkan 34 siswa kelas VII MTs Negeri Jambat Balo Pagaralam dengan dugaan lintasan belajar atau Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Kemudian HLT tersebut dikembangkan dan seperangkat aktivitas diterapkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengembangkan pemahaman materi garis dan sudut melalui tiga tahap, yaitu preliminary design, the design experiment, dan retrospective analysis. Penelitian yang dilakukan menghasilkan learning trajectory yang terdiri dari serangkaian proses pembelajaran dalam tiga aktivitas yaitu membuat pagar buluh, menyelesaikan masalah pada materi garis, dan menyelesaikan masalah pada materi sudut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan konteks pagar buluh siswa dapat memahami konsep-konsep dalampembelajaran garis dan sudut serta siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi garis dan sudut pada kehidupan sehari-hari.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 137-148 ◽  
Author(s):  
Rosmalia Septiana ◽  
Ratu Ilma Indra Putri ◽  
Yusuf Hartono

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lintasan belajar anak usia dini yang dapat membantu siswa mengembangkan aspek kognitif khususnya kemampuan mengenal ukuran. Metode yang digunakan adalah Design Research yang terdiri dari tiga tahap, yaitu : desain pendahuluan (preliminary design), desain percobaan mengajar (pilot experiment dan teaching experiment), dan analisis retrospektif. Dalam penelitian ini, serangkaian aktivitas pembelajaran didesain dan dikembangkan berdasarkan  pendekatan  PMRI. Penelitian  ini melibatkan anak usia dini dengan rentang usia 4 – 5 tahun di TK Binama Global School. Penelitian ini menghasilkan Learning Trajectory yang memuat serangkaian  proses pembelajaran anak usia dini dalam mengembangkan aspek kognitif dengan perkembangan dasar mengenal ukuran. Melalui aktivitas ini, siswa dibimbing untuk dapat mengenal ukuran melalui permainan yang disukai siswa, yaitu menuangkan air. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa mengembangkan aspek kognitif  dengan perkembangan dasar mengenal ukuran dan menambah pengalaman belajar yang dapat diterapkan di sekitar lingkungan siswa sehari–hari.  Kata kunci : disain penelitian, pmri, paud, kognitif


2015 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 49-62
Author(s):  
Rully Charitas Indra Prahmana

The purpose of this study is to look at the role of using Mathematics GASING (Math GASING) to help students understand and master the addition concept from the informal level (concrete) to the formal level. The research method used is design research with a preliminary design, teaching experiments, and retrospective analysis stages. This study describes how the Math GASING made a real contribution for students understanding of the concept of addition. The whole strategy and model that requires students to discover, to describe, and to discuss during the construction phase demonstrates how students can use their initial understanding of the addition concept. The stages in the learning trajectory have an important role in understanding the addition concept from informal level to formal level and also make the study of mathematics more easy, fun, and enjoyable.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document