hypothetical learning trajectory
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

77
(FIVE YEARS 50)

H-INDEX

4
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 113-124
Author(s):  
Mariana Marta Towe

Penelitian ini bertujuan untuk merancang langkah-langkah pembelajaran mengenai luas permukaan balok berdasarkan PBL dan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika tentang luas permukaan balok setelah mengalami pembelajaran dengan pendekatan PBL. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Ende tahun 2020. Desain pembelajaran diperoleh dengan mengembangkan Hypothetical Learning Trajectory (HLT), yang membantu siswa mengembangkan konsep luas permukaan balok berdasarkan pendekatan PBL. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah pembelajaran pada materi luas permukaan balok dengan menggunakan pendekatan PBL yaitu (a) mengorientasikan, (b) mengorganisasikan peserta didik, (c) membimbing penelitian secara individu atau kelompok, (d) mengembangkan dan mempresentasikan hasilnya, (e) menganalisis dan mengevaluasi. (2) Terdapat kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII setelah mengikuti pembelajaran berbasis pendekatan PBL, yaitu (a) untuk soal nomor 1 terdapat 14 siswa yang dapat mencapai indikator 1 sampai 4 dalam pemahaman konsep, dan ( b) untuk soal nomor 2, ada 11 dari 14 siswa yang dapat mencapai indikator 1 sampai 4 dalam pemahaman konsep, 3 dari 14 siswa tidak dapat mencapai indikator 3 dan 4 dalam pemahaman konsep.


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
Author(s):  
Rizal Kamsurya ◽  
Masnia Masnia

Numerasi merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang dan tidak terbatas pada melakukan perhitungan, melainkan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari, baik abstrak maupun nyata (Kemdikbud, 2020). Hasil observasi pada pembelajaran geometri di SD Negeri 1 Gondrong Kota Tangerang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan belum berorientasi pada peningkatan keterampilan numerasi siswa. Guru hanya menjelaskan materi berdasarkan buku teks tanpa mendesain pembelajaran sesuai konsep dan kebutuhan siswa. Akibatnya, siswa hanya memiliki pemahaman sesuai dengan penjelasan guru dan tidak mengetahui cara mengaplikasikan konsep.Solusi menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mendesain pembelajaran menggunakan konteks dunia nyata yang mampu merangsang siswa dalam melakukan pemecahan masalah. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah realistik atau konteks dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran (Okuyucu & Bilgin, 2019). Penggunan konteks dunia nyata dalam pembelajaran membuat konsep yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi siswa (Nuraida & Putri, 2019), sehingga dapat meningkatkan pemahaman melalui konstruksi hasil pengetahuan, dan dapat mengaplikasikan dalam pemecahan masalah. Integrasi permainan dengklak dalam PMR diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui konstruksi pengetahuan yang dimiliki kemudian mengaplikasikannya dalam penyelesaian masalah, sehingga meningkatkan keterampilan numerasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran melalui Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dengan Pendekatan Matematika Realistik menggunakan konteks permainan tradisional Dengklaq untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa Sekolah Dasar.Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Design Research untuk mengembangan Teori Instruksional Lokal, yang memuat desain pembelajaran menggunakan PMR dengan konteks permainan tradisional dengklaq. Fokus materi yang akan digunakan dalam desain pembelajaran yaitu geometri pada siswa SD. Karakteristik esensial dari design research yaitu berbentuk siklus (cyclic). Tahapan awal dalam pengembangan Teori Instruksional Lokal yaitu menganalisis pengetahuan yang dibutuhkan siswa (K) sebagai dasar teori dalam perancangan atau desain pembelajaran yang sesuai kebutuhan (D). Perancangan penelitian terdiri dari desain urutan pembelajaran dan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) tentang konsep. Selanjutnya, desain yang telah dikembangkan dilakukan ujicoba dalam bentuk eksperimen pembelajaran untuk mengetahui proses berpikir siswa serta upaya yang perlu dilakukan (E). Data yang diperoleh dilakukan analisis retrospektif (R) untuk merefleksikan data hasil percobaan. Subjek penelitian pada siklus 1 melibatkan 6 orang siswa yang dipilih menggunakan purposive sampling. Pada tahap ini, HLT yang telah dikembangkan dujicoba pada siswa sehingga diketahui ketercapaiannya. Hasil revisi HLT, selanjutnya diaplikasikan pada tahap II dengan jumlah subjek sebanyak 32 siswa kelas 4 SD Negeri 1 Gondrong. Instrumen yang digunakan yaitu wawancara, catatan lapangan dan tes keterampilan numerasi. Instrumen tersebut digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan PMR dan mengukur keterampilan numerasi siswa


Author(s):  
Armando Morales Carballo ◽  
Angie Damián Mojica ◽  
Jessica Maldonado Morales

A hypothetical learning trajectory line is described for the assimilation and fixation of the concept of height of a triangle for its treatment in pre-university. The theoretical and methodological basis is based on the processes of assimilation, learning trajectories, problem solving and the use of GeoGebra software. This work provides a didactic proposal aimed at the teacher, different from the classic presentation for the treatment of the concept of height, highlighting that the use of the software favors the processes of assimilation of this concept through the dynamic-visual activity, use of the geometric and numerical resource that this technological tool makes possible.


Author(s):  
Ricki Yuliardi ◽  
Rizky Rosjanuardi

The relationship between spatial conceptions and students' spatial abilities is still rarely studied specifically, even though this is the basis for students to think in learning geometry. This paper aims to explore spatial abilities and the development of spatial ability theory, discusses the relationship between spatial conceptions in students' understanding, and how to develop HLT (Hypothetical Learning Trajectory)in transformation geometry learning. HLT design consists of three stages: initial design, experimental, and retrospective analysis. The results of HLT are then refined into LIT (Local Instructional Trajectory). Then this paper present the empirical results of the perceptions of twenty  9th grade students in one of Islamic private school in Kabupaten Kuningan, West Java, Indonesia, towards the corresponding geometric and math questions. Literature review analysis was used to analyze the retrieved articles. At the end of the paper, we explain and discuss how to apply mathematical conceptions in learning geometry. This research is expected to be a guidance for teachers to develop learning in accordance with the students' spatial thinking process in studying geometry.


Author(s):  
Wang Wei Sönnerhed

This paper analyzes the content and tasks involving quadratic equations in eight mathematics textbooks published during the period 2000-2012 at the upper-secondary level in Sweden. The study applies the theoretical hypothetical learning trajectory (HLT) framework combining conceptual and procedural knowledge. The analysis includes horizontal and vertical dimensions within an HLT. The aim is to explore embedded HLTs and learning opportunities from both dimensions in these textbooks. A total of 250 examples and 1,068 tasks have been examined. Results show that all the textbooks contain algebra identities and four different methods for solving quadratic equations as well as their applications as a core hypothetical learning trajectory but differ in how an HLT starts and ends. Geometrical representations for some algebra identities and completing the square are widely used in both theoretical presentations and tasks, which implies that conceptual learning is encouraged among the Swedish textbooks. At the same time, procedural knowledge is still emphasized as a basic but important learning process.  


2021 ◽  
Author(s):  
Emy Sohilait

Konteks permainan kuli bia untuk menghasilkan lintasan belajar siswa pada materi KPK dan FPB


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Fathur Rahmi ◽  
Pinta Deniyanti Sampoerno ◽  
Lukita Ambarwati

Many researchers found that students had difficulty in understanding probability material. Students mostly focus on applying formulas to find solutions to problems without knowing what the concept is and why the formula works. This underlies the researcher to design probability learning as a hypothetical learning trajectory. The study aims to describe a series of learning activities designed to build relational understanding skills in probability material. This study uses a design research method consisting of three stages, namely preparation and design, teaching experiment, and retrospective analysis. Data collection techniques were carried out using a video recorder, documentation, and test questions. The data collected is in the form of qualitative data. The collected data is interpreted by peers, teachers, and supervisors to reduce the subjectivity of the researcher's point of view. All data that has been collected were analyzed retrospectively. The results of the research conducted showed that students experienced an increase and gave a good response in solving problems. Teachers are expected to use a learning design with a realistic mathematical approach because it helps students understand learning and apply their knowledge in everyday life.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 90-105
Author(s):  
Riza Agustiani ◽  
Agustiany Dumeva Putri

. Learning fractions is one of difficult topics for students with visual impairments. The aim of this design research is to describe the design process of Hypothetical Learning Trajectory for the addition of fractions using Fraction Block Braille. This research is divided into 3 stages, the preparation for the experiment, the design experiment, and the retrospective analysis. Data collection techniques in this research are walkthrough, observation, interview, and test. This research resulted in a Hypothetical Learning Trajectory design for the addition of fractions contains the following activities: Dividing unit blocks into equal parts, Comparing the sizes of different fraction blocks to get the same size fractions, Comparing the combined sizes of several blocks, Combining several fractions, Determining the fractional block that is the same size as the summed fraction block. The five activities were carried out quite well in the 2-cycle experimental activity. After the implementation of the experimental activities, the students' answers to the practice questions showed that the research subject could understand the material presented.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Rika Firma Yenni ◽  
Malalina Malalina

Peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator. sedangkan peran siswa lebih banyak aktif untuk berfikir dan mengkomunikasikan argumentasinya, menjustifikasi jawaban, serta melatih nuansa demokrasi dengan menghargai pendapat atau strategi teman lain. Penelitian ini bertujuan menghasilkan Local Instructional Theory (LIT) dalam pembelajaran materi hubungan antar garis yang mendukung pemahaman konsep siswa di kelas IV Sekolah Dasar. Pada materi ini, menuntut siswa dapat menyelesaikan permasalahan hubungan antar garis secara kontekstual. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Fajar Siddiq Palembang. Metode yang digunakan adalah design research terdiri dari tiga tahap, yaitu: preliminary design, design experiment (pilot experiment dan teaching experiment), dan retrospective analysis. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pilot experiment. Penelitian ini mengembangkan hasil pembelajaran hubungan antar garis dengan menunjukkan aktivitas dan prosedur serta strategi siswa dalam menemukan ide atau strategi dalam mendeskripsikan materi hubungan antar garis. Pada bagian ini, akan dibahas penggunaan garis lurus sebagai starting point pembelajaran hubungan antar garis dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai pendekatan yang mendukung aktivitas dari penggunaan konteks tersebut. Selain itu, perubahan dari Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ke Learning Trajectory (LT) melalui aktivitas, dilakukan dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, rekaman video, foto, dan lembar aktivitas siswa


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document