scholarly journals Kepatuhan Perilaku Perawat dalam Re-Assessment Pasien Resiko Jatuh dengan Pendekatan Theory of Planned Behaviour (TPB)

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Ade Putrina ◽  
Harmayetty Harmayetty ◽  
Ilya Krisnana

Pendahuluan: Re-assessment menjadi salah satu indikator dari IPSG (International Patients Safety Goal) yaitu assesmen ulang yang dilakukan setiap shift jaga keperawatan. Meningkatnya beban kerja perawat menyebabkan re-assessment pasien jatuh jarang dilakukan dan dapat berpengaruh pada nilai dan mutu dari Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh di IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 215 perawat dan didapatkan 127 perawat pelaksana pada 9 ruang perawatan dengan simple random sampling. Variabel independen adalah sikap, norma subjektif, perceived behavior control, dan intensi. Variabel dependen adalah kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh. Data diperoleh dengan kuesioner sikap, norma subjektif, perceived behavior control, intensi, dan kepatuhan re-assessment dan dianalisis dengan Spearman’s Rho dengan α=0.05.Hasil: Ada hubungan antara sikap (p=0,010), norma subjektif (p=0,001), perceived behavior control (p=0,007),  dengan intensi dan intensi (p=0,000) dengan kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh.Kesimpulan: Intensi memiliki hubungan yang paling kuat dalam kepatuhan re-assessment pasien resiko jatuh, sehingga niat yang baik akan diikuti dengan kepatuhan yang baik dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh. Sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control juga dapat menjadi faktor dalam peningkatan kepatuhan perawat dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh. Kepala ruangan diharapkan dapat meningkatkan fungsi pengawasan dan kontrol terhadap kepatuhan perawat dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh dan peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian ini degan variabel yang berbeda dan dengan menggunakan pendekatan teori keperawatan yang berbeda.

2020 ◽  
Vol 6 (6) ◽  
pp. 1209
Author(s):  
Robbi Rodliyya Zahro ◽  
Sunan Fanani

This study aims to determine the effect of the Theory of Planned Behavior and knowledge of the intention to invest in the assembly of the Taklim Muhammadiyah Sub-District of Sukomanunggal Surabaya. Primary data retrieval in this study used a questionnaire with a sample of 40 taklim assemblies in Sukomanunggal sub-district, Surabaya. The characteristics of the sample in this study were the pilgrims who attended the recitation in the assembly of taklim Muhammadiyah, Sukomanunggal, Surabaya. The sampling technique is Non-Probability Sampling and Simple Random Sampling. This study uses a quantitative approach with multiple linear regression analysis. The endogenous variable in this study is the intention to invest, while the exogenous variable used is part of the Theory of Planned Behavior which consists of attitudes, subjective norms, and Perceived Behavior Control and Knowledge. The results of this study indicate that simultaneously and partially attitudes, subjective norms, Perceived Behavior Control, and knowledge have a significant effect on the intention to invest in the assembly of taklim members of Muhammadiyah, Sukomanunggal District, Surabaya. Suggestions for further research to add to the scope of research subjects so that more general information can be obtained about related research, and using other variables outside of this research variable because it should be suspected that there are still several other factors that can influence intention to invest.Keywords: Theory Of Planned Behaviour, Knowledge, Infaq, Intention


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Dewa Ayu Ketut Indriani Putri ◽  
M Widnyana ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
I Made Niko Winaya

Dysmenorrhea atau nyeri menstruasi merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada perempuan. Dysmenorrhea dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti aktivitas fisik dan persentase lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta mengetahui hubungan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea pada remaja perempuan di SMA Negeri 2 Tabanan. Rancangan penelitian menggunakan cross-sectional analitik. Penelitian dilakasanakan pada bulan Mei 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 102 orang, dimana 51 orang diukur aktivitas fisik dan dysmenorrhea sedangkan 51 orang diukur persentase lemak dan dysmenorrhea pada remaja perempuan yang berusia 15-17 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan persentase lemak, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah dysemnorrhea. Teknik analisa yang digunakan adalah spearman’s rho. Hasil dari hubungan antara aktivitas fisik dan dysmenorrhea adalah p=0,008 (p<0,05) dan r = -0,368, sedangkan hasil dari hubungan antara persentase lemak dan dysmenorrhea adalah p=0,002 (p<0,05) dan r = 0,415. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta terdapat hubungan yang signifikan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Persentase Lemak, Dysmenorrhea


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Ahmaniyah Ahmaniyah ◽  
Fitriah Fitriah

Peningkatan berat badan sering dirasakan oleh pengguna akseptor KB suntik 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget per tahun 2019 (N=1128). Sampel penelitian adalah sebagian akseptor KB suntik 3 bulan (n=124) dengan menggunakan metode simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji Spearman's rho untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 79,8% pengguna akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan (p=0,032). Hampir seluruhnya pengguna akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget mengalami peningkatan berat badan. Ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kejadian peningkatan berat badan sejak tahun pertama pemakaian. Penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kenaikan berat badan pengguna akseptor KB suntik 3 bulan perlu dilakukan untuk mengetahui secara lebih jelas tentangn pemeran utama penyebab kenaikan berat badan tersebut.


2017 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 208
Author(s):  
Hendro Lukman ◽  
Sugim Winata

The purpose of this study is to see how the attitude, subject norms, perceived behavior control and intention to behavior for a career as a public accountant in the perception of accounting students at private universities in Jakarta by using the approach of The Theory of Planned Behaviour (TPB). Data collected for processed were total of 106 questionnaires. Data processed by using Stata, showed that attitude, subject norms and perceived behavior control has a weak correlation and no significant effect among those variables, on student intention became public accountants, and to the behavior of a career as a public accountant through  intention as mediating variable. However, the relationship between intention on student become a public accountant to the behavior of a career as a public accountant has a strong relationship and have a significant impact. It can be concluded that the respondents' interest in working as a public accountant only temporarily as a stepping stone to other professions


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 93-102
Author(s):  
Ifa Nofalia

Pandemi corona menjadi krisis global yang parah, memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis. Aturan lock-down yang diberlakukan untuk melawan pertumbuhan COVID-19 yang cepat, terutama pembatasan sosial, menyebabkan faktor risiko untuk mengembangkan gejala stress. Stress tersebut dapat dialami oleh semua kalangan baik itu pada masyarakat umum, pelajar atau bahkan tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi koping terhadap stress di masyarakat. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang sebanyak 156 orang dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Strategi koping merupakan variabel independen dan stress menjadi variabel dependen. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan secara online. Pengolahan data dengan editing, koding, skoring, tabulating dan analisis menggunakan uji statistik Korelasi Spearman’s rho dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi koping baik dengan stress ringan sebanyak 14 responden (28%). Hasil dari uji statistik menggunakan Spearman’s rho memiliki nilai signifikansi 0,003 ( < alpha 0,05) sehingga hipotesis alternatifnya diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh strategi koping dengan stress pada masyarakat di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Endang Susiana ◽  
Erna Dwi Wahyuni ◽  
Candra Panji Asmoro

Pendahuluan: Dokumentasi keperawatan merupakan aspek legal yang melindungi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, tapi masih ditemukan dokumentasi yang kurang lengkap. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi, supervisi, dan beban kerja dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr Soetomo Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 135 perawat dan didapatkan 100 perawat pelaksana dengan simple random sampling. Variabel independen adalah motivasi, supervisi, dan beban kerja. Variabel dependen adalah mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. Data diperoleh dengan kuesioner motivasi, supervisi dan lembar observasi: TMS (Time Motion Study), SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan dianalisis dengan Spearman’s Rho dan uji Regresi Logistik dengan α=95%.Hasil: Ada hubungan antara motivasi (p=0,000; r=0,363) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan, ada hubungan antara supervisi (p=0,012; r=0,310) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan dan ada hubungan antara beban kerja (p=0,002; r=0,299) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan.Kesimpulan: Hasil penelitian ada hubungan antara motivasi, supervisi dan beban kerja dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. Motivasi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. 


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 63-73
Author(s):  
Cintya Della Widyanata ◽  
Yuni Sufyanti Arief ◽  
Iqlima Dwi Kurnia

Pendahuluan: Status gizi kurang saat ini menjadi masalah universal yang dihadapi di seluruh dunia, terutama Indonesia memiliki masalah gizi yang kompleks. Balita merupakan kelompok usia yang rentan terhadap kelainan gizi sebab usia tersebut membutuhkan gizi lebih besar untuk masa pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita. Metode:. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi sebesar 1.135 orang dan sampel terdiri dari 114 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan yang diukur menggunakan kuesioner dan variabel dependen penelitian ini yaitu status gizi balita diukur berdasarkan penilaian status gizi dari WHO. Data dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dan Chi- square dengan tingkat kemaknaan ρ = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita (p=0,662).   Kesimpulan: Sebagian besar ibu dengan pengetahuan kurang tentang gizi memiliki balita dengan status gizi kurang dan ibu menerapkan pola asuh demokratif dengan status gizi baik pada balita, hal tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan edukasi mengenai pentingnya gizi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Kata kunci: pengetahuan, pola asuh dalam pemberian makan, status gizi ABSTRACT Introduction: Poor nutritional status is now a universal problem faced throughout the world, especially Indonesia has complex nutritional problems. Toddler is an age group that was susceptible to nutritional disorders because that age requires greater nutrition for growth period. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and parenting in feeding with nutritional status in toddler. Methods: This study used a cross-sectional design. The population of 1,135 people and the sample consisted of 114 respondents with sampling techniques used simple random sampling. The independent variable in this study were the knowledge and parenting style of feeding which was measured used a questionnaire and the dependent variable of this study was the nutritional status of children measured by the assessment of nutritional status of the WHO. Data were analyzed used the Spearman's rho and Chi-square test with significance level ρ = 0.05. Result: The results showed that there was a relationship between knowledge of mothers with nutritional status of children (p = 0.001) and there was no relationship between parenting in feeding and nutritional status in toddler (p = 0.662). Conclusion: Most mothers with insufficient knowledge about nutrition have toddlers with poor nutritional status and mothers applied democratic parenting with good nutritional status for toddlers, this showed that education needs to be done on the importance of nutrition to improve children's health and welfare. Keywords: knowledge, parenting in feeding, nutritional status


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Ni Luh Ayu Srianti Dewi ◽  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Luh Putu Ratna Sundari

Keseimbangan dipengaruhi oleh faktor seperti indeks massa tubuh dan arkus kaki. Penurunan keseimbangan disebabkan oleh terjadinya penurunan kekuatan otot akibat penumpukan lemak dan perubahan letak titik tumpu tubuh akibat perubahan bentuk anatomis kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak –anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 orang yang berusia 7 – 10 tahun. Pada hasil analisis menggunakan Spearman’s Rho diperoleh nilai signifikansi (2-tailed)  0,001 untuk IMT dan nilai signifikansi (2-tailed) 0,027 untuk arkus kaki, didapat pula nilai koefisien korelasi sebesar -0,510 untuk IMT dan 0,286 untuk arkus kaki. Berdasarkan  hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak – anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Kata Kunci : Keseimbangan, Index Massa Tubuh (IMT), Arkus Kaki


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 008-014
Author(s):  
Wiwit Dwi Nurbadriyah

Obesitas anak merupakan masalah yang perlu diwaspadai karena angka kejadian cenderung meningkat. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak dalam aspek fisik dan psikososial serta berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian. Sulitnya tatalaksanan obesitas menyebabkan pencegahan menjadi prioritas utama dengan pendekatan keluarga dalam menjaga pola makan dan aktivitas yang sehat. Orang tua terutama Ibu memegang peranan penting terhadap pemenuhan gizi keluarga karena ibu bertanggung jawab di rumah termasuk apa yang dimakan oleh anak. Perilaku terencana dalam pencegahan obesitas dapat diidentifikasi dengan pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB). Rancangan penelitian deskriptif eksploratif dengan sampel 25 responden yaitu ibu dari anak prasekolah di TK Wonokerso Pakisaji Malang melalui teknik sampling purposive. Pengumpulan data menggunakan instrumen. Data yang diambil yaitu demografi dan data khusus yaitu sikap, norma subyektif, perceived behavior control (PBC), intensi. Sikap Keyakinan orangtua dalam pencegahan obesitas Anak 64% baik. Subyektive Norms Persepsi dukungan sosial yang dirasakan 52% baik, persepsi terhadap pengendalian (PBC) yaitu keyakinan mudah atau sulit tentang pencegahan obesitas 68% baik, Intensi Keinginan/ niat orangtua 52% baik. Tenaga kesehatan diharapkan melakukan pendidikan kesehatan dengan topik pencegahan obesitas pada anak, kebiasaan makan, jenis bahan makan yang biasa dikonsumsi, frekuensi makan, porsi makan, asupan makan, pantangan makan, riwayat aktivitas fisik. Kata kunci: perilaku pencegahan, obesitas anak, theory of planned behavior


Author(s):  
Bassema Abufarsakh ◽  
Chizimuzo T.C. Okoli

Background: Although the nursing staff is fundamental in assisting individuals with mental illnesses (MI) to stop tobacco use, they often have mixed feelings about providing tobacco treatment (TT) services to people with MI in inpatient psychiatric settings. Objective: Therefore, this study aimed to understand factors associated with nursing staff’s intentions to provide TT interventions for individuals diagnosed with MI in a psychiatric facility using the constructs of the theory of planned behavior (TPB). Method: Secondary data analysis was performed using cross-sectional data collected from 98 nursing staff who worked in a state inpatient psychiatric facility. A 15-item questionnaire was used to assess nursing staff intentions to provide TT services based on TPB constructs, including attitudes (four items), subjective norms (four items), perceived behavioral controls (four items), and intentions (three items) toward providing TT. The mean scores of each subscale ranged from 1 to 7. A logistic regression analysis was used to examine the relationship between TBP constructs and nursing staff intentions to provide TT for people with MI. Results: Nursing staff had an acceptable mean score in the intentions subscale (4.34 ± 2.01). Only two constructs of TPB explained nursing staff intentions to provide TT: subjective norms (OR = 2.14, 95% CI [1.46, 3.13]) and perceived behavioral control (OR = 2.33, 95% CI [1.32, 4.12]). Conclusions: The constructs of the TPB, the subjective norms, and the perceived behavior control were able to predict nurses’ intentions to provide TT for inpatients in a psychiatric setting. Accordingly, we suggest implementing policies that make TT a normative practice while supporting the confidence and competence of nurses to deliver TT in psychiatric facilities.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document