scholarly journals GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA ASUH DALAM PEMBERIAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KECAMATAN KERTOSONO, KABUPATEN NGANJUK

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 63-73
Author(s):  
Cintya Della Widyanata ◽  
Yuni Sufyanti Arief ◽  
Iqlima Dwi Kurnia

Pendahuluan: Status gizi kurang saat ini menjadi masalah universal yang dihadapi di seluruh dunia, terutama Indonesia memiliki masalah gizi yang kompleks. Balita merupakan kelompok usia yang rentan terhadap kelainan gizi sebab usia tersebut membutuhkan gizi lebih besar untuk masa pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita. Metode:. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi sebesar 1.135 orang dan sampel terdiri dari 114 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan yang diukur menggunakan kuesioner dan variabel dependen penelitian ini yaitu status gizi balita diukur berdasarkan penilaian status gizi dari WHO. Data dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dan Chi- square dengan tingkat kemaknaan ρ = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita (p=0,662).   Kesimpulan: Sebagian besar ibu dengan pengetahuan kurang tentang gizi memiliki balita dengan status gizi kurang dan ibu menerapkan pola asuh demokratif dengan status gizi baik pada balita, hal tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan edukasi mengenai pentingnya gizi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Kata kunci: pengetahuan, pola asuh dalam pemberian makan, status gizi ABSTRACT Introduction: Poor nutritional status is now a universal problem faced throughout the world, especially Indonesia has complex nutritional problems. Toddler is an age group that was susceptible to nutritional disorders because that age requires greater nutrition for growth period. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and parenting in feeding with nutritional status in toddler. Methods: This study used a cross-sectional design. The population of 1,135 people and the sample consisted of 114 respondents with sampling techniques used simple random sampling. The independent variable in this study were the knowledge and parenting style of feeding which was measured used a questionnaire and the dependent variable of this study was the nutritional status of children measured by the assessment of nutritional status of the WHO. Data were analyzed used the Spearman's rho and Chi-square test with significance level ρ = 0.05. Result: The results showed that there was a relationship between knowledge of mothers with nutritional status of children (p = 0.001) and there was no relationship between parenting in feeding and nutritional status in toddler (p = 0.662). Conclusion: Most mothers with insufficient knowledge about nutrition have toddlers with poor nutritional status and mothers applied democratic parenting with good nutritional status for toddlers, this showed that education needs to be done on the importance of nutrition to improve children's health and welfare. Keywords: knowledge, parenting in feeding, nutritional status

2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Alania Rosari ◽  
Eka Agustia Rini ◽  
Masrul Masrul

AbstrakMalnutrisi pada anak masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Data dari WHO pada tahun 2010 menunjukkan sebanyak 18% anak usia di bawah lima tahun di negara berkembang mengalami underweight. Keadaan kurang gizi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun. Sebaliknya, penyakit infeksi juga dapat memengaruhi status gizi karena asupan makanan menurun, malabsorpsi, dan katabolisme tubuh meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara diare dengan status gizi balita. Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu dan balita usia 12-60 bulan yang bertempat tinggal di Kelurahan Lubuk Buaya. Sampel yang diambil sebanyak 145 orang dengan metode proportionate random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui riwayat diare dalam sebulan terakhir dan penimbangan berat badan. Data diolah dengan uji statistik chi square menggunakan program SPSS 17.0. Hasil analisis univariat menunjukkan terdapat balita berstatus gizi baik (84,1%), status gizi kurang (13,8%), dan status gizi buruk (2,1%). Terdapat 25,5% balita yang pernah mengalami diare dengan rerata durasi diare 3,0 hari. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara diare dengan status gizi (BB/U) balita di Kelurahan Lubuk Buaya (p=0,742). Penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara diare dengan status gizi balita di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.Kata kunci: status gizi balita, diareAbstractMalnutrition in children is still a major health problem in the world. Data from WHO in 2010 showed 18% of children under five years old in developing countries are underweight. Malnutrition may increase the risk of infectious disease because the immune system is decreased. Otherwise, infectious disease can also affect the nutritional status because of decreased food intake, malabsorption, and increased body catabolism. This study aimed to determine association between diarrhea and nutritional status of children. The study was an observational study with cross sectional design. The population is mother and children aged 12- 60 months residing in Lubuk Buaya Village. There are 145 samples taken with proportionate random sampling method. Data were collected with questionnaire to determine the history of diarrhea in the last month and weighing. The data were processed with chi square test by using SPSS 17.0 program. Results of univariate analysis showed that there are children with good nutritional status (84,1%), underweight (13,8%), and poor nutritional status (2,1%). There are 25,5% children had diarrhea with average duration of illness 3,0 days. Results of bivariate analysis showed no significant association between diarrhea and nutritional status (weight/age) of children in Lubuk Buaya Village (p = 0,742). This study showed no association between diarrhea and nutritional status of children in Lubuk Buaya Village, Koto Tangah Subdistrict, Padang City.Keywords: nutritional status of children, diarrhea


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Dewa Ayu Ketut Indriani Putri ◽  
M Widnyana ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
I Made Niko Winaya

Dysmenorrhea atau nyeri menstruasi merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada perempuan. Dysmenorrhea dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti aktivitas fisik dan persentase lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta mengetahui hubungan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea pada remaja perempuan di SMA Negeri 2 Tabanan. Rancangan penelitian menggunakan cross-sectional analitik. Penelitian dilakasanakan pada bulan Mei 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 102 orang, dimana 51 orang diukur aktivitas fisik dan dysmenorrhea sedangkan 51 orang diukur persentase lemak dan dysmenorrhea pada remaja perempuan yang berusia 15-17 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan persentase lemak, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah dysemnorrhea. Teknik analisa yang digunakan adalah spearman’s rho. Hasil dari hubungan antara aktivitas fisik dan dysmenorrhea adalah p=0,008 (p<0,05) dan r = -0,368, sedangkan hasil dari hubungan antara persentase lemak dan dysmenorrhea adalah p=0,002 (p<0,05) dan r = 0,415. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta terdapat hubungan yang signifikan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Persentase Lemak, Dysmenorrhea


2017 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Iken Rahma ◽  
Indah Nuraeni ◽  
Hidayah Dwiyanti

ABSTRACT   This research aims to know the difference between snacking habit and nutritional status of catering and non-catering food consumer in SD-UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh as well as knowing the corelation between snacking habit and nutritional status in SD UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh. This research used cross sectional design with thirty eight respondents were collected by Simple Random Sampling method. Snacking habit was obtained by using FFQ. The data were analyzed by using Chi-Square and Mann Whitney analysis. Univariate analysis showed that the snacking habit on catering food consumers was 28.5%, whereas on non-catering food consumers was 76.5%. Bivariate analysis result showed the difference between snacking (p= 0.004) and nutritional status ( p= 0.044) on catering and non-catering food consumers in SD UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh. There was no corelation between snacking habit and the nutritional status in SD UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh (p= 0,117) and ( p=0,142). There was difference in snacking habit and nutritional status on students who were catering and non-catering consumers in SD UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh and there was no corelation between snacking habit and nutritional status in SD UMP Purwokerto and SDN 2 Dukuhwaluh.  Key words: Snacking habit, Nutritional status, catering food, non-catering food.  ABSTRAK Kebiasaan mengonsumsi jajan dapat mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebiasaan jajan dan status gizi anak sekolah pengguna katering dan non-katering serta mengetahui hubungan kebiasaan jajan terhadap status gizi di SD UMP Purwokerto dan SDN 2 Dukuhwaluh. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan 38 responden dengan metode Simple Random Sampling. Kebiasaan konsumsi jajan diperoleh menggunakan FFQ. Data di analisis menggunakan uji Chi-Square dan uji Mann Whitney. Hasil uji univariat menunjukkan bahwa pada anak sekolah pengguna katering kebiasaan jajan yaitu sebesar 28,5% sedangkan anak sekolah yang non-katering sebesar 76,5%. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat perbedaan kebiasaan jajan ( p = 0,004) dan status gizi ( p= 0,044) pada anak sekolah pengguna katering dan non-katering di SD UMP Purwokerto dan SDN 2 Dukuhwaluh serta tidak terdapat hubungan antara kebiasaan jajan terhadap status gizi di SD UMP Purwokerto dan SDN 2 Dukuhwaluh (p= 0,117) dan (p= 0,142). Terdapat perbedaan kebiasaan konsumsi jajan dan status gizi pada anak sekolah pengguna katering dan non-katering di SD UMP Purwokerto dan SDN 2 Dukuhwaluh serta tidak terdapat hubungan antara kebiasaan mengonsumsi jajan terhadap status gizi di SD UMP Purwokerto dan di SDN 2 Dukuhwaluh.  Kata Kunci: Kebiasaan jajan, Status Gizi, katering, non-katering.  


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Murty Ekawaty M ◽  
Shirley E. S. Kawengian ◽  
Nova H. Kapantow

Abstract: This study aimed to determine the relationship between mothers' knowledge about nutrition and nutritional status of children aged 1-3 years in the Mopusi village, Lolayan Bolang Mongondow Induk. This was an analytical study with a cross sectional design. There were 90 samples that met the inclusion and exclusion criteria. Data were collected by using anthropometric measurements and questionnaires and then were analyzed by using Spearman's rho test. The results showed that there was 5.6% samples with nutritional status (BMI/A) very thin, 6.7% underweight, normal 68.9%, obese 18.9%. The nutritional status (H/A) of the samples was 38.9% very short, short 12.2 %, 45.6% normal, and tall 3.3%. There was no relationship of nutritional status of children (BMI/A) with mothers’ knowledge about nutrition with ƿ = 0.480 (p <α = 0.05) as well as there was no relationship of nutritional status of children (H/A) with knowledge of maternal nutrition in children aged 1-3 years with ƿ = 0.113 (p <α = 0.05). Conclusion: There was no relationship between nutritional status (BMI/A) as well as (H/A) of children aged 1-3 years with mothers’ knowledge about nutrition in Mopusi village, Lolayan Bolaang Mongondow Induk. Keywords: Nutritional Status, Mother’s Nutritional KnowledgeAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 90 orang. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan kuesiener pengetahuan dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian memperlihatkan status gizi (IMT/U) yang sangat kurus 5,6%, kurus 6,7%, normal 68,9%, dan obes 18,9%. Status gizi (TB/U) yang sangat pendek 38,9%, pendek 12,2%, normal 45,6%, dan tinggi 3,3%. Pengetahuan ibu tentang gizi dengan kategori baik sebanyak 12,2%, cukup 42,2 %, dan kurang 45,5%. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan status gizi (IMT/U) dan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,480 (p<α=0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi (TB/U) dan pengetahuan gizi ibu pada anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,113 (p<α=0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U) dan (TB/U) dengan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: status gizi, pengetahuan gizi ibu


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Ahmaniyah Ahmaniyah ◽  
Fitriah Fitriah

Peningkatan berat badan sering dirasakan oleh pengguna akseptor KB suntik 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget per tahun 2019 (N=1128). Sampel penelitian adalah sebagian akseptor KB suntik 3 bulan (n=124) dengan menggunakan metode simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji Spearman's rho untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 79,8% pengguna akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan (p=0,032). Hampir seluruhnya pengguna akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget mengalami peningkatan berat badan. Ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kejadian peningkatan berat badan sejak tahun pertama pemakaian. Penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kenaikan berat badan pengguna akseptor KB suntik 3 bulan perlu dilakukan untuk mengetahui secara lebih jelas tentangn pemeran utama penyebab kenaikan berat badan tersebut.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 225-234
Author(s):  
Eliyana Eliyana ◽  
Enda Silvia Putri

In Indonesia, the problem of nutrition is still very high, we should prepare the Indonesian generation in a healthy, intelligent and quality manner to be able to continue the development of the Indonesian nation to be more advanced, just and prosperous. The survey results obtained data for 72 children under five, there were 83.3% under five with good nutritional status, 2.8% under five with overweight status, 12.5% ​​under five with malnutrition status, and 1.4% under five with poor nutritional status. The purpose of the study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and actions of mothers in giving food to the nutritional status of children under five. This study used a cross sectional analytic survey, the primary data was obtained from the measurement of the toddler's weight. The population of this research is all mothers who have toddlers totaling 72 respondents, the sample in this study is all of the total population. The research analysis was univariate and bivariate using the Chi-Square test. The results showed that there was a relationship between mother's knowledge (P-value = 0.001), mother's attitude (P-value = 0.02), and mother's actions (P-value = 0.01) with the nutritional status of children under five.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Afita Rokhimawaty ◽  
Sri Umijati Martono ◽  
Tri Utomo

AbstrakLatar Belakang: Pada tahun 2012, persentase BBLR di Jawa Tengah sebesar 3,75%, naik menjadi sebesar 5,10% pada tahun 2015, dan kemudian turun menjadi 4,40% pada tahun 2016. Hal serupa juga terjadi di Kota Pekalongan. Namun angka kejadian gizi buruk di Kota Pekalongan mengalami kenaikan. Pada tahun 2015, di Kota Pekalongan ditemukan 29 kasus gizi buruk pada balita, dan menjadi 37 kasus pada tahun 2016. BBLR merupakan growth channels pada pertumbuhan anak. Pertumbuhan ini akan mempengaruhi status gizi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan berat badan lahir dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Buaran, Kota Pekalongan. Variabel bebasnya adalah berat badan lahir dan variabel terikatnya adalah status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Sampel penelitian ini adalah bayi umur 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Buaran yang terpilih dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil selama Maret-April 2019 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penilaian yang dilakukan menggunakan berat badan dan umur untuk menghitung nilai Z-score dari indeks BB/U berdasarkan standar WHO 2005. Penentuan hubungan kedua variabel dengan menggunakan Uji Pearson pada tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Sebesar 93,4% bayi memiliki berat badan lahir cukup. Prevalensi status gizi baik pada bayi umur 1-6 bulan berdasarkan BB/U adalah sebesar 92,1%. Berat badan lahir berhubungan dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U (p=0,004). Kesimpulan: Berat badan lahir berhubungan dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Abstract Background: In 2012, the percentage of LBW in Central Java was 3.75%, up to 5.10% in 2015, and then rose to 4.40% in 2016. The same thing happened in Pekalongan City. However, the number of malnutrition in Pekalongan City is increasing. In 2015, in Pekalongan City there were 29 cases of underweight in children under five, and 37 cases in 2016. LBW was a channel of growth in the growth of children. This change will improve nutritional status. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight and nutritional status of infants aged 1-6 months. Method: This cross-sectional study was conducted in the working area of the Buaran Community Health Center, Pekalongan City. The independent variable is birth weight and the independent variable is the nutritional status of infants aged 1-6 months. The samples of this study were infants aged 1-6 months in the work area of the selected Buaran Health Center and fulfilling the inclusion and exclusion criteria. Samples were taken during March-April 2019 using a simple random sampling technique. The assessment was carried out using body weight and age to calculate the Z-score from the WAZ index based on the 2005 WHO standard. Determination of the relationship between the two variables using the Pearson Test at the significance level α = 0.05. Results: 93.4% of babies have adequate birth weight. The prevalence of good nutritional status in infants aged 1-6 months based on WAZ is 92.1%. Birth weight is related to the nutritional status of infants aged 1-6 months based on the WAZ index (p = 0.004). Conclusion: Birth weight related to the nutritional status of infants aged 1-6 months based on index WAZ. 


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 93-102
Author(s):  
Ifa Nofalia

Pandemi corona menjadi krisis global yang parah, memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis. Aturan lock-down yang diberlakukan untuk melawan pertumbuhan COVID-19 yang cepat, terutama pembatasan sosial, menyebabkan faktor risiko untuk mengembangkan gejala stress. Stress tersebut dapat dialami oleh semua kalangan baik itu pada masyarakat umum, pelajar atau bahkan tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi koping terhadap stress di masyarakat. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang sebanyak 156 orang dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Strategi koping merupakan variabel independen dan stress menjadi variabel dependen. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan secara online. Pengolahan data dengan editing, koding, skoring, tabulating dan analisis menggunakan uji statistik Korelasi Spearman’s rho dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi koping baik dengan stress ringan sebanyak 14 responden (28%). Hasil dari uji statistik menggunakan Spearman’s rho memiliki nilai signifikansi 0,003 ( < alpha 0,05) sehingga hipotesis alternatifnya diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh strategi koping dengan stress pada masyarakat di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Christina Yuliastuti ◽  
Nur Wachida Novita ◽  
Siti Narsih

Number of patients with pulmonary TB increased annually in Surabaya, on of the measures to prevent TB infections is by using a mask. In TB care room a lot of visitors (family) who did not wear a mask. The purpose of this study to determine the relationship between the knowledge level of Tuberculose with the masks using among visitors (family). This study used correlational analytic design with cross sectional approach. independent variable in the study is the level of knowledge about Tuberculose and dependent variable is the using of masks. Samples were taken by using simple random sampling technique earned by 28 respondents. Data collection was undertaken using questionnaire about Pulmonary Tuberculose and observation sheet of the using of mask. Data were analyzed with Spearman's Rho test with a significance level Corellation ρ <0.05. Results showed that the level of knowledge about Tuberculose less 14 respondents (50%) and 16 respondents (57.1%) did not wear a mask. Spearman's Rho test showed that there is a relationship between the level of knowledge about Pulmonary Tuberculose with the using of masks in Pulmonary Wards,  Dr. Ramelan Navy Hospital, Surabaya (ρ = 0.000). The implications of this study is the level of knowledge about Tuberculosis associated with using of a mask, which is expected for nurses in the room can provide health education about and prevention of pulmonary Tuberculose transmission by using a mask.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 204
Author(s):  
Rim Kosim ◽  
Gatut Hardianto ◽  
Kasiati Kasiati

Abstrak Latar belakang: Dismenorea merupakan gangguan menstruasi berupa nyeri perut bawah sesaat atau bersamaan dengan permulaan menstruasi. Menstruasi merupakan kejadian fisiologis dalam tubuh wanita dan dapat disertai beberapa gangguan salah satunya dismenorea. Kejadian dismenorea bagi remaja dapat mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk sekolah. Di Indonesia dari hasil penelitian PIK-KRR kejadian dismenorea pada remaja putri sebesar 72,89%. Faktor-faktor yang terkait dismenorea meliputi usia dibawah 20 tahun, status gizi, usia menarche, riwayat keluarga dengan dismenorea, dan merokok. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan status gizi dan usia menarche dengan kejadian dismenorea. Metode: Menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 100 responden dengan tehnik simple random sampling. Pengumpulan data berupa data primer dari responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Terdapat hubungan antara status gizi dan usia menarche dengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 19 Surabaya (uji chi square status gizi dengan kejadian dismenorea p value = 0,023 serta usia menarche dengan kejadian dismenorea p value = 0,047). Kesimpulan: Status gizi dan usia menarche merupakan faktor risiko yang memiliki hubungan  bermakna dengan kejadian dismenorea pada remaja putri.Abstract Introduction: Dysmenorrhea is a menstrual disorder in the form of lower abdominal pain before or right with the onset of menstruation. Menstruation is a physiological event in a woman's body and can be accompanied by several disorders, one of which is dysmenorrhoea. The incidence of dysmenorrhea for adolescents can disrupt daily activities including school. In Indonesia, the results of PIK-KRR’s study shows the incidence of dysmenorrhoea in young women was 72.89%. Factors related to dysmenorrhea including age under 20 years, nutritional status, age of menarche, family history of dysmenorrhea, and smoking. This study aims to analyze the relationship between nutritional status and age of menarche with the incidence of dysmenorrhea. Method: This study used an observational analytic method with a cross sectional study design. The sample used is 100 respondents using simple random sampling method. Data is collected in the form of primary data from respondents. Data analysis used the chi square test. Result: There is a relationship between nutritional status and age of menarche with the incidence of dysmenorrhea in female adolescents of SMAN 19 Surabaya (chi square test of nutritional status with incidence of dysmenorrhoea p = 0.023 and age of menarche with incidence of dysmenorrhea p = 0.047). Conclusion: Nutritional status and age of menarche are risk factors that have a significant relationship with the incidence of dysmenorrhea in female adolescents.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document