Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

143
(FIVE YEARS 107)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Udayana

2722-0443, 2303-1921

2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
I Kadek Adi Satya Nugraha ◽  
M. Widnyana ◽  
Nila Wahyuni ◽  
I Wayan Gede Sutadarma
Keyword(s):  

Lanjut usia merupakan fase yang pasti akan dialami oleh setiap orang, yang mana seluruh fungsi tubuh akan mengalami penurunan. Sistem kardiorespirasi merupakan sistem tubuh yang paling banyak mengalami perubahan serta paling terlihat nyata. Daya tahan kardiorespirasi yang menurun pada lansia menyebabkan lansia menjadi cepat lelah sehingga produktivitas menjadi menurun. Latihan senam lansia secara rutin memiliki dampak terhadap peningkatan kemampuan jantung dan paru secara efisien serta dapat mempertahankan daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di Banjar Sengguan, Desa Penarungan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode studi potong lintang serta sampel berjumlah 59 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tingkat daya tahan kardiorespirasi melalui Six Minute Walking Test (6MWT) pada lansia dan melihat data kehadiran untuk menentukan kategori status senam lansia. Uji hipotesis yang digunakan yakni chi-square dalam mengetahui hubungan senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi. Analisis data mendapatkan hasil yaitu nilai p = 0,037 (p<0,05) dan nilai r = 0,331. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di Banjar Sengguan, Desa Penarungan. Lansia yang semakin aktif mengikuti senam lansia memiliki daya tahan kardiorespirasi yang semakin baik.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Dessyta Luxsmadewi Aryadhe ◽  
M Widnyana ◽  
Ni Wayan Tianing ◽  
Ni Nyoman Ayu Dewi

Pramuniaga merupakan pekerja yang bertugas untuk mempromosikan suatu barang dan cenderung bekerja dalam posisi berdiri. Para pekerja mengeluhkan gangguan musculoskeletal sebagai risiko kesehatan yang sering terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keluhan musculoskeletal dan tingkat risiko yang dialami pramuniaga yang bekerja di Ramayana Department Store Denpasar. Penelitian ini merupakn penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan di Ramayana Department Store Denpasar pada bulan Juli-Agustus 2019 dengan sampel yang berjumlah 58 orang. Teknik simple random sampling dijadikan sebagai teknik dalam mendapatkan sampel. Data awal didapatkan dari pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat keluhan musculoskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map yang dinyatakan dalam skor. Dalam penelitian ini digunakan analisis univariat yaitu keluhan musculoskeletal dan tingkat risiko keluhan musculoskeletal. Karakteristik sampel pada penelitian ini umur 18-25 tahun 39 orang dan umur 26-30 . Keluhan yang dirasakan responden dengan skor 2 mayoritas pada kaki kiri (43,1%), bahu kanan, betis kiri dan pergelangan kaki kanan (41,4%), responden dengan skor 3 mengalami keluhan pada pinggang (27,6%), punggung, betis kanan dan kaki kanan (25,9%) dan responden dengan skor 4 mengalami keluhan pada punggung, betis kiri dan betis kanan (3,4%). Proporsi responden yang memiliki keluhan musculoskeletal tingkat risiko rendah 39 orang, tingkat risiko sedang 18 orang dan tingkat risiko tinggi 1 orang. Responden mengalami keluhan pada daerah bahu, punggung, pinggang, betis, pergelangan kaki dan kaki. Keluhan musculoskeletal pada pramuniaga sebagian besar termasuk ke dalam tingkat risiko rendah. Kata kunci: keluhan, musculoskletal, Nordic Body Map, pramuniaga


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Made Dwipa Maha Indra ◽  
Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi ◽  
Ni Luh Nopi Andayani ◽  
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara

Nyeri punggung bawah non spesifik adalah permasalahan yang sangat sering terjadi. Salah satu faktor penyebab nyeri punggung bawah non spesifik adalah persentase lemak tubuh. Persentase lemak tubuh yang meningkat dapat menjadi risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persentase lemak tubuh terhadap risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik pada Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 73 orang (12 laki-laki, 61 perempuan) usia 18-21 tahun. Persentase lemak tubuh diukur melalui alat Bioelectrical Impedance Analysis, sedangkan nyeri punggung bawah non spesifik diukur melalui pemeiksaan langsung oleh fisioterapis. Uji hipotesis yang digunakan ialah Chi Square Test untuk menganalisis adanya hubungan persentase lemak tubuh dengan nyeri punggung bawah non spesifik. Didapatkan hasil berupa nilai p sebesar 0,001 (p< 0,05). Selain itu, untuk mengetahui perbandingan risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik digunakan Prevalence Odd Ratio (POR) didapatkan hasil untuk persentase lemak tubuh yang tinggi dibandingkan dengan persentase lemak tubuh yang rendah ialah 5,197 [95% CI 1,87-14,44]. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara persentase lemak tubuh terhadap risiko terjadinya nyeri punggung bawah non spesifik pada mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana serta mahasiswa dengan persentase lemak tubuh yang tinggi memiliki risiko 5,197 kali lebih besar mengalami nyeri punggung bawah non spesifik dibandingkan dengan persentase lemak tubuh yang rendah. Kata Kunci: persentase lemak tubuh, nyeri punggung bawah.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Anak Agung Istri Agung Padmi Swari Dewi ◽  
Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara

Premenopause merupakan sebuah fase yang pasti dialami oleh setiap wanita sebelum memasuki masa menopause. Ketika memasuki masa premenopause, akan timbul gejala-gejala yang berbeda pada setiap individu salah satunya adalah rasa cemas. Kecemasan merupakan respon emosional yang terdiri dari perasaan khawatir dalam menghadapi situasi tertentu. Sebagian besar orang yang mengalami kecemasan akan merasa gelisah sehingga menyebabkan gangguan tidur dan kesulitan dalam berkonsentrasi. Kecemasan dapat tanggulangi dengan beberapa cara seperti dengan melakukan latihan yoga. Adapun tujuan dilakukannya penelitian yakni untuk mengetahui hubungan latihan Yoga Suryanamaskar terhadap tingkat kecemasan wanita premenopause di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Denpasar pada Desember 2020 – Februari 2021. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 56 sampel yang disesuaikan dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat kecemasan pada wanita premenopause. Uji hipotesis yang digunakan adalah Kendall’s Tau-b untuk menganalisis hubungan antara Yoga Suryanamaskar dan tingkat kecemasan. Didapatkan dari uji Kendall’s Tau-b bahwa nilai p sebesar 0,02 (p<0,05). Selain itu, diperoleh pula koefisien korelasi dengan nilai -0,309. Berdasarkan hasil olah data, bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan disertai korelasi yang cukup kuat dan tidak searah antara latihan Yoga Suryanamaskar dan tingkat kecemasan wanita usia premenopause di Kota Denpasar. Kata kunci: yoga suryanamaskar, premenopause, tingkat kecemasan


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Ni Kadek Ayu Satya Dewanti ◽  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Luh Made Indah Sri Handari Adiputra ◽  
Ni Made Linawati

Lansia merupakan seseorang yang memasuki tahap usia 60 tahun ke atas. Saat memasuki tahap lansia, akan terjadinya proses degeneratif dari perubahan fisik maupun neurologis yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Penyebab masalah kesehatan pada lansia salah satunya adalah kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi fungsi sensorimotor pada tubuh lansia sehingga akan berdampak pada stabilitas posturalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan stabilitas postural pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari-April 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Total sampel penelitian ini sebanyak 66 orang. Variabel independen yang diukur adalah kualitas tidur yang diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index. Variabel dependen yang diukur adalah stabilitas postural yang diukur menggunakan Time Up Go Test. Uji hipotesis yang digunakan adalah chi-square untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil analisis data diperoleh nilai p=0,000 sehingga p<0,05. Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kualitas tidur dengan stabilitas postural pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. Sampel dengan kualitas tidur yang buruk (Global PSQI >=5) lebih dominan memiliki stabilitas postural berisiko jatuh (<=20 detik) dan sangat berisiko jatuh (<=30 detik), sedangkan sampel yang memiliki kualitas tidur yang baik (Global PSQI<5) memiliki stabilitas yang normal (<=10 detik). Kata kunci: Lansia, Stabilitas Postural, Tidur


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Desak Risa Pertiwi ◽  
M. Widnyana ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
Anak Agung Eka Septian Utama

Plantar fasciitis adalah kondisi inflamasi lokal pada plantar aponeurosis di kaki yang dilaporkan merupakan penyebab utama dari nyeri pada tumit bawah. Pasien dengan plantar fasciitis melaporkan nyeri pada insersio plantar aponeurosis pada tuberkulum medial dari calcaneus. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya plantar fasciitis. Beberapa peneilitian menduga adanya hubungan antara penurunan lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle dan nyeri pada tumit yang meningkat. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle dengan risiko terjadinya plantar fasciitis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasional analitik cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang. Sampel pada penelitian ini adalah sales promotion girl di Ramayana yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji korelasi Spearman digunakan pada penelitian ini untuk menganalisis hubungan penurunan lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle dengan risiko terjadinya plantar fasciitis. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman dipeloreh nilai p = 0,321 (p> 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan antara penurunan lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle dengan risiko terjadinya plantar fasciitis. Serta nilai correlation coefficient didapatkan hasil -0,111 yang berarti adanya hubungan antara penurunan lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle dengan plantar fasciitis berbanding terbalik dan kekuatan hubungan sangat lemah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle tidak meningkatkan risiko terjadinya plantar fasciitis. Kata kunci: lingkup gerak sendi dorsofleksi ankle, plantar fasciitis, SPG  


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Ni Made Ferriyani ◽  
Made Hendra Satria Nugraha ◽  
I Putu Yudi Pramana Putra ◽  
I Wayan Gede Sutadarma

Bulutangkis merupakan olahraga raket yang banyak dimainkan di dunia. Dalam menunjang performa dan pencegahan cedera, pemain bulutangkis memerlukan kemampuan olah kaki (footwork) dan keseimbangan yang baik. Daya tahan otot core merupakan upaya pencegahan cedera dan peningkatan performa pemain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki, keseimbangan statis, dan keseimbangan dinamis pemain bulutangkis laki-laki usia muda di Kota Denpasar. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 51 orang pemain bulutangkis laki-laki yang berusia 8-14 tahun. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu daya tahan otot core yang diukur dengan tes plank serta tiga buah variabel bebas yaitu kemampuan olah kaki yang diukur dengan tes olah kaki, keseimbangan statis yang diukur dengan stork standing test, dan keseimbangan dinamis yang diukur dengan modiffied bass test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki dengan nilai p= 0,018 r= 0,330, daya tahan otot core dengan keseimbangan statis dengan nilai p= 0,024 r= 0,316, serta daya tahan otot core dengan keseimbangan dinamis dengan nilai p= 0,016 r= 0, 334. Simpulan yang didapatkan yakni terdapat hubungan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki, keseimbangan statis, dan keseimbangan dinamis pada pemain bulutangkis laki-laki usia muda di Kota Denpasar. Kata Kunci: Bulutangkis, core, footwork, keseimbangan


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Made Sri Ambarawati ◽  
Ni Luh Nopi Andayani ◽  
Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi ◽  
Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati

Perkembangan zaman memunculkan berbagai model sepatu yang dapat menunjang penampilan khususnya bagi kalangan mahasiswi. Penggunaan footwear dapat memengaruhi kondisi arkus kaki. Perubahan pada kondisi arkus yang abnormal berdampak bagi mahasiswi. Tujuan penelitian ini ialah membuktikan hubungan antara bentuk ujung sepatu tertutup (closed toe shoe) terhadap kondisi arkus kaki pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini berupa studi cross sectional bersifat analitik yang dilakukan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada bulan Desember 2020 – Februari 2021. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang yang terbagi dua kelompok pengguna ujung sepatu bulat dan pengguna ujung sepatu runcing. Penelitian ini dilakukan secara online dan offline dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.Uji hipotesis chi square test digunakan dalam menganalisis hubungan bentuk ujung sepatu dan kondisi arkus kaki pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana didapatkan p value 0,154. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara bentuk ujung sepatu tertutup yang digunakan oleh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kondisi arkus kaki. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memprediksi berbagai faktor yang memengaruhi hasil penelitian menjadi tidak signifikan selama pandemi COVID – 19 diantaranya lama penggunaan sepatu, aktivitas fisik dan pembebanan, serta penggunaan alat ukur. Kata Kunci : ujung, sepatu, arkus, bulat, runcing


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Dewa Ayu Diah Agung Maheswari ◽  
Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi ◽  
Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati ◽  
Ni Wayan Tianing

Swimmer’s Shoulder menggambarkan kondisi nyeri bahu yang dialami oleh perenang, salah satu faktor resikonya yaitu glenohumeral instability yang merupakan kondisi ketidakstabilan bahu. Kondisi bahu yang tidak stabil dapat menurunkan performa atlet yang dapat meningkatkan resiko terjadinya swimmer’s shoulder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan glenohumeral instability terhadap terjadinya swimmer’s shoulder pada klub renang di Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analytic dengan pendekatan metode cross sectional study dan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling dalam. Sampel berjumlah 67 orang, yang diukur glenohumeral instability nya menggunakan tes spesifik yaitu apprehension test dan sulcus sign test dengan skala Visual Analog Scale (VAS) dan  swimmer’s shoulder menggunakan kuesioner Western Ontario Rotator Cuff (WORC). Analisis data yang digunakan yaitu teknik spearman’s rho dengan nilai p=0,001, sampel dengan kondisi bahu yang stabil berjumlah 50 orang (74,6%) dan dominan berpotensi rendah terjadinya swimmer’s shoulder (74,6%) sedangkan kondisi bahu yang tidak stabil 17 orang (25,4%) dan dominan berpotensi sedang terjadinya swimmer’s shoulder (25,4%). Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara glenohumeral instability dengan swimmer’s shoulder pada klub renang di Kabupaten Badung. Kata Kunci: perenang, swimmer’s shoulder, glenohumeral instability


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Sayu Aryantari Putri Thanaya ◽  
Komang Embun Dini Hari

Mechanical Low Back Pain (LBP) is the result of poor posture which causes mechanical stress on the lower back. Data from Sanglah General Hospital in 2010 stated that of the 249 outpatient LBP patients, 26% -37% had a tendency to relapse, and 11% -12% had disabilities. LBP does not only have an impact on health, especially on musculoskeletal injuries, but it can give an impact on work and work productivity which it can have an impact on patient finances. Effective treatment for LBP can be a solution to patient complaints. Physiotherapists can provide treatments such as Ultrasound, Mulligan Bent Leg and Back Massage. This study was purpose to compare the effectiveness of the combination of Back Massage and Ultrasound with Mulligan Bent Leg Raise and Ultrasound in reducing pain and disability due to Mechanical LBP. The research method used was experimental randomized pre-test and post-test control group design. The results of this study were back massage intervention with ultrasound (p <0.001) and mulligan bent leg with ultrasound (p <0.001) can reduce disability and pain in patients with mechanical LBP, and Mulligan bent leg with ultrasound (p <0.001) proved to be more effective. compared back massage with ultrasound in reducing disability and pain in mechanical LBP patients. Keyword: Massage, Mulligan, Mechanical Low Back Pain, Pain, Disability


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document