scholarly journals Factors Related to the Quality of Nursing Care Documentation

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Endang Susiana ◽  
Erna Dwi Wahyuni ◽  
Candra Panji Asmoro

Pendahuluan: Dokumentasi keperawatan merupakan aspek legal yang melindungi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, tapi masih ditemukan dokumentasi yang kurang lengkap. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi, supervisi, dan beban kerja dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr Soetomo Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 135 perawat dan didapatkan 100 perawat pelaksana dengan simple random sampling. Variabel independen adalah motivasi, supervisi, dan beban kerja. Variabel dependen adalah mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. Data diperoleh dengan kuesioner motivasi, supervisi dan lembar observasi: TMS (Time Motion Study), SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan dianalisis dengan Spearman’s Rho dan uji Regresi Logistik dengan α=95%.Hasil: Ada hubungan antara motivasi (p=0,000; r=0,363) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan, ada hubungan antara supervisi (p=0,012; r=0,310) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan dan ada hubungan antara beban kerja (p=0,002; r=0,299) dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan.Kesimpulan: Hasil penelitian ada hubungan antara motivasi, supervisi dan beban kerja dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. Motivasi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan. 

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Mira Amelynda Prakosa ◽  
Nursalam Nursalam ◽  
Candra Panji Asmoro

Introduction. The quality of documentation can decrease because of bad admission filling of documentation. Workload is one of the factor that can influence admission filling of documentation. This study was aimed to analyze the correlation between nurse’s objective workload and the quality of nursing documentation in RSU Haji. Method. The design of this study was descriptive correlation with cross-sectional approach. The population on this study was the nurse that works in Marwah 3 and 4 inpatient care in RSU Haji Surabaya. The number of the sample was 14 respondents were selected by simple random sampling. The independent variable was nurse’s objective workload and the dependent variable was quality of nursing documentation. The data were analyzed by using regression logistic. Result. Nurse’s objective workload in RSU Haji was 72%. There was no correlational between nurse’s objective workload with the completeness of nursing documentation (P= 0,999), also nurse’s objective workload with accurate of nursing documentation (P= 0,999). Discussion. This study concluded that nurse’s objective workload was low and quality of nursing documentation was accurate enough and complete enough. Next researcher should provide precise operational so the factors that affected the quality of documentation can be reached and the workload of the nurses in RSU Haji become ideal.Keyword:  nurses, quality of nursing documentation, objective workload


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Dewa Ayu Ketut Indriani Putri ◽  
M Widnyana ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
I Made Niko Winaya

Dysmenorrhea atau nyeri menstruasi merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada perempuan. Dysmenorrhea dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti aktivitas fisik dan persentase lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta mengetahui hubungan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea pada remaja perempuan di SMA Negeri 2 Tabanan. Rancangan penelitian menggunakan cross-sectional analitik. Penelitian dilakasanakan pada bulan Mei 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 102 orang, dimana 51 orang diukur aktivitas fisik dan dysmenorrhea sedangkan 51 orang diukur persentase lemak dan dysmenorrhea pada remaja perempuan yang berusia 15-17 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan persentase lemak, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah dysemnorrhea. Teknik analisa yang digunakan adalah spearman’s rho. Hasil dari hubungan antara aktivitas fisik dan dysmenorrhea adalah p=0,008 (p<0,05) dan r = -0,368, sedangkan hasil dari hubungan antara persentase lemak dan dysmenorrhea adalah p=0,002 (p<0,05) dan r = 0,415. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan dysmenorrhea serta terdapat hubungan yang signifikan antara persentase lemak dengan dysmenorrhea. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Persentase Lemak, Dysmenorrhea


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Ahmaniyah Ahmaniyah ◽  
Fitriah Fitriah

Peningkatan berat badan sering dirasakan oleh pengguna akseptor KB suntik 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget per tahun 2019 (N=1128). Sampel penelitian adalah sebagian akseptor KB suntik 3 bulan (n=124) dengan menggunakan metode simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji Spearman's rho untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 79,8% pengguna akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan (p=0,032). Hampir seluruhnya pengguna akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget mengalami peningkatan berat badan. Ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kejadian peningkatan berat badan sejak tahun pertama pemakaian. Penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kenaikan berat badan pengguna akseptor KB suntik 3 bulan perlu dilakukan untuk mengetahui secara lebih jelas tentangn pemeran utama penyebab kenaikan berat badan tersebut.


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 93-102
Author(s):  
Ifa Nofalia

Pandemi corona menjadi krisis global yang parah, memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis. Aturan lock-down yang diberlakukan untuk melawan pertumbuhan COVID-19 yang cepat, terutama pembatasan sosial, menyebabkan faktor risiko untuk mengembangkan gejala stress. Stress tersebut dapat dialami oleh semua kalangan baik itu pada masyarakat umum, pelajar atau bahkan tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi koping terhadap stress di masyarakat. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang sebanyak 156 orang dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Strategi koping merupakan variabel independen dan stress menjadi variabel dependen. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan secara online. Pengolahan data dengan editing, koding, skoring, tabulating dan analisis menggunakan uji statistik Korelasi Spearman’s rho dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi koping baik dengan stress ringan sebanyak 14 responden (28%). Hasil dari uji statistik menggunakan Spearman’s rho memiliki nilai signifikansi 0,003 ( < alpha 0,05) sehingga hipotesis alternatifnya diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh strategi koping dengan stress pada masyarakat di Dusun Kapringan Desa Dukuhklopo, Peterongan Jombang.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 63-73
Author(s):  
Cintya Della Widyanata ◽  
Yuni Sufyanti Arief ◽  
Iqlima Dwi Kurnia

Pendahuluan: Status gizi kurang saat ini menjadi masalah universal yang dihadapi di seluruh dunia, terutama Indonesia memiliki masalah gizi yang kompleks. Balita merupakan kelompok usia yang rentan terhadap kelainan gizi sebab usia tersebut membutuhkan gizi lebih besar untuk masa pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita. Metode:. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi sebesar 1.135 orang dan sampel terdiri dari 114 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan pola asuh dalam pemberian makan yang diukur menggunakan kuesioner dan variabel dependen penelitian ini yaitu status gizi balita diukur berdasarkan penilaian status gizi dari WHO. Data dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dan Chi- square dengan tingkat kemaknaan ρ = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pola asuh dalam pemberian makan dengan status gizi pada balita (p=0,662).   Kesimpulan: Sebagian besar ibu dengan pengetahuan kurang tentang gizi memiliki balita dengan status gizi kurang dan ibu menerapkan pola asuh demokratif dengan status gizi baik pada balita, hal tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan edukasi mengenai pentingnya gizi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Kata kunci: pengetahuan, pola asuh dalam pemberian makan, status gizi ABSTRACT Introduction: Poor nutritional status is now a universal problem faced throughout the world, especially Indonesia has complex nutritional problems. Toddler is an age group that was susceptible to nutritional disorders because that age requires greater nutrition for growth period. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and parenting in feeding with nutritional status in toddler. Methods: This study used a cross-sectional design. The population of 1,135 people and the sample consisted of 114 respondents with sampling techniques used simple random sampling. The independent variable in this study were the knowledge and parenting style of feeding which was measured used a questionnaire and the dependent variable of this study was the nutritional status of children measured by the assessment of nutritional status of the WHO. Data were analyzed used the Spearman's rho and Chi-square test with significance level ρ = 0.05. Result: The results showed that there was a relationship between knowledge of mothers with nutritional status of children (p = 0.001) and there was no relationship between parenting in feeding and nutritional status in toddler (p = 0.662). Conclusion: Most mothers with insufficient knowledge about nutrition have toddlers with poor nutritional status and mothers applied democratic parenting with good nutritional status for toddlers, this showed that education needs to be done on the importance of nutrition to improve children's health and welfare. Keywords: knowledge, parenting in feeding, nutritional status


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Ni Luh Ayu Srianti Dewi ◽  
Putu Ayu Sita Saraswati ◽  
Luh Putu Ratna Sundari

Keseimbangan dipengaruhi oleh faktor seperti indeks massa tubuh dan arkus kaki. Penurunan keseimbangan disebabkan oleh terjadinya penurunan kekuatan otot akibat penumpukan lemak dan perubahan letak titik tumpu tubuh akibat perubahan bentuk anatomis kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak –anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 orang yang berusia 7 – 10 tahun. Pada hasil analisis menggunakan Spearman’s Rho diperoleh nilai signifikansi (2-tailed)  0,001 untuk IMT dan nilai signifikansi (2-tailed) 0,027 untuk arkus kaki, didapat pula nilai koefisien korelasi sebesar -0,510 untuk IMT dan 0,286 untuk arkus kaki. Berdasarkan  hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan arkus kaki dengan keseimbangan tubuh pada anak – anak usia 7 – 10 tahun di SD No 1 Baha. Kata Kunci : Keseimbangan, Index Massa Tubuh (IMT), Arkus Kaki


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Ade Putrina ◽  
Harmayetty Harmayetty ◽  
Ilya Krisnana

Pendahuluan: Re-assessment menjadi salah satu indikator dari IPSG (International Patients Safety Goal) yaitu assesmen ulang yang dilakukan setiap shift jaga keperawatan. Meningkatnya beban kerja perawat menyebabkan re-assessment pasien jatuh jarang dilakukan dan dapat berpengaruh pada nilai dan mutu dari Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh di IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 215 perawat dan didapatkan 127 perawat pelaksana pada 9 ruang perawatan dengan simple random sampling. Variabel independen adalah sikap, norma subjektif, perceived behavior control, dan intensi. Variabel dependen adalah kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh. Data diperoleh dengan kuesioner sikap, norma subjektif, perceived behavior control, intensi, dan kepatuhan re-assessment dan dianalisis dengan Spearman’s Rho dengan α=0.05.Hasil: Ada hubungan antara sikap (p=0,010), norma subjektif (p=0,001), perceived behavior control (p=0,007),  dengan intensi dan intensi (p=0,000) dengan kepatuhan re-assessment pasien risiko jatuh.Kesimpulan: Intensi memiliki hubungan yang paling kuat dalam kepatuhan re-assessment pasien resiko jatuh, sehingga niat yang baik akan diikuti dengan kepatuhan yang baik dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh. Sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control juga dapat menjadi faktor dalam peningkatan kepatuhan perawat dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh. Kepala ruangan diharapkan dapat meningkatkan fungsi pengawasan dan kontrol terhadap kepatuhan perawat dalam melakukan re-assessment pasien risiko jatuh dan peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian ini degan variabel yang berbeda dan dengan menggunakan pendekatan teori keperawatan yang berbeda.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Endang Pertiwiwati ◽  
Alfianur Alfianur

AbstrakKedudukan komite berada dalam struktur oleh peran fungsional rumah sakit yang tujuannya menghimpun,merumuskan,dan mengkomunikasikan pendapat dan ide- ide perawat sehingga memungkinkan penggunaan Tujuan penelitian menganalisis hubungan peran komite keperawatan terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, Sampel dalam penelitian ini seluruh perawat yang bertugas di rawat Inap di rumah sakit umum daerah Ulin Banjarmasin Teknik sampel dengan metode Simple Random Sampling. jumlah sample ada 92 orang. Hasil penelitian Peran komite keperawatan dalam pelayanan keperawatan di RSUD ULIN Banjarmasin menunjukkan bahwa 79 responden atau 85,9% dikategorikan perannya optimal.,Mutu Pelayanan Keperawatan di rawat inap RSUD Banjarmasin sebanyak 70 responden atau 76,1%,dikategorikan baik. Hasil analisis hubungan optimalisasi peran komite keperawatan terhadap peningkatan mutu pelayana keperawatan di rumah sakit umum daerah ulin Banjarmasin(p value = 0,043 < 0.05 ). Optimalisasi peran komite keperawatan dapat mempengaruhi peningkatan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan mempertahankan kompetensi dan menerima segala tanggung jawab setiap tindakan dan keputusan yang telah dibuat.Kata - kata kunci : komite keperawatan, mutu pelayanan, peranAbstractThe position of the committee is in structure by the functional role of the organization whose purpose was to collected, formulated, and communicated the opinions and ideas of the nurse. The purpose of the study was to analyzed the optimization of the role of nursing committee toward the improvement of nursing service quality at the inpatient of Ulin Banjarmasin General Hospital. The research method was analytical descriptive with cross sectional approached. The samples in this research were all nurses who served in Inpatient at Ulin Banjarmasin general hospital. The sample technique using Simple Random Sampling method. the number of samples were 92 people. The result of this research is Role of nursing committee in nursing service in RSUD ULIN Banjarmasin shows that 79 respondent or 85,9% is categorized its role optimally. Quality of Nursing Service in RSUD Banjarmasin as many as 70 respondents or 76.1%, categorized well. Result of analysis of relationship of optimization of nursing committee role to improvement of quality of nursing service in ulin general hospital of Banjarmasin (p value = 0,043 <0.05). Optimizing the role of the nursing committee can affect the quality improvement of nursing services provided to the patient by maintaining the competence and accepting the responsibilities of every action and decision made. Keywords: nursing committee, roles, service quality


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 85-93
Author(s):  
Tiara Putri Ryandini ◽  
Lukman Hakim

The lack of patient satisfaction is due to the increasing demands of the patient's needs, but this is not accompanied by improvements in nurses' actions. If the customer feels dissatisfied with a service provided, then that service can be ascertained to be ineffective and inefficient. This is especially important for public services. Providing services to the community as done by RSUD Dr. R. Koesma Tuban, needs to get attention, especially in the quality of services to suit the needs and expectations of the community. This study focuses on the quality of nursing services and the level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr. R. Koesma Tuban. This study aims to determine the relationship between the quality of nursing services with the level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr. R. Koesma Tuban. This study uses analytic survey research with cross sectional approach, while the data analysis used is the Spearman Rank correlation test. The population used in this study were patients in the Asoka room of RSUD dr. R. Koesma Tuban who fit the inclusion criteria as many as 155, with a large sample of 112 respondents using a simple random sampling technique. The results showed that most patients were quite satisfied with the quite good nursing services. Spearmen Correlation Test Results (rs) obtained, the variable quality of nursing services (p <0.05) has a relationship to the level of patient satisfaction with moderate correlation (r = 0.476) and the direction of the positive correlation which means the better the quality of nursing services, the higher the level of satisfaction patient.Almost half of the nurses at Asoka Room  RSUD dr. R. Koesma Tuba have a good quality nursing service. Almost half of the patient at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuban feel satisfy with nurse’s service; there is a correlation between the quality of nurse service and the level of patient satisfaction  at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuban.


2020 ◽  
Vol 30 (Supplement_5) ◽  
Author(s):  
N Skhvitaridze ◽  
T Lobjanidze ◽  
A Papidze ◽  
E Barjadze ◽  
N Landia

Abstract Aim To evaluate patients' satisfaction with the quality of nursing care and examine factors which affect their decision. Design A retrospective, cross-sectional, descriptive survey study. Methods Data were collected using a structured questionnaire in Georgian language was administered to the patients. The response rate was 93% and the final sample was composed of 173 patients who enrolled consequently after taking written informed consent. One hospital and one outpatient department in the capital city of Georgia were selected for the study setting. Data were collected during one month. Data on demography was collected. Descriptive and inferential statistics were applied accordingly using STATA version 17. Eligible criteria: Adults, capable of independent communication and who talk Georgian language, did not have any severe process or complications, were in the recovery stage, with no referral and discharging to home. Results Majority of respondents were aged between 56-65 years (50%), males (52.5%), residents of the capital city (70%), having higher education (80%) and employed (75%). Overall, 89% of patients described provided nursing care as an excellent. The most important factors, which affect patients' satisfaction are the waiting time before admission, safety of services, comfortable environment along with the proper level of care and attentiveness. These results can be generalized and may be useful in comparative studies of patient satisfaction. Key messages Permanent evaluation of nursing care is important to evaluate patients satisfaction. Factors as waiting time, safety of services, comfortable and friendly environment, and attentiveness are key for high level of satisfaction.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document