scholarly journals Perancangan Rrelokasi Tata Letak Gudang Dengan Metode Systematic Layout Planning Pada PT. MKM

Author(s):  
Ahmad Fajri

Studi kasus ini dilakukan pada perusahaan yang fokus pada layanan penyedia jaringan berbasis serat optik dengan menggunakan infrastruktur teknologi terkini yaitu Fiber To The Home (FTTH). Meningkatnya permintaan produk layanan pada studi kasus ini diberbagai wilayah di Indonesia berimbas pada operasional gudang yang secara kapasitas otomatis meningkat. Namun, produk harus tetap dapat disimpan agar terjaga kualitasnya sebelum didistribusikan. Untuk mengatasi  ini, diperlukan metode penataan gudang yang baik agar efisiensi Ongkos Material Handling juga dapat tercapai dan mengurangi resiko accident yang berimbas pada kerusakan material. Metode Systematic Layout Planning (SLP) digunaan untuk merancang keterkaitan hubungan aktivitas antar perangkat. metode ini digunakan sebagai perencanaan layout sistematis dengan berdasarkan pada kegiatan operasional yang sedang dilakukan ataupun sebagai peramalan dimasa yang akan datang. hasil pengolahan data menggunakan metode SLP diperoleh bahwa perancangan tata letak usulan lebih baik dengan biaya operasional Rp. 347.795.285 dibandingkan layout awal sebesar Rp. 577.022.833 dengan selisih mencapai RP. 229.227.549 dan efisiensi sebesar 40%. Kata Kunci : Systematic Layout Planning (SLP), Ongkos Material Handling (OMH), Perancangan Tata Letak, Indonesia.

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Adik Ahmad Unggul Nugeroho

Tingkat persaingan yang tinggi dalam industri ini akhirnya mengharuskan untuk menentukan strategi-strategi yang tepat agar dapat menjaga produktivitas sehingga keuntungan yang didapatkan pun dapat terus ditingkatkan. UKM BM adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang pengolahan kedelai yaitu memproduksi tahu. Keadaan lantai produksi di UKM BM saat ini masih belum tersusun dengan tepat. Hal ini dapat dilihat pada dari bentuk pola aliran bahan yang ada. Pola aliran yang tidak teratur membuat timbulnya <em>back-tracking </em>dari perpindahan aliran bahan didalam proses produksi yang berdampak pada ongkos <em>material handling</em>. Oleh karena itu perlu adanya suatu pertimbangan bagaimana membuat atau mengubah tata letak fasilitas yang lebih efektif dan efisien, Tujuan dari penelitian ini adalah merekomendasikan suatu rancangan tata letak fasilitas produksi tahu yang baru dengan optimalisasi yang diperoleh dari segi jarak tempuh aliran bahan. Perancangan tata letak menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut berbagai macam permasalahan aliran material produski, transpotasi, pergudangan, <em>supporting, </em>perakitan dan aktivitas kantor adapun hasil dari penelitian ini adalah Jarak <em>material handling </em>pada <em>layout</em> awal yaitu 537.5 meter/ produksi dengan ongkos <em>material handling</em> Rp. 60.000/ produksi. hasil rancangan perbaikan pada <em>layout </em>usulan menunjukan jarak <em>material handling</em> lebih pendek yaitu 424.5 meter/ produksi dengan ongkos <em>material handling</em> Rp. 47.374/ produksi.


2021 ◽  
Vol 16 (Number 1) ◽  
pp. 57-68
Author(s):  
Bambang Suhardi ◽  
Lulu Elvira ◽  
Rahmaniyah Dwi Astuti

Good equipment and product design are meaningless if there is no good layout planning. Problems owned by PT. Pilar Kekar Plasindo occurs in the production of small polyethylene. This is because small polyethylene production has large material total transfer distance. Small polyethylene problems include the distance between stations, cross-movement, backtracking, and the broken machine that is still placed in the production section. These conditions make the material handling costs and distance large. Therefore, this research aims to produce a layout design of production facilities that can minimize the distance and cost of material movement. The method used in this study is Systematic Layout Planning (SLP). Three alternative designs were compared, and the second proposed facility layout was chosen because it can reduce the total cost of material transfer by 68.3% and reduce the distance of material transfer by 59.6% from the initial facility layout.


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 40-46
Author(s):  
Andre Lasut ◽  
Ronaldo Rottie ◽  
Indah Kairupan

Perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu hal yang penting dalam hal peningkatan produktifitas perusahaan. PT. Meprofarm merupakan perusahaan farmasi di Kota Bandung. Saat ini perusahaan ingin meningkatkan tingkatproduksi terhadap permintaan konsumen khususnya di bagian departemen obat cair. Tata letak perusahaan saat ini tidak optimum untuk meningkatkan produktifitas yang ditandai dengan penempatan tiap ruang produksi tidak sesuai dengan alur produksi. Hal ini menyebabkan arus bolak-balik yang sangat banyak dan dikhawatirkan bahan baku produk obat terjadi kontaminasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) maka perusahaan perlu menambah alat conveyor dan mengubah tata letak yang ada untuk meningkatkan produktifitas serta meminimalkan ongkos material handling. Dari perhitungan yang dilakukan didapat hasil Ongkos Material Handling (OMH) untuk usulan tata letak sebesar Rp. 944.352 dibandingkan dengan tata letak sebelumnya yaitu sebesar Rp. 3.046.695. Jika memakai tata letak usulan maka persahaan dapat menghemat dana sebesar Rp.2.102.343 untuk setiap proses produksinya.    Kata Kunci—Perancangan Tata Letak, Tata Letak Fasilitas, Systematic Layout Planning, Ongkos Material Handling.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Dede Muslim ◽  
Anita Ilmaniati

Abstract – Unplanned layout and inefficient material flow between work units can lead to increased cost. PT Transplan Indonesia's current material flow path is inefficient with material flow distance 115.5 meters and material handling cost that has not been taken into account. This study aims to find out how big the role of facility layout design in cutting the distance of material transfer and pressing the cost of material handling. The method used in this research is Systematic Layout Planning (SLP) approach, which is comparing the distance of material transfer between initial layout with proposed layout. The results of this study indicate that the distance of the material flow path on the production floor with proposed layout changed to 71,7 meters, with material handling cost per meter reduced from Rp. 1,105,954 to Rp. 712,402 or decrease as much as 35%. Based on the results of the research, the layout of the proposal is considered more effective and efficient because it can reduce the distance of material transfer and reduce the cost of material handling on the packing/shipping floor.Keywords: Layout Design; Material handling cost; Systematic Layout Planning (SLP)


2018 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
I Wayan Sukania ◽  
Silvi Ariyanti ◽  
Nathaniel .

PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di indusustri manufaktur dengan memproduksi mainan plastik. PT. XYZ mempunyai tata letak pabrik dan sistem material handling yang baik namun terdapat masalah yang menyebabkan tata letak pabrik tersebut menjadi berantakan yang diantaranya terjadi ketidak sesuaian letak material bahan baku, material setengah jadi, produk jadi yang menyebabkan banyaknya tumpukan yang memakan ruangan di dalam ruang produksi, dan ruang packaging sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan berencana untuk memperbaiki tata letak pabrik mereka terutama pada bagian ruang produksi dan ruang packaging dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) agar oabrik menjadi lebih rapi, efektif, dan efisien sehingga dapat meminimalkan waste time dan kegiatan transportasi bahan atau material dari suatu proses ke proses lain sehingga kinerja produktivitas produksi dapat menjadi maksimal. Hasil yang didapat dari analisis sistem material handling adalah indeks pekerja penangganan material secara manual sebesar 0,024 sedangkan hasil analisis sistem material handling dengan menggunakan boxes dan trolley adalah 0,0079.Kata kunci: Tata letak pabrik, material handling, Systematic Layout Planning.


Agrikultura ◽  
2021 ◽  
Vol 32 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Muhammad Milzam Abdurrahman ◽  
Roni Kastaman ◽  
Totok Pudjianto

Indonesia masih belum bisa memenuhi permintaan kopi nasional maupun internasional. Total produksi kopi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 717.961 ton yang lebih rendah dari kebutuhan kopi Indonesia untuk pasar nasional dan internasional yang mencapai 747.790 ton. Penelitian ini berujuan untuk memperbaiki layout yang ada di PT Sinar Mayang Lestari agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kopi PT Sinar Mayang Lestari demi menciptakan produksi yang optimal dan berupaya membantu memenuhi kebutuhan kopi Indonesia. PT Sinar Mayang Lestari merupakan perusahaan penanaman dan pengolahan kopi yang berlokasi di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi PT Sinar Mayang Lestari dilakukan dengan metode Systematic Layout Planning (SLP) dan software Blocplan. Dihasilkan 20 layout alternatif yang dapat dibuat yang kemudian diseleksi untuk menentukan satu layout alternatif yang paling efisien berdasarkan ongkos material handling terkecil. Hasil penelitian menunjukkan layout alternatif hasil metode SLP dengan minimalisasi jarak antar departemen sekitar 33,65% dan pengurangan ongkos material handling sekitar 62,94% dari layout aktual. Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi PT. Sinar Mayang Lestari dinilai lebih efektif menggunakan metode SLP dibanding Blocplan karena metode SLP memperhitungkan lebih banyak faktor pendukung daripada metode Blocplan. 


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Yanda Putri Aulia ◽  
Raida Agustina ◽  
Rita Khathir

Abstrak. Penelitian ini bertujuan menganalisis tata letak fasilitas pabrik kopimenggunakan Systematic Layout Planning (SLP). Penelitian dilakukan pada pabrik pengolahan kopi arabika PT. Ketiara Takengon Aceh Tengah. Evaluasi tata letak, dilakukan dengan membandingkan momen perpindahanbahan dan efesiensinya terhadap layout awal. Data yang digunakan adalah volume produksi per tahun, jumlah dan dimensi mesin, tipe kemasan, luas ruangan dan layout awal. Proses pengolahan kopi terdiri dari penimbangan, penggilingan, penjemuran, sortasi, cupping test, blending, dan pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perpindahan bahan adalah 2.496 kali per tahun. Momen perpindahan proses pengolahan kopi pada PT. Ketiara berdasarkan layout awal adalahsebesar 596.818,56 m/tahun. Momen perpindahan berdasarkan layout alternatif A sebesar 512.628,48 m/tahun atau memiliki efesiensi 14,11%, sedangkan momen perpindahan berdasarkan layout alternatif B sebesar 291.233,28 m/tahun atau memiliki efesiensi sebesar 51,20 %. Dengan demikian pabrik pengolahan kopi PT. Ketiara direkomendasikan untuk menggunakan layout alternatif B.Analysis Facility’s Layout of Coffee Factory by Using Systematic Layout PlanningAbstract. This research aimed to analyze the facility layout of coffee factory by using Systematic Layout Planning (SLP). The study was conductedat coffee factory of PT. Ketiara located in Takengon, Central Aceh Regency. The layout analysis was done by evaluating the material handling moment and efficiency to the recent layout production.  The data used were production volume, number and dimension of machines, packaging types, area for facilities and recent layout.   The coffee processing consisted of weighing,milling, drying, sorting, cupping test, blending, and packaging. The material handling monent based on recent layout was 596,818.56 m/year. The material handling moment based on the first alternative layout (A) was 512,628.48 m/year or with eficiency of 14.11%, whereas  the handling moment based on the second alternative layout (B) was 291,233.28 m/year or with effeciency of 51.20%. Therefore, it is strongly recommended to PT. Ketiara to use  the second alternative layout (B).


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Iveline Anne Marie ◽  
Teofilus Nathanael Chaiyadi

CBA GROUP akan melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan HDPE yang selama ini diperoleh dari supplier sebagai bahan campuran untuk memproduksi kantung plastik. Pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas awal 182 ton/bulan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak pabrik baru berdasarkan pendekatan Systematic Layout Planning dan melakukan analisis keuangan dalam pembangunan proyek ini. Perancangan tata letak dimulai dengan pembuatan OPC, perhitungan routing sheet, penentuan fasilitas pendukung yang diperlukan serta kebutuhan area untuk tiap fasilitas pabrik. Dilakukan analisis keterkaitan antar fasilitas pabrik secara keseluruhan dengan metode kualitatif. Berdasarkan hubungan kedekatan pada ARC Pabrik, dilakukan perancangan tata letak menggunakan metode Relationship Diagramming untuk mendapatkan rancangan Activity Relationship Diagram (ARD) pabrik sebagai dasar untuk merancang Area Allocation Diagram (AAD) Pabrik. Berikutnya, dirancang 3 alternatif tata letak yang diuji dengan metode scoring berdasarkan jarak terdekat dan menggunakan checklist Material Handling Evaluation Sheet. Setelah layout yang terpilih sudah ditentukan, selanjutnya dilakukan analisis ekonomi yang menghasilkan Harga Pokok Penjualan, Laporan Aliran kas, hasil analisis Breakeven point, Net present value, Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability indeks (MARR) dan analisis sensitifitas. Kata kunci: Tata Letak Pabrik, SLP, Relationship Diagramming, MHES, Analisis Ekonomi


2020 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 448-456
Author(s):  
J Tampubolon ◽  
L D Agoestine Simangunsong ◽  
M D Agustina Sibuea ◽  
A C Sembiring and A Mardhatillah

Abstract. The facility layout is a strategic design that is used for a long time. All manufacturing industries must pay attention to the right layout to increase the productivity of the industry. A prayer paper manufacturing industry located in the Tanjung Morawa area, Medan has an error in the placement of raw materials and the placement of production machines, so that the distance from the temporary warehouse to the printing and cutting work stations is far apart, causing high material handling costs. Seeing these problems, research was carried out to improve the layout of the facilities and redesign. The method used for this research is Systematic Layout Planning (SLP), which is one of the methods used to regulate a workplace in a factory by using two areas with high frequency and logical relationships with each other. And the Computerized Relative Allocation of Facilities Technique (CRAFT) Algorithm is a repair program, which is a program that looks for optimal design by making gradual improvements to the layout. CRAFT evaluates the layout by interchanging departmental locations. Inputs required for the CRAFT algorithm include initial layout, data flow or frequency of movement, cost data per unit distance, and the number of departments that do not change or remain. The CRAFT method is usually applied using Quantitative Systems (QS) software. By comparing the layout between SLP and CRAFT, the optimal result is obtained using the SLP method by reducing the distance between departments by 1.407 meters or a distance efficiency of 39.91%.


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Fuji Tori Kebela ◽  
Bambang Suhardi ◽  
Cucuk Nur Rosyidi

<p><em>PT. Pan Brothers Tbk Boyolali merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi berbagai macam pakaian olahraga. PT. Pan Brothers Tbk Boyolali memiliki beberapa permasalahan yang berkaitan dengan tata letak seperti ketiga jarak perpindahan terbesar yaitu perpindahan dari area warehouse table ke area before inspection sebesar 51,8 meter, perpindahan dari area rak roll kain ke area mesin c-tex sebesar 35 meter, dan perpindahan dari area before inspection ke area quality fabric table sebesar 34,8 meter. Semakin jauh jarak perpindahan barang semakin tinggi pula biaya material handling. Alasan lain perbaikan tata letak perlu dilakukan adalah seringnya dilakukan perubahan layout yang disebabkan oleh project dari atasan dan belumnya menggunakan metode apapun. Terjadinya penumpukan material roll kain yang disebabkan penempatan material ditaruh di gang yang membuat terhalangnya jalan perpindahan barang. Total waktu aktivitas produksi di incoming material melebihi waktu yang ditetapkan perusahaan yaitu 5 sampai 6 hari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi secara langsung dan wawancara kepada pekerja. Dengan metode Systematic Layout Planning (SLP), dapat dihasilkan lebih dari satu alternatif solusi sehingga dapat dipilih mana yang terbaikan dalam penyelesaian masalah tata letak perusahaan, meminimumkan aliran material dan mempertimbangkan hubungan kedekatan, kebutuhan ruang dan ruang yang tersedia serta merupakan metode yang sederhana dan lebih mudah untuk diterapkan. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa tata letak usulan 1 mampu memberikan penghematan biaya material handling sebesar 16,6 % atau Rp. 1.038,357 tata letak usulan 2 sebesar 22,2 % atau Rp. 1.387,150 dan tata letak usulan 3 sebesar 28,2 % atau Rp. 1.759,802</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document