ANALISIS KESULITAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TAPPS (THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING) DI SMA IT NUUR AR RADHIYYAH

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 48-55
Author(s):  
Nur Hasanah ◽  
◽  
Humuntal Banjarnahor ◽  
Yulita Molliq ◽  
◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam Pembelajaran TAPPS; (2) Kesulitan proses pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran TAPPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Ar Radhiyyah Kelas XI-A yang berjumlah 32 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah, proses jawaban siswa berdasarkan indikator dan aspek kesalahan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut : (1) Hasil penelitian pada kemampuan pemecahan masalah dengan interpretasi tingkat tinggi pada indikator memahami masalah sebesar 59%, pada indikator merencanakan masalah sebesar 44% , pada indikator melaksanakan masalah sebesar 19% dan. Pada interpretasi tingkat sedang indikator memahami masalah sebesar 28%, indikator merencanakan masalah sebesar 34%, indikator mengenal dan melaksanak masalah sebesar 50%. Pada interpretasi tingkat rendah indikator memahami masalah sebesar 13%, indikator merencanakan masalah sebesar 22%, indikator melaksanakan masalah sebesar 31%. (2) Kesulitan dalam pemecahan masalah (a) pada kategori tinggi siswa tidak mengalami kesulitan; (b) pada kategori sedang siswa mengalami kesulitan memahami konsep dan mengoperasikan pertidaksamaan linear matematika; (c) pada kategori rendah siswa mengalami kesulitan mensintesiskan ide, siswa kesulitan memahami konsep dan siswa kesulitan prinsip dalam pemecahan masalah.

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Nadlifah Alqonita

Penelitian kombinasi ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam hal berpikir reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adanya perbedaan kemampuan berpikir reflektif pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving; dan (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik setelah diterapkan dengan pembelajaran menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving materi bangun ruang balok dan kubus MTs Ma’arif Sidomukti gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (mix method) dengan sequential explanatory design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik Cluster Random Sampling diperoleh kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol dan VIII-2 sebagai kelas eksperimen. Data kuantitatif diperoleh melalui soal tes kemampuan berpikir reflektif, analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. sedangkan pengumpulan data kualitatif diperoleh dari wawancara, observasi, dan catatan lapangan guna untuk mendukung data kuantitatif yang digunakan. Subjek penelitian kualitatif terdiri dari 6 siswa yang masing-masing kelas terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.  Analisis data hasil post-test kemampuan berpikir reflektif siswa yang berkemampuan rendah sebesar 10%, sedang sebesar 43,33%, tinggi sebesar 46,67%. Sedangkan rata-rata nilai siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu 83%. Dari beberapa analisis data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif masuk dalam kategori tinggi setelah penerapan dengan metode pembelajaran Thinking Aloud pair Problem Solving berbantuan media LKPD.


1988 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 233-247 ◽  
Author(s):  
H. Lee Swanson

This article presents an information-processing approach to the assessment of learning disabled students' intellectual performance. The model is based on the assumption that intelligent behavior is comprised of a variety of problem-solving strategies. Its validity rests on experimental findings of Brown (1978), Neisser (1976, 1981), Newell and Simon (1972), and Sternberg (1977, 1978, 1979, 1981), to name a few. Each plane of assessment includes decisions about: (a) the relationship between hypothesis testing and overall performance; (b) the knowledge base which influences strategy development; (c) the ability to coordinate, direct, and organize search strategies; (d) the metacognitive parameters of learning and performance; and (e) the abstracting of problem-solving strategies. Sample “probing” questions are provided to direct assessment procedures. Within each plane, different components are assessed. The article presents an account of child problem solving and illustrates its underlying assumptions with a “thinking aloud” protocol. The model suggests that substrategy behavior may develop independently or within different planes. Finally, conclusions are drawn to direct intervention approaches.


1982 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 312-326 ◽  
Author(s):  
H. Lee Swanson

This article presents an information-processing approach to the assessment of learning disabled students' intellectual performance. The model is based on the assumption that intelligent behavior is comprised of a variety of problem-solving strategies. Its validity rests on experimental findings of Brown (1978), Neisser (1976, 1981), Newell and Simon (1972), and Sternberg (1977, 1978, 1979, 1981), to name a few. Each plane of assessment includes decisions about: (a) the relationship between hypothesis testing and overall performance; (b) the knowledge base which influences strategy development; (c) the ability to coordinate, direct, and organize search strategies; (d) the metacognitive parameters of learning and performance; and (e) the abstracting of problem-solving strategies. Sample “probing” questions are provided to direct assessment procedures. Within each plane, different components are assessed. The article presents an account of child problem solving and illustrates its underlying assumptions with a “thinking aloud” protocol. The model suggests that substrategy behavior may develop independently or within different planes. Finally, conclusions are drawn to direct intervention approaches.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Vera Mandailina ◽  
Mahsup Mahsup

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 42 siswa yang terdiri dari dua kelas dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar. Teknik analisis data yang dilakukan adalah uji prasyarat analisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan analisis data hasil belajar diperoleh rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (51,77) lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol (39,95). Pada uji normalitas dan homogenitas juga diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai  thitung sebesar 2,33 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 1,684. Karena thitung  > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa  metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) efektif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMP.Abstract:  This study aims to determine the effectiveness of the Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) learning method on student learning outcomes in class 8 of Junior High School. The type of research used was quasi-experiment involving 42 students consisting of two classes with purposive sampling technique. Data collection techniques are carried out through learning outcomes tests. The data analysis technique performed is an analysis prerequisite test with normality test, homogeneity test, and hypothesis testing with t-test. Based on the analysis of learning outcomes data obtained the average experimental class learning outcomes (51.77) is higher than the control class average (39.95). In the normality and homogeneity test it is also known that the experimental class and the control class are normally distributed and homogeneous. After the t-test is done, the tcount is 2.33 while the t-table is at the significant level of 0.05 is 1.684. Because t count> t table, then H0 is rejected and H1 is accepted. So, a conclusion can be drawn that the Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) method is effective on student learning outcomes on the subject of cubes and beams in class 8 of Junior High School.


Author(s):  
Moh Kurniawan ◽  
I Komang Werdhiana ◽  
Marungkil Pasaribu

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 14 Palu. Jenis penelitian ini adalah kuasi- eksperimen dengan rancangan prates - pascates yang tidak ekuivalen. Penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu kemudian dibagi menjadi dua kelas yaitu VIIIB1 dengan jumlah 24 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB3 dengan jumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian adalah tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil analisa data diperoleh rerata skor kelas eksperimen adalah 12,87 dan standar deviasi 3,06 untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor yaitu 11,16 dan standar deviasi 2,79. Hasil penelitian ini diuji dengan menggunakan Uji-t (dua pihak).  Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung= 2,57 lebih besar dari dari ttabel = 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung barada diluar daerah penerimaan H0. Sehingga, hipotesis yang menyatakan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran TAPPS lebih baik daripada hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model konvensional. Maka dapat disimpulkan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran TAPPS lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS), Hasil Belajar Fisika.


2018 ◽  
Author(s):  
effi aswita lubis ◽  
arwansyah ibnu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan TP.2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan yang berjumlah 112 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar akuntansi dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 85,67 dengan standar deviasi sebesar 8,17. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 77,83 dengan standar deviasi 7,95. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t dengan dk = n1 + n2 – 2 pada α 0,05. Dari perhitunganhipotesis diperoleh thitung sebesar 3,73 dan ttabel sebesar 1,67. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung> ttabel (3,73 > 1,67) dengan kata lain hipotesis diterima.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran Thinking AloudPair Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian perusahaan dagang siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan TP.2016/2017.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document