Paradikma:Jurnal Pendidikan Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

39
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State University Of Medan

1978-8002, 2502-7204

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 11-21
Author(s):  
Silvia Yanti ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan berpikir siswa melalui pembelajaran berbasis pendekatan metakognisi. Subjek penelitian kelas VIII-4 MTs Hifzhil Qur’an Medan yang berjumlah 32 siswa. Instrumen penelitian adalah angket kebiasaan berpikir siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebiasaan berpikir siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis pendekatan metakognisi didapat bahwa dari 32 siswa terdapat 8 siswa memiliki kebiasaan berpikir dengan kategori tinggi, 17 siswa memiliki kebiasaan berpikir siswa dengan kategori sedang dan 7 siswa memiliki kebiasaan berpikir siswa dengan kategori rendah. Untuk setiap indikator kebiasaan berpikir siswa, pada beberapa indicator siswa sudah memiliki kebiasaan berpikir yang baik. Hal ini dilihat dari jawaban siswa pada angket kebiasaan berpikir yang diberikan siswa banyak yang setuju dengan pernyataan positif dan tidak setuju pada pernyataan negatif.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 38-47
Author(s):  
Kiki Tristiawanti Simbolon ◽  
◽  
Zul Amry ◽  
Edi Syahputrra ◽  
◽  
...  

This study aims to produce digital learning tools using a realistic mathematical approach. The type of research used is development research using a modified 4-D development model. XI MIA-1 and XI MIA-2 with 20 students each at SMA Yapim Taruna Marelan. From the results of the first and second trials, it was obtained: The increase in students' learning independence in the geometry transformation material obtained from the average of all I to II trials was 8.20.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 22-29
Author(s):  
Zulfantry Zulfantry ◽  
◽  
Mulyono Mulyono ◽  
Bornok Sinaga ◽  
◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share berbantuan Software Autograph terhadap kemampuan self-efficacy siswa, (2) Interaksi antara KAM dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share berbantuan Software Autograph terhadap kemampuan self-efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMA Negeri Unggul Subulussalam Tahun Ajaran 2020/2021 berjumlah 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling. Sampel penelitian dipilih dari dua kelas, yaitu kelas XI-1 dijadikan kelas eksperimen dengan model pembelajaran TPS berbantuan Autograph dan kelas XI-2 dijadikan kelas kontrol dengan tidak diberi perlakuan. Instrumen penelitian menggunakan tes Kemampuan Awal Matematis (KAM) dan kemampuan self-efficacy. Uji statistik data menggunakan Uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh self-efficacy siswa antara siswa yang diberi pembelajaran Think Pair Share berbantuan Software Autograph dengan siswa yang diberi pembelajaran Biasa yaitu sebesar 77,3%, (2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap self-efficacy siswa.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 30-37
Author(s):  
Swandi Wiranata Sinurat ◽  
◽  
E. Elvis Napitupulu ◽  
Mulyono Mulyono ◽  
◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; (2) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap self-efficacy siswa; (3) Untuk mengetahui metaanalisis pengaruh model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy siswa. Peneliti memetaanalisis jurnal-jurnal tentang pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari 14 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi adalah dengan nilai 0,92; (2) Dari 9 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan self-efficacy siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi dengan nilai 0,88; (3) Hasil metaanalisis model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis termasuk pada kategori besar dengan rRE= 0.511 dan hasil metaanalisis model pembeajaran terhadap self-efficacy siswa termasuk pada kategori sedang dengan rRE= 0.382.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 48-55
Author(s):  
Nur Hasanah ◽  
◽  
Humuntal Banjarnahor ◽  
Yulita Molliq ◽  
◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam Pembelajaran TAPPS; (2) Kesulitan proses pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran TAPPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Ar Radhiyyah Kelas XI-A yang berjumlah 32 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah, proses jawaban siswa berdasarkan indikator dan aspek kesalahan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut : (1) Hasil penelitian pada kemampuan pemecahan masalah dengan interpretasi tingkat tinggi pada indikator memahami masalah sebesar 59%, pada indikator merencanakan masalah sebesar 44% , pada indikator melaksanakan masalah sebesar 19% dan. Pada interpretasi tingkat sedang indikator memahami masalah sebesar 28%, indikator merencanakan masalah sebesar 34%, indikator mengenal dan melaksanak masalah sebesar 50%. Pada interpretasi tingkat rendah indikator memahami masalah sebesar 13%, indikator merencanakan masalah sebesar 22%, indikator melaksanakan masalah sebesar 31%. (2) Kesulitan dalam pemecahan masalah (a) pada kategori tinggi siswa tidak mengalami kesulitan; (b) pada kategori sedang siswa mengalami kesulitan memahami konsep dan mengoperasikan pertidaksamaan linear matematika; (c) pada kategori rendah siswa mengalami kesulitan mensintesiskan ide, siswa kesulitan memahami konsep dan siswa kesulitan prinsip dalam pemecahan masalah.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Cici Puspaningrum ◽  
◽  
Edi Syahputra ◽  
Edy Surya

This study aims to: 1) develop an interactive digital book learning media based on a realistic mathematics learning approach on the valid, practical, and effective flat-sided geometry material (cubes and blocks) so as to improve students' mathematical spatial abilities; 2) improve students' mathematical spatial abilities by using interactive digital books based on a realistic mathematics learning approach on the flat side (cube and block) material. This research is a development research using the ADDIE model. The validity of the interactive digital book learning media assessed by the validators in terms of three aspects, namely the quality of content and objectives, learning/instructional strategies, and media design obtained a total average of 3.73 ("valid" category). The practicality of learning media is seen from the observation score of learning implementation in the first trial, which is 2.87 (category "poorly implemented") so that the second trial is carried out and a score of 3.73 is obtained (category "well implemented"). The effectiveness of learning media in terms of four aspects, namely classical completeness, student activity observation scores, observations of teachers' ability to manage learning, and student responses. The classical mastery of the students' mathematical spatial ability in the second trial was 86.67% (13 students). The average percentage of achievement of the ideal time of student activity in the second trial for three meetings was 22.2%, 26.87%, 26.87%, 13.9%, 7.87%, and 2.32%. The average score for observing the teacher's ability to manage learning in the second trial was 3.79 ("good" category). The average student response in the second trial was 3.74 ("interested" category). Based on the normalized gain index, it was found that in the second trial there was an increase in the value with a score of 0.40 ("medium" criteria).


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 88-95
Author(s):  
Nanda Tia Losi ◽  
◽  
Mukhtar Mukhtar ◽  
Waminton Rajagukguk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diajar menggunakan model problem based learning dengan siswa yang diajar menggunakan model guided discovery learning berbantuan GeoGebra; (2) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VIII MTs PAB 1 Helvetia yang berjumlah 190 siswa Tahun Pelajaran 2020/2021, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 64 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) nilai Fhitung(A) lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 5,249 > 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar mengggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan GeoGebra dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran guided discovery learning berbantuan GeoGebr; (2) nilai Fhitung(B) sebesar 4,750 lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 4,750> 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) nilai Fhitung(AB) sebesar 2,277 lebih kecil daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 2,277 < 4,001, maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 80-87
Author(s):  
Rustam E Simamora ◽  
◽  
Doni Andriyan Zunaiedy ◽  

Combinatorics is a branch of mathematics that is very important, but this topic has not received serious attention in educational research compared to other branches of mathematics such as geometry, calculus and algebra in Indonesia. Meanwhile, in secondary and undergraduate education, existing research reports that students’ combinatorial thinking ability tend to be low. Efforts to improve students’ combinatorial thinking ability in one of the Vocational Schools in Medan, Indonesia, are carried out through the development of the Numbered Heads Together (NHT). NHT is one cooperative learning structure. The result showed that NHT learning improved students’ combinatorial thinking ability.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Khairul Saleh Siregar ◽  
◽  
Yulita Molliq ◽  
Syafari Syafari

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving, (2) kesulitan kemampuan komunikasi matematis yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pada model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana kemampuan komunikasi matematis merupakan cara penyampaian informasi mengenai ide gagasan matematis melalui simbol-simbol ayau gambar baik lisan atau tulisan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving yang berkemampuan sedang memiliki proporsi tertinggi sebesar 32% kemudian diikuti oleh siswa berkemampuan rendah sebesar 20% dan terakhir siswa berkemampuan sangat tinggi, tinggi, dan sangat rendah masing-masing sebesar 16%, (2) kesulitan kemampuan komunikasi matematis siswa, dimana 32% siswa tidak mengalami kesulitan, 32% siswa mengalami sedikit kesulitan, 36% mengalami kesulitan, dimana kesulitan siswa yang terlihat dari aspek indicator kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu ekspresi, menggambar, pemahaman matematika.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 68-74
Author(s):  
Fernanda Yossi Ben Siallagan ◽  
◽  
Bornok Sinaga ◽  
Wamington Rajagukguk

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) kemampuan penalaran dan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model penemuan terbimbing. 2) proses jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. 3) kesulitan dari kemampuan penalaran dan berpikir kreatif matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa SMP Parulian 1 Medan Kelas VII sebanyak 28 orang siswa yang diberi perlakuan pembelajaran penemuan terbimbing pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan penalaran matematis siswa dengan model penemuan terbimbing pada kategori tinggi ada 8 siswa, pada kategori sedang ada 14 siswa, dan pada kategori rendah ada 6 siswa. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan model penemuan terbimbing terdapat 5 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang, dan 13 siswa pada kategori rendah. 2) proses jawaban siswa dideskripsikan maka disimpulkan bahwa: a) tingkat penalaran siswa pada kategori tinggi adalah nominan siswa menyelesaikan masalah mencapai indikator penalaran dan berpikir kreatif dengan sedikit mengalami kesulitan. b) tingkat penalaran siswa pada kategori sedang adalah nominan siswa menyelesaikan masalah pada indikator mampu mengajukan dugaan (conjecture), mampu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan, mampu menarik kesimpulan dari suatu pernyataan, dan mampu memeriksa keshahihan argument. Sedangkan pada kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat sedang bahwa proses jawaban siswa memenuhi tahapan persiapan, inkubasi, iluminasi dan ada beberapa siswa tidak mencapai tahapan verifikasi c) tingkat penalaran siswa pada kategori rendah adalah nominan siswa tidak mampu mencapai indikator penalaran, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat rendah dengan proses jawaban yang tidak memenuhi tahapan iluminasi dan verifikasi. 3) Kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu pada kategori sedang dan rendah yang mencakup pada kesulitan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document