scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AKDI SMK BM Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017

2018 ◽  
Author(s):  
effi aswita lubis ◽  
arwansyah ibnu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan TP.2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan yang berjumlah 112 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar akuntansi dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 85,67 dengan standar deviasi sebesar 8,17. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 77,83 dengan standar deviasi 7,95. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t dengan dk = n1 + n2 – 2 pada α 0,05. Dari perhitunganhipotesis diperoleh thitung sebesar 3,73 dan ttabel sebesar 1,67. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung> ttabel (3,73 > 1,67) dengan kata lain hipotesis diterima.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran Thinking AloudPair Problem Solving terhadap hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian perusahaan dagang siswa kelas X AK di SMK BM Sinar Husni Medan TP.2016/2017.

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Vera Mandailina ◽  
Mahsup Mahsup

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 42 siswa yang terdiri dari dua kelas dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar. Teknik analisis data yang dilakukan adalah uji prasyarat analisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan analisis data hasil belajar diperoleh rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (51,77) lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol (39,95). Pada uji normalitas dan homogenitas juga diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai  thitung sebesar 2,33 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 1,684. Karena thitung  > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa  metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) efektif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMP.Abstract:  This study aims to determine the effectiveness of the Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) learning method on student learning outcomes in class 8 of Junior High School. The type of research used was quasi-experiment involving 42 students consisting of two classes with purposive sampling technique. Data collection techniques are carried out through learning outcomes tests. The data analysis technique performed is an analysis prerequisite test with normality test, homogeneity test, and hypothesis testing with t-test. Based on the analysis of learning outcomes data obtained the average experimental class learning outcomes (51.77) is higher than the control class average (39.95). In the normality and homogeneity test it is also known that the experimental class and the control class are normally distributed and homogeneous. After the t-test is done, the tcount is 2.33 while the t-table is at the significant level of 0.05 is 1.684. Because t count> t table, then H0 is rejected and H1 is accepted. So, a conclusion can be drawn that the Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) method is effective on student learning outcomes on the subject of cubes and beams in class 8 of Junior High School.


2015 ◽  
Vol 18 (54) ◽  
Author(s):  
Maulidi Rahmat ◽  
Muhardjito ◽  
Siti Zulaikah

Penerapan strategi pembelajaran di kelas masih bersifat teacher centered yang belum dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa serta keaktifan siswa dalam pembelajaran. Strategi Thinking Aloud Pair Problem solving merupakan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, keaktifan siswa dan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan; 1) apakah strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, 2) bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah mixed method dengan embedded research design. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu siswa kelas X IPA 2 SMAN 7 Malang. Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa; 1) strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, 2) pengaruh strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81-93
Author(s):  
Osey Putri Salehha ◽  
Siti Khaulah ◽  
Nurhayati Nurhayati

Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran matematika merupakan salah satu penyebab kesulitan siswa dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan dalam materi limit fungsi aljabar. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk dimiliki oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbantuan kartu domino lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi limit fungsi aljabar di kelas XI SMA Negeri 2 Bireuen. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experimental. Desain penelitian yaitu Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bireuen yang terdiri dari 9 kelas, sedangkan yang menjadi sampel yaitu kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis data data menggunakan uji independent sample t-test maka diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0.05 maka H0 ditolak, artinya pengaruh model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbantuan kartu domino lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi limit fungsi aljabar di kelas XI SMA Negeri 2 Bireuen.


Author(s):  
Lia Yulianah ◽  
Khomsatun Ni'mah ◽  
Diar Veni Rahayu

The purpose of this study was to examine the mathematical concepts of students in solving the problem of polyhedron of cubes and cuboids with assisted of Schoology media. This research uses qualitative methods with descriptive approach. This study describes the ability to understand mathematical concepts that owned of students with Schoology media. Research subjects is three students selected by purposive sampling based on conditions and situations that occured during the current co-19 pandemic. The data collection used consists of tests of understanding the ability of mathematical concepts. Based on the results of research showed that the ability to understanding students' of mathematical concepts with Schoology-assisted able to provide understanding of material polyhedron of cubes and cuboids by the average results of students getting value 91,67. Where the first student is able to reach an understanding indicator of mathematical concepts from given by agreeing to the concept, classifying objects according to certain properties, giving concepts in various forms of mathematical representation, explaining the relationship between one concept with another concept, and applying the concept in problem solving . While the second and third students can only reach four indicators from the second indicator given. Nevertheless, students show positive responses to Schoology media. Keywords: Understanding Mathematical Concepts, Schoology Media


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Nadlifah Alqonita

Penelitian kombinasi ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam hal berpikir reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adanya perbedaan kemampuan berpikir reflektif pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving; dan (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik setelah diterapkan dengan pembelajaran menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving materi bangun ruang balok dan kubus MTs Ma’arif Sidomukti gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (mix method) dengan sequential explanatory design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik Cluster Random Sampling diperoleh kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol dan VIII-2 sebagai kelas eksperimen. Data kuantitatif diperoleh melalui soal tes kemampuan berpikir reflektif, analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. sedangkan pengumpulan data kualitatif diperoleh dari wawancara, observasi, dan catatan lapangan guna untuk mendukung data kuantitatif yang digunakan. Subjek penelitian kualitatif terdiri dari 6 siswa yang masing-masing kelas terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.  Analisis data hasil post-test kemampuan berpikir reflektif siswa yang berkemampuan rendah sebesar 10%, sedang sebesar 43,33%, tinggi sebesar 46,67%. Sedangkan rata-rata nilai siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu 83%. Dari beberapa analisis data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif masuk dalam kategori tinggi setelah penerapan dengan metode pembelajaran Thinking Aloud pair Problem Solving berbantuan media LKPD.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Trimahesti Trimahesti ◽  
Kriswandani Kriswandani ◽  
Novisita Ratu

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dalam mengerjakan soal olimpiade SMP bagi siswa kelas IX SMP N 8 Salatiga. Subjek penelitian terdiri dari 4 siswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil tes dan wawancara diketahui semua subjek tidak memenuhi kelima tahap Krulik & Rudnick pada soal nomor 1. Pada langkah awal tahap membaca dan berfikir (read and think) subjek  telah melakukan kesalahan dalam memahami soal/masalah. Sedangkan untuk soal nomor 2 hanya 1 subjek yang tidak mampu melewati tahap kelima pada tahap teori Krulik dan Rudnick yaitu refleksi dan pengembangan (reflect and extend). Abstract:  This is a qualitative descriptive research. The purpose of this research is to know the ability of mathematics problem solving in doing Junior High Olympics for students of grade IX SMP N 8 Salatiga. The research subjects consist of 4 students selected by purposive sampling technique. Based on the results of tests and interviews are known that all subjects did not meet the five stages of Krulik & Rudnick in question number 1. In the first step of reading and thinking phase, the subject has made a mistake in understanding the problem. Meanwhile, in question number 2 only 1 subject who is not able to pass the fifth stage at the stage of Krulik and Rudnick theory, that is reflect and extend.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Akmil Fuadi Rahman ◽  
Maslianti Maslianti

. Pembelajaran matematika di kelas masih banyak yang menekankan pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang sudah diajarkan guru, sehingga siswa tidak bisa berkreasi untuk menemukan jawaban dengan caranya sendiri. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan model CPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahhui: (1) aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran CPS pada SMPN 23 Banjarmasin, dan (2) ada tidaknya pengaruh model CPS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif   pada siswa kelas VIII SMPN 23 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan  randomized posttest-only control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negri 23 Banjarmasin, pengambilan sampel menggunakan  teknik purposive sampling, dan di dapat kelas VIII D sebagai kelas esperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan dengan menggunakan model CPS sedangkan kelas kontrol di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBL.Data yang diperoleh menggunakan statistik berupa uji normal, uji homogeny, uji t dan Uji u. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan model CPS berada pada kriteria baik, (2) kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas eksperimen menggunakan model CPS lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas kontrol dengan menggunakan model PBL, sehingga dapat dikatakan bahwa model CPS memberi pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa. Kata kunci: model CPS, PBL, kemampuan berpikir kreatif pada siswa


Gunahumas ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 357-386
Author(s):  
Yomi Chaeroni ◽  
Nizar Alam Hamdani ◽  
Akhmad Margana ◽  
Dian Rahadian

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kemampuan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan matematika tingkat tinggi yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Selain itu kemampuan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah matematis jarang diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif bagi pembelajaran matematika dan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis adalah model pembelajaran IMPROVE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan i-spring suite 8 pada model pembelajaran IMPROVE untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen karena penelitian ini menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol sebagai subyek penelitian. Cara pengambilan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian dipilih sebanyak dua kelas dari keseluruhan peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah Banyuresmi tahun pelajaran 2019/2020. Dari hasil penelitian dan perhitungan statistik diperoleh kesimpulan: 1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan i-spring suite 8 pada model pembelajaran IMPROVE; 2) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional/direct instruction; 3) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan i-spring suite 8 pada model pembelajaran IMPROVE dibandingkan dengan peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional/direct instruction; 4) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan i-spring suite 8 pada model pembelajaran IMPROVE dan yang menggunakan model konvensional/direct instruction.Kata kunci: Kemampuan Pemahaman Matematis, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Model IMPROVEABSTRACT This research is motivated by the fact that the ability to understand and the ability to solve mathematical problems is one of the high-level mathematical abilities that must be possessed by every student. In addition, the ability to understand and the ability to solve mathematical problems are rarely applied in mathematics learning in schools. One learning model that can be an alternative for mathematics learning and mathematical understanding and problem solving abilities is the IMPROVE learning model. This study aims to determine the application of ispring suite 8 on the IMPROVE learning model to improve students' mathematical understanding and problem solving abilities. The research method used is quasi-experimental because this study uses one experimental class and one control class as research subjects. The method of taking the research subject used was purposive sampling. The research subjects were selected as many as two classes from all grade XI students of SMA Muhammadiyah Banyuresmi in the 2019/2020 academic year. From the results of research and statistical calculations conclusions: 1) There is an increase in the ability to understand and solve mathematical problems of students who in learning use the i-spring suite 8 on the IMPROVE learning model; 2) There is an increase in the ability of understanding and solving mathematical problems of students who in learning use conventional learning models / direct instruction; 3) There is an increase in students' mathematical understanding and problem solving abilities in learning using i-spring suite 8 in the IMPROVE learning model compared to students in learning using conventional learning models / direct instruction; 4) There is no difference in the ability to understand and solve mathematical problems of students who in learning use the i-spring suite 8 on the IMPROVE learning model and who use the conventional model / direct instruction.Keywords: Mathematical Understanding Ability, Mathematical Problem Solving Ability, IMPROVE Model


1988 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 233-247 ◽  
Author(s):  
H. Lee Swanson

This article presents an information-processing approach to the assessment of learning disabled students' intellectual performance. The model is based on the assumption that intelligent behavior is comprised of a variety of problem-solving strategies. Its validity rests on experimental findings of Brown (1978), Neisser (1976, 1981), Newell and Simon (1972), and Sternberg (1977, 1978, 1979, 1981), to name a few. Each plane of assessment includes decisions about: (a) the relationship between hypothesis testing and overall performance; (b) the knowledge base which influences strategy development; (c) the ability to coordinate, direct, and organize search strategies; (d) the metacognitive parameters of learning and performance; and (e) the abstracting of problem-solving strategies. Sample “probing” questions are provided to direct assessment procedures. Within each plane, different components are assessed. The article presents an account of child problem solving and illustrates its underlying assumptions with a “thinking aloud” protocol. The model suggests that substrategy behavior may develop independently or within different planes. Finally, conclusions are drawn to direct intervention approaches.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document