scholarly journals KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) BERBANTUAN MEDIA LKPD PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DAN KUBUS

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Nadlifah Alqonita

Penelitian kombinasi ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam hal berpikir reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adanya perbedaan kemampuan berpikir reflektif pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving; dan (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik setelah diterapkan dengan pembelajaran menggunakan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving materi bangun ruang balok dan kubus MTs Ma’arif Sidomukti gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (mix method) dengan sequential explanatory design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik Cluster Random Sampling diperoleh kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol dan VIII-2 sebagai kelas eksperimen. Data kuantitatif diperoleh melalui soal tes kemampuan berpikir reflektif, analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. sedangkan pengumpulan data kualitatif diperoleh dari wawancara, observasi, dan catatan lapangan guna untuk mendukung data kuantitatif yang digunakan. Subjek penelitian kualitatif terdiri dari 6 siswa yang masing-masing kelas terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.  Analisis data hasil post-test kemampuan berpikir reflektif siswa yang berkemampuan rendah sebesar 10%, sedang sebesar 43,33%, tinggi sebesar 46,67%. Sedangkan rata-rata nilai siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu 83%. Dari beberapa analisis data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif masuk dalam kategori tinggi setelah penerapan dengan metode pembelajaran Thinking Aloud pair Problem Solving berbantuan media LKPD.

Diksi ◽  
2018 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
Author(s):  
Titis Kusumaningrum Witdaryadi Putri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keefektifan strategi pengajaran membaca resiprokal dan strategi berpikir terarah dan (2) strategi yang paling efektif di antara strategi pengajaran membaca resiprokal, strategi berpikir terarah, dan strategi konvensional. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan (3) kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan strategi pengajaran membaca resiprokal dan strategi berpikir terarah beserta solusi untuk mengatasi kendala. Penelitian ini merupakan metode penelitian kombinasi dengan model penelitian sequential explanatory design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis varians satu jalan yang dilanjutkan uji scheffe dengan taraf kesalahan 0,05. Penelitian kualitatif yang diterapkan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Strategi pengajaran membaca resiprokal lebih efektif daripada strategi konvensional; strategi berpikir terarah lebih efektif daripada strategi konvensional. (2) Strategi pengajaran membaca resiprokal paling efektif daripada strategi berpikir terarah dan strategi konvensional. (3) Kendala dalam penerapan strategi pengajaran membaca resiprokal antara lain beberapa siswa masih kesulitan dalam membuat prediksi, pertanyaan, mengklarifikasi, dan meringkas; kendala dalam penerapan strategi berpikir terarah antara lain beberapa siswa masih kesulitan dalam membuat prediksi, kesalahan teknis dalam membaca, dan membuktikan prediksi. Guru mengatasi kendala tersebut dengan memberikan motivasi, contoh, dan arahan kepada siswa.Kata Kunci: strategi pengajaran membaca resiprokal, strategi berpikir terarah, pemahaman bacaan THE EFFECTIVENESS OF THE RECIPROCAL TEACHING AND DRTA STRATEGIES IN THE LEARNING OF READING COMPREHENSION FOR STUDENTS OF JHSS ABSTRACTThis study aimed to: 1) find out the effectiveness of the reciprocal teaching and DRTA strategies, (2) find out which strategy was the most effective among the reciprocal teaching, DRTA, and conventional strategies. In addition, this study aimed to (3) describe the constraints that the teacher faces in the application of the reciprocal teaching and DRTA strategies and the solutions to the constraints. This was a mixed methods study using the sequential explanatory design. The sample was selected by means of the simple random sampling technique and the cluster random sampling technique. The data were collected through tests, interviews, and observations. The data analysis technique was the one-way analysis of variance continued by the scheffe test at a significance level of 0.05. The qualitative study was the descriptive qualitative study. The results of the study are as follows. (1) The reciprocal teaching strategy is more effective than the conventional strategy; the DRTA strategy is more effective than the conventional strategy. (2) The reciprocal teaching strategy is the most effective than the DRTA strategy and conventional strategy. (3) The constraints in the application of the reciprocal teaching strategy are, among others, that the students still find it difficult to make predictions about questions, clarification, and summary; constraints in the application of the DRTA strategy are, among others, that the students still find it difficult to make predictions, there are technical mistakes in reading, and they find it difficult to prove predictions. The teacher deals with the constraints by giving motivation, examples, and directions to the students.Keywords: reciprocal teaching strategy, DRTA strategy, reading comprehension


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 194
Author(s):  
Eko Safitri ◽  
Endang Susilowati ◽  
Sulistyo Saputro

<p>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain faktorial 2x2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2017/2018. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 3 yang diperoleh dengan menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em>. Kelas XI IPA 1 diberikan model pembelajaran TAPPS dan XI IPA 3 diberikan model pembelajaran DLPS. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji statistic non parametrik Kruskal Wallis. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggunaan model pembelajaran <em>Thinking Aloud Pair Problem Solving</em> (TAPPS) dan <em>Double Loop Problem Solving</em> (DLPS) pada materi larutan penyangga terhadap prestasi belajar siswa, (2) perbedaan kemampuan matematik yang tinggi dan yang rendah terhadap prestasi belajar siswa, (3) interaksi antara model pembelajaran <em>Thinking Aloud Pair Problem Solving</em> (TAPPS) dan <em>Double Loop Problem Solving</em> (DLPS) dengan kemampuan matematik terhadap prestasi belajar siswa pada materi larutan penyangga. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang diperoleh yaitu: (1) prestasi belajar ranah kognitif menunjukkan rerata model pembelajaran TAPPS lebih baik daripada model pembelajaran DLPS, namun tidak ada perbedaan prestasi belajar ranah afektif dan psikomotorik terhadap model pembelajaran, (2) siswa dengan kemampuan matematika tinggi mempunyai prestasi belajar kognitif yang lebih baik daripada siswa dengan kemampuan matematik rendah namun tidak ada perbedaan terhadap prestasi belajar ranah afektif dan psikomotorik, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran TAPPS dan DLPS dengan kemampuan matematik terhadap prestasi belajar ranah kognitif, namun tidak ada interaksi pada ranah afektif dan psikomotorik.</p>


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 103-112
Author(s):  
Adida Igandi ◽  
Abdurrahmansyah Abdurrahmansyah ◽  
Syarifah Syarifah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode problem solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sanga Desa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan Quasi Experimental dan desain yang digunakan adalah the matching only pretest-postest. Populasi yang digunakan seluruh kelas X di SMA Negeri 1 Sanga Desa tahun 2016/2017. Dari 5 kelas populasi diambil 2 kelas yang dijadikan sebagai sampel yakni kelas X IPA 1 dengan jumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol dengan penentuan sampel menggunakan teknik sampel cluster random Sampling Penelitian ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan di kelas ekperimen dengan menggunakan metode problem solving dan kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil rata- rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa menunjukan bahwa pada kelas eksperimen 82.00 lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu 62.37 Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi virus dapat dilihat dari nilai N-gain dimana kelas eksperimen memiliki nilai N gain 0,68 dengan kategori tinggi dari pada kelas kontrol yaitu 0,33 dengan kategori rendah. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung = 6.901 dan ttabel = 1,671 dengan taraf kepercayaan 95% (a=0,05). Data tersebut menunjukan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode problem solving berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sanga Desa pada materi virus.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Yeni Putri Dwi Astuti ◽  
Supardi Supardi ◽  
Gregorius Rohastono Ajie

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug yang disebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam mengatur belajarnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug sesudah diberi treatment layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan metode penelitian true eksperimental design dengan bentuk pretest-posttest control group design. Sampel yang diambil sebanyak 20 dengan menggunakan multistage sampling yang merupakan kombinasi dua sampling yaitu cluster random sampling dan simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test, treatment, post-test. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 5,105 dengan ttabel yaitu 2,101. Hal tersebut menunjukan bahwa thitung = 5,105 >ttabel= 2,101, maka dapat disimpulkan bahwa �ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 52
Author(s):  
I Dewa Ayu Indah Gitatenia ◽  
I Wayan Wiarta ◽  
Ida Bagus Gede Surya Abadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving-Heuristik berbasis Tri Hita Karana terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada kelas V SD Negeri Gugus 1 Gianyar. Metode penelitian kuantitatif digunakan dengan desain nonequivalent pretest posttest control group design. Populasi yang digunakan adalah kelas V SD Negeri Gugus 1 Gianyar yang terdiri dari tujuh sekolah sebanyak 501 siswa. Teknik Cluster Random Sampling digunakan untuk menentukan sampel dan diperoleh kelas V di SD N 7 Gianyar sebagai kelompok eksperimen dan SD N 4 Gianyar sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan metode tes berupa soal cerita yang telah divalidasi. Hasil perhitungan data post-test menunjukkan nilai rerata kelompok eksperimen lebih dari kelompok kontrol (eksperimen=39,92 > kontrol=35,87). Berdasarkan analisis uji-t diperoleh thitung = 4,11 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 82 diperoleh nilai ttabel (α = 0,05, 82) = 1,99 (thitung = 3,674 > ttabel = 1,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving-Heuristik berbasis Tri Hita Karana terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas V SD Gugus I Gianyar. Kepada peneliti lain disarankan agar dapat menggunakan temuan hasil ini untuk melakukan kajian yang lebih mendalam terkait dengan penelitian ini.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Ayu Noviatus Sa�adah ◽  
Retnaningdyastuti MA ◽  
Primaningrum Dian M

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar siswa dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas XI IPS-1 SMA Kartika III-1 Banyubiru. Metode penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen, dengan desain true eksperimental pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 IPS-1 yang berjumlah 184 siswa. Sampel yang digunakan terdiri dari satu kelas yaitu kelas X1 IPA-3 dan kelas X1 IPS-1 28 siswa yang dibagi menjadi dua yaitu 14 kelompok eksperimen dan 14 kelompok kontrol.Teknik yang digunakan yaitu cluster random sampling. Hasil pre-test menunjukkan adanya presentase kelompok eksperimen skor rata-rata 60 dan kelompok kontrol 60,5 sedangkan hasil post-test menunjukkan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 72 dan kelompok kontrol sebesar 60,2143. Terjadi peningkatan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 11,7857. Berdasarkan dari hasil perhitungan pada ttabel dengan dk = n1 + n2 � 2 = 14+ 14-2= 26, a 5% yaitu 2,056 Dari perhitungan di peroleh thitung = 7,166 > 2,056 sehingga H0 ditolak artinya �layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving efektif dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar siswa kelas XI IPS-1 SMA Kartika III-1 Banyubiru�.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


1970 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Anggriyana Tri Widianti ◽  
Yanti Hermayanti ◽  
Titis Kurniawan

Restless legs syndrome (RLS) adalah gangguan sensorimotor yang banyak terjadi pada pasien hemodialisis (HD).Terapi farmakologi merupakan pilihan utama penanganan RLS yang justru berisiko menimbulkan efek samping.Optimalisasi fisik pasien HD melalui latihan kekuatan dinilai berpotensi efektif memperbaiki restless legs syndrome.Belum terdapat penelitian yang mengklarifikasi pengaruh latihan kekuatan terhadap RLS. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi pengaruh latihan kekuatan terhadap skala RLS pada pasien HD di Unit Hemodialisis di RSMargono Soekardjo dan RSUD Banyumas. Metode quasi eksperimen dengan pre-post test with control group designini menggunakan sampel sebanyak 32 pasien HD (15 pasien intervensi dan 17 pasien kontrol) dengan teknik clusterrandom sampling. Cluster random sampling dalam penelitian ini adalah penggunaan tempat penelitian sebagai kelas,yaitu satu rumah sakit untuk intervensi dan rumah sakit lainnya digunakan untuk kontrol. Latihan kekuatan padaekstremitas atas dan bawah diberikan 2 minggu sekali saat proses hemodialisis berlangsung selama 8 minggu. SkalaRLS diukur menggunakan IRLS Scale. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antar kelompok dari usia, ureum, adekuasi, lama HD, jeniskelamin, penyakit kormobid maupun penggunaan obat. Antar kelompok memperlihatkan terdapat perbedaan nilaiTIBC (p=0,000). Skala RLS kelompok intervensi menunjukan perbaikan dengan selisih mean -1 yang menandakanpenuruan skala, adapun pada kelompok kontrol justru terlihat peningkatan kondisi RLS dengan selisih mean 1,29.Analisis antar kelompok terlihat signifikansi berbeda (p=0,035) yang menunjukkan terdapat pengaruh latihankekuatan terhadap skala RLS. Latihan kekuatan penting sebagai bagian dalam pengelolaan pasien uremik RLS.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 100-106
Author(s):  
Icha Dian Nurcahyani ◽  
Fatmawaty Suaib ◽  
Istejo Istejo

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang dimulai dengan kematangan seksual. Remaja termasuk golongan yang rentan terhadap masalah gizi, salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi remaja adalah dengan cara memberikan edukasi gizi tentang gizi seimbang sehingga mereka dapat mencapai kesehatan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Edukasi gizi terhadap asupan energi dan protein remaja Siswi SMP AL-Ishlah Maros. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan satu desain kelompok pre-test dan post test. Sampel adalah 61 siswi yang dipilih secara cluster random sampling. Penelitian ini dianalisis dengan uji Friedman untuk melihat pengaruh edukasi. Edukasi gizi diberikan dengan  metode ceramah menggunakan  audio visual (video) dan slide power point. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi gizi terhadap asupan energi dan protein remaja nilai Asymp.Sig  = 0,000 bagi asupan energi dan protein


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Dian Perayanti Sinaga

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan stategi pembelajaran sinergetic teaching pada materi keanakaragaman mahluk hidup dikelas VII SMP Negeri 1 panombeian panei tahun pelajaran 2019/2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa VII SMP Negeri Panombeian panei yang berjumlah 100 orang, dan jumlah sampel 50 orang yang diambil secara acak kelas (cluster random sampling), dimana kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara nilai rata-rata (x),standar devenisi (S) Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 40,00 dan 41,60. Nilai rata-rata post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 72,80 dan 63,60. Dengan demikian menunjukkan adanya peningkatan dengan hasil belajar, setelah menggunakan hasil strategi pembelajaran sinergetic teaching sebesar 9,20. Hasil pengujian hipotesis diperoleh 3,40 > 2,01, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hasil perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran sinergetic teaching pada materi keanekaragaman mahluk hidup dikelas VII SMP Negeri 1 panombeian panei tahun pelajaran 2019/2020. Disimpulkan bahwa ada perbedaan yang disignifikan dari hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sinergetic teaching pada materi keanekaragaman mahluk hidup dikelas VII SMP Negeri 1 panombeian panei tahun pelajaran 2019/2020.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document