scholarly journals Gambaran Karakteristik, Pola Pengobatan dan Kepatuhan Pasien HIV/AIDS Di Kota Samarinda

2018 ◽  
Vol 8 ◽  
pp. 104-110
Author(s):  
Rani Oktavia Claudia ◽  
Dewi Rahmawati ◽  
Jaka Fadraersada

Human  Immunodeficiency  Virus  (HIV)  adalah  virus  yang  menyerang  sistem kekebalan  dan  melemahkan  sistem  pertahanan  tubuh  terhadap  infeksi. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang ditandai dengan satu atau lebih penyakit indikator dengan tidak ada penyebab lain selain immunodeficiency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pola pengobatan, dan kepatuhan pasien HIV/AIDS di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah observasional yang dilakukan secara prospektif dengan menggunakan lembar pengumpul data dan kuisoner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS).  Pengambilan data dilakukan dari bulan Juli-November 2018. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk memaparkan data yang didapatkan Hasil penelitian karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 16 (53,34%), umur terbanyak adalah 26-35 tahun 13 (43,34%), jenis pekerjaan terbanyak adalah swasta 12 (40%), cara penularan terbanyak adalah hubungan seksual dengan lelaki (homoseksual dan heteroseksual) 15 (50%), stadium HIV/AIDS terbanyak adalah stadium I 20 (66,67%). Berdasarkan data pola pengobatan terapi yang paling banyak digunakan pada pasien HIV/AIDS adalah Triple FDC 26 (86,67%). Berdasarkan kuisoner MMAS sebanyak 16 (53,34%) pasien HIV/AIDS memiliki Kepatuhan Sedang.

2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Marisa Anggraini ◽  
Firhat Esfandiari ◽  
Muhamad Rizky Arahman

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh. Untuk menekan jumlah virus dalam darah maka harus memulai terapi pengobatan antiretroviral. Lelaki Seks Lelaki (LSL) merupakan faktor risiko tertinggi dalam penularan HIV dan salah satu cara untuk mengetahui kriteria imunologis seseorang terinfeksi HIV adalah dengan mengukur kadar CD4 setelah pengobatan pasca 6-12 bulan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antiretroviralpasca 6-12 bulan dengan kadar CD4pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional dengan pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner baku Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Jumlah populasi merupakan seluruh Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang terinfeksi HIV di Bandar Lampung dengan sampel didapatkan 37 responden. Uji univariat tingkat kepatuhan minum obat antiretroviral kategori tidak patuh sebanyak 19 orang dan kategori patuh sebanyak 18 orang. Hasil uji bivariat didapatkan nilai p value = 0,001. Terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan minum obat antiretroviral dengan kadar CD4pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).


2020 ◽  
Author(s):  
VISIA LUH GITA

Human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) merupakan salah satu sorotan dalam pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Ibu hamil dengan HIV akan berisiko menularkan kepada bayinya. Tes HIV merupakan gerbang pembuka status HIV yang sangat penting dilakukan pada ibu hamil. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenapa ibu hamil banyak yang tidak melakukan test HIV/AIDS pada masa kehamilannya , ini tentunya merupakan tantangan terberat bagi pemerintah khususnya petugas kesehatan, untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik anatara pemerintah, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait dalam pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Fahruddin Kurdi

Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan kelompok yang sangat beresiko tertular dan menularkan HIV/AIDS. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi hambatan pencegahan penularan HIV/AIDS oleh PSK di Lokalisasi Klubuk Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Klubuk Kabupaten Jombang pada tahun 2016, dengan kriteria telah bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial selama minimal 1 (satu) tahun di Lokalisasi. Jumlah partisipan yang diambil adalah 5 (lima) PSK yang berumur 19-38 tahun pada saat pengambilan data dari 130 (seratus tiga puluh) orang Pekerja Seks di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pekerja Seks Komersial mengakui bahwa mereka paham bahwa pemakaian kondom dapat mencegah penularan, tetapi ketika beraktivitas seksual kondom tidak selalu mereka gunakan. Kekerasan fisik dan psikologis kadang mereka dapatkan. Bargaining power mereka masih lemah dalam negosiasi pemakaian kondom dengan pelanggannya. Dukungan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS mereka dapat dari kelompok sebaya dan petugas. Perlu kerjasama lintas sektoral dan dinas terkait untuk memberikan intervensi pada komunitas Pekerja Seks Komersial ini sehingga peningkatan kasus HIV/AIDS di Jombang dapat ditekan.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Leminaria Naibaho ◽  
Palupi Triwahyuni ◽  
Jeanny Rantung

ABSTRAK Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) /Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusak sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus HIV menyebabkan kekebalan tubuh manusia menjadi lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup orang dengan HIV AIDS di Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tehnik snowball sampling (sampel bola salju). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Orang Dengan HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup orang dengan HIV dan AIDS di Kabupaten Bandung Barat adalah Ke-6 informan mengalami perubahan secara fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan setelah terdiagnosa positif HIV dan AIDS. Dari segi spiritual tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan untuk memberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan cara pencegahannya agar ODHA memiliki kualitas hidup yang baik. Bidang keperawatan diharapkan dapat menambah khasanah bagi ilmu keperawatan khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Dalam bidang penelitian agar penelitian ini dapat dikembangkan sebagai dasar untuk bahan penelitian selanjutnya mengenai stigma masyarakat terhadap ODHA di Kabupaten Bandung Barat.   Kata Kunci: Kualitas Hidup, Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired                  Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).   ABSTRACT Introduction: The Human Immunodeficiency (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of symptoms and an infection or a syndrome arises from a derangement of the human immune system caused by infectious virus of  HIV. The virus of HIV cause immune to the human body to be weak. The purpose of this research is to know the quality of life people with HIV AIDS in the district of West Bandung. The method used in this study is the method of a qualitative with the snowball sampling (sample a snowball fight). The population used in this study a person With HIV / AIDS in the district of West Bandung wich amounted to 6 people. The results showed that the quality of life for people with HIV and AIDS in the district of West Bandung is the informant had been changed in physical, psychological, social, and the environment after diagnosed HIV positive and AIDS. In terms of spiritual not changed. The results are expected as input to provide knowledge about HIV/AIDS and means of prevention to ODHA have a very good quality of life. of nursing is expected to add to the repertoire for nursing science, especially in providing care nursing at the patient's HIV / AIDS. In the field of research for this research can be developed as a basic for further research on stigma to ODHA in the district of West Bandung. Keywords: Quality Of Life, Human Immuno Deficiency Virus (HIV) / Acquired     Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).


2019 ◽  
Author(s):  
Elis Khatizah

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan menimbulkan AIDS (Acquied Immune Deficiency Syndrome). HIV menyerang sel dalam sistem kekebalan tubuh yang disebut sel CD4^+ T. Sel CD4^+ T adalah sel yang memiliki peran sentral dalam sistem kekebalan tubuh dan menjadi indikator utama untuk mengukur penyebaran infeksi HIV. Dalam tulisan ini dibahas penyelesaian model infeksi HIV pada sel CD4^+ T menggunakan metode Runge-Kutta orde empat. Analisis kestabilan model menjadi acuan dalam pengambilan nilai parameter. Penyelesaian numerik memperlihatkan dinamika penurunan jumlah sel CD4^+ T terhadap waktu sehingga dapat diketahui langkah penanganan yang tepat terhadap penderita HIV/AIDS pada waktu tertentu.


2021 ◽  
Vol 2 (9) ◽  
pp. 1475-1487
Author(s):  
Anton Charliyan

Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV & AIDS) Di Kota Tasikmalaya masih memiliki permasalahan dimana Kota Tasikmalaya adalah salsatu yang memiliki kasus infeksi HIV & AIDS tinggi di provinsi Jawa Barat. Untuk mengatasi masalah tingginya jumlah kasus penyakit HIV & AIDS yang terjadi di Kota Tasikmalaya, pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan sebuah peraturan dalam upaya melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS, yakni Perda Kota Tasikmalaya No. 2 Tahun 2008 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV & AIDS). Namun ternyata dari hasil observasi awal yang dilakukan penulis Perda tersebut belum sepenuhnya dapat diimplementasikan dengan baik, dapat dilihat dari (1) Kurangnya sosialisasi peraturan daerah tersebut kepada masyarakat, (2) Minimnya sumber daya manusia di KPA Kota Tasikmalaya, dimana belum seluruh anggota KPA mengetahui secara detail  pelaksanaan Perda tersebut. (3) Belum seluruh kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dilakukan. Serta (4) belum terdapatnya sarana prasarana yang memadai dalam rangka pencegahan dan penanggulangan  HIV & AIDS.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah implementasi  kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV & AIDS) di Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.teknik analisis data dengan, reduksi data, display data, seta penarikan kesimpulan, teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Perda belum tersosialisasi dengan baik karena masing-masing pihak merasa mempunyai tugasnya sendiri, Dinas Kesehatan maupun KPA belum merata dalam mensosialisasikan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dan belum mampu melaksanakannya. (2) Sumber daya manusia serta anggaran yang ada masih jauh dari cukup untuk mengimplementasikan Perda ini. (3) Struktur birokrasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di kota Tasikmalaya sudah cukup baik, hanya tinggal memaksimalkan kinerja masing-masing aktor dan kesadaran akan tanggung jawabnya tersebut. (4) Sikap para pelaksana atau implementor kebijakan ini masih terhambat oleh kesadaran dan aturan akan tugas dan fungsi masing-masing pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kota Tasikmalaya ini. Hal ini disebakan belum adanya Peraturan yang spesifik menggambarkan tugas masing-masing aktor. Kesimpulannya implementasinya belum efektf.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Liya Muzdalifah ◽  
Triana Arisdiani ◽  
Hermanto Hermanto

AIDS  atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah IMS (infeksi menular seksual) viral yang berkembang dari infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus. HIV/AIDS telah mencapai proporsi epidemik diseluruh dunia. Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dengan jumlah orang yang dilaporkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian yang sesungguhnya. Hal ini terlihat dari jumlah kasus AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya yang sangat meningkat secara signifikan. Diperkirakan terdapat sekitar 630.000 ODHA di Indonesia pada tahun 2015. Penelitian bertujuan ini untuk mengetahui gambaran sikap pencegahan HIV/AIDS pada karyawan di Desa Sidorejo. Penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 263 responden dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki sikap baik tentang HIV/AIDS sebanyak 228 orang atau 86,7%. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dapat digunakan sebagai dasar awal untuk melanjutkan penelitian dibidang sama dengan variabel penelitian lain yang belum diungkap sehingga didapatkan hasil informasi yang lebih luas dan lengkap. Kata kunci : Sikap, HIV/AIDS, karyawan DESCRIPTION OF HIV / AIDS PREVENTION ATTITUDE IN EMPLOYEES ABSTRACTAIDS or Acquired Immuno Deficiency Syndrome is a viral sexually transmitted infection that develops from HIV infection or the Human Immunodeficiency Virus. HIV / AIDS has reached epidemic proportions throughout the world. The case of HIV / AIDS is an iceberg phenomenon, with far fewer people reported compared to actual events. This can be seen from the number of AIDS cases reported each year which has increased significantly. It is estimated that there were around 630,000 PLWHA in Indonesia in 2015. The purpose of this study was to find a picture of HIV / AIDS prevention attitudes among employees in Desa Sidorejo. Descriptive research with cross sectional method. The total sample of 263 respondents using purposive sampling. This study found that the majority of respondents had good attitudes about HIV / AIDS as many as 228 people or 86.7%. Future studies are expected to be able to be used as an initial basis for continuing research in the same field as other research variables that have not been revealed so that the results obtained are more extensive and complete. Keywords: Attitudes, HIV / AIDS, employees


2018 ◽  
Author(s):  
Heti Susiyanti Pasaribu

Perilaku seksual beresiko merupakan suatu aktivitas seksual berkaitan dengan hubungan seks yang dilakukan individu dengan pasangan seksnya sehingga rentan tertular penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS. Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan tubuh pada manusia. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan, penyakit ini memiliki window periode dan fase asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Berdasarkan angka kejadian kasus HIV/AIDS terdapat peningkatan diseluruh dunia, termasuk indonesia. Salah satu hal yang dianggap menjadi sumber penyebaran HIV/AIDS adalah perilau seks beresiko. Pemberian penyuluhan sebagai upaya penyebarluasan informasi mengenai HIV/AIDS guna peningkatan pengetahuan masyarakat diharapkan dapat menimbulkan sikap positif masyarakat terhadap HIV. Adapun penyampaian informasi dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dapat berupa pamflet atau spanduk di tempat beresiko tinggi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document