scholarly journals Manajemen Stres Berbasis Teknik HeartMath untuk Mengurangi Stres dan Mengelola Emosi pada Caregiver Pasien Penyakit Kronis

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 154
Author(s):  
Tiara Diah Sosialita ◽  
Hamidah Hamidah

Abstrak. Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian terdahulu, yaitu pemberian intervensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Pada penelitian ini intervensi dilakukan terhadap caregiver yang menjadi keluarga penderita penyakit kronis tersebut, sebagai solusi atas umpan balik dari keluarga dan tenaga kesehatan bahwa stres juga dialami oleh caregiver. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi fenomena stres yang dialami oleh caregiver penyakit kronis yang kondisinya pun rentan mengalami stres, akan tetapi tetap dituntut untuk berperan optimal dalam merawat anggota keluarganya. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas manajemen stres untuk menurunkan tingkat stres pada caregiver penyakit kronis dengan menggunakan desain eksperimen one group pretest-posttest design pada 20 orang caregiver. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner skala Perceived Stress Scale (PSS) dari Cohen. Analisis data menggunakan paired sample t-test dengan software SPSS 20 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat stres sebelum dan sesudah pemberian intervensi manajemen stres. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa manajemen stres yang diberikan efektif untuk menurunkan stres pada caregiver penyakit kronis. Kata kunci: Caregiver; manajemen stres; penyakit kronis

2021 ◽  
pp. 31-32
Author(s):  
Neha Farheen Mushtaq ◽  
Shiva Kumar B K. ◽  
Vinay HR. ◽  
Bramaramba D Honnugudi

Background: Medical students are facing huge challenge due to COVID-19 pandemic which has impacted their learning and has become vital stressor and affecting their psychological well-being. The objective of this study was to assess the perception of the stress among the undergraduate medical students and their coping strategies pre and post lockdown. Materials and Method: A cross-sectional study was conducted on 321 undergraduate medical students at Adichunchanagiri Institute of Medical Sciences, Mandya, Karnataka, India. This study was initiated after getting approval from the Institutional Ethical Committee. After obtaining consent the extent of the students stress was assessed using Perceived Stress Scale and Brief COPE was used to assess their coping strategies. Scores were analysed using paired t test in Microsoft excel/ SPSS software. Results: On paired 't' t test the mean difference in total score was 0.68 and the p value was 0.166 for scores of perceived stress scale, similarly the mean difference in scores of sub groups under coping strategies was 0.90 and 0.49 with 'p' value 0.173 and 0.498 respectively. Conclusion: Overall, there was not much of difference in scores of perceived stress scale and coping strategies before and after lockdown. Except for minor difference across age group and scores of specic coping strategies which was again not statistically signicant.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Dr. Seema Irshad

The present study was undertaken to investigate, (1) Is there any relationship between stress and alienation? (2) Is there any difference between orphans and normal with respect to stress? (3) Is there any difference among orphans and normal with respect to alienation? In addition to these main objectives of the present research are, (1) To find out any relationship between stress and alienation,  (2) To find out whether or not orphans and normal significantly differ with respect to stress, (3) To find out whether or not orphans and normal significantly differ with respect to alienation. In this study 40 subjects in each group were analysed which means that there are total 80 subjects in this study. Perceived Stress Scale (PSS, Cohen et. al., 1983) and Alienation Scale by R. V. Patil were used for the collection of data. In order to find out these objectives Pearson correlation and t-test was applied. The results indicated that stress and alienation are highly correlated with each other which means that when a person is under stressful condition they automatically get into alienated and vice versa. Results from t-test clearly show that orphans are higher in alienation and stress in comparison to normal.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Dr. Seema Irshad

The present study was undertaken to investigate, (1) Is there any relationship between stress and alienation? (2) Is there any difference between orphans and normal with respect to stress? (3) Is there any difference among orphans and normal with respect to alienation? In addition to these main objectives of the present research are, (1) To find out any relationship between stress and alienation,  (2) To find out whether or not orphans and normal significantly differ with respect to stress, (3) To find out whether or not orphans and normal significantly differ with respect to alienation. In this study 40 subjects in each group were analysed which means that there are total 80 subjects in this study. Perceived Stress Scale (PSS, Cohen et. al., 1983) and Alienation Scale by R. V. Patil were used for the collection of data. In order to find out these objectives Pearson correlation and t-test was applied. The results indicated that stress and alienation are highly correlated with each other which means that when a person is under stressful condition they automatically get into alienated and vice versa. Results from t-test clearly show that orphans are higher in alienation and stress in comparison to normal.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Khrisna Wisnusakti

Lanjut usia (lansia) di seluruh dunia diperkirakan mencapai 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun. Indonesia sebagai negara berkembang menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres pada lansia Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuisioner untuk mengetahui tingkat stres pada lansia dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS 10). Skor PSS diperoleh dengan reversing responses (sebagai contoh 0=4,1=3, 2=2, 3=1, 4=0) terhadap empat soal yang bersifat positif (pertanyaan 4,5,7,8). Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro Wilk dan diperoleh hasil bahwa Pvalue pre test dan post test (0,318 dan 0,824) >alpha 0,05. Hal ini menunjukan bahwa distribusi data normal sehingga analisis bivariat menggunakan t test dependen.


Author(s):  
Shishira Srinivasa ◽  
Vijayashree L.

This paper explores the connection between emotional understanding (EI) and Perceived stress among 40 men and 40 women students of management stream in a college. There are two hypothesis which are proved in this article. The Chadha Emotional Intelligence Test (EIT) and Perceived Stress Scale developed by Cohen, Kamarck and Mermelstein were used for the analysis. Fixed investigation has shown that EI is negatively correlated to Stress. T-test on the mean results showed no gender difference for EI and perceived position stress among students in management. The analysis underlines the significance of Emotional Intelligence for students in management.


2021 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 519-528
Author(s):  
Mariana Isir ◽  
Adriana Egam ◽  
Alva Cherry Mustamu

Kehamilan adalah masa dengan tantangan biologis, psikologis dan sosial yang sangat besar. Ini juga bisa menjadi saat gangguan emosional dan psikologis saat menghadapi tuntutan barunya; Oleh karena itu, stres dan kecemasan sering terjadi selama kehamilan, terutama di kalangan remaja yang belum menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor utama tingkat ketahanan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan dini. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 241 remaja hamil. Pengukuran Stres dan ketahanan yang dirasakan menggunakan Perceived Stress Scale, and Wagnild & Young Resilience  Scale. Uji Statistik menggunakan uji-t  test, korelasi Pearson, ANOVA dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga variabel yang menjadi prediktor utama penyebab stres kehamilan  yaitu perasaan malu, penerimaan pasangan terhadap kehamilan,  dan keterlibatan orang tua dalam mengasuh anak dengan nilai signifikansi (0.03, 0.01, 0.01  p-value <0, 05). Perasaan malu, penerimaan pasangan terhadap kehamilan,  dan keterlibatan orang tua dalam mengasuh anak merupakan penyebab utama ketahanan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan dini.  


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Emmy Amalia ◽  
Suksmi Yitnamurti ◽  
Sony Wibisono

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang paling umum diderita orang dewasa dengan angka kematian yang besar akibat komplikasi, sehingga penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kontrol glikemik pada pasien DM, salah satunya faktor kepribadian. Selama ini, peran kepribadian relatif diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara unsur kepribadian dengan kontrol glikemik pasien DM tipe 2 di Unit Rawat Jalan Poli Diabetes RSUD dr. Soetomo. Metode: Penelitian analitik observasional cross sectional dengan metode consecutive sampling terhadap pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke Unit Rawat Jalan Poli Diabetes RSUD Dr Soetomo Surabaya. Instrumen yang digunakan meliputi skala Personality Psychopathology Five (PSY-5) Tes Kesehatan Mental Indonesia (TKMI), Perceived Stress Scale (PSS), dan kadar HbA1c darah. Data disajikan dalam tabel dan grafik dengan uji regresi logistik ganda dan analisis statistik menggunakan SPSS 19.0. Hasil: Skor unsur psychoticism pasien DM tipe 2 di Poli Diabetes RSUD Dr. Soetomo Surabaya lebih tinggi dari unsur kepribadian lain (mean 57,54; median 56; skor terendah 38; skor tertinggi 93); 59,8% pasien mempunyai tingkat perceived stress sedang; 77% pasien mempunyai kadar HbA1c yang tidak terkontrol; unsur kepribadian psychoticism secara bermakna berhubungan dengan perceived stress (p 0,031; β 0,064) dan unsur kepribadian discontraint secara bermakna berhubungan negatif dengan perceived stress (p 0,018; β -0,108); didapatkan hubungan negatif antara perceived stress dengan kontrol glikemik (p 0.001; β -3,571). Kesimpulan: Kepribadian berhubungan dengan kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2 di unit rawat jalan Poli Diabetes RSUD Dr. Soetomo Surabaya melalui perceived stress.


2021 ◽  
Vol 6 (10) ◽  
pp. 15-24
Author(s):  
Abdul Rashid Abdul Aziz ◽  
Nathratul Ayeshah Zulkifli ◽  
Mohd Zaini Othman ◽  
Nurun Najihah Musa

Pandemik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang melanda Malaysia dan seluruh dunia telah memberikan pelbagai implikasi yang sangat besar terutamanya dalam aspek kesihatan mental. Golongan pelajar merupakan golongan yang berisiko mengalami tekanan akibat norma baharu yang wujud susulan pandemik ini. Justeru, kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap tekanan pelajar dan mengenal pasti pengaruh jantina dalam menentukan tahap tekanan pelajar. Kajian ini adalah kajian kuantitatif yang menggunakan reka bentuk tinjauan. Seramai 400 orang pelajar dari sebuah institusi pengajian tinggi di Malaysia dipilih melalui kaedah persampelan rawak mudah. Soal selidik Perceived Stress Scale (PSS) yang dialih bahasa telah digunakan. Analisis statistik deskriptif dalam bentuk peratus kekerapan dan ujian t-test dijalankan melalui perisian Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Versi 26. Kajian mendapati bahawa seramai 340 pelajar (85%) mengalami tekanan pada tahap sederhana. Selain itu, tidak terdapat perbezaan antara jantina lelaki dan perempuan dalam menentukan tahap tekanan pelajar. Konklusinya, kajian ini amatlah signifikan dalam mengetahui tahap tekanan pelajar semasa pandemik ini. Ia boleh dijadikan sebagai garis panduan terutamanya kepada institusi pendidikan dalam mengatur strategi bagi membantu dalam meningkatkan dan mengekalkan kegembiraan pelajar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document