scholarly journals Respon Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kabir 07 Terhadap Pupuk Organik Cair Crocober Plus Khusus Kota Padang dengan Iklim Af

Jurnal Solum ◽  
2017 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 18 ◽  
Author(s):  
Jamilah Jamilah ◽  
Ben Kurniawan ◽  
Welly Herman

Tujuan penelitian adalah mendapatkan  konsentrasi terendah Pupuk organik cair Crocober Plus (POC CP) dalam menghasilkan pertumbuhan dan hasil padi (Oryza sativa L.) yang optimal sesuai dengan iklim agroklimat setempat. Percobaan dilaksanakan sejak Oktober 2016 hingga Maret 2017 di Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah Padang.  Bahan yang dibutuhkan adalah padi Varietas Kabir, Pupuk buatan Urea, Zwavelzur Ammonia (ZA), SP-36 dan KCl, POC CP asal Fakultas Pertanian, ajir tonggak kayu, waring sungkup.  Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, dengan 6 konsentrasi pemberian Pupuk organik Cair Crocober Plus(CP) (v/v)  dengan air, yaitu; 0 ml L-1  (F0); 25 ml L-1 (F1), 50 ml L-1  (F2),  75 ml L-1 (F3), 100 ml L-1 (F4); 125 ml L-1  (F5), dan 3 ulangan. Bibit padi ditanam dengan jarak tanam 25 x 25 cm, dan ukuran  plot 2 x 2 m. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) taraf  nyata 5%. Jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf nyata 5%. Parameter yang diamati antara lain; tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan produktif, umur berbunga, panen, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot 1000 biji, berat gabah kering giling per hektar, persentase gabah hampa dan indek panen. Hasil percobaan membuktikan bahwa Pemberian 50 ml L-1  pupuk Organik Cair Crocober plus yang diberikan setiap 2 minggu sekali sejak 2 minggu pindah tanam hingga fase pengisian gabah mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi varietas Kabir. Hasil padi tertinggi mencapai 6,34 ton ha-1 gabah kering giling, dengan indek panen mencapai 0,53. Hasil ini masih rendah, berkisar 50% dari kemampuan padi Kabir 07 yang ditanam di Kawasan Aceh atau Jawa Tengah.

2013 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 90-97 ◽  
Author(s):  
Srikrishna LATHA ◽  
Deepak SHARMA ◽  
Gulzar S. SANGHERA

The nature and magnitude of heterosis and combining ability was studied in 18 F1 hybrids involving three CMS lines and six testers using line × tester analysis. The analysis of variance for combining ability of all the traits showed that variances due to treatments, parents, hybrids were highly significant. The line ‘CRMS 32A’ and testers viz. ‘Super rice-8’, ‘R 1099-2569-1-1’ and ‘Jitpiti’ were identified as good general combiners. The significant differences between lines x testers interaction indicates that SCA attributed heavily in the expression of these traits and demonstrates the importance of dominance or non additive variances for all the traits. The hybrid ‘CRMS 32A’/‘R 1099-2569-1-1’ and ‘APMS 6A’/‘Super rice-8’ were promising for grain yield. The magnitude of relative heterosis, heterobeltiosis and standard heterosis were also estimated for different characters. A high degree of relative heterosis was observed for grain yield (20.45- 82.37%) in the hybrids viz., ‘CRMS 32A’/‘Super rice-8’, ‘APMS 6A’/‘Super rice-8’, ‘APMS 6A’/‘Jitpiti’ and ‘CRMS 32A’/‘R 1099-2569-1-1’. While, a higher degree of: heterobeltiosis (13.60 -68.37%) was observed for grain yield in the hybrids viz., ‘CRMS 32A’/‘Super rice-8’, ‘CRMS 32A’/‘R 1099-2569-1-1’, ‘APMS 6A’/’Super rice-8’ and ‘APMS 6A’/’Jitpiti’. A high degree of standard heterosis was observed for grain yield in the hybrid ‘CRMS 32A’/‘R 1099-2569-1-1’. The hybrid ‘CRMS 32A’/ ‘R 1099-2569-1-1’ recorded a high degree of relative heterosis (62.01%), heterobeltiosis (57.35%) and standard heterosis (15.05 and 25.51% over check hybrids, ‘Mahamaya’ and ‘Indirasona’, respectively) that can be tested on yield trials for its further testing over locations.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 128 ◽  
Author(s):  
Skolastika Dara Sabatini ◽  
Rini Budihastuti ◽  
Sri Widodo Agung Suedy

Padi beras merah (Oryza sativa L. var. indica) merupakan salah satu pangan fungsional. Selain kaya karbohidrat, beras merah juga mengandung antosianin sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Kendala budidaya padi merah saat ini adalah pertumbuhan dan produksi yang masih rendah. Pertumbuhan dan produktivitas padi yang rendah, antara lain dapat disebabkan oleh ketersediaan Silika (Si) yang rendah. Lahan pertanian di Indonesia banyak mengalami leaching sehingga Si yang tersedia di tanah sawah tidak banding lurus dengan kandungan totalnya. Silika merupakan unsur yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman khususnya kelompok Gramineae seperti padi. Silika dibutuhkan tanaman monokotil akumulator yang dapat mendukung pertumbuhan karena dapat memperbaiki proses fotosintesis. Aplikasi penggunaan silika saat ini dikembangkan dalam bentuk nanosilika karena langsung mencapai target, dan dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk nanosilika terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan pola pertumbuhannya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi pupuk nanosilika yaitu: P0 (0ml/L), P1 (2,5ml/L), P2 (5ml/L), P3 (7,5ml/L), P4 (10ml/L). Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan dan pola pertambahan tinggi tanaman serta jumlah anakan dari 10-40 HST. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian yang didapat adalah perlakuan pupuk nanosilika P1-P4 memberikan hasil peningkatan tinggi tanaman dan jumlah anakan padi beras merah. Perlakuan P4 (10ml/L) memberikan pengaruh yang paling baik dan hasil tertinggi yaitu tinggi tanaman 106,40cm dan jumlah anakan 40,20 anakan. Pola pertumbuhan tinggi tanaman cenderung masih meningkat sampai 40 HST, namun pola pertumbuhan anakan vegetatif cenderung melambat pada 40 HST. Kata kunci : beras merah, pertumbuhan, nanosilika


2016 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 622-625
Author(s):  
T. Sravan ◽  
H.K. Jaiswal ◽  
Showkat A. Waza ◽  
Kumari Priyanka

The present study was carried out to study the extent of heterosis, heterobeltiosis and standard heterosis for yield and yield parameters in rice. Analysis of variance indicated significant difference among the genotypes for various traits. Estimation of heterosis for various yield contributing traits indicated that out of nine crosses studied, Pusa sugandh-2 X BPT-5204 (27.93) and Pusa sugandh-2 X Kasturi (24.71) were identified as promising. These hybrids may be recommended for commercial cultivation after further evaluation.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
IGP Muliarta Aryana ◽  
Bambang Budi Santoso ◽  
AAK Sudharmawan ◽  
Muhammad Sukri

This study aims to determine Heritability value of F1line of black rice characters result from pedigree selection. This research conducted by field experiment carried out at the research station of Faculty of Agriculture, University of Mataram. Nyur Lembang Village, Narmada District, West Lombok Regency, NTB Province from February to June 2018. This research empioyed Randomized Complete Blok Desing (RCBD) by 40 genotipes as treatments with replications, so there are 80 of experimental units. Observed data analized by analysis of variance (ANOVA). The result of research showed that high of heritability value gained from flowering age plant height, panicle length, number of grains filled, and weight of 100 grains. Low heritability criteria are shown by number of productive tillers, number of empty grains, weight of grains per clumpsand yield (ton.ha-1)


2016 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 2298-2304
Author(s):  
J. Menaka ◽  
S. M. Ibrahim

Gene action and combining ability for yields and quality traits were analyzed by line x tester analysis in 48 crosses along with 8 lines and 6 testers to find out their usefulness in improvement of quality traits. Analysis of variance revealed that ASD 16 line and Pusa Basmati 1 and Basmati 370 testers were the good combiners for both yield and quality traits. The crosses ADT 36 / GEB 24, ASD 16 / Pusa Basmati 1, ADT 43 / Jeeragasamba, MDU 2 / Pusa Basmati 1 and MDU 5 / Improved White Ponni were identified as the good specific combiners for grain yield and some other quality characters. Dominance gene action was found to be predominant for most of the quality characters along with yield giving way for exploitation of heterosis breeding for meeting out the increasing quality preference of the consumers.


2021 ◽  
Vol 28 (2) ◽  
pp. 117-123
Author(s):  
Sutrisno Sutrisno

Rizobakteri penghasil Indole-3-Acetic Acid (IAA) berpotensi digunakan sebagai agen biostimulan tanaman padi untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rizobakteri penghasil IAA terhadap perkecambahan tanaman padi (Oryza sativa L.). Isolat rizobakteri penghasil IAA yang digunakan dalam penelitian ini telah diisolasi sebelumnya dengan kode KP2, KP6, KP9 dan KP14. Biji padi IR64 disterilisasi permukaannya dengan menggunakan larutan NaOCl 5%. Biji kemudian direndam dalam suspensi isolat dan dikecambahkan dalam petri dish steril. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan metode one-way analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut yaitu duncan’s multiple range test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase perkecambahan tertinggi adalah kelompok perlakuan KP6 yaitu 98,67 ± 1,15 %. Perlakuan dengan isolat KP2 memiliki pengaruh terbesar terhadap panjang tunas yaitu 5,76 ± 0,77 cm. Panjang tunas kecambah dengan perlakuan KP2 dan KP6 berbeda nyata terhadap kontrol. Ukuran panjang akar tertinggi adalah 9,49 ± 0,41 cm dengan perlakuan isolat KP9. Panjang total kecambah dan indeks vigor pada semua perlakuan berbeda nyata dibandingkan kontrol dengan nilai tertinggi berturut-turut yaitu 9,48 ± 0,33 cm dan 935 ± 74 pada kelompok perlakuan KP2. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa isolat rizobakteri penghasil IAA pada penelitian ini berpengaruh positif secara signifikan terhadap perkecambahan tanaman padi pada parameter panjang total dan indeks vigor kecambah padi.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81-89
Author(s):  
Skolastika Dara Sabatini ◽  
Rini Budihastuti ◽  
Sri Widodo Agung Suedy ◽  
Agus Subagio

Silika (Si) merupakan unsur penting yang dibutuhkan terutama pada tumbuhan kelompok Poaceae (Gramineae) dalam mendukung pertumbuhan dan produksinya, termasuk tanaman padi (Oryza sativa L.). Padi beras merah merupakan salah satu sumber pangan fungsional karena mengandung antosianin sebagai antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Kendala budidaya padi beras merah saat ini adalah produksi yang rendah, salah satunya disebabkan ketersediaan Silika (Si) yang terbatas dan cenderung menurun pada tanah sawah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk Nanosilika pada produksi dan kandungan antosianin padi beras merah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi pupuk Nanosilika yang diberikan  (P0:0ml/L, P1:2,5 ml/L, P2: 5 ml/L, P3: 7,5 ml/L, P4: 10 ml/L). Paramater yang diukur: panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa, berat gabah per rumpun, jumlah gabah per 1g, serta kandungan antosianin. Analisis data menggunakan Analysis of Variance dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan Nanosilika (P1 sampai P4) berpengaruh pada peningkatan produksi dan kandungan antosianin padi beras merah. Perlakuan P4 (10ml/L) memberikan pengaruh yang tertinggi pada produksi dan kandungan antosianin tanaman padi beras merah.


1970 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 391-403
Author(s):  
Wiwik Winarti ◽  
Eva Sartini Bayu ◽  
Revandy Iskandar Damanik

Keragaan morfologi dan kandungan antosianin padi beras merah (Oryza sativa L.) pada Kecamatan Munte dan Kecamatan Payung di Kabupaten Karo. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi morfologi dan kandungan antosianin padi beras merah (Oryza sativa L.). Penelitian ini dimulai dari Juni 2017dan selesai pada Januari 2018 di kecamatan Munte dan Kecamatan Payung Kabupaten Karo.Metode survei deskriptif menggunakan panduan International Rice Research Institute (IRRI). Teknik penentuan lokasi secara sengaja dan pengamblan sampel secara kebetulan.Uji kandungan antosianin menggunakan metode analitik dengan menghomogenkan sampel. Hasil eksplorasi didapatkan 72 genotipe yang dibagi menjadi tiga lokasi lahan. Berdasaran uji kandungan antosianin didapatkan lahan A memiliki kandungan tertinggi yaitu 0,5 mg/100 g dan terendah yaitu lahan B 0,08 mg/100 g.


ENTOMON ◽  
2018 ◽  
Vol 43 (4) ◽  
pp. 257-262
Author(s):  
Atanu Seni ◽  
Bhimasen Naik

Experiments were carried out to assess some insecticide modules against major insect pests of rice. Each module consists of a basal application of carbofuran 3G @ 1 kg a.i ha-1 at 20 DAT and Rynaxypyr 20 SC @ 30 g a.i ha-1 at 45 DAT except untreated control. All modules differ with each other only in third treatment which was applied in 65 DAT. The third treatment includes: Imidacloprid 17.8 SL @ 27 g a.i ha-1, Pymetrozine 50 WG @ 150 g a.i ha-1, Triflumezopyrim 106 SC @ 27 g a.i ha-1, Buprofezin 25 SC @ 250 g a.i ha-1; Glamore (Imidacloprid 40+Ethiprole 40% w/w) 80 WG @ 100 g a.i. ha-1, Thiacloprid 24 SC @ 60 g a.i ha-1, Azadirachtin 0.03 EC @ 8 g a.i ha-1, Dinotefuran 20 SG@ 40 g a.i ha-1 and untreated control. All the treated plots recorded significantly lower percent of dead heart, white ear- head caused by stem borer and silver shoot caused by gall midge. Module with Pymetrozine 50 WG @ 150 g a.i ha-1 treated plot recorded significantly higher per cent reduction of plant hoppers (>80% over untreated control) and produced higher grain yield (50.75 qha-1) than the other modules. Among the different treated modules the maximum number of spiders was found in Azadirachtin 0.03 EC @ 8 g a.i ha-1 treated module plot followed by other treatments.


2012 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 13-14
Author(s):  
R. ARULMOZHI R. ARULMOZHI ◽  
◽  
Dr. A. MUTHUSWAMY Dr. A. MUTHUSWAMY

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document