PENGGUNAAN SMARTPHONE PADA SISWA SDN 014 SUNGAI PUTIH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.

Author(s):  
Yohanes Ransan .

Latar Belakang: Diagnosis keperawatan harus ditingkatkan lagi didalam dipelayananrumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar seragam, akurat, dan tidak ambigu.Penegakan diagnosis keperawatan sebagai salah satu komponen standar asuhankeperawatan perlu dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang diamanahkan dalamundang-undang No.38 tahun 2014 tantang keperawatan pada pasal 30 bahwa dalammenjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang menetapkandiagnosis keperawatan. Perawat sebagai penegak diagnosis yang harus memilikikemampuan diagnosis yang baik sebagai dasar mengembangkan rencana intervesnsikeperawatan dalam mencapai peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihankesehatan klien.Tujuan: Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penegakan standardiagnosis keperawatan di RSUD Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 77responden menggunakan teknik probability sampling dengan metode pengambilansampel stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil: Uji statistik dengan uji chi square factor usia, pendidikan, masa kerja diperolehhasil nilai p>0,05 yang artinya H0 diterima dan motivasi perawat diperoleh hasil p=0,036(<0,05) yang artinya Hа ditolak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, dan masa kerja terhadappenegakan diagnosis keperawatan dan terdapat hubungan motivasi perawat terhadappenegakan diagnosis keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Soedarso Pontianak. Kata Kunci :Penegakan Diagnosa. Diagnosis Keperawatan.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 37
Author(s):  
I Gusti Putu Ayun Widanianti ◽  
Ketut Suarjana

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kinerja karyawan di salah satu rumah sakit swasta pada tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling (probability sampling), dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel 86 orang. Data dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan chi-square dengan ? = 0,05. Hasil penelitian ini mengungkap sekitar 51,16% (44 orang) memiliki kualitas kerja minor dari 86 responden. Responden dengan kualitas kerja yang baik adalah 51,16% (44 orang). Efektivitas minor responden adalah 65,12% (56 orang). 51,16% (44 orang) memiliki kebiasaan tepat waktu yang buruk, dan responden dengan independensi rendah adalah 62,79% (54 orang). Perbedaan proporsi hasil yang bermakna secara statistik status pekerjaan responden dengan kualitas karyawan adalah (p = 0,013). Ada perbedaan proporsi yang bermakna secara statistik antara latar belakang pendidikan responden dan efektivitas (p = 0,044), hasil uji analisis dalam proporsi yang berbeda antara latar belakang pendidikan responden dan tepat waktu adalah (p = 0,10). Hasil analisis uji coba pada proporsi umur responden yang berbeda dengan independensi kerja adalah (p = 0,047). Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap hasil penelitian ini terhadap kinerja sub-variabel, ini menunjukkan total dari hasil kinerja karyawan secara umum, yaitu 52,33% (45 orang) dari 86 responden yang berarti kinerja karyawan dapat dikategorikan baik. Beberapa saran yang disarankan dalam penelitian ini, mereka meningkatkan kualitas kerja dan menggunakan teknologi, dana, dan semua peralatan di rumah sakit diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.Kata Kunci : Performa, karyawan, rumah sakit ABSTRACTThe purpose of this research is to understand the employees’ performance at private hospital in 2016. This research is a descriptive quantitative studies with cross sectional design. The sampling technique used random sampling (probability sampling), by using proportionate stratified random sampling technique with 86 persons as the samples. Data was analised with bivariate analysis using chi-square with ?=0.05. The result of this research reveal around 51.16% (44 persons) have a minor working quality out of 86 respondents. Respondents with good working quality are 51.16% (44 persons). The minor effectiveness of respondents is 65.12% (56 persons). 51.16% (44 persons) have a bad punctual habit, and respondents with low independence are 62.79% (54 persons). The different valuable proportion result statistically employment status of respondents with employees quality is (p=0.013). There is difference valuable proportion statistically between the education background of respondents and effectiveness in (p=0.044), the result of analysis trial in different proportion between education background of respondents and punctual is (p=0.10). And the result of trial analysis in different proportion of age of the respondents with working independence is (p=0.047) The conclusion of this research is every results of this research towards sub-variable performance, it shows the total from employees performance result generally, which is 52.33% (45persons) from 86 respondents that means the employees performance can be categorized as good. Some advices are suggested in this study, they are improving the quality of work and using the technology, funding, and all of the equipments in the hospital are needed to finisih a job.Keywords: performance; employee; private hospital


Author(s):  
Aulia Khairunnissa ◽  
Sri Wahyuningsih

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian. Estimasi insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 36 per 100.000 perempuan. Lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut. Salah satu cara untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, menggunakan kuesioner dengan sampel 108 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan antara BMI, sumber informasi, sikap, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tidak ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga, umur dan pendapatan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan faktor yang paling dominan mempengaruhi  perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengetahuan (OR=10,889). Kata kunci : kanker payudara, pengetahuan, perilaku, SADARI


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 164-174
Author(s):  
Jenny Oktarina

Student Center Learning (SCL) merupakan suatu paradigma baru yang terdapat dalam konsep pembelajaran yang berfokus pada pembelajar. Pada kenyataannya mahasiswa masih banyak mempunyai persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa Hubungan Persepsi Mahasiswa Semester IV Tentang Metode Pembelajaran SCL (Student center learning) Terhadap IP (Indeks Prestasi). Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi sebanyak 54 mahasiswa dengan sampel 48 mahasiswa menggunakan teknik sampling probability sampling, tipe random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian terhadap 48 mahasiswa, 25 (65,8%) mahasiswa memiliki persepsi negatif dan IP kurang memuaskan, sedangkan 2 (20%) mahasiswa memilki persepsi positif dan IP memuaskan. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi) (P=0,472 > α=0,05). Kesimpulan mayoritas mahasiswa semester IV memiliki persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL, memiliki IP kurang memuaskan dan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi). Kata kunci : persepsi, SCL (student center learning), IP (indeks prestasi)


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 208-214
Author(s):  
M.Asadul Usud ◽  
Hindyah Ike S ◽  
Rahaju Ningtyas

Anak sekolah merupakan kelompok yang mudah terpengaruh oleh game online terutama anak Sekolah Menengah Pertama. Siswa SMP yang sering memainkan suatu game online, akan menyebabkan ia menjadi ketagihan. Ketagihannya memainkan game online akan berdampak baginya, terutama dari segi akademik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan frekuensi game online dengan minat belajar siswa kelas VIIIA dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang. Desain penelitian analytic correlation, pendekatan cross sectional. Tempat penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII A dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang sebanyak 71 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 59 siswa. Variabel bebas adalah game online dan variabel terikat adalah minat belajar siswa. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 59 responden sebagian besar yaitu 35 responden (59,3%) penggunaan rendah dan hampir sebagian besarnya yaitu 23 responden (39,0%) penggunaan sedang untuk bermain game online. Sedangkan minat belajar siswa dari 59 responden sebagian besar yaitu 37 responden (62,7%) memiliki minat belajar sedang dan hampir sebagian besar yaitu 22 responden (37,3%) memiliki minat belajar rendah. Didapatkan hasil dari analisa uji Chi Square yaitu 0,001 menunjukan nilai p< 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulanya ada hubungan antara frekuensi game online dengan minat belajar siswa kelas VIII A dan VIIIB di Madrasah Tsanawiyah Negeri Plandi Jombang.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 121-136
Author(s):  
Sherly Vermita W ◽  
Ria Anggia Dwi Radifa ◽  
Nila Puspita Sari ◽  
Arief Wahyudi

Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan adalah praktik membuang tinja disembarang tempat terbuka yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan data dari Puskesmas Dumai Kota, salah satunya yaitu di Kelurahan Laksamana. Dari jumlah 811 jiwa yang memiliki sanitasi belum layak masyarakat masih melakukan BABS. Hal ini di sebabkan karena masih memiliki pengetahuan yang rendah dan kurangnya informasi tentang dampak dari BABS. dan Ekonomi masyarakat terutamanya menjadi salah satu penyebab, dikarenakan pekerjaan masyarakat tersebut belum mendapatkan hasil yang cukup sehingga memungkinkan masyarakat sulit untuk membuat jamban yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan sanitasi dasar, pengetahuan, sikap dan pendapatan terhadap kebiasaan BABS di Kelurahan Laksamana wilayah kerja Puskesmas Dumai Kota. Penelitian ini menggunakan desai Cross Sectional dan menggunakan teknik sampel Stratified Random Sampling. Sampel sebanyak 91 responden. Variabel Independen pada penelitian ini adalah kondisi jamban, sumber air bersih, pengetahuan, sikap dan pendapatan. Variabel dependen adalah kebiasaan buang air besar sembarangan. Dari hasil uji statistik Chi-Square terdapat hubungan antara kondisi jamban dengan BABS bahwa (p=0,007), tidak terdapat hubungan sumber air bersih dengan BABS bahwa (p=0,748), terdapat hubungan pengetahuan dengan BABS bahwa (p=0,031), terdapat hubungan sikap dengan BABS bahwa (p=0,004), dan terdapat hubungan pendapatan dengan BABS bahwa (p=0,005). Saran yang diharapkan masyarakat untuk mengurangi kebiasaan BABS dan membiasakan sikap untuk memanfaatkan jamban agar kondisi lingkungan bersih dan sehat


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 96-100
Author(s):  
Maftuhah Nurbeti ◽  
Eka Angga Prabowo ◽  
Muhammad Faris ◽  
Ratna Ismoyowati

Latar Belakang: Kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia terus meningkat hingga 19.189 pada saat penelitian dilakukan (Mei 2020) dan mengakibatkan harga Alat Pelindung Diri (APD) melambung tinggi serta langka akibat pasokan yang terhambat. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman penggunaan APD secara rasional dan efektif bagi tenaga kesehatan dalam masa pandemi. Namun demikian, di lapangan banyak terjadi penggunaan APD yang tidak sesuai, baik kurang atau bahkan melebihi standar. Hal tersebut dapat meningkatkan belanja APD rumah sakit. Penelitian kepatuhan APD sudah banyak dilakukan, namun pada saat akan dilakukan penelitian ini, belum didapatkan publikasi yang khusus terkait dengan kepatuhan APD selama Covid-19 di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, perlu diteliti hubungan antara tingkat pengetahuan tentang standar penggunaan APD rasional dengan kepatuhan penggunaan APD sesuai standar. Tujuan: Mengukur hubungan antara pengetahuan staf rumah sakit dengan tingkat kepatuhan penggunaan APD secara rasional di masa Pandemi Covid-19. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 221 staf RS Qolbu Insan Mulia (RS QIM) Kabupaten Batang Jawa Tengah dari populasi 496 staf yang dipilih melalui teknik stratified random sampling berdasarkan zonasi Covid-19 dan jenis staf. Variabel berupa tingkat pengetahuan terhadap standar APD rasional dan kepatuhan penggunaan APD sesuai standar. Dianggap tidak patuh bila penggunaan APD kurang atau melebihi standar. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan staf tentang standar penggunaan APD rasional dengan kepatuhan penggunaan APD sesuai standar (p 0,59). Kesimpulan: Kepatuhan penggunaan APD sesuai standar rasional dapat dipengaruhi oleh faktor lain selain pengetahuan, seperti faktor ketersediaan APD, ketakutan, lama pengalaman kerja, dukungan lingkungan/ rekan kerja, dan tanggung jawab personal.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Rr. Kusuma Nurin Husna ◽  
Melly Wardanis ◽  
Junaida Rahmi

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi perhatian dunia saat ini. Salah satu penyebab terjadinya AKI dan AKB adalah depresi antenatal yang merupakan sebuah masalah yang jarang teridentifikasi sehingga tidak tertangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi antenatal di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan di 70 Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Pekanbaru pada bulan September 2016 s/d Juni tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah 101 orang ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang diambil secara proportionate stratified random sampling. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 101 orang ibu hamil terdapat 39 orang (38,6%) ibu yang mengalami depresi antenatal dan 62 orang (61,4%) ibu hamil yang tidak mengalami depresi antenatal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara kepercayaan diri (p = 0,006), dukungan sosial (p = 0,000), pendapatan keluarga (p = 0,028) dan pendidikan (p = 0,008) dengan kejadian depresi antenatal serta menunjukkan tidak adanya hubungan antara umur ibu (p = 0,814) dan paritas (p = 0,195) dengan kejadian depresi antenatal. Saran kepada tenaga kesehatan adalah agar mengetahui tanda gejala depresi antenatal pada ibu hamil dan faktor yang berhubungan dengannya sehingga pencegahan depresi antenatal dapat dilakukan.


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 169-179
Author(s):  
Bunga Fauza Fitri Ajjah ◽  
Teuku Mamfaluti ◽  
Teuku Romi Imansyah Putra

Latar Belakang : Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit kronik yang terjadi pada masyarakat dewasa terutama mahasiswa. Faktor yang dapat menyebabkan GERD adalah pola makan termasuk jenis-jenis makanan tertentu yang dikonsumsi, frekuensi makan, dan ketidakteraturan makan. Mahasiswa kedokteran selalu berada di bawah tekanan akademik sehingga muncul ketidaknyamanan pencernaan yang memberi dampak bagi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Tujuan : Mengetahui hubungan pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling sebanyak 216 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh subjek menggunakan kuesioner pola makan yang sudah divalidasi dan dimodifikasi oleh peneliti dan menggunakan Gastroesophageal Reflux Disease Questionnaire (GERDQ) dalam bahasa Indonesia yang telah valid. Kuesioner pola makan dinilai dari segi keteraturan makan, frekuensi makan, jenis-jenis makanan, dan porsi makanan yang dikonsumsi. Hasil : Subjek yang memiliki pola makan buruk dan mengalami GERD sebanyak 34,2% sedangkan subjek yang memiliki pola makan baik dan tidak mengalami GERD sebanyak 86,5%. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (p = 0,004).Simpulan : Terdapat hubungan antara pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document