scholarly journals HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA SEMESTER IV TENTANG METODE PEMBELAJARAN SCL (STUDENT CENTER LEARNING) TERHADAP IP (INDEKS PRESTASI)

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 164-174
Author(s):  
Jenny Oktarina

Student Center Learning (SCL) merupakan suatu paradigma baru yang terdapat dalam konsep pembelajaran yang berfokus pada pembelajar. Pada kenyataannya mahasiswa masih banyak mempunyai persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa Hubungan Persepsi Mahasiswa Semester IV Tentang Metode Pembelajaran SCL (Student center learning) Terhadap IP (Indeks Prestasi). Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi sebanyak 54 mahasiswa dengan sampel 48 mahasiswa menggunakan teknik sampling probability sampling, tipe random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian terhadap 48 mahasiswa, 25 (65,8%) mahasiswa memiliki persepsi negatif dan IP kurang memuaskan, sedangkan 2 (20%) mahasiswa memilki persepsi positif dan IP memuaskan. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi) (P=0,472 > α=0,05). Kesimpulan mayoritas mahasiswa semester IV memiliki persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL, memiliki IP kurang memuaskan dan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi). Kata kunci : persepsi, SCL (student center learning), IP (indeks prestasi)

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Jenny Oktarina

Student Center Learning (SCL) merupakan suatu paradigma baru yang terdapat dalam konsep pembelajaran yang berfokus pada pembelajar. Pada kenyataannya mahasiswa masih banyak mempunyai persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa Hubungan Persepsi Mahasiswa Semester IV Tentang Metode Pembelajaran SCL (Student center learning) terhadap IP (Indeks Prestasi). Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi sebanyak 54 mahasiswa dengan sampel 48 mahasiswa menggunakan teknik sampling probability sampling, tipe random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian terhadap 48 mahasiswa, 25 (65,8%) mahasiswa memiliki persepsi negatif dan IP kurang memuaskan, sedangkan 2 (20%) mahasiswa memilki persepsi positif dan IP memuaskan. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi) (P=0,472 > α=0,05). Kesimpulan mayoritas mahasiswa semester IV memiliki persepsi negatif tentang metode pembelajaran SCL, memiliki IP kurang memuaskan dan tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa semester IV tentang metode pembelajaran SCL (student centered learning) terhadap IP (indeks prestasi).


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 432
Author(s):  
Yulia Paramita Rusady ◽  
Zulaikha Zulaikha

Kontrasepsi merupakan metode untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan. Salah satu metode kontrasepsi efektif adalah implant. Berdasarkan hasil survey awal, pengguna implant hanya 2,5%. Hal itu dikarenakan kurangnya konseling dari bidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh konseling terhadap persepsi tentang kontrasepsi implan di Puskesmas Pembantu Kelurahan Lawangan Daya Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.Desain penelitian ini bersifat survey analitik, berdasarkan waktunya menggunakan cross sectional. Sampelnya adalah sebagian WUS yang tidak mengunakan kontrasepsi sebanyak 279 orang menggunakan teknik sampling probability sampling tipe simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner dan cheklist. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square.Berdasarkan tabulasi silang diketahui bahwa sebagian besar responden yang paham tentang kontrasepsi implant mempunyai persepsi positif yaitu sebanyak 140 responden (55,6 %). Berdasarkan uji statistik Chi-Square didapatkan nilai  ,  dk = 1, X2 hitung = 4,84 > X2 tabel = 3,841, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh konseling terhadap persepsi tentang kontrasepsi implant di Puskesmas Pembantu Kelurahan Lawangan Daya Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Maka di perlukan upaya dari petugas kesehatan untuk meningkatkan intensitas konseling/temu wicara dengan para WUS sebagai upaya promotif dalam pemakaian kontrasepsi implant. 


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 37
Author(s):  
I Gusti Putu Ayun Widanianti ◽  
Ketut Suarjana

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kinerja karyawan di salah satu rumah sakit swasta pada tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling (probability sampling), dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel 86 orang. Data dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan chi-square dengan ? = 0,05. Hasil penelitian ini mengungkap sekitar 51,16% (44 orang) memiliki kualitas kerja minor dari 86 responden. Responden dengan kualitas kerja yang baik adalah 51,16% (44 orang). Efektivitas minor responden adalah 65,12% (56 orang). 51,16% (44 orang) memiliki kebiasaan tepat waktu yang buruk, dan responden dengan independensi rendah adalah 62,79% (54 orang). Perbedaan proporsi hasil yang bermakna secara statistik status pekerjaan responden dengan kualitas karyawan adalah (p = 0,013). Ada perbedaan proporsi yang bermakna secara statistik antara latar belakang pendidikan responden dan efektivitas (p = 0,044), hasil uji analisis dalam proporsi yang berbeda antara latar belakang pendidikan responden dan tepat waktu adalah (p = 0,10). Hasil analisis uji coba pada proporsi umur responden yang berbeda dengan independensi kerja adalah (p = 0,047). Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap hasil penelitian ini terhadap kinerja sub-variabel, ini menunjukkan total dari hasil kinerja karyawan secara umum, yaitu 52,33% (45 orang) dari 86 responden yang berarti kinerja karyawan dapat dikategorikan baik. Beberapa saran yang disarankan dalam penelitian ini, mereka meningkatkan kualitas kerja dan menggunakan teknologi, dana, dan semua peralatan di rumah sakit diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.Kata Kunci : Performa, karyawan, rumah sakit ABSTRACTThe purpose of this research is to understand the employees’ performance at private hospital in 2016. This research is a descriptive quantitative studies with cross sectional design. The sampling technique used random sampling (probability sampling), by using proportionate stratified random sampling technique with 86 persons as the samples. Data was analised with bivariate analysis using chi-square with ?=0.05. The result of this research reveal around 51.16% (44 persons) have a minor working quality out of 86 respondents. Respondents with good working quality are 51.16% (44 persons). The minor effectiveness of respondents is 65.12% (56 persons). 51.16% (44 persons) have a bad punctual habit, and respondents with low independence are 62.79% (54 persons). The different valuable proportion result statistically employment status of respondents with employees quality is (p=0.013). There is difference valuable proportion statistically between the education background of respondents and effectiveness in (p=0.044), the result of analysis trial in different proportion between education background of respondents and punctual is (p=0.10). And the result of trial analysis in different proportion of age of the respondents with working independence is (p=0.047) The conclusion of this research is every results of this research towards sub-variable performance, it shows the total from employees performance result generally, which is 52.33% (45persons) from 86 respondents that means the employees performance can be categorized as good. Some advices are suggested in this study, they are improving the quality of work and using the technology, funding, and all of the equipments in the hospital are needed to finisih a job.Keywords: performance; employee; private hospital


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 235-336
Author(s):  
Fitri Kurnia Rahim ◽  
Bibit Nasrokhatun Diniah ◽  
Lely Wahyuniar ◽  
Susianto Susianto ◽  
Aditiya Puspanegara ◽  
...  

Indonesia memiliki kasus terbanyak ke-2 didunia. Sebanyak 32% kasus TBC tercatat sebagai un-reach atau detected but un-notified. Berdasarkan kegiatan pemberdayaan investigasi kontak masih ada sekitar 54% terduga TBC yang tidak melakukan pemeriksaan TBC di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) setelah dirujuk. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemeriksaan ke fasyankes adalah karakteristik individu terduga TBC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan karakteristik individu yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan ke fasyankes pada terduga TBC. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 426 responden. Sampel dalam penelitian ini bersifat probability sampling. Dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner online dengan google form Analisis yang digunakan adalah analisis chi-square dan multiple logistik berganda dengan nilai siginifikansi 95 %. Hasil penelitian menunjukan terdapat 56,6 % terduga TBC yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan (fasyankes). Sebagian besar terduga yang tidak melakukan pemeriksaan yaitu memiliki latar belakang pendidikan SMP (30,3 %) dan tidak bekerja (47,7%). Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan TBC ke fasyankes adalah pendidikan (OR: 1,981; 95 % CI: 1,181-3,325; p 0,010), pekerjaan (OR: 1,738; 95 % CI: 1,1140-2,681; p 0,010), dan suku (OR: 0,382; 95 % CI: 0,159-0,916; p 0,031). Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan pada terduga TBC adalah pendidikan, pekerjaan dan suku. Oleh karena itu, dalam program penemuan kasus perlu difokuskan pada masyarakat yang berlatar belakang pendidikan rendah, masyarakat yang tidak bekerja dan masyarakat yang berasal dari suku jawa.


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Lusyta Puri Ardhiyanti

Jampersal dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan, pelayanan nifas termasuk KB pasca salin dan pelayanan bayi baru lahir (BBL) (Kemenkes RI, 2011). Cakupan atau target K1 dan K4 yang diharapkan berkisar antara 80-95%, sebaliknya standar cakupan ibu hamil yang ditoleransi mangkirnya (default toleration) normalnya berkisar 5-20%, bila standar cakupan pelayanan dan toleransi mangkir ini tidak terpenuhi, maka pada dasarnya program ANC sangat jelek dan tidak terkendali (Depkes RI, 2008). Jenis penelitianadalah analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 52 ibu hamil Trimester III sedangkan sampelnya sebanyak 46 ibu hamil Trimester III yang berkunjung ke BPM Ny Sofa,S.ST Mancar Peterongan Jombang. Pengambilan sampel secara probability sampling dengan tehnik simple random sampling. Data diolah dengan software SPSS didapatkan hasil analisis dengan uji Chi-Square diperoleh nilai Probabilitas sebesar ρ = 0.001 < 0,05. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak berarti ada hubungan antara pemanfaatan program pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) dengan pencapaian cakupan K4 (AntenatalCare) dengan tingkat keeratan sebesar 0,427 hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratannya cukup kuat. Sehingga alasan inilah yang menjadikan bahwa dengan adanya program pelayanan jaminan persalinan secara tidak langsung dapat meningkatkan pencapaian cakupan K4 (Antenatal Care) sekaligus untuk menilai keberhasilan program Jampersal ini.


Author(s):  
Ari Pristiana Dewi ◽  
Febriana Sabrian ◽  
Erwin Erwin

Introduction. Improving the quality of education makes a shift in educational paradigm in Indonesia. Conventional teacher-centered curricula is changing to competency-based curricula (CBC) with focus on student-centered learning. The purpose of this study was to identify relationship between the implementation of Problem-Based Learning (PBL) method in CBC with students’ soft skills. Method. The study design was cross sectional correlation with 97 respondents as the sample. Analysis of the data using univariate and bivariate analysis with the test used was the chi square test. Results. The results of the study showed that there was no relationship in the implementation of PBL method in CBC with students’ soft skills (ρ = 0.646). Discussion. Based on the results, this study suggested to the academic head officer of PSIK UR to be able to evaluate periodically the implementation of CBC in order to achieve quality learning to produce students who can perform both hard skills and soft skills. Keywords: CBC, PBL, softskills, student


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 296-302
Author(s):  
Edwido Leonori Saputra ◽  
Dian Pertiwi ◽  
Yose Ramda Ilhamdi

  Latar Belakang : Metode belajar student centered learning telah digunakan dan diaplikasikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak tahun 2004. Untuk mengikuti pembelajaran dengan metode SCL ini mahasiswa perlu memiliki self directed learning readiness. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana self directed learning readiness mahasiswa FK Unand. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi kedokteran FK Unand, menggunakan metode stratified random sampling didapatkan sampel tiap angkatan 2016, 2017, 2018, 2019 secara berurutan adalah 72, 75, 80, 74 mahasiswa. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner SDLRS yang diadaptasi oleh Zulharman et al. Data penelitian dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil : Mahasiswa program studi kedokteran FK Unand tergolong memiliki SDLR tinggi karena sebanyak 221 (73,4%) mahasiswa memiliki skor SDLR tinggi dan sebanyak 80 (26,6%) mahasiswa memiliki skor SDLR sedang-rendah. Rata-rata skor SDLR tertinggi dimiliki oleh angkatan 2016 yang motivasi dan kontrol dirinya juga tinggi. rata-rata skor SDLR terendah dimiliki oleh angkatan 2017 yang manajemen diri dan kontrol dirinya juga rendah, sedangkan untuk 2018 memiliki manajemen diri yang baik tetapi rendah dalam motivasi belajar. Kesimpulan : Self directed learning readiness mahasiswa program studi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berada dalam kategori baik. Kata kunci : student centered learning, self directed learning readiness, SDLRS


Author(s):  
Yohanes Ransan .

Latar Belakang: Diagnosis keperawatan harus ditingkatkan lagi didalam dipelayananrumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar seragam, akurat, dan tidak ambigu.Penegakan diagnosis keperawatan sebagai salah satu komponen standar asuhankeperawatan perlu dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang diamanahkan dalamundang-undang No.38 tahun 2014 tantang keperawatan pada pasal 30 bahwa dalammenjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang menetapkandiagnosis keperawatan. Perawat sebagai penegak diagnosis yang harus memilikikemampuan diagnosis yang baik sebagai dasar mengembangkan rencana intervesnsikeperawatan dalam mencapai peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihankesehatan klien.Tujuan: Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penegakan standardiagnosis keperawatan di RSUD Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 77responden menggunakan teknik probability sampling dengan metode pengambilansampel stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil: Uji statistik dengan uji chi square factor usia, pendidikan, masa kerja diperolehhasil nilai p>0,05 yang artinya H0 diterima dan motivasi perawat diperoleh hasil p=0,036(<0,05) yang artinya Hа ditolak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, dan masa kerja terhadappenegakan diagnosis keperawatan dan terdapat hubungan motivasi perawat terhadappenegakan diagnosis keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Soedarso Pontianak. Kata Kunci :Penegakan Diagnosa. Diagnosis Keperawatan.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Sari Pratiwi Apidianti ◽  
Kinanatul Qomariyah

Hasil penelitian Badan Litbangkes Kemkes tahun 2012 menyatakan 17,7 % kematian disebabkan Stroke dan 10% kematian disebabkan Ischaemic Heart Disease. Penyebab kematian ini, “soulmate factor”nya adalah hipertensi.Dimana penderitanya lebih banyak terjadi pada wanita.Penyebab diantaranya karena penggunaan KB hormonal, sebab KB hormonal mengandung hormon estrogen progesteron yang mengakibatkan tromboemboli dan gangguan pembuluh darah otak sehingga meningkatkan tekanan darah.Berdasarkan studi pendahuluan yang diperoleh di Poskesdes Gugul diperoleh 97 wanita menderita hipertensi, 63 wanita diantaranya menggunakan KB hormonal. Desain penelitian ini bersifat analitik korelasi dan berdasarkan waktu penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasinya adalah semua akseptor KB berjumlah 122 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 orang, diambil dengan tekhnik  probability sampling yaitu  Simple Random Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan KB Hormonal sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (63,44%) responden menggunakan KB hormonal > 2 tahun dan sebagian besar (51,61%) responden mengalami kejadian hipertensi. Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai α = 0,05, df = 1, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan antara penggunaan KB hormonal dengan kejadian hipertensi di Poskesdes Gugul Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Upaya yangdilakukan bidan sebagai pelaksana pelayanan KB perlu melakukan skrining untuk memastikan tidak terdapat kontraindikasi bagi pemakaian kontrasepsi hormonal serta melakukan promosi kesehatan.Bagi akseptor dengan hipertensi dianjurkan rutinmemeriksakan tekanan darah serta memilih kontrasepsi non hormonal.Untuk akseptor yang tidak hipertensi dianjurkan menjaga pola hidup sehat agar akseptor bisa mengantisipasiterjadinya hipertensi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document