Hubungan Keterpaparan Media Massa dan Peran Orangtua Terhadap Perilaku Seksual Pada Remaja di SMP APekanbaru Tahun 2017

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Indah Dewi Sari

Abstrak   Saat ini masalah gizi utama di Indonesia salah satunya adalah Anemia. Di indonesia prevalensi anemia 26% untuk anak perempuan dan 11% untuk anak laki laki. Berdasarkan Riskesdas 2013, anemia terjadi pada perempuan dan pada usia 15-24 tahun mencapai 18,4 %.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik keluarga dan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMU PAB 5 Klumpang Tahun 2019. Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri SMA PAB 5 klumpang, pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dengan uji analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji statistik pearson chi-Square untuk Pendidikan ibu dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,563, Penghasilan keluarga dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,532, IMT dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,010, Lila dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,001. Analisis ini dilakukan sampai uji multivariate menggunakan uji regresi logistik , Lingkar lengan atas dengan p-value 0,001. Kesimpulan pada penelitian ini variabel yang berpengaruh adalah Lila dengan anemia pada remaja putri. Diharapkan pihak  sekolah diharpkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan, meningkatkan informasi tentang makanan yang bergizi dan menganjurkan kepada kantin dan jajanan yang berada dilingkungan sekolah untuk bisa menentukan makanan yang bergizi dan sehat untuk dijual.       Kata Kunci :   Pendidikan Ibu, Status Keluarga, IMT, LILA, Anemia, Remaja   Putri


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Valensia Br Napitupulu ◽  
Hubaybah . ◽  
Rd. Halim

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan  cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada  di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi.  Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8%  siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 ,  α=0,05).


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Chyntia Utami ◽  
Abdurrahman Hamid ◽  
Yecy Anggreny

Penggunaan backpack dan posisi duduk merupakan bagian dari keseharian anak usia sekolah. Jika penggunaan backpack tidak sesuai dan posisi duduk tidak ergonomis, maka hal ini menjadi pencetus terjadinya nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan backpack dan posisi duduk terhadap keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 121 anak usia sekolah di SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner penggunaan backpack dan lembar observasi REBA (Rapid Entire Body Assesment). Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan, dari 121 siswa, dijumpai 97 siswa (80,2%) mengeluh nyeri punggung ringan. Nyeri ringan banyak dikeluhkan oleh siswa dengan penggunaan backpack yang tidak sesuai sebanyak 78 siswa (86,7%), dan siswa dengan posisi duduk yang kurang ergonomis sebanyak 58 siswa (80,6%). Terdapat hubungan antara penggunaan backpack dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,011(P<0,05),  dan terdapat hubungan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,042 (P<0,05) pada siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Kesadaran untuk memperhatikan tata cara penggunaan backpack dan posisi duduk anak di sekolah penting untuk diterapkan sebagai upaya pencegahan guna menurunkan timbulnya keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. 


2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 650
Author(s):  
Zainul Arifin ◽  
Etlida Wati

<p><em>Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi belajar. Mahasiswa keperawatan memiliki beban akademik yang berat sehingga dapat menggangu kualitas tidur. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Keperawatan UMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan semester I, III, V, &amp; VII yang masih aktif. Jumlah sampel 90 responden dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Instrument ini menggunakan lembar kuesioner, dan di analisis dengan statistik uji Chi-square. Menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 tahun sebanyak 26 (28,9%), dan rata-rata umur responden 19,64 tahun dengan minimun 18 tahun dan maksimum 22 tahun. Secara statistik </em><em>terdapat hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar dengan p-value = 0,000.</em><em> </em><em>Adanya hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. </em></p>


2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Maswan Daulay ◽  
Sondang Sidabutar

Tidur adalah fenomena alami, tidur menjadi kebutuhan hidupmanusia.Gangguan tidur menjadi lebih sering dialami dan sangat mengganggu seiring dengan bertambahnyausia.Kualitas tidur yang buruk berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah.Lansia di Puskesmas BP.Nauli mengatakan bahwa sering mengalami gangguan tidur pada malam hari dan mengalami penurunan waktu/ lamanya istirahat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada lansia di Puskesmas BP.Nauli Pematangsiantar. Peneliti menggunakan metode penelitian analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Lansia di Puskesmas BP. Nauli Pematangsiantaryang berumur ≥60 tahun berjumlah 583 orang, dengan sampel 85 orang dengan teknik Stratified Random Sampling. Hasil penelitian ini di analisis secara univariat yaitu Kualitas tidur lansia mayoritas mengalami insomnia berat (42,4%). Tekanan darah sistolik > 140 mmHg terjadi peningkatan mayoritas (44,7%). Dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg terjadi peningkatan mayoritas (45,9%). Setelah di uji dengan chi-square didapatkan hasil yaitu ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah (p value = 0,000). Saran peneliti agar lansia meningkatkan kualitas tidur yang baik agar dapat mengontrol tekanan darah pada lansia. Kata kunci: kualitas tidur; tekanan darah


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Ghozali Ghozali ◽  
Rahayu Ningsih

Upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) harus dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi keseriusan (perceived seriousness) dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Sampel sejumlah 266 mahasiswa yang diambil secara random menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dari masing-masing kelas. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah persepsi keseriusan (variabel independen) dan perilaku pencegahan (variabel dependen). Kedua variabel tersebut diukur menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (65,8%) memiliki perceived seriousness yang tinggi terhadap COVID-19. Sementara itu, sebagian besar mereka juga memiliki perilaku pencegahan COVID-19 dalam kategori baik (58,6%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived seriousness dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa dengan  p value sebesar 0,001 (< 0,05). Semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh COVID-19, semakin baik tindakan yang dilakukannya untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penyediaan fasilitas hygienitas yang memadai terutama di tempat-tempat umum dan edukasi persuasif tentang keseriusan dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19 dapat memperbaiki perilaku pencegahan COVID-19.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Raynal Aldy Gunawan ◽  
Aria Pranatha ◽  
Asep Supyan Ramadhy

Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif demi tercapainya tujuan dari organisasi. Ketersediaan sumber daya manusia menjadi permasalahan terhadap kinerja Puskesmas rawat inap yang ada di Kabupaten Kuningan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan kepala Puskesmas dengan kinerja Puskesmas rawat inap di Kabupaten Kuningan. Rancangan penelitian ini adalah Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 130 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kemudian dianalisis secara univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan chi square dengan standar signifikan (0,05). Hasil analisis univariat menunjukan bahwa gambaran gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas rawat inap yaitu gaya kepemimpinan demokratis sebanyak 105 responden (80,8%), kemudian kinerja Puskesmas yaitu kategori sedang sebanyak 66 responden (50,8%), sedangkan cakupan pelayanan yaitu kategori kurang sebanyak 80 responden (61,5%), dan manajemen pelayanan yaitu kategori baik sebanyak 117 responden (90,0%) serta mutu pelayanan yaitu kategori baik sebanyak 60 responden (46,2%). Hasil analisis  Chi Square menunjukkan terdapat Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala Puskesmas dengan Kinerja Puskesmas dengan (p value = 0,000), kemudian cakupan pelayanan dengan (p value = 0,000), sedangkan mutu pelayanan dengan (p value = 0,000) dan tidak terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas dengan manajemen  pelayanan Puskesmas dengan (p value = 0,179). Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala puskesmas rawat inap di kabupaten Kuningan adalah gaya kepemimpinan demokratis. Sedangkan untuk kinerja Puskesmas kategori sedang, kemudian cakupan pelayanan kategori kurang, serta manajemen pelayanan dan mutu pelayanan Puskesmas dalam kategori baik. Dengan hasil penelitian ini disarankan untuk kepala Puskesmas menerapkan gaya kepemimpinan yang otoriter, karena dalam melakukan pelayanan kesehatan pegawai/karyawan dituntut untuk lebih optimal dalam memberikan pelayanan. Karena sangatlah berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Sehingga para pemimpin mendesak para bawahannya agar lebih meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Didin Hardian ◽  
Nanang Saprudin ◽  
Neneng Aria Nengsih

Demam berdarah dengue merupakan penyakit musiman yang memiliki insidensi tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Kejadian demam berdarah dengue hampir bisa ditemukan di semua wilayah di Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Kuningan  merupakan wilayah dengan kejadian demam berdarah dengue tertinggi di Kabupaten Kuningan yang tercatat pada tahun 2018. Faktor perilaku dan lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD pada balita di Kelurahan Cijoho Wilayah Kerja Puskesmas Kuningan. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan kuisioner. Uji bivariat yang digunakan yaitu uji chi square dengan p value 0,05. Hasil penelitian menunjukan sebesar 57 % balita mengalami DBD. Hasil penelitian menunjukan sebesar 84% kepadatan rumah kurang baik dan 44 % keberadaan breeding place baik. Hasil penelitian diperoleh perilaku menutup dan menguras Tempat Penampungan Air sebesar 55 % baik. Perilaku menggantung pakaian sebesar 58 % baik serta perilaku pengelolaan barang bekas sebesar 56 % kurang baik. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan faktor lingkungan seperti kepadatan rumah (p value = 0,003) dan keberadaan breeding place (p value = 0,02). Hasil uji statistik juga menunjukan bahwa semua faktor perilaku seperti praktik menutup TPA (p value =0,011), menguras TPA (p value = 0,003),pengelolaan barang bekas (p value = 0,002) dan kebiasaan menggantung pakaian (p value = 0,021) ada hubungan dengan kejadian DBD. Simpulan penelitian ini ada hubungan faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian DBD pada balita. Saran bagi orang tua agar sering membersihkan semak di luar rumah serta rutin melakukan pengurasan dan menutup tempat penampungan air.  Begitu pula orang tua perlu membiasakan diri tidak menggantung pakaian sembarangan serta membiasakan pengelolaan barang bekas dengan cara mengubur atau membuang barang bekas ke tempat sampah.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Chandra Sulistyorini WHS ◽  
Desy Wardani ◽  
Diar Debita Sari

Pada masa remaja, hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik juga mempengaruhi dorongan seks pada remaja. Perilaku seksual pranikah merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa ada ikatan pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan sikap dan peran teman sebaya dengan perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni 2020 dengan menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional . Teknik sampling penelitian ini menggunakan stratified random sampling dengan menggunakan aplikasi random generator memasukkan nomor responden yang sudah bersedia mengisi di gogglefrom dengan jumlah sampel sebanyak 129 Orang. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual pada remaja dari hasil Chi-square p-value > 0,05 akan tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara peran teman sebaya dengan perilaku seksual remaja Chi-square p-value < 0,05. Diharapkan dengan penelitian ini remaja akan lebih selektif dalam memilih teman sebaya sehingga tidak terjadi perilaku seksual yang menyimpang pada mereka.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document