scholarly journals KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DENGAN PROBLEM BASEDLEARNING (PBL) TERHADA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 5

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
Moh Rifai ◽  
Tego Prasetyo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya keefektifan model Children Learning in Science dengan  model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian  Non-aquivalent Control Grup Design. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Ngombak 1 sebagai kelas eksperimen 1 dan SD N Ngombak 2 sebagai kelas eksperimen 2. Teknik pengembilan data menggunakan instrumen angket sebanyak 20 pernyataan. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normalitas data pada kelas kontrol, kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan masing-masing sebesar Sig. 0.200 0.05 maka dapat dikatakan ketiga kelas tersebut berdistribusi normal. Uji Homogenitas (One-way Anova) menunjukan hasil pada kelas eksperimen 1 sebesar Sig.0.385 0.05 dan kelas eksperimen 2 sebesar Sig 0,435   0.05 maka kedua kelas tersebut bersifat homogen. Teknik analisis data menggunakan Uji t (independent sample t-test) dengan taraf Sig. 0.05. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh penggunaan model PBL dan CLIS terhadap berpikir kritis siswa kelas 5 yang ditunjukan hasil Sig. (2-taied) 0.002 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model PBL lebih efektif dibandingkan model CLIS terhadap berpikir kritis siswa kelas 5.

2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Diyas Age Larasati

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sooko tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPS 2 dan 3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Non Equivalent Control Group Design. Berdasarkan selisih nilai pre test dan post test, rata-rata gain score kemampuan pemecahan masalah geografi SMA kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 27,26 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan skor 11,88. Hasil perhitungan analisis uji t menggunakan independen sample t test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMAN 1 Sooko.Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan MasalahThe purpose of this study was to clarify the effect of the PBL model of problem-solving ability. This study do in SMA Negeri 1 Sooko 2015/2016. Study of the subject is the student of class XI IPS 2 dan 3. Form of quasi-experimental research design with non equivalent design control group. Subjects were selected based on the value of Middle Exam School (UTS) semester who have the same average (homogeneous). Control using a model class lectures and discussions, while the experimental class using PBL models. Gain score Data were analyzed using independent sample T-test Test with the help of the computer program SPSS 16.0 for Windows. Gainscore learning using PBL model of higher than conventional. The average value of the experiment gainscore class of 27, 26 and 11.88 of control. The results of the analysis of the Independent Sample T-Test Test, the difference shows a p-value of 0.000 level. The level of p-value less than 0.05 (P <0.05). The results of this study there was a significant effect PBL models to the problem-solving abilities. So the conclusion "PBL model significantly influential to the high school geography problem solving skills in SMAN 1 Sooko".Key Words: models of PBL, problem-solving abilities


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 6644-6649
Author(s):  
Fida Rahmantika Hadi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui efektifitas model problem based learning (PBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD. Metode penelitian ini adalah kuantitaif eksperimen. Desain yang akan digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan jenis penelitian Posttest Only Control Design. Ada dua kelompok yang akan diteliti yaitu kelas kontrol merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL tidak terintegrasi STEM dan kelas eksperimen merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL terintegrasi STEM. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Klampisan Ngawi yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian dengan pengujian independen sampel t test menunjukkan bahwa Fhitung = 2,20 dan Ftabel =2,02 dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel (2,20 > 2,02) sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL terintegrasi STEM efektif terhadap kemampuan berpikir siswa kelas V di SDN 02 Klampisan.


2020 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Gustientiedina Gustientiedina ◽  
NIzwardi Jalinus

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kolaborasi Jigsaw dan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental menggunakan desain pra-eksperimental kelompok pretest-posttest. Implementasi kolaborasi model tersebut adalah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia, Pekanbaru dengan melibatkan 17 mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika. Sebelum dan sesudah implementasi kolaborasi 2 model, para mahasiswa diberi tes keterampilan berpikir kritis yang diatur dalam komposisi yang sama. Data penelitian berupa skor pretest dan posttest yang dianalisis dengan memeriksa t-test dan gain skor yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS 25. Hasilnya menunjukkan itu ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dengan tingkat signifikansi 0,000 <0,05. Rata-rata skor pretest dan posttest masing-masing disebut 46,06 dan 70,59. Dengan demikian, implementasi kolaborasi model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahsiswa. Dari temuan penelitian ini, ada halangan keterbatasan waktu dalam memberlakukan kolaborasi kedua model. Kendala ini terjadi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.


Author(s):  
Andhini Virgiana ◽  
Wasitohadi Wasitohadi

<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar antara model <em>problem based learning</em> berbantuan media audio visual dengan model pembelajaran <em>think pair share</em> berbantuan media visual pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian <em>quasi experimen</em><em>t</em> dengan <em>nonequivalent control group</em><em> design</em><em>. </em>Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 1 Gadu dan siswa kelas 5 SDN 2 Gagakan. Teknik  pengumpulan data dalam penelitian adalah tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik parametrik, dan uji t dengan  <em>independent sample t</em><em>-</em><em>tes</em><em> </em>pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat efektivitas antara model <em>problem based learning</em> berbantu media audio visual dengan model pembelajaran <em>think pair share</em> berbantu media visual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun 2014/2015. Terbukti hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t-test sebesar 3,603 &gt; 1,999 dan signifikansi sebesar 0,001 &lt; 0,05. Perbedaan rata-rata kelas eksperimen &gt; rata-rata kelas kontrol yaitu 87,0588 &gt; 80,2000.</p>


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sitti Rahmah Tahir

One ability that students must master is problem solving. Increasing students’ problem-solving ability will improve their mindset. The alternative used to increase students’ problem-solving ability is applying Problem Based Learning model. This study aims to understand the presence or absence of the application of the model of the application of Problem Based Learning to the problem solving of students of class VII PGRI (Equated) Sungguminasa. This type of research is a quasi-experimental design of the Control Posttest Group. The population in this study in all VII class SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa and selected class VII A as an experimental class with consultations with the Problem Based Learning model and class VII C as a control class with training in direct learning models involving the community. The technique of collecting data in this study is the test then analyzed with descriptive and inferential statistics using the t test (Independent Sample t-test). Based on the results of the study concluded that the Problem Based Learning model determines the problem-solving abilities of students of class VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.AbstrakSalah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah pemecahan masalah. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan berpengaruh pada peningkatan mindset siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah siswa adalah dengan mengaplikasikan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Control Group Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model Problem Based Learning dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan perlakuan model pembelajaran langsung yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 70-74
Author(s):  
Intan Putri Thahara ◽  
Hari Mulyadi ◽  
Dian Herdiana Utama

Tujuan - untuk mengetahui efektivitas model implementasi pembelajaran berbasis masalah pada keterampilan berpikir kritis siswa.Desain/metodologi/pendekatan - metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimental.populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Pemasaran. Data dilakukan dengan tes tertulis kemampuan berpikir kritis dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan uji t (paired sample t-test), independent sample t test, dan uji analisis ANOVA dua arah.Temuan Penelitian - peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan pengobatan PBL.Orisinalitas/nilai - memberikan dasar untuk memahami isu-isu mahasiswa berpikir kritis pada impementasi PBL. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya pada kelas control dan eksperimen, variabel yang digunakan, mendukung teori serta referensi yang berbeda yang digunakan oleh peneliti sebelumnya.Kata kunci: PBL, Problem Based Learning, Berpikir Kritis, Orde Berpikir Tinggi, Efektivitas PBL pada siswa keterampilan berpikir kritis, PBL untuk meningkatkan siswa keterampilan berpikir kritisJenis Penelitian: Jurnal Penelitian


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53-62
Author(s):  
Nafsun Zakia ◽  
Ike Sylvia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat bernilai valid, praktis, dan efektif untuk dipakai didalam pembelajaran Sosiologi kelas XI IPS di SMAN 1 Payakumbuh. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi peserta didik. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 di SMAN 1 Payakumbuh. Data yang diperoleh berasal dari tiga instrumen penelitian yaitu instrumen validitas yang akan diperoleh dari validator dosen dan guru Sosiolog, instrumen praktikalitas yang akan diperoleh dari peserta didik sebagai subjek penelitian, dan instrumen efektif yang akan diperoleh dari hasil pretest dan posttest peserta didik. Data validitas dan praktikalitas dioleh dengan cara menghitung rata-rata skor kemudian hasilnya dikonversikan ke dalam skala lima. Data efektifitas berupa hasil pretest dan posttest diolah menggunakan rumus T-test dengan perbandingan T hitung dan T Tabel. Hasil dari data efektifitas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis model problem based learning memiliki hasil yang efektif dilihat dari perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Ulva Amalia Putri ◽  
Wahyudi Wahyudi

<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model <em>Problem Based Learning</em> dan <em>Problem Solving</em> terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV SD. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan populasi Gugus Kartini di Kecamatan Bergas. Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu 28 siswa SDN Bergaskidul 03 sebagai kelas eksperimen menggunakan dengan model PBL dan 21 siswa SDN Bergaskidul 04 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model PS. Teknik pengambilan data yang dilakukan yaitu observasi dan tes. Hasil uji prasyarat menunjukkan data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan analisis uji T menggunakan <em>Independent Sample T-test</em> diperoleh hasil 0,01 sehingga H<sub>o</sub> ditolak dan H<sub>a</sub> diterima yang artinya terdapat perbedaan efektivitas dari kedua model. Tingkat keefektivan kedua model dilihat dari hasil uji N-Gain yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan 0,3714 dalam kategori sedang dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,3052 dalam kategori sedang. Kedua model mengalami peningkatan dalam kategori sedang, namun peningkatan lebih tinggi terjadi pada kelas eksperimen sehingga dapat diketahui bahwa model pembelajaran PBL lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah daripada model PS.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 322-328
Author(s):  
Satrio Sembodo

Latar belakang yang diperoleh, pembelajaran yang diterapkan belum mampu meningkatkan hasil belajar khususnya materi pukulan forehand lob permainan bulu tangkis, Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen, desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan desain quasi eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Semarang, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Sampel dalam penelitian diperoleh kelas X IPS 1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan jumlah 30 siswa dan kelasX IPS 2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah 30 siswa. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t (uji banding). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil belajar pukulan forehand overhead lob bulu tangkis dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation diperoleh rata-rata nilai 69 dan penerapan model problem based learning diperoleh hasil rata-rata 76.Perbedaan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation dan problem based learning berdasarkan rata-rata sebesar 7 poin (76-69). Hal ini juga didukung dengan hasil analisis data pengujian hipotesis diperoleh hasil uji t taraf 1% dengan n=30 diperoleh ttabel= 2,46 berdasarkan perhitungan uji t independent didapatkan hasil thitung= 10,80 dan uji paired sampel t test 3,30 hasilnya thitung>ttabel yaitu 10,80 dan 3,30>2,46 maka dapat dikatakan sangat signifikan. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation dan model problem based learning terhadap hasil belajar pukulan forehand overhead lob bulutangkis.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 104-112
Author(s):  
Irnawati Irnawati ◽  
Ida Bagus Kade` Gunayasa ◽  
Muhammad Turmudzi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan menyelesaiakan soal cerita matematika di kelas V SDN 1 Saribaya tahun pelajaran 2020/2021.Penelitian ini menggunakan penelitian, jenis Quasi Eksperimental Design tipe one group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar 1 Saribaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes soal matematika tertulis bentuk uraian sebanyak 5 butir soal yang telah memenuhi validitas. Uji hopotesis pada penelitian ini menggunakan paired sampel t-test. Sebelum melakukan uji hipotesis data yang diperoleh terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh thitung sebesar -12,162 sedangkan ttabel 2,060 pada taraf signifikansi 5% dengan df 25. Sehingga thitung -12,162 > 2,060maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan H0ditolak yang berarti terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika antara sebelum dan setelah mendapat perlakuan model problem based learning. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model problem based learning berpengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa SD Kelas V SDN 1 Saribaya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document