scholarly journals EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SDN 1 GADU SAMBONG - BLORA SEMESTER 2 TAHUN 2014/2015

Author(s):  
Andhini Virgiana ◽  
Wasitohadi Wasitohadi

<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar antara model <em>problem based learning</em> berbantuan media audio visual dengan model pembelajaran <em>think pair share</em> berbantuan media visual pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian <em>quasi experimen</em><em>t</em> dengan <em>nonequivalent control group</em><em> design</em><em>. </em>Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 1 Gadu dan siswa kelas 5 SDN 2 Gagakan. Teknik  pengumpulan data dalam penelitian adalah tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik parametrik, dan uji t dengan  <em>independent sample t</em><em>-</em><em>tes</em><em> </em>pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat efektivitas antara model <em>problem based learning</em> berbantu media audio visual dengan model pembelajaran <em>think pair share</em> berbantu media visual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun 2014/2015. Terbukti hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t-test sebesar 3,603 &gt; 1,999 dan signifikansi sebesar 0,001 &lt; 0,05. Perbedaan rata-rata kelas eksperimen &gt; rata-rata kelas kontrol yaitu 87,0588 &gt; 80,2000.</p>

2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Diyas Age Larasati

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sooko tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPS 2 dan 3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Non Equivalent Control Group Design. Berdasarkan selisih nilai pre test dan post test, rata-rata gain score kemampuan pemecahan masalah geografi SMA kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 27,26 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan skor 11,88. Hasil perhitungan analisis uji t menggunakan independen sample t test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMAN 1 Sooko.Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan MasalahThe purpose of this study was to clarify the effect of the PBL model of problem-solving ability. This study do in SMA Negeri 1 Sooko 2015/2016. Study of the subject is the student of class XI IPS 2 dan 3. Form of quasi-experimental research design with non equivalent design control group. Subjects were selected based on the value of Middle Exam School (UTS) semester who have the same average (homogeneous). Control using a model class lectures and discussions, while the experimental class using PBL models. Gain score Data were analyzed using independent sample T-test Test with the help of the computer program SPSS 16.0 for Windows. Gainscore learning using PBL model of higher than conventional. The average value of the experiment gainscore class of 27, 26 and 11.88 of control. The results of the analysis of the Independent Sample T-Test Test, the difference shows a p-value of 0.000 level. The level of p-value less than 0.05 (P <0.05). The results of this study there was a significant effect PBL models to the problem-solving abilities. So the conclusion "PBL model significantly influential to the high school geography problem solving skills in SMAN 1 Sooko".Key Words: models of PBL, problem-solving abilities


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sitti Rahmah Tahir

One ability that students must master is problem solving. Increasing students’ problem-solving ability will improve their mindset. The alternative used to increase students’ problem-solving ability is applying Problem Based Learning model. This study aims to understand the presence or absence of the application of the model of the application of Problem Based Learning to the problem solving of students of class VII PGRI (Equated) Sungguminasa. This type of research is a quasi-experimental design of the Control Posttest Group. The population in this study in all VII class SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa and selected class VII A as an experimental class with consultations with the Problem Based Learning model and class VII C as a control class with training in direct learning models involving the community. The technique of collecting data in this study is the test then analyzed with descriptive and inferential statistics using the t test (Independent Sample t-test). Based on the results of the study concluded that the Problem Based Learning model determines the problem-solving abilities of students of class VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.AbstrakSalah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah pemecahan masalah. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan berpengaruh pada peningkatan mindset siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah siswa adalah dengan mengaplikasikan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Control Group Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model Problem Based Learning dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan perlakuan model pembelajaran langsung yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.


Author(s):  
Ujiati Cahyaningsih ◽  
Anik Ghufron

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah lima SD Unggulan di Purwokerto dan sampelnya adalah kelas IV di tiga SDN unggulan: kelas IV di SDN 1 Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Kranji. Data dianalisis menggunakan one sample t-test, uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan rumus T Hotelling, dan dilanjutkan secara univariat dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: model problem-based learning, kreativitas, dan berpikir kritis 2


Author(s):  
Tri Sutrisno

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh penggunaan model problem based learning untuk keterampilan berpikir kritis dalam kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan. Objek penelitian ini adalah kelas VI SDN Kolor II Sumenep. Termasuk 2 kelas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, kelas VIA SDN Pajagalan sebagai percobaan kelas I, VI A sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol VIB SDN Kolor II. Tes kelas yang dimaksudkan adalah kelas yang digunakan untuk menguji instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data keterampilan berpikir kritis siswa. Pendekatan penelitian kuantitatif ini, syarat-syarat nilai perolehan kemampuan tes untuk skor keterampilan berpikir kritis atau nilai-nilai dijumlahkan dan dianalisis menggunakan t-test dua sampel independen. Pada validitas tes diperoleh hitungan ≥ r r - kritis (0,349), instrumen tersebut valid dan dapat digunakan. Dalam pengujian andal hitung r> r kritis (0,60), yaitu nilai Alpha 0,966 yang berarti lebih besar dari 0,60. Dengan demikian seluruh instrumen barang bisa diandalkan. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat dari data yang telah dianalisis dengan t 3,730> t-tabel 2,00 (α = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa probabilitas kesalahan dalam penelitian ini masih di bawah 0,05. Pengujian hipotesis dapat diputuskan, bahwa dengan harga tinggi 3,730 t-test memiliki tingkat signifikansi 0,000, yang ternyata posisinya masih jauh di bawah nilai α = 0,05. Oleh karena itu penelitian ini berhasil menolak H0 pada tingkat signifikansi 5%. Lebih lanjut, dapat disimpulkan bahwa H1 terbukti benar. Berarti dalam kelompok eksperimen pretest posttest kelompok eksperimen adalah 54,38 adalah 74,38. Sedangkan rata-rata kelompok kontrol pretest adalah 51,94. Grup postes adalah 66,94. Ini adalah bukti bahwa terjadi peningkatan pada kelas eksperimen yang telah diberi perlakuan dengan model problem based learning. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan kemampuan keterampilan berpikir kritis siswa dalam kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Model problem based learning berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa untuk keterampilan berpikir kritis.Kata kunci: Model Problem Based Learning, Kemampuan Berpikir KritisAbstract: This study aims to assess the effect of the use of problem solving based learning model for critical thinking skills  in civics about the system of goverment. Object of this research is a class VI  SDN Kolor II Sumenep. Includes 2 classes used in this study include , VIA SDN Pajagalan class as a class I trial, VI A as an experimental group and a control group VIB SDN Kolor II . Class tests are intended class is used to test the instruments to be used to retrieve data critical thinking skills of students. This quantitative research approaches , the terms of the acquisition value of the test 's ability to critical thinking skills scores or values are summed and analyzed using t-test two independent samples. On the validity of the test obtained count ≥ r r - critical ( 0.349 ), the instrument as valid and can be used. In the test reliably count r > r critical ( 0.60 ) , namely Alpha value of 0.966 which means greater than 0.60. Thus the entire item instrument is reliable. Results of hypothesis testing can be seen from the data that has been analyzed by t 3.730 > t-table 2.00 (α = 0.05). It can be concluded that the probability of error in this study still below 0.05. Hypothesis testing can be decided, that with the high price of 3.730 t-test has significance level of 0.000, which turned out to be his position is still far below the value of α = 0.05. This study therefore managed to reject H0 at significance level of 5 % . Furthermore, it can be concluded that the H1 was proved right. Mean in the experimental group pretest posttest experimental group is 54.38 is 74.38. While the control group mean pretest is 51.94. Postes group is 66.94. This is evidence that an increase in the experimental class that has been given treatment with problem solving-based learning model. Thus we can conclude critical thinking skills  abilities of students in the experimental group was higher than the control group. Problem solving-based learning model a positive effect on students' ability tocritical  thinking skills.Keywords: Problem Based Learning Model, Critical Thinking Skills


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Rizki Wulandari ◽  
Sri Wardhani ◽  
Sulton Nawawi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model Problem Based Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan adalah metode Quasi eksperimen dan desain penelitiannya adalah Non equivalen control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 3 SMA Unggul Negeri 4 Palembang sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 SMA Unggul Negeri 4 Palembang sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes tertulis berupa soal yang yang berbentuk uraian yang berjumlah 16 soal yang mengacu kepada soal berpikir kritis. Uji Hipotesis yang digunakan adalah uji t data berpasangan (paired sample t test), hasil yang diperoleh dari perhitungan Paired Sample T-Test dengan (0,05%) didapatkan nilai signifikansi (2-tailed) 0,000 < 0,05, dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, yaitu didapat nilai t-hitung adalah 7,923 dan nilai t-tabelnya adalah 2,042. Artinya dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas X pada materi keanekaragaman hayati


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Oswaldin Siana Kurniati ◽  
Sumadji Sumadji ◽  
Vivi Suwanti

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa di SMP Nasional Malang. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive random sampling. Terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol  yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian adalah eksperimen semu (quasi experiment) dan menggunakan metode Nonequivalent control group design. Analisis data dalam penelitian ini berupa penguji instrumen penelitian yang terdiri atas validasi istrumen dan uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas serta uji hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test berbantuan program SSPS. Hasil penelitian diperoleh bahwa; (1) pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan 0.021<0.05. (2) Rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa  yang diberi perlakuan dengan model Problem Based Learning adalah 75.81 dan siswa yang di beri perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 69.94. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh model PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Nasional Malang. Saran bagi peneliti selanjutnya mencoba memakai model lain untuk meneliti kemampuan komunikasi matematis siswa.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
SRI YULIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika kelas X di SMA Bait Al-Quran Kayuagung Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah kelas X Palestina sebagai kelas eksperimen dan kelas X Yaman sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Proses pembelajaran di kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan di kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal essai berjumlah lima soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasarkan analisis t-test data test akhir diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 kemudian menurut basis pengambilan keputusan dalam T-Test dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, bahwa ada pengaruh yang signifikan model PBL pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMA Bait Al-Quran Kayuagung.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 68-75
Author(s):  
Fadila Tantri Sukmawati ◽  

The purpose of this research was to know effect of Problem Based Learning to Improving Oral Cummunication skill and Student’s Cognitive Result in Grade X SMA Negeri 1 Purbolinggo in Plantae topic. The method for this research was a pretest-posttest design, using a purposive sampling technique, with a total sample of 72 students and analyzed by t-test. The research results showed that oral communication skill for experiment group is 82,05 (very good) and for control group is 69,72 (good). Student’s cognitive result for N-Gain experiment group is 0,50 (moderate) and for control group is 0,30 (low) with Sig. (2-tailed) t-count < 0,05. Therefore, Improving Oral Cummunication skill and Student’s Cognitive Result in Grade X SMA Negeri 1 Purbolinggo with Problem Based Learning in Plantae topic is significantly.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 66
Author(s):  
Mariyam Mariyam ◽  
Nindy Citroresmi Prihatiningtyas ◽  
Rika Wahyuni

<p>Penelitian ini  bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) melalui penerapan model <em>Problem Based Learning </em>(PBL) berbantuan modul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian adalah <em>True Experimental </em>dengan rancangan penelitian <em>Pretest-Posttest Control Group Design.</em>Populasi dalam Penelitian ini adalah semua siswa Kelas VII SMP N 2 dan SMP N 7 Singkawang. Sampel dipilih dengan teknik <em>simple random sampling</em>.Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSV di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7 Singkawang sebelum dan sesudah diterapkannya model PBL berbantuan modul berbeda, berdasarkan uji <em>paired</em> t test didapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest siswa, (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSV di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7 Singkawang sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran langsung berbantuan modul berbeda, berdasarkan uji <em>paired t test</em> didapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest siswa, (3) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSVanatara kelas yang menggunakan model PBL dan kelas yang menggunakan Model pembelajaran langsung dengan pendekatan <em>Saintifik </em> berbantuan modul baik di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7Singkawang .</p>


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dhea Fatar Kiranadewi ◽  
Agustina Tyas Asri Hardini

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan permasalahan kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah pada pelaksanaan pembelajaran PPKn, sehingga diperlukan model pembelajaran yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan tingkat efektivitas antara model problem-based learning dan Problem Solving dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis belajar PPKn siswa di kelas IV SD. Jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment design) yang menggunakan teknik analisis deskriptif. Desain penelitian pola nonequivalent control group design, uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji T independent Sample T test. Subyek penelitian yaitu kelas IV dengan jumlah siswa 58 yang meliputi 28 siswa kelas IV SD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes kepada siswa. Dari hasil nilai postest teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengujian hipotesis dengan uji T sig. (2-tailed) diperoleh 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dengan thitung  5,902> ttabel 2,002, dan nilai rata-rata penggunaan model problem based learning yaitu 80,00 yang mengalami peningkatan sedang dengan nilai N-Gain 0,48, sedangkan nilai rata-rata lebih rendah dari model Problem solving yaitu 69,50 dengan nilai N-Gain 0,23. Simpulan penelitian ini adalah model problem based learning terbukti lebih efektif dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis PPKn pada siswa dibandingkan menggunakan model Problem Solving. Adapun implikasi dalam penelitian ini yaitu melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif, imajinatif, refleksi, tentang model dan teori, dan mengenalkan dan mencoba gagasan baru, serta mendorong siswa untuk memperoleh kepercayaan diri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document