scholarly journals STUDI DESKRIPSI: PERILAKU ADIKSI HP (GADGET ADDICTION) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 37 SURABAYA

Author(s):  
MIRZA ALVIRA

Indonesia menduduki peringkat empat didunia dalam hal penggunaan HP. Hal ini mengakibatkan munculnya perilaku adiksi. Perilaku adiksi ditemukan pada anak-anak usia sekolah yakni berkitar antara 13-19 tahun. Anak-anak menghabiskan waktu untuk bermain HP. Waktu mereka habis hanya untuk game, bermain media sosial, serta internet. Perilaku adiski HP ini memberikan pengaruh buruk bagi anak, khususnya minat dan prestasi belajar. Namun, disisi lain, perilaku adiksi HP juga memberikan pengaruh pada bidang emosi, sosial, fisik, dan psikis anak. Adiksi HP adalah perilaku ketergantungan anak pada HP. Anak dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain HP. Akivitas bermain HP tersebut cenderung mengarah pada kegiatan yang tidak bermanfaat bagi diri dan orang lain. Perilaku adiksi ini merupakan kondisi yang membutuhkan perhatian khusus untuk segera di atasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perilaku adiksi HP di kalangan anak-anak, mengetahui faktor penyebab munculnya, pengaruh buruk dari perilaku adiksi HP, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk untuk mengurangi, mencengah, dan memperbaiki perilaku adiksi HP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas 8 SMP Negeri 37 Surabaya. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa (sumber primer), orang tua, guru, serta dokumen pendukung (sumber sekunder). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa faktor utama penyebab munculnya perilaku adiksi HP adalah kontrol orang tua dalam memfilter penggunaan HP oleh anak, self control anak, self awareness anak, serta lingkungan. Faktor-faktor tersebut menyebabkan munculnya perilaku adiksi HP yang berbeda-beda di setiap anak. Selain faktor-faktor, hal yang ditemukan dari penelitian ini adalah dampak buruk dari perilaku adiksi HP. Dampak buruk yang paling banyak ditemukan di subjek penelitian adalah rendahnya minat dan prestasi belajar siswa. Selain itu, siswa memunculkan perilaku withdrawl (menarik diri) dari lingkungan. Perilaku adiksi HP dapat dicegah dan diperbaiki dengan berbagai cara dan berbagai teknik dengan bantuan banyak pihak. Saran untuk penelitian ini adalah melakukan kerja sama dengan orang tua dan pihak sekolah melakukan pengawasan kepada anak dalam penggunaan HP. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau penelitian eksperimen untuk mencoba melakukan konseling Mindfullness Cognitive Behavior Therapy (MCBT) dalam rangka mereduksi perilaku adiksi HP.Kata Kunci: HP, adiksi, adiksi HP

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Sofy Ariany Hasan ◽  
Duta Nurdibyanandaru

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cognitive behavior therapy (CBT) efektif terhadap kontrol diri remaja dengan perilaku status offense  di MTsN X Magetan. Pemberian CBT bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri remaja, sehingga remaja tersebut dapat mengurangi perilaku kenakalan remaja, khususnya status offense. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini dilakukan selama 6 sesi, dan masing-masing sesi dilaksanakan selama 1 jam. Subjek pada penelitian ini berjumlah 24 remaja dengan perilaku kenakalan status offense yang merupakan siswa MTsN X Magetan. Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk mengukur efektivitas dari CBT. Skala yang digunakan adalah Self Control Scale (SCS) yang dikembangkan oleh Tangney, dkk (2004), berjumlah 24 aitem setelah diujicobakan peneliti dengan reliabilitas sebesar 0,864. Analisis data dilakukan menggunakan teknik t-independent (two sample t-test dengan menggunakan bantuan SPSS 22 for windows. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa  CBT efektif dalam meningkatkan kontrol diri remaja dengan perilaku kenakalan status offense di MTsN X Magetan. Nilai signifikansi pada gain score kontrol diri sebesar 0.001 (sig. < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gain score kontrol diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah adanya pemberian perlakuan CBT.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 141-149
Author(s):  
Emeliya Hardi ◽  
Desi Ermayulis ◽  
Masril Masril

The main problem in this study is the lack of self-control of students in class XI IPS SMAN 1 Batipuh. The purpose of this study was to see how much influence the group counseling approach to Cognitive Behavior Therapy to improve self-control of students of class XI IPS SMAN 1 Batipuh. This type of research is quantitative research using experimental methods. The design used in this study was pre-experimental design with the type of one group pretest-posttest design, namely by measuring the self-control of the experimental group students by using the same instrument in the pretest and posttest measurements. The population in this study were all students of class XI IPS SMAN 1 Batipuh, the sample in this study were 10 students who have low self-control. The results showed that cognitive behavior therapy approach group counseling had a significant effect on student self control. This can be seen based on the results of "t" count with df or db 9, with a significance level of 0.5% obtained that (16.8)> tt (1.83) can thus be interpreted that the cognitive behavior therapy approach group counseling influential significant to the self-control of students of class XI IPS at SMAN 1 Batipuh


2018 ◽  
Vol 37 (6) ◽  
pp. 453-479 ◽  
Author(s):  
Joyce Maas ◽  
Ger P.J. Keijsers ◽  
Mike Rinck ◽  
Eni S. Becker

Background: In line with previous research in alcohol addiction, we tested whether an Approach-Avoidance Training (AAT) prior to standard six-session Cognitive Behavior Therapy (CBT) for Hair Pulling Disorder (HPD) reduced problematic relapse, commonly found in this population. Method: Prior to CBT, 54 outpatients with a primary diagnosis of HPD were randomly assigned (double-blind) to either a training condition (n = 27), learning to avoid hair-pulling-related stimuli, or to a control condition (n = 27). Symptom severity was assessed with the Massachussetts General Hospital Hairpulling Scale, Severity Urge Resistance Frequency Scale, Self-Control Cognition Questionnaire, and Alopecia Scale. Results: In line with existing research, CBT showed to be an effective treatment for HPD in the short-term. There was no significant symptom increase after one and three months, but effect sizes were reduced approximately by half at the twelve-month measurement. The AAT training prior to CBT did not result in enhanced symptom reduction or reduced relapse after CBT. Conclusions: AAT training could not resolve the substantial relapse after successful CBT. Future research should take into account the complexity of stimuli that elicit hair pulling (e.g., tactile stimuli) and consider investigating other types of biases.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Patricia Wulandari

Abstract   Panic disorder is a form of anxiety disorder characterized by repeated panic attacks and preoccupied with worrying that a panic attack will occur. Panic attacks are characterized by fears of a disaster or loss of self-control even though there is really nothing to worry about. Other symptoms experienced during a panic attack are heart palpitations (similar to a heart attack), shortness of breath, feelings of suffocation, and the body feels weak. If this disorder is not detected early, it will affect the daily life of the patient. This case report presents the case of a 34-year-old woman who experiences symptoms of panic disorder with choking phobia that is managed with antidepressants and cognitive behavior therapy. In addition, there is discussion of differential diagnosis and the role of cognitive behavior therapy in handling this case. 


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 133-146
Author(s):  
Yahya AD ◽  
Megalia Megalia

Agresivitas yang dilakukan oleh remaja di sekolah adalah karena kurangnya nurani pada remaja, lebih rendah kontrol terhadap impuls, lebih rendah sensitivitas terhadap nilai-nilai moral. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan agresif adalah faktor lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMPN 9 Bandar Lampung ada siswa yang berperilaku agresif dan agresif secara verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari terapi perilaku kognitif (CBT) dalam mengurangi motivasi agresif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental pretest-posttest satu Desain Grup. Sampel dalam penelitian ini membuktikan 14 siswa yang memiliki kompatibilitas.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket agresif, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis data statistik (kuantitatif). Hasil perhitungan skor rata-rata sebelum memulai konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan teknik Self Control adalah 115,5 dan setelah mengikuti pelatihan konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan teknik Self Control adalah 68,5. Dari hasil uji-t dengan df = 13 dengan taraf signifikansi 0,05 -2,160. Nilai - - (15.982 -2.160) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Terapi Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan teknik Kontrol Diri dalam Mengurangi Motivasi Kelas VIII di SMPN 9 Bandar Lampung.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document