scholarly journals Pengaruh Variasi Tekanan Negatif Suction Endotracheal Tube (ETT) Terhadap Nilai Saturasi Oksigen (SpO2)

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Sri Suparti

Pasien kritis yang terpasang endotracheal tube (ETT) dan ventilasi mekanik di Intensive Care Unit (ICU) membutuhkan tindakan suction untuk membersihkan dan mempertahankan kepatenan jalan nafas. Suction ETT selain manfaatnya juga bisa menyebabkan dampak negatif seperti penurunan saturasi oksigen, trauma, hipoksemia, bronkospasme, kecemasan bahkan menstimulasi peningkatan tekanan intravaskular. Tujuan penelitian ini adalah menganlisis pengaruh variasi tekanan negatif suction terhadap nilai saturasi oksigen pasien yang terpasang ventilator di ICU. Jenis penelitian adalah experimen semu (quasi experiment), dengana desain two group pretest-postest, total sampel adalah 37 yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi pasien dewasa ≥ 15 tahun, terpasang ETT dan ventilator. Adapun kriteria eksklusi adalah pasien hanya mendapatkan suction 1 kali, dalam kondisi t-piece, diagnosis pneumonia dan observasi tidak lengkap.Variabel bebas adalah tekanan negatif suction dan variabel dependent adalah  saturasi oksigen. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan signifikasi 5%. Etik penelitian diperoleh dari komite Etik RS RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dengan No: 420/004349/I/2019. Hasil penelitian menujukan terdapat pengaruh variasi tekanan negatif 25 dan 25 kPa terhadap nilai saturasi oksigen pada analisis masing-masing kelompok dengan perbedaan nilai mean yang signifikan p value 0,001<0,05, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan diantara dua kelompok dengan p value 0,284>0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tekanan negatif 25 kPa lebih efektif dalam mengeluarkan sekresi sekret pada jalan nafas dan memungkinkan penigkatan saturasi oksigen setelah tindakan suction pada pasien dengan ventilator dibandingkan dengan tekanan 20 kPa.

2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Wahyu Rima Agustin ◽  
T. Triyono ◽  
S. Setiyawan ◽  
Wahyuningsih Safitri

Pre oksigenasi atau pemberian oksigen yang adekuat sebelum dilakukan tindakan suction atau hisap lendir merupakan satu bagian yang penting. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan dan diobservasi adalah status hemodinamik pasien yang mencakup Mean Arteri Presure, heart rate, respiratori rate serta saturasi oksigen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pre oksigenasi terhadap status hemodinamik pasien yang terpasang endotracheal tube yang dilakukan tindakan suction.Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan metode one group pre test – post test. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling sebanyak 44 pasien yang terpasang endotracheal tube dan dilakukan tindakan suction di ruang ICU Rumah Sakit Islam Klaten. Alat ukur penelitian ini menggunakan metode observasi langsung. Data yang terkumpul di lakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro wilk. Didapatkan data terdistribusi normal dengan p value lebih dari 0,05.Hasil penelitian dengan menggunakan paired sampel t-test menunjukan bahwa nilai p value < 0,05 yaitu untuk MAP 0,006, heart rate 0,022, respiratori rate 0,023 dan saturasi oksigen 0,001 yang artinya ada pengaruh pre oksigenasi terhadap status hemodinamik pasien yang terpasang endotracheal tube dengan tindakan suction di ruang ICU Rumah Sakit Islam Klaten.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 770-774
Author(s):  
Liana Liana

Berdasarkan dari data yang bersumber dari dinas kesehatan kabupaten/kota diketahui Angka Kematian Ibu (AKI) di Aceh lima tahun terakhir berfluktuasi, pada tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 172 per 100,000 kelahiran dengan jumlah kematian ibu sebanyak 157 kasus, tertinggi di kabupaten Aceh Utara sebanyak 25 kasus di ikuti Bireuen 16 kasus, terendah di Pidie Jaya sebanyak 1 kasus. Hasil studi pendahuluan berupa wawancara pada 10 (100%) responden mengenai massage (pemijatan) saat proses persalinan di PMB Martini, Am.Keb Kabupaten Aceh Utara. Diperoleh 7 (70%) dari 10 (100%) responden mengatakan tidak mengetahui apa itu teknik Abdominal Lifting, juga tidak pernah malakukan massage (pemijatan) selama proses persalinan. Sedangkan 3 (30%) dari 10 (100%) responden mengatakan pernah malakukan massge (pemijatan) selama proses persalinan guna untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis Pengaruh Teknik Abdominal Lifting Terhadap Nyeri Pada Kala I Fase Aktif Persalinan. Metode penelitian menggunakan pendekatan quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di PMB Martini, Amd.Keb sebanyak 112 orang. Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dengan jumlah sample direncanakan adalah 68 responden. Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis dependent t-test (paired t-test). Hasil uji Mean pada kelompok Teknik Abdominal Lifting yaitu Pretest 3,32 dan post test 2.44, nilai median pretest 3.00 dan posttest 2.00 Dan minimal pretest 2, maksimal 4, nilai minimal posttest 2, maksimal 4. Nilai Z -4,362 dan p value 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya skala perbedaan nyeri sebelum dan sesudah melakukan Teknik Abdominal Lifting. Nilai Z -4,362 dan nilai p value 0,000. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa Abdominal Lifting memiliki pengaruh yang kuat terhadap penurunan nyeri saat Kala I pada persalinan. dengan hasil uji Wilcoxon nilai Z -4.362 dan p value 0,000. Kata Kunci: Abdominal Lifting + Nyeri + Persalinan Kala I


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 690
Author(s):  
Nur Endah Irianti ◽  
Melania Wahyuningsih ◽  
Suwarsi Suwarsi

Hasil studi pendahuluan di RSIA Sakina Idaman diketahui penyebab stress pada ibu postpartum antara lain: rasa lelah setelah melahirkan, rasa cemas untuk merawat anaknya dikemudian hari dan rasa takut untuk buang air besar atau buang  kecil karena jahitan di perinium. Salah satu cara non pharmakologik untuk menurunkan cemas pada ibu postpartum dengan cara pijat punggung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat punggung terhadap skor stres pada ibu postpartum di RSIA Sakina Idaman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bersifat kuantitatif, menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pre and posttest without control dengan jumlah responden 20 ibu postpartum yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Uji bivariat menggunakan paired t test.  Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata skor stres sebelum di berikan terapi pijat punggung adalah 19,05 dan nilai rata-rata skor stres sesudah diberikan terapi pijat pungung adalah 17,10. Selisih rata-rata skor stres sebesar 1,950 dengan nilai p value 0,000. Ada pengaruh yang signifikan terapi pijat punggung terhadap skor stres pada ibu postpartum di RSIA Sakina Idaman


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2017 ◽  
Vol 3 (6) ◽  
pp. 693-696
Author(s):  
Muhaji Muhaji ◽  
Bedjo Santoso ◽  
Putrono Putrono

Background: Endotracheal suctioning is one of the common supportive measures in intensive care units (ICU), which may be related to complications such as hypoxia. However, a questionable efficacy is still identified to choose suctioning pressure between 130 mmHg and 140 mmHg that is effective for patients with endotracheal tube.Objective: To compare the effectiveness of 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with endotracheal tube.Methods: This research used a quasy experimental design with pretest and posttest group. The study was conducted from 31 January to 1 March 2017 in the Hospital of Panti Wilasa Citarum and Hospital of Roemani Muhammadiyah Semarang. There were 30 samples recruited using consecutive sampling, with 15 assigned in the 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group. Pulse oximetry was used to measure oxygen saturation. Paired t-test and Independent t-test were used for data analysis.Results: Findings showed that there was a statistically significant effect of 130 and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with ETT with p-value <0.05. There was a significant mean difference of oxygen saturation between 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group with p-value 0.004 (<0.05). The mean difference of oxygen saturation between both groups was 13.157.Conclusion: The 140 mmHg suctioning pressure is more effective compared with 130 mmHg suctioning pressure in increasing oxygen saturation in patients with ETT.


Author(s):  
Ifa Nurhasanah

Latar Belakang: Anemia merupakan keadaan tubuh seseorang yang memiliki kadar hemoglobin dibawah normal. Salah satu syarat untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil dengan memberikan zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Selain itu, dengan mengkonsumsi bahan makanan seperti kurma dan ubi jalar juga membantu untuk ibu hamil mendapatkan zat besi yang cukup. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian stik kurma ubi jalar terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 ibu hamil yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Jangkar. Hasil: Hasil uji statistik yang digunakan adalah uji paired T-test dimana terdapat perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah diberikan intervensi (konsumsi “stik kurma ubi jalar) dalam 5 hari dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 0,31 gr/dL dan p-value 0,010<0,05. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian stik kurma ubi jalar berpengaruh terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil.   Kata Kunci : Pemberian stik kurma ubi jalar, peningkatan kadar hemoglobin, ibu hamil


2015 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Anita Rahmawati ◽  
Endah Marianingsih Theresia ◽  
Yuliasti Eka Purnamaningrum

AbstrakKangaroo mother care (KMC) merupakan metode merawat bayi beratbadan lahir rendah (BBLR). Beberapa intervensi perawatan di neonatal intensive care unit seperti pijat bayi, KMC, dan mendengarkan musik bermanfaat untuk pertumbuhan bayi berupa respons fisiologis BBLR dan mengurangi lama rawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat musik keroncong terhadap respons BBLR selama KMC dan lama rawat. Rancangan penelitian adalah quasi eksperimental dengan pretest dan posttest dengan desain grup kontrol. Pada Juli - September 2014 populasi penelitian adalah ibu dan bayi BBLR yang melaksanakan KMC. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 60 bayi. Kriteria inklusi bayi BBLR yang ditetapkan adalah berat badan bayi 1.500 – 2.499 gram, tanpa memandang usia kehamilan, bayi mampu menghisap walaupun masih lemah, tidak mengalami kesulitan pernapasan. Kriteriaeksklusi adalah bayi dengan kelainan kongenital, gejala sepsis, dan bayi yang dilakukan foto terapi. Uji statistik menggunakan uji-t berpasangan, ujit independen dengan nilai p < 0,05 dan CI 95%. Setelah perlakuan hari ketiga, terjadi penurunan nadi pada bayi dengan BBLR 8,13 kali/menit (nilai p = 0,000), respirasi penurunannya 2,36 kali/menit (nilai p = 0,000). Rerata lama rawat bayi pada kelompok perlakuan adalah 8,57 hari, sedangkan kelompok kontrol adalah 11,87 hari (nilai p = 0,038). Suhu hasilnya tidak bermakna (nilai p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa musik keroncong berpengaruh terhadap penurunan nadi, respirasi selama KMC, dan lama rawat bayi.AbstractKangaroo Mother Care (KMC) is nursing care method for low birthweight(LBW) infants. Some care interventions in neonatal intensive care unit, such as infant massage, KMC and listening to music have advantage for infant growth in form of physiological responses and reduce LBW infant-nursing length. This study aimed to determine advantage of keroncong music toward LBW infant’s response during KMC and nursing length. The study design was quasi experimental using pretest and posttest using control group design. Population was mothers and LBW infants implementing KMC. Samples were 60 infants taken by purposive sampling. Inclusion criteria determined for LBW infants were having weight 1,500 – 2,499 gram, without considering pregnancy age, having ability to suckle though still weak, not suffering breathing distress. Meanwhile, exclusion criteria were infants with congenital disorder, sepsis symptoms and infants during therapy photo. Statistical test used paired t-test, independent t-test with p value < 0.05 and confidence interval (CI) 95%. After third day of treatment, LBW pulse decreased 8.13 times/minute (p value = 0.000), respiration decreased 2.36 times/minute (p value = 0.000). Nursing length mean on the treatment group was 8.57 days, while the control group was 11.87 days (p value = 0.038). Temperature result was insignificant (p value > 0.05). In conclusion, keroncong music influences on decrease of pulse, respiration during KMC and length of infant nursing.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 503
Author(s):  
Setianingsih Setianingsih ◽  
Afiya Nurrahma Deanti ◽  
Nur Wulan Agustina

Proses degeneratif pada lansia menyebabkan terjadinya penurunan kondisi, salah satu dampaknya yaitu perubahan kualitas tidur lansia. Dampak lebih lanjut menyebabkan menurunnya kemandirian lansia yang akan berujung pada penurunan kualitas hidup lansia, untuk itu perlu adanya upaya yang efektif untuk mempertahankan kualitas tidur pada lansia. Upaya tersebut diantaranya zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat terhadap kualitas tidur lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen. Populasi penelitian ini adalah lansia yang tinggal di dukuh Pandes. Responden penelitian sebanyak 40 responden yang diperoleh dengan teknik Consecutive Sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner PSQI. Analisa data bivariat menggunakan uji Paired t-test dan Independent T-test. Hasil uji Paired T-test diperoleh p value = 0,000 < 0,05 untuk kedua intervensi dan hasil uji Independent T-test diperoleh p value = 0,0678 untuk kedua intervensi yang berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua intervensi. Kesimpulannya zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat mampu meningkatkan kualitas tidur pada lansia, serta tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua intervensi tersebut di dukuh Pandes, desa Pandes, kecamatan Wedi, kabupaten Klaten.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Evy Kusgiarti

Sebesar 28,5% penderita stroke non hemoragik meninggal dunia dan sisanya mengalami  kelumpuhan total  atau sebagian.  Hanya  15 % saja  yang  dapat  sembuh  total dari serangan  stroke  atau kecacatan.  Therapy Mirror merupakan  terapi untuk pasien stroke dengan melibatkan  sistem mirror neuron yang terdapat di daerah kortek serebri yang bermanfaat dalam penyembuhan motorik dari tangan dan gerak mulut.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Mirror Therapy terhadap kekuatan otot pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Kota Semarang Jenis  penelitian  kuantitatif,  metode  quasi  experiment,     Desain  One  Group  Pretest-Posttest   yaitu kelompok  control dan kelompok  intervensi.  Jumlah sampel 10 pasien stroke non hemoragik.  Teknik purposive sample.  Uji normalitas data dengan Shapiro Wilks dan uji paired t test. Hasil Penelitian kekuatan otot sebelum dilakukan latihan Mirror Therapy pasien Stroke Non Hemoragik rata- rata 1.600.  sedangkan  sesudah  dilakukan  latihan  Mirror  Therapy  rata-rata  2.600.  hasil uji normalitas  p value sebesar 0,000 dan p value kekuatan otot sesudah latihan mirror therapy adalah 0,030 (>0,05). Kesimpulan  : terdapat pengaruh  yang signifikan  latihan Mirror Therapy terhadap  kekuatan  otot pasien stroke non hemoragik. t hitung = -2.428 dengan p value = 0,015Saran : meningkatkan  mutu pelayanan dengan cara memberikan  pemahaman  tentang pemberian  latihan mirror therapy pada pasien stroke.


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 168-178
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Apri Budianto ◽  
Irmaya Meilinda Sari

Terapi humor merupakan tindakan untuk menstimulasi seseorang untuk tertawa, tindakan ini mampu merangsang pelepasan opiat endogenous atau yang sering disebut dengan endorfin. Manfaat endorfin yaitu membuat relaksasi yang berdampak pada pelebaran pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah, dengan kondisi relaks juga akan membuat denyut jantung menjadi normal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh terapi humor dengan video komedi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. Desain penelitian ini adalah jenis quasy experiment semu dengan rancangan pretest–posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita hipertensi primer di panti tresna werdha. Populasi dalam penelitian ini berjumlah  86 orang  Teknik sampel consecutive sampling. Analisis data yang peneliti gunakan adalah uji Paired T Test. Berdasarkan analisis data diketahui nilai p-value 0,000 atau p-value < 0,05, yang artinya ada pengaruh terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Wilayah Kerja Panti Tresna Werdha Natar Lampung. Hasil penelitian diharapkan agar pihak Puskesmas dapat bekerjasama dengan instansi lain untuk menjalankan program penurunan angka kejadian hipertensi memberikan sosialisasi, terapi humor secara rutin serta pencatatan tekanan darah kepada para lansia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document