scholarly journals Pengaruh Zumba Gold Dan Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Dukuh Pandes Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 503
Author(s):  
Setianingsih Setianingsih ◽  
Afiya Nurrahma Deanti ◽  
Nur Wulan Agustina

Proses degeneratif pada lansia menyebabkan terjadinya penurunan kondisi, salah satu dampaknya yaitu perubahan kualitas tidur lansia. Dampak lebih lanjut menyebabkan menurunnya kemandirian lansia yang akan berujung pada penurunan kualitas hidup lansia, untuk itu perlu adanya upaya yang efektif untuk mempertahankan kualitas tidur pada lansia. Upaya tersebut diantaranya zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat terhadap kualitas tidur lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen. Populasi penelitian ini adalah lansia yang tinggal di dukuh Pandes. Responden penelitian sebanyak 40 responden yang diperoleh dengan teknik Consecutive Sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner PSQI. Analisa data bivariat menggunakan uji Paired t-test dan Independent T-test. Hasil uji Paired T-test diperoleh p value = 0,000 < 0,05 untuk kedua intervensi dan hasil uji Independent T-test diperoleh p value = 0,0678 untuk kedua intervensi yang berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua intervensi. Kesimpulannya zumba gold dan rendam kaki dengan air hangat mampu meningkatkan kualitas tidur pada lansia, serta tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua intervensi tersebut di dukuh Pandes, desa Pandes, kecamatan Wedi, kabupaten Klaten.

2017 ◽  
Vol 3 (6) ◽  
pp. 693-696
Author(s):  
Muhaji Muhaji ◽  
Bedjo Santoso ◽  
Putrono Putrono

Background: Endotracheal suctioning is one of the common supportive measures in intensive care units (ICU), which may be related to complications such as hypoxia. However, a questionable efficacy is still identified to choose suctioning pressure between 130 mmHg and 140 mmHg that is effective for patients with endotracheal tube.Objective: To compare the effectiveness of 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with endotracheal tube.Methods: This research used a quasy experimental design with pretest and posttest group. The study was conducted from 31 January to 1 March 2017 in the Hospital of Panti Wilasa Citarum and Hospital of Roemani Muhammadiyah Semarang. There were 30 samples recruited using consecutive sampling, with 15 assigned in the 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group. Pulse oximetry was used to measure oxygen saturation. Paired t-test and Independent t-test were used for data analysis.Results: Findings showed that there was a statistically significant effect of 130 and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with ETT with p-value <0.05. There was a significant mean difference of oxygen saturation between 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group with p-value 0.004 (<0.05). The mean difference of oxygen saturation between both groups was 13.157.Conclusion: The 140 mmHg suctioning pressure is more effective compared with 130 mmHg suctioning pressure in increasing oxygen saturation in patients with ETT.


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 168-178
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Apri Budianto ◽  
Irmaya Meilinda Sari

Terapi humor merupakan tindakan untuk menstimulasi seseorang untuk tertawa, tindakan ini mampu merangsang pelepasan opiat endogenous atau yang sering disebut dengan endorfin. Manfaat endorfin yaitu membuat relaksasi yang berdampak pada pelebaran pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah, dengan kondisi relaks juga akan membuat denyut jantung menjadi normal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh terapi humor dengan video komedi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. Desain penelitian ini adalah jenis quasy experiment semu dengan rancangan pretest–posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita hipertensi primer di panti tresna werdha. Populasi dalam penelitian ini berjumlah  86 orang  Teknik sampel consecutive sampling. Analisis data yang peneliti gunakan adalah uji Paired T Test. Berdasarkan analisis data diketahui nilai p-value 0,000 atau p-value < 0,05, yang artinya ada pengaruh terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Wilayah Kerja Panti Tresna Werdha Natar Lampung. Hasil penelitian diharapkan agar pihak Puskesmas dapat bekerjasama dengan instansi lain untuk menjalankan program penurunan angka kejadian hipertensi memberikan sosialisasi, terapi humor secara rutin serta pencatatan tekanan darah kepada para lansia.


2021 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 529-536
Author(s):  
Elisabeth Samaran

Imobilisasi yang lama dapat memperburuk status fungsional pasien.  Keluarga mempunyai peranan penting dalam pencegahan imobilisasi yang terlalu lama salah satunya latihan range of motion. Oleh sebab itu, pengetahuan keluarga harus ditingkatkan demi pelaksanaan range of motion yang sesuai standar yang berakibat pada perbaikan status fungsional pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek  pendidikan dan pelatihan tentang range of motion terhadap pengetahuan keluarga pasien imobilisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan one-group pretest–posttest design pada 30 anggota keluarga pasien yang dianjurkan melaksanakan imobilisasi. Teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Standar operating procedure, video gerakan range of motion (ROM), kuesioner sosiodemografi dan lembar observasi digunakan dalam penelitian ini. Analisa data yang digunakan adalah paired t-test. Hasil uji statistik menunjukan bahwa nilai signifikan p-value = 0,300>0.005. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan dan praktik rom keluarga pasien sebelum dan setelah diberikan materi dan latihan ROM pada imobilisasi.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Hamid Mukhlis ◽  
M Marini

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih jauh dari target yang harus dicapai. AKB baru lahir di Indonesia mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian pertama pada bayi baru lahir di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal terhadap kestabilan denyut nadi dan pernafasan pada bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung. Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan pretest-posttest without control group. Subjek penelitian sebanyak 12 bayi dengan BBLR. Tehnik sampling dengan menggunakan consecutive sampling. Kelompok eksperimen mendapatkan terapi murottal Surat Ar Rahman dengan durasi 60 menit selama 3 hari dengan menggunakan speaker active kekuatan bunyi 50-60 dB. Analisis data menggunakan uji statistik paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rerata denyut nadi sebelum dan setelah treatmen didapatkan mean 161,50 dan 151,60 dengan nilai p value 0,001 (p kurang dari 0,05). Penurunan rerata pernafasan sebelum dan setelah treatmen didapatkan mean 67,00 dan 58,50 dengan p value 0,001 (p kurang dari 0,05). Terapi murottal berpengaruh terhadap frekuensi denyut nadi dan pernafasan bayi dengan berat badan lahir rendah. Terapi murottal dapat digunakan sebagai alternatif treatmen didalam terapi keperawatan komplementer dalam memberikan asuhan keperawatan bayi di ruang perinatologi.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Sri Suparti

Pasien kritis yang terpasang endotracheal tube (ETT) dan ventilasi mekanik di Intensive Care Unit (ICU) membutuhkan tindakan suction untuk membersihkan dan mempertahankan kepatenan jalan nafas. Suction ETT selain manfaatnya juga bisa menyebabkan dampak negatif seperti penurunan saturasi oksigen, trauma, hipoksemia, bronkospasme, kecemasan bahkan menstimulasi peningkatan tekanan intravaskular. Tujuan penelitian ini adalah menganlisis pengaruh variasi tekanan negatif suction terhadap nilai saturasi oksigen pasien yang terpasang ventilator di ICU. Jenis penelitian adalah experimen semu (quasi experiment), dengana desain two group pretest-postest, total sampel adalah 37 yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi pasien dewasa ≥ 15 tahun, terpasang ETT dan ventilator. Adapun kriteria eksklusi adalah pasien hanya mendapatkan suction 1 kali, dalam kondisi t-piece, diagnosis pneumonia dan observasi tidak lengkap.Variabel bebas adalah tekanan negatif suction dan variabel dependent adalah  saturasi oksigen. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan signifikasi 5%. Etik penelitian diperoleh dari komite Etik RS RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dengan No: 420/004349/I/2019. Hasil penelitian menujukan terdapat pengaruh variasi tekanan negatif 25 dan 25 kPa terhadap nilai saturasi oksigen pada analisis masing-masing kelompok dengan perbedaan nilai mean yang signifikan p value 0,001<0,05, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan diantara dua kelompok dengan p value 0,284>0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tekanan negatif 25 kPa lebih efektif dalam mengeluarkan sekresi sekret pada jalan nafas dan memungkinkan penigkatan saturasi oksigen setelah tindakan suction pada pasien dengan ventilator dibandingkan dengan tekanan 20 kPa.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 770-774
Author(s):  
Liana Liana

Berdasarkan dari data yang bersumber dari dinas kesehatan kabupaten/kota diketahui Angka Kematian Ibu (AKI) di Aceh lima tahun terakhir berfluktuasi, pada tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 172 per 100,000 kelahiran dengan jumlah kematian ibu sebanyak 157 kasus, tertinggi di kabupaten Aceh Utara sebanyak 25 kasus di ikuti Bireuen 16 kasus, terendah di Pidie Jaya sebanyak 1 kasus. Hasil studi pendahuluan berupa wawancara pada 10 (100%) responden mengenai massage (pemijatan) saat proses persalinan di PMB Martini, Am.Keb Kabupaten Aceh Utara. Diperoleh 7 (70%) dari 10 (100%) responden mengatakan tidak mengetahui apa itu teknik Abdominal Lifting, juga tidak pernah malakukan massage (pemijatan) selama proses persalinan. Sedangkan 3 (30%) dari 10 (100%) responden mengatakan pernah malakukan massge (pemijatan) selama proses persalinan guna untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis Pengaruh Teknik Abdominal Lifting Terhadap Nyeri Pada Kala I Fase Aktif Persalinan. Metode penelitian menggunakan pendekatan quasi experiment. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di PMB Martini, Amd.Keb sebanyak 112 orang. Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dengan jumlah sample direncanakan adalah 68 responden. Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis dependent t-test (paired t-test). Hasil uji Mean pada kelompok Teknik Abdominal Lifting yaitu Pretest 3,32 dan post test 2.44, nilai median pretest 3.00 dan posttest 2.00 Dan minimal pretest 2, maksimal 4, nilai minimal posttest 2, maksimal 4. Nilai Z -4,362 dan p value 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya skala perbedaan nyeri sebelum dan sesudah melakukan Teknik Abdominal Lifting. Nilai Z -4,362 dan nilai p value 0,000. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa Abdominal Lifting memiliki pengaruh yang kuat terhadap penurunan nyeri saat Kala I pada persalinan. dengan hasil uji Wilcoxon nilai Z -4.362 dan p value 0,000. Kata Kunci: Abdominal Lifting + Nyeri + Persalinan Kala I


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 167-177
Author(s):  
Rantiyana Rantiyana ◽  
Miranti Florencia ◽  
Suratun Suratun

Objective of the study is to know the effect of Qur’an murottal therapy toward pain of the burned patients in the surgical room at RSUD Prabumulih year 2017. The study used pre-experimental one group pretest-posttest. Population of the study was all the burned patients grade II treated in the surgical room at RSUD Prabumulih. The researcher used nonprobability sampling method with consecutive sampling to select 15 respondents. The results showed that the pain average scale of the patients was 5.73. After getting the murottal therapy, the pain average scale changed into 3.73. The result of paired t-test with p-value 0.001 > α = 0.05. There is an effect of Qur’an murottal therapy toward pain of the burned patients in the surgical room at RSUD Prabumulih year 2017.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Yayuk Eliyana ◽  
Mukhamad Nooryanto ◽  
Sri Poeranto

Preeklampsia selama kehamilan bisa menetap pada masa postpartum dan biasanya akan kembali normal pada minggu pertama postpartum. Angka kejadian preeklampsia atau hipertensi postpartum secara keseluruhan terjadi sekitar 57,1%. Teknik non farmakologis untuk mengatasi hipertensi telah dikembangkan, salah satunya adalah bekam kering sebagai pilihan menurunkan tekanan darah. Penelitian quasy experiment dengan non equivalent control group design. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Waktu penelitian dimulai bulan agustus-september 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 ibu preeklampsia postpartum dengan kriteria tekanan darah sistolik minimal 140 mmHg dan telah mendapatkan terapi MgSO4 sebelumnya. Sampel penelitian terdiri dari 17 sampel pada kelompok perlakuan dan 17 sampel pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Variabel independen penelitian ini adalah terapi bekam kering, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Uji statistik yang digunakan paired t test dan uji wilcoxon untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah perlakuan. uji independent sampel t-test dan uji mann whitney untuk menganalisis perbedaan antara kedua kelompok. Hasil uji beda dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p-value pada tekanan darah sistolik dan diastolik lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna tekanan darah ibu preeklampsia postpartum sebelum dan setelah diberikan terapi bekam kering dan terapi standar. Hasil analisis mann whitney diperoleh data bahwa terdapat perbedaan bermakna pada selisih tekanan darah sistolik antara kelompok yang diberi terapi standar dan kelompok yang diberi terapi standar ditambah terapi bekam kering. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terapi bekam kering bisa digunakan sebagai terapi pendamping untuk menurunkan tekanan darah pada ibu preeklampsia postpartum.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Mahruri Saputra ◽  
Sabahul Badri

Arteriovenous fistula (AVF) merupakan akses vaskuler eksternal sebagai tempat penusukan berulang pada pasien hemodialisa yang menyebabkan nyeri berulang. Pemberian teknik valsava manuver salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri berulang penusukan AVF. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemberian teknik valsava manuver terhadap intensitas nyeri penusukan AVF pasien hemodialisa. Penelitian kuantitatif ini dengan desain quasi experiment pre and post one sampel test. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling pada 33 orang. Analisis data menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan sebelum dilakukan teknik valsava manuver skala nyeri penusukan AVF adalah 4,82 (SD=1,402) dan sesudah dilakukan teknik valsava manuver skala nyeri penusukan AVF adalah 3,45 (SD=1,301). Ada perbedaan skala nyeri penusukan AVF sebelum dan sesudah pemberian teknik valsava manuver pasien hemodialisa dengan p value 0,000. Diharapkan pemberian teknik valsava manuver dapat menjadi intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan nyeri penusukan sehingga kenyamanan pasien hemodialis meningkat.Kata kunci: arteriovenous fistula; hemodialisa; nyeri penusukan, valsava manuverValsava Manuver Techniques To Pain Intensity  Arteriovenous  Fistula (AVF) Pain In Hemodialized PatientsAbstractArteriovenous fistula (AVF) is an external vascular access as a site for repeated punctures in hemodialysis patients which causes recurrent pain. The Valsalva maneuver is one of the non-pharmacological therapies that can be used to reduce repeated AVF stabbing pain. This study was purposed to identify the effectiveness of the Valsalva maneuver technique in reducing the intensity of AVF stabbing pain in hemodialysis patients. This quantitative research was a quasi-experimental pre and post one sample test design. Sampling technique used consecutive sampling technique on 33 people. Data analysis using paired t-test. The results showed that before the Valsalva maneuver the AVF stabbing pain scale was 4.82 (SD=1.402) and after the Valsalva maneuver the AVF stabbing pain scale was 3.45 (SD=1.301). There is a difference in the AVF stabbing pain scale before and after the Valsalva maneuver technique for hemodialysis patients with a p value of 0.000. It is hoped that the Valsalva maneuver technique can be an independent nursing intervention in reducing stabbing pain so that the comfort of hemodialysis patients increases. Keywords: Arteriovenous fistula, hemodialysis, stabbing pain, valsalva maneuver


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yuyun Solihatin ◽  
Moch Faisal Mu'Min

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani terpi hemodialisa selama bertahun-tahun akan mengalami gangguan fisik dan psikologis, hal ini akan berdampak pada kemampuan pasien dalam mengelola dirinya sendiri (self management). Pengetahuan pasien tentang Self Management penting untuk menentukan pelaksanaan program terapi . Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan self management Pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Metode Penelitian ini adalah pre eksperimen One group pre test dan post test without control design. Populasi penelitian ini pasien CKD di Ruang hemodialisa RSUD SMC Tasikmalaya dengan sampel berjumlah 17 pasien diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan paired T test. Hasil penelitian menunjukkan skor pengetahuan pasien CKD sebelum diberikan pendidikan rata-rata sebesar 13.24, dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan meningkat menjadi 20.0 Hasil uji statistik didapatkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan self management penderita CKD dengan p value 0,000. Perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan yang terprogram pada pasien terutama tentang cara perawatan CKD dan hemodialisa sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga.Kata Kunci : CKD, pengetahuan, self management


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document