Studi Analisis Model Rapid Application Development Dalam Pengembangan Sistem Informasi

Author(s):  
Safrian Aswati ◽  
M. Sabir Ramadhan ◽  
Ada Udi Firmansyah ◽  
Khairil Anwar

Proyeksi teknologi informasi saat ini sebagian besar dapat dirasakan dalam bentuk perangkat lunak berupa sistem informasi. Contoh dalam bidang pendidikan banyak perangkat lunak (sistem informasi) yang sudah dimanfaatkan seperti Sistem Informasi Akademik, E-Learning, E-Library yang ada pada Perguruan Tinggi dan Sekolah. Dalam bidang kesehatan seperti Sistem Informasi Rekam Medik, Sistem Informasi Rawat Inap Pasien, Sistem Informasi Stok Obat baik yang secara online maupun offline. Saat melakukan pengembangan sistem informasi ini diperlukan tahapan yang sistematis guna menghasilkan sistem informasi yang baik dan berkualitas serta dapat digunakan oleh user. Salah satu tahapan yang mendasar ada pada System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan siklus pengembangan sistem informasi yang popular untuk pengembangan sistem terdiri dari beberapa langkah yaitu 1). Tahap Perencanaan; 2). Tahap Analisis; 3). Tahap Desain; 4). Tahap Implementasi; 5). Tahap Pengujian; 6). Tahap Pemeliharaan. Salah satu pengembangan SDLC yaitu model Rapid Application Development (RAD) yang juga dapat digunakan dalam pengembangan sistem dengan mengutamakan waktu. Waktu pengerjaan dalam RAD relatif singkat sekitar 60-90 hari. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi analisis model RAD yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Penulis mengambil beberapa penelitian sebelumnya yang sudah menggunakan model RAD. Dalam penelitian ini menyimpulkan beberapa kegunaan model RAD dalam pengembangan sistem informasi.

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 64-71
Author(s):  
Annas Setiawan Prabowo ◽  
Lutfi Syafirullah ◽  
Vicky Prasetia ◽  
Hera Susanti

Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia terus mengalami kenaikan. Industri kreatif diharapkan dapat menjadi sektor strategis yang mampu meningkatkan perekonomian di masa yang akan datang. Kesulitan yang dihadapi oleh industri kreatif terutama di Kabupaten Cilacap adalah pencarian lokasi industri kreatif yang sulit ditemukan. Industri kreatif mengalami kesulitan didalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Berdasarkan masalah diatas perlu dibuat sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan akurat serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara deskriptif serta mengambil dari jurnal penelitian terdahulu. Metode pengembangan sistem yang digunakan menggunakan Rapid Application Development (RAD) yaitu salah satu pengembangan sistem berbasis System Development Life Cycle dengan kelebihan waktu yang lebih cepat. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box testing. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan lebih cepat, serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 6-12
Author(s):  
Titania Pricillia ◽  
Zulfachmi

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Pembahasan yang dilakukan adalah terhadap metode pengembangan waterfall, prototype dan rapid application development (RAD). Hasil perbandingan dari ketiga model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, sedangkan prototype dan RAD lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize. Sesuai dengan analisa yang didapatkan, ketiga metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pengembang dapat memilih metode mana yang lebih cocok untuk pengembangan perangkat lunaknya.  


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 408
Author(s):  
Eva Faja Ripanti

Pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah institusi pendidikan perlu dilaporkan pelaksanaannya guna kebutuhan seperti monitoring dan evaluasi (Monev). Pada pembelajaran daring yang memanfaatkan Learning Management System (LMS) sebagai tool, maka telah terdapat fasilitas dokumentasi yang baik untuk setiap kegiatan pembelajaran daring tersebut. Namun, dari sisi pengelola atau administrator untuk menghasilkan laporan pembelajaran secara keseluruhan dengan klasifikasi tertentu, ditemukan beberapa kendala pelaporan.  Hal tersebut dikarenakan tingkat keterpakaian yang beragam. Pelaporan pembelajaran daring bagi institusi menjadi penting guna mengetahui sejauh mana tingkat keterpakaian dan kualitas pembelajaran itu sendiri. Di Universitas Tanjungpura (Untan), pembelajaran daring dilaksanakan dengan LMS berbasis Moodle. LMS Untan dapat digunakan mulai dari dosen dan mahasiswa dan telah tersinkronisasi ke sistem informasi akademik (Siakad) Untan. Sistem pelaporan, pada penelitian ini akan memfasilitasi proses perekapan dan membantu mengetahui sejauh mana pembelajaran daring dilakukan dengan mengklasifikasikan atas tiga kategori (aktif, digunakan, dan untuk Latihan). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sistem pelaporan pembelajaran daring agar dapat membantu pengambil keputusan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran daring diterapkan, dimana pelaporannya dapat dilakukan secara menyeluruh dan cepat. Pengembangan sistem dibuat dengan metode system development life cycle, dengan model Rapid Application Development (RAD) yaitu prototype. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan beberapa pendekatan yaitu studi literatur, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Luaran penelitian ini berkontribusi, baik bagi pengguna (dosen dan mahasiswa) dalam meningkatkan kualiatas pembelajaran daringnya, juga memudahkan pengambil keputusan dalam mengelola pembelajaran daring. 


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 144-160
Author(s):  
Mohammad Ridwan ◽  
Djamaludin Djamaludin

Kegiatan Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) adalah suatu upaya mengasah soft skill dan implementasi mahasiswa pada masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Kegiatan KKK ini dilaksanakan terkait sebagai perwujudan dan tanggung jawab lembaga perguruan tinggi dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai implementasi dan desiminasi kepada masyarakat dari berbagai temuan hasil penelitian/kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Pada praktiknya Kegiatan ini memiliki banyak kendala dalam hal efisiensi biaya maupun waktu, penyebaran informasi secara realtime, Integrasi data yang berelasi, obyektif penilaian dan juga pemanfaatan media internet. Dengan kendala/masalah yang banyak ditemukan pada saat dilaksanakannya kegiatan KKK dari mulai pendaftaran, validasi, pengelompokan, kegiatan, sampai pada pelaporan maka diusulkan penelitian ini dalam rangka membangun Sistem KKK yang efisien, realtime, teritegritas, obyektif dan online. Dalam rancangan sistem KKK online ini kami menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan tujuan dapat merealisasikan sistem sesuai dengan keinginan dengan waktu yang singkat. Metode RAD ini merupakan model perancangan Hibrid dengan kombinasi metode System Development Life Cycle (SDLC), Prototype, JAD, dan CASE Tool yang melibatkan user dan alat-alat bantu hibrid dalam perancangannya. Pembuatan dan pengembangan sistem KKK dengan metode Rapid Aplication Development (RAD) berhasil dilaksanakan dengan 3 fase pembangunan yaitu: Pendaftaran, Pengelompokan, serta Kegiatan dan penelitian. Pengembangan penelitian ini mampu diselesaikan dengan waktu maksimal 6 bulan per modul/fase nya. Sistem KKK ini mampu memperbantu kegiatan tersebut lebih efisien, realtime, teritegritas, obyektif dan online Community Working Lecture (KKK) is an effort to hone soft skill and student implementation in society according to their own discipline. KKK activities are carried out in relation to the realization and responsibility of higher education institutions in order to participate in the intellectual life of the nation, as implementation and dissemination to the community from various research findings / studies conducted by universities. In practice, this activity has many constraints in terms of cost and time efficiency, realtime information dissemination, integration of related data, objective assessment and also the utilization of internet media. With the many problems / problems encountered during the implementation of KKK activities from registration, validation, grouping, activities, to reporting, it is proposed this research in order to build an efficient, realtime, integrated, objective and online KKK System. In the design of this online KKK system we use Rapid Application Development (RAD) method with the aim to realize the system in accordance with the wishes with a short time. The RAD method is a Hybrid design model with a combination of System Development Life Cycle (SDLC), Prototype, JAD, and CASE Tool methods that involve users and hybrid tools in the design. The development and development of KKK system with Rapid Application Development (RAD) method was successfully implemented with 3 phases of development: Registration, Grouping, and Activity and Research. The development of this research can be completed with a maximum of 6 months per module / phase. This KKK system is able to help these activities more efficiently, realtime, teritegritas, objective and online. 


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 2067-2072
Author(s):  
Sukirman Sukirman ◽  
Rosmiati Rosmiati ◽  
Nur Alamsyah ◽  
Kamal Kamal

Pelayanan Kartu Kuning pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar masih terbilang manual karena para pencari kerja masih harus datang ke loket administrasi untuk membuat kartu kuning. Tujuan penelitian ini untuk merancang sistem informasi kartu kuning AK.1 pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar untuk memudahkan para pencari kerja dalam pembuatan kartu kuning. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan pengembangannya melalui model System Development Life Cycle (SDLC). Hasil penelitian ini adalah pelayanan pembuatan kartu kuning (AK1) akan lebih efektif dan efisien karena pelayanan pembuatan kartu kuning (AK1) dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Sistem Informasi ini digunakan oleh 3 (tiga) entitas yaitu admin, operator dan pencari kerja. Admin dapat melihat daftar pencari kerja, lowongan pekerjaan, perusahaan yang disertai dengan grafik pengunjung sistem informasi. Untuk operator dan pencari kerja tersedia menu untuk data pencari kerja, data pendidikan, data pengalaman kerja dan data pelatihan. Sistem informasi ini juga disertai dengan pencetakan kartu kuning (AK 1) dan menu perpanjangan masa kartu kuning (AK1). Dengan adanya sistem informasi ini, pencari kerja cukup mengisi form data diri dan data pengalaman kerja dan dapat dilakukan di rumah menggunakan laptop atau smartphone dan jaringan internet. Sistem informasi ini harus memverifikasi  akun pencari kerja  karena penyimpanan databasenya secara online sehingga membuat pegawai bekerja dengan lebih mudah dan lebih cepat.


2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
Author(s):  
Restu Yoga Setia ◽  
Deasy Permatasari ◽  
Wahyuni Yuni

Aplikasi Multimedia pembelajaran sebagai salah satu media yang dapatdigunakan dalam penyampaian materi di sekolah, memberikan dampak positifbagi Guru dan Siswa dalam hal pemanfaatan perangkat digitalisasi danTeknologi Informasi di era Globalisasi saat ini. Hal ini termasuk pula memanfaatkan E-Learning yang pada saat ini merupakan media komunikatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Mata pelajaran Pendidikan LingkunganHidup (PLH) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang salah satunyamempelajari sub bab materi tentang bencana alam. Dalam Proses PBM disekolah khususnya tingkat Menengah Pertama, rata-rata secara umum Gurusebagai penyampai materi masih menggunakan metode pembelajaran danmedia yang bersifat konvensional, yaitu hanya dengan memanfatkan metodeinteraksi langsung dengan siswa dan media buku-buku pelajaran tanpa ataubahkan tidak sama sekali memanfaatkan perangkat Teknologi Informasi (IT).Hal tersebut menyebabkan siswa harus menalar kronologis kejadian bencanaalam yang dirasakan agak menyulitkan baik bagi pihak Guru maupun Siswadalam memahami materi pelajaran karena akan lebih baik apabila terdapatmedia yang dapat memperlihatkan dengan jelas tentang fenomena bencanaalam dengan menggunakan aplikasi multimedia sebagai media yang dapatmembantu secara visualisasi dalam bentuk video animasi, sehingga materiakan lebih mudah dipahami dan ditalar oleh siswa. Metode pengembangansistem yang digunakan adalah model SDLC (System Development Life Cycle)atau Waterfall. Karena model ini bertujuan menghasilkan sistem dengankualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu danbiaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur TeknologiInformasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan danpengembangan lebih lanjut. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuatlahsebuah “Aplikasi Multimedia Pembelajaran Pendidikan Lingkungan HidupTentang Bencana Alam”. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu siswa dalammempelajari materi Pendidikan Lingkungan Hidup tentang bencana alamdengan menonjolkan objek gambar, suara, animasi video, animasi yangmenarik dan interaktif yang diharapkan akan dapat berfungsi dalam membantudalam PBM.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 18-22
Author(s):  
Agus Salim

Penelitian ini bertujuan untuk membangun e-learning untuk SMK Rex Mundi Jakarta guna memenuhi dan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada selama ini. Aplikasi ini dibangun untuk memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang. Dimana terdapat banyak fitur-fitur di dalam aplikasi ini yang bertujuan sebagai sarana melakukan pengelolaan informasi bagi sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: observasi, studi kepustakaan dan wawancara dengan pihak stakeholder. Analisa dan perancangan website ini menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML), dan Entitas Relationship Diagram (ERD) serta menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall dan menggunakan bahasa pemprograman HTML, PHP, CSS, JS dan MySQL sebagai database. Hasil yang diperoleh adalah aplikasi ini dapat mengelola nilai murid, jadwal kelas, pengumuman, dan report data murid dan guru sehingga dapat mengoptimalkan proses belajar di SMK Rex Mundi Jakarta. Aplikasi web e-learning dapat menjadi solusi dari masalah yang dihadapi oleh SMK Rex Mundi Jakarta. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih besar lagi sesuai dengan kebutuhan SMK Rex Mundi dimasa akan datang.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Maikel Bolung ◽  
Henry Ronald Karunia Tampangela

ABSTRAK Metodologi adalah sebuah pendekatan formal atau rangkaian dari tindakan untuk mengimplementasikan System development life cycle (SDLC) yang merupakan suatu proses pemahaman tentang bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, mendisain sistem, membangun dan menyajikannya kepada sebuah organisasi. Metodologi juga merupakan kerangka pijakan utama dalam perancangan dan pengembangan perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis suatu organisasi. Paper ini menjelaskan analisa pemilihan metodologi pengembangan perangkat lunak yaitu: Linear Sequential Model atau waterfall, Parallel Model, Iterative Model, Prototyping Model, RAD (Rapid Application Development) Model, Spiral Model, V-Shaped Model dan Agile Development. Hasil dari paper ini dapat memberikan pertimbangan untuk melakukan pemilihan dan penggunaan metodologi yang tepat berdasarkan kebutuhan, kelebihan dan kelemahan, juga faktor-faktor penilaian yang lain seperti keakraban dengan teknologi, kompleksitas sistem, keandalan sistem, waktu yang singkat dan tepat, hingga mereferensi beberapa jurnal ilmiah.


Author(s):  
Hadi Wibowo ◽  
Supriyadi . ◽  
Dedih .

ABSTRAK E-learning sistem bercocok tanam hidroponik merupakan suatu media pembelajaran yang digunakan untuk mempermudah pembelajaran bagi masyarakat umum. Ada beberapa kendala bagi masyarakat ketika akan mempelajari sistem bercocok tanam hidroponik misalnya, terbatasnya informasi tentang hidroponik, beberapa dari alamat situs hanya memberikan informasi mengenai hidroponik, yaitu pengenalan hidroponik, tahapan budidaya hidroponik, pembuatan dan pengaturan pemberian nutrisi, dan belum ada situs yang memberikan penjelasan secara rinci tentang apa saja bahan yang dibutuhkan dan berapa besar biayanya, padahal hal ini penting bagi orang yang ingin memulai usaha dalam bidang ini. Untuk mempermudah pembelajaran maka dibutuhkan e- learning dengan metode yang digunakan adalah metode Asynchronous Learning atau disebut juga dengan “tidak pada waktu yang bersamaan” serta Dynamic Intellectual Learning yang memberikan kesempatan kepada pengguna (peserta didik) untuk mengakses materi sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Jadi seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan serta mendapat materi sesuai dengan kemampuannya. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan metode pengembangan sistemnya adalah System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. E-learning yang dikembangkan merupakan aplikasi berbasis web yang bisa diakses masyarakat umum secara luas, diharapkan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pembelajaran hidroponik kapanpun, di manapun, dan sesuai dengan kemampuan masing-masing yang dimiliki. Kata kunci : E-learning, Hidroponik, Asynchronous Learning, Dynamic Intellectual Learning, SDLC Waterfall.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document