scholarly journals Perbandingan Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall, Prototype, RAD)

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 6-12
Author(s):  
Titania Pricillia ◽  
Zulfachmi

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Pembahasan yang dilakukan adalah terhadap metode pengembangan waterfall, prototype dan rapid application development (RAD). Hasil perbandingan dari ketiga model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, sedangkan prototype dan RAD lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize. Sesuai dengan analisa yang didapatkan, ketiga metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pengembang dapat memilih metode mana yang lebih cocok untuk pengembangan perangkat lunaknya.  

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 64-71
Author(s):  
Annas Setiawan Prabowo ◽  
Lutfi Syafirullah ◽  
Vicky Prasetia ◽  
Hera Susanti

Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia terus mengalami kenaikan. Industri kreatif diharapkan dapat menjadi sektor strategis yang mampu meningkatkan perekonomian di masa yang akan datang. Kesulitan yang dihadapi oleh industri kreatif terutama di Kabupaten Cilacap adalah pencarian lokasi industri kreatif yang sulit ditemukan. Industri kreatif mengalami kesulitan didalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Berdasarkan masalah diatas perlu dibuat sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan akurat serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara deskriptif serta mengambil dari jurnal penelitian terdahulu. Metode pengembangan sistem yang digunakan menggunakan Rapid Application Development (RAD) yaitu salah satu pengembangan sistem berbasis System Development Life Cycle dengan kelebihan waktu yang lebih cepat. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box testing. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan lebih cepat, serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 408
Author(s):  
Eva Faja Ripanti

Pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah institusi pendidikan perlu dilaporkan pelaksanaannya guna kebutuhan seperti monitoring dan evaluasi (Monev). Pada pembelajaran daring yang memanfaatkan Learning Management System (LMS) sebagai tool, maka telah terdapat fasilitas dokumentasi yang baik untuk setiap kegiatan pembelajaran daring tersebut. Namun, dari sisi pengelola atau administrator untuk menghasilkan laporan pembelajaran secara keseluruhan dengan klasifikasi tertentu, ditemukan beberapa kendala pelaporan.  Hal tersebut dikarenakan tingkat keterpakaian yang beragam. Pelaporan pembelajaran daring bagi institusi menjadi penting guna mengetahui sejauh mana tingkat keterpakaian dan kualitas pembelajaran itu sendiri. Di Universitas Tanjungpura (Untan), pembelajaran daring dilaksanakan dengan LMS berbasis Moodle. LMS Untan dapat digunakan mulai dari dosen dan mahasiswa dan telah tersinkronisasi ke sistem informasi akademik (Siakad) Untan. Sistem pelaporan, pada penelitian ini akan memfasilitasi proses perekapan dan membantu mengetahui sejauh mana pembelajaran daring dilakukan dengan mengklasifikasikan atas tiga kategori (aktif, digunakan, dan untuk Latihan). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sistem pelaporan pembelajaran daring agar dapat membantu pengambil keputusan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran daring diterapkan, dimana pelaporannya dapat dilakukan secara menyeluruh dan cepat. Pengembangan sistem dibuat dengan metode system development life cycle, dengan model Rapid Application Development (RAD) yaitu prototype. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan beberapa pendekatan yaitu studi literatur, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Luaran penelitian ini berkontribusi, baik bagi pengguna (dosen dan mahasiswa) dalam meningkatkan kualiatas pembelajaran daringnya, juga memudahkan pengambil keputusan dalam mengelola pembelajaran daring. 


Author(s):  
Safrian Aswati ◽  
M. Sabir Ramadhan ◽  
Ada Udi Firmansyah ◽  
Khairil Anwar

Proyeksi teknologi informasi saat ini sebagian besar dapat dirasakan dalam bentuk perangkat lunak berupa sistem informasi. Contoh dalam bidang pendidikan banyak perangkat lunak (sistem informasi) yang sudah dimanfaatkan seperti Sistem Informasi Akademik, E-Learning, E-Library yang ada pada Perguruan Tinggi dan Sekolah. Dalam bidang kesehatan seperti Sistem Informasi Rekam Medik, Sistem Informasi Rawat Inap Pasien, Sistem Informasi Stok Obat baik yang secara online maupun offline. Saat melakukan pengembangan sistem informasi ini diperlukan tahapan yang sistematis guna menghasilkan sistem informasi yang baik dan berkualitas serta dapat digunakan oleh user. Salah satu tahapan yang mendasar ada pada System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan siklus pengembangan sistem informasi yang popular untuk pengembangan sistem terdiri dari beberapa langkah yaitu 1). Tahap Perencanaan; 2). Tahap Analisis; 3). Tahap Desain; 4). Tahap Implementasi; 5). Tahap Pengujian; 6). Tahap Pemeliharaan. Salah satu pengembangan SDLC yaitu model Rapid Application Development (RAD) yang juga dapat digunakan dalam pengembangan sistem dengan mengutamakan waktu. Waktu pengerjaan dalam RAD relatif singkat sekitar 60-90 hari. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi analisis model RAD yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Penulis mengambil beberapa penelitian sebelumnya yang sudah menggunakan model RAD. Dalam penelitian ini menyimpulkan beberapa kegunaan model RAD dalam pengembangan sistem informasi.


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 144-160
Author(s):  
Mohammad Ridwan ◽  
Djamaludin Djamaludin

Kegiatan Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) adalah suatu upaya mengasah soft skill dan implementasi mahasiswa pada masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Kegiatan KKK ini dilaksanakan terkait sebagai perwujudan dan tanggung jawab lembaga perguruan tinggi dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai implementasi dan desiminasi kepada masyarakat dari berbagai temuan hasil penelitian/kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Pada praktiknya Kegiatan ini memiliki banyak kendala dalam hal efisiensi biaya maupun waktu, penyebaran informasi secara realtime, Integrasi data yang berelasi, obyektif penilaian dan juga pemanfaatan media internet. Dengan kendala/masalah yang banyak ditemukan pada saat dilaksanakannya kegiatan KKK dari mulai pendaftaran, validasi, pengelompokan, kegiatan, sampai pada pelaporan maka diusulkan penelitian ini dalam rangka membangun Sistem KKK yang efisien, realtime, teritegritas, obyektif dan online. Dalam rancangan sistem KKK online ini kami menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan tujuan dapat merealisasikan sistem sesuai dengan keinginan dengan waktu yang singkat. Metode RAD ini merupakan model perancangan Hibrid dengan kombinasi metode System Development Life Cycle (SDLC), Prototype, JAD, dan CASE Tool yang melibatkan user dan alat-alat bantu hibrid dalam perancangannya. Pembuatan dan pengembangan sistem KKK dengan metode Rapid Aplication Development (RAD) berhasil dilaksanakan dengan 3 fase pembangunan yaitu: Pendaftaran, Pengelompokan, serta Kegiatan dan penelitian. Pengembangan penelitian ini mampu diselesaikan dengan waktu maksimal 6 bulan per modul/fase nya. Sistem KKK ini mampu memperbantu kegiatan tersebut lebih efisien, realtime, teritegritas, obyektif dan online Community Working Lecture (KKK) is an effort to hone soft skill and student implementation in society according to their own discipline. KKK activities are carried out in relation to the realization and responsibility of higher education institutions in order to participate in the intellectual life of the nation, as implementation and dissemination to the community from various research findings / studies conducted by universities. In practice, this activity has many constraints in terms of cost and time efficiency, realtime information dissemination, integration of related data, objective assessment and also the utilization of internet media. With the many problems / problems encountered during the implementation of KKK activities from registration, validation, grouping, activities, to reporting, it is proposed this research in order to build an efficient, realtime, integrated, objective and online KKK System. In the design of this online KKK system we use Rapid Application Development (RAD) method with the aim to realize the system in accordance with the wishes with a short time. The RAD method is a Hybrid design model with a combination of System Development Life Cycle (SDLC), Prototype, JAD, and CASE Tool methods that involve users and hybrid tools in the design. The development and development of KKK system with Rapid Application Development (RAD) method was successfully implemented with 3 phases of development: Registration, Grouping, and Activity and Research. The development of this research can be completed with a maximum of 6 months per module / phase. This KKK system is able to help these activities more efficiently, realtime, teritegritas, objective and online. 


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 2067-2072
Author(s):  
Sukirman Sukirman ◽  
Rosmiati Rosmiati ◽  
Nur Alamsyah ◽  
Kamal Kamal

Pelayanan Kartu Kuning pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar masih terbilang manual karena para pencari kerja masih harus datang ke loket administrasi untuk membuat kartu kuning. Tujuan penelitian ini untuk merancang sistem informasi kartu kuning AK.1 pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar untuk memudahkan para pencari kerja dalam pembuatan kartu kuning. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan pengembangannya melalui model System Development Life Cycle (SDLC). Hasil penelitian ini adalah pelayanan pembuatan kartu kuning (AK1) akan lebih efektif dan efisien karena pelayanan pembuatan kartu kuning (AK1) dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Sistem Informasi ini digunakan oleh 3 (tiga) entitas yaitu admin, operator dan pencari kerja. Admin dapat melihat daftar pencari kerja, lowongan pekerjaan, perusahaan yang disertai dengan grafik pengunjung sistem informasi. Untuk operator dan pencari kerja tersedia menu untuk data pencari kerja, data pendidikan, data pengalaman kerja dan data pelatihan. Sistem informasi ini juga disertai dengan pencetakan kartu kuning (AK 1) dan menu perpanjangan masa kartu kuning (AK1). Dengan adanya sistem informasi ini, pencari kerja cukup mengisi form data diri dan data pengalaman kerja dan dapat dilakukan di rumah menggunakan laptop atau smartphone dan jaringan internet. Sistem informasi ini harus memverifikasi  akun pencari kerja  karena penyimpanan databasenya secara online sehingga membuat pegawai bekerja dengan lebih mudah dan lebih cepat.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Maikel Bolung ◽  
Henry Ronald Karunia Tampangela

ABSTRAK Metodologi adalah sebuah pendekatan formal atau rangkaian dari tindakan untuk mengimplementasikan System development life cycle (SDLC) yang merupakan suatu proses pemahaman tentang bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, mendisain sistem, membangun dan menyajikannya kepada sebuah organisasi. Metodologi juga merupakan kerangka pijakan utama dalam perancangan dan pengembangan perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis suatu organisasi. Paper ini menjelaskan analisa pemilihan metodologi pengembangan perangkat lunak yaitu: Linear Sequential Model atau waterfall, Parallel Model, Iterative Model, Prototyping Model, RAD (Rapid Application Development) Model, Spiral Model, V-Shaped Model dan Agile Development. Hasil dari paper ini dapat memberikan pertimbangan untuk melakukan pemilihan dan penggunaan metodologi yang tepat berdasarkan kebutuhan, kelebihan dan kelemahan, juga faktor-faktor penilaian yang lain seperti keakraban dengan teknologi, kompleksitas sistem, keandalan sistem, waktu yang singkat dan tepat, hingga mereferensi beberapa jurnal ilmiah.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 64
Author(s):  
Syepry Maulana ◽  
Lukman Azhari ◽  
Rohmat Taufiq ◽  
Atika Rahma

Aplikasi e-Library Fakultas Teknik adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membantu bagian Perpustakaan melakukan pengelolaan data dan transaksi pada Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang. Aplikasi ini digunakan oleh petugas agar lebih mudah dalam melakukan pencatatan peminjaman dan pengembalian buku dalam memantau buku yang tersedia dan dipinjam. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan metode pengembangan sistem Software Development Life Cycle (SDLC) dengan model Rapid Application Development (RAD). Pembangunan aplikasi ini berupa aplikasi Android yang dapat diakses oleh anggota perpustakaan dan terhubung dengan aplikasi Website yang diakses oleh petugas perpustakaan. Aplikasi angroid dibangun menggunakan Bahasa pemrograman PHP dengan Framework Codeigniter dan aplikasi Android menggunakan Bahasa pemrograman Dart dengan Framework Flutter. Sedangkan dalam metode pengujian sistem menggunakan pengujian blackbox testing.Kata kunci: Perpustakaan, Aplikasi e-Library, Android, RAD


TEM Journal ◽  
2021 ◽  
pp. 1294-1300
Author(s):  
Mohamad Aqib Haqmi Abas ◽  
Ahmad Ihsan Mohd Yassin ◽  
Nooritawati Md Tahir ◽  
Azlee Zabidi ◽  
Megat Syahirul Amin Megat Ali

A new online business platform is needed in Malaysia. The proposed system aims to provide B40 household income group with the necessary knowledge for increasing readiness in online business, and equip them with access to available financing, e-commerce, and logistic solutions. Prior to project commencement, a review is performed on e-commerce and development life cycle models. The adopted approach includes issues such as client engagement, development team, duration of project, requirement of prototype, and scale of deployment. In this case, a modified Rapid Application Development model is suitable for monitoring project progress and delivery.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 102-110
Author(s):  
Marthin Hokita Kurniawan ◽  
Daniel Udjulawa

Algoritma merupakan urutan yang lengkap dan logis, dengan urutan yang logis banyak cara yang dilakukan dengan urutan yang berbeda. Pada kasus ini akan dibandingkan performa dari algoritma Minimax dan Alpha Beta Pruning pada game Catur Cina (XiangQi). Tujuannnya adalah sejauh mana waktu yang digunakan oleh kedua algoritma tersebut efektif dalam permainan Catur Cina. Metodologi yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah Rapid Application Development, yaitu merupakan pengembangan dari metodologi Software Development Life Cycle. Kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu melakukan perencanaan dan analisis terhadap pengembangan game dan melakukan pembuatan game dengan menggunakan game engine Unity dan bahasa pemograman C#, Editor yang digunakan adalah Atom. Hasil pembuatan game dan koding algoritma akan di uji coba dengan iterasi kedalaman dan preset yang ditentukan sesuai dengan Minimax dan Alpha-Beta Pruning. Data yang didapat yaitu kecepatan dan banyak putaran antara kedua algoritma. Data tersebut akan dibandingkan sehingga performa kedua algoritma akan terlihat jelas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document