scholarly journals Hubungan Motivasi Dengan Self Eficasy Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (DM) Di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2017

2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Anggi Pratiwi

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Jika tidak diatasi, DM akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit serius lainnya. Penyakit DM merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia. Lebih dari 171 juta penduduk duniadiperkirakan menderita DM, pada tahun 2030, sebanyak 366 juta orang di dunia di proyeksikan akan menderita DM. Pengobatan DM dapat diberikan terapi suntik insulin atau obat hipoglikemik peroral. Usaha pengobatan tersebut dibutuhkan motivasi yang baik dari pasien. Self efficacy mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, merasa, memotivasi diri sendiri dan bertindak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dengan selfefficacy pada pasien dengan DM di RSUD Prabumulih 2017. Desain penelitian menggunakan studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 responden DM dengan teknik pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data bivariat menggunakan Uji Chi-square. Hasil menunjukkan ada hubungan antara motivasi dengan self efficacy pada pasien dengan DM dengan p value 0,014. Motivasi yang baik pula maka akan membuat self efficacy pada pasien DM terbentuk sehingga muncul keyakinan pasien untuk mampu melakukan perilaku yang dapat mendukung perbaikan penyakitnya dan meningkatkan managemen perawatan dirinya seperti diet, latihan fisik, medikasi, kontrol glukosa, dan perawatan DM secara umum.

Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 54-65
Author(s):  
Lola Despitasari

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan hasil dari kegagalan atau penolakan tubuh mnggunakan zat insulin (resistensi insulin). Pada orang dengan diabetes tipe 2 diperlukan self care management untuk mengelola penyakitnya. Diabetes knowledge, self efficacy, self care agency merupakan faktor internal yang mempengaruhi self care management. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal yang mempengaruhi self care management pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini  dilakukan di Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sampel berjumlah 60 orang dengan teknik accidental sampling, dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner SDSCA, ASAS-R, DMSES, dan kuesioner diabetes knowledge. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56.7% responden memiliki self care management yang kurang baik, 50% responden dengan self care agency kurang baik, 46.7% responden dengan self efficacy kurang baik, dan 61.7% responden dengan diabetes knowledge kurang baik. Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management dengan nilai p value (≤ 0.05). Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Disarankan kepada pasien diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge nya. Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2, self care management, self care agency, self efficacy, diabetes knowledge


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Ani Astuti ◽  
Diah Merdekawati ◽  
Siti Aminah

Abstrak   Latar Belakang : Kaki diabetik merupakan  salah satu komplikasi Diabetes Mellitus yang dapat menyebabkan gangren pada kaki. Terjadinya kaki diabetik ini dapat dipengaruhi lama diabetes mellitus, perawatan kaki dan kontrol glikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama diabetes mellitus, perawatan kaki dan kontrol glikemik dengan kejadian kaki diabetik di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi yang berjumlah 1.036 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 60 responden. Data dianalisa secara Univariat dan Bivariat menggunakanuji Chi-square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan lembar pemeriksaan. Hasil :Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kaki diabetik (61,7%), menderita DM < 10 tahun (65%), melakukan perawatan kaki kurang baik (78,3%) dan kontrol glikemik yang tidak terkontrol (51,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama diabetes mellitus (p-value 0,011), perawatan kaki (p-value 0,023) dan kontrol glikemik (p-value 0,020) dengan kaki diabetik. Kesimpulan :Dari hasil penelitian teridentifikasi bahwa lama diabetes mellitus, perawatan kaki yang kurang baik serta kontrol glikemik yang tidak terkontrol dapat beresiko terjadinya kaki diabetik.Diharapkan pihak puskesmas dapat membuat program pencegahan kaki diabetik dengan membuka poli kaki.      


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 445
Author(s):  
Idayati Idayati ◽  
Siti Indarti

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penderita Diabetes Mellitus dapat mengalami komplikasi dan dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan perubahan fisik. Penderita Diabetes Mellitus yang mengalami perubahan fisik kurang baik pada tubuhnya, mereka cenderung memiliki konsep diri khususnya citra diri yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dengan stress pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Tahun 2019.Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan desain Cross-Sectional dimana populasi 53 orang dan sampel 35 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, analisis statistic yang digunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan p-value 0,000< 0,05 (p-value < 0,05), hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan citra tubuh dengan stress pada penderita Diabetes Mellitus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat khususnya penderita Diabetes Mellitus untuk selalu berfikir positif dalam  pencegahan terjadinya stress.


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Lily Marleni

Tujuan: Efikasi Diri diperlukan bagi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya, efikasi diri mengacu pada keyakinan seseorang akan kemampuan diri dalam mengatur dan melakukan tindakan atau kegiatan yang mendukung kesehatannya berdasarkan pada tujuan dan harapan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain Cross Sectional, sampel penelitian ini berjumlah 95 responden diabetes mellitus tipe2. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes Management Self-Efficacy Scale (DMSES).Hasil: Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan rata-rata umur responden berusia 59,89 tahun dengan rentang usia 38-78 tahun, distribusi frekuensi jenis kelamin sebanyak 55 orang atau (57,9%) yang berjenis kelamin perempuan, distribusi frekuensi efikasi diri sebanyak 53 orang atau (55,8%) yang mempunyai efikasi diri yang baik, dan distribusi frekuensi kejadian komplikasi sebanyak 56 orang atau (58,9%) yang mempunyai komplikasi. Sedangkan hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 dengan hasil ?-value = 0,001 ?? 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Simpulan: Rumah sakit dapat membuat kebijakan tentang efikasi diri dan memberikan informasi penting lewat media seperti leaflet efikasi diri khususnya di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.Kata Kunci: Efikasi Diri, Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2


Author(s):  
Melza Tatiana ◽  
Heru Santosa ◽  
Taufik Ashar

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan khususnya di Indonesia. Efek atau dampak yang di alami apabila seseorang terserang DM  menimbulkann akibat sangat luas, salah satu nya kerugian yang dapat di alami oleh wanita yang terkena DM adalah  gangguan kesehatan reproduksi. Wanita dengan DM cendrung mengalami gangguan seksual seperti terjadinya disfungsi seksual, disfungsi seksual pada wanita merupakan masalah kesehatan reproduksi yang penting karena berhubungan langsung dengan fungsi fisiologis reproduksi seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT diabetes mellitus tipe II dengan kejadian disfungsi seksual pada wanita usia subur di Puskesmas Bromo Medan.Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan memiliki 85 responden. Pada hasil penelitian, hasil uji statistic diperoleh p value sebesar 0,001. Berdasarkan  kriteria uji Chi Square dapat dilihat bahwa p value < a (a <0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat diartikan bahwa IMT diabetes yang obesitas dapat mengakibatkan kejadian disfungsi seksual pada wanita di Puskesmas Bromo Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara IMT DM tipe II dengan kejadiaan disfungsi seksual pada wanita usia subur. Hasil analisis diperoleh  (p= <0,001;PR=2 95%CI 1.185-15.045).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Erna Suwanti ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi dan perawatan jangka panjang bahkan menyertai seumur hidup penderita. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dari komplikasi yang terjadi akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Dukungan keluarga sangat diperlukan  bagi kelangsungan hidup penderita Diabetes Melitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik diharapkan penderita Diabetes Melitus mempunyai kualitas hidup yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan  purposive sampling.  Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden yang merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berkunjung di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Instrumen penelitian menggunakan 3 kuisioner, yakni kuisioner demografi responden, kuisioner dukungsn keluarga dan kuisioner DQOL (Diabetes Quality Of Life). Analisis hipotesis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan p value = 0.000 (<0,05) dan nilai keeratan hubungan cukup kuat (0,463). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan informasi sangat penting dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Khris Witdiati ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan jumlah rawat jalan terbanyak dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya. Kepatuhan merupakan sesuatu yang paling penting untuk dapat mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu penderita Diabetes Melitus dalam menjalankan diet. Hal ini dapat berdampak pada kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 54 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode Chi Square. Hasil dari penelitian dari kepatuhan diet sebagian besar berada pada kategori kepatuhan rendah (60%). Dan kadar gula darah berada pada kategori kadar gula darah ≥200 mg/dl (26%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,012 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan diet dapat mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Melitus. Diharapkan pasien dapat menjalankan diet dengan baik sehingga kadar gula darah terkontrol dan dapat menurunkan risiko komplikasi.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Rosyidah Azhari

Abstrak   Latar Belakang: Indonesia menduduki peringkat keempat pasien DM terbanyak di dunia dengan jumlah pasien mencapai angka 76 juta orang pada rentan usia sekitar 20-79 tahun. Diabetes Melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi seperti hipoglekemia, ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar nonketotik, retinopati diabetik, neuropati, dan nefropati.  Adapun upaya pencengahan diabetes melitus antara lain: dukungan keluarga dan perilaku self-management. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap perilaku self-management pada pasien Diabetes melitus  Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, sampel berjumlah 81 responden yang diambil dengan teknik sampel purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (53,1%) menunjukkan dukungan keluarga baik, dan (53,1%) menunjukkan dilakukannya perilaku self-management. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management  pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi dengan p-value = 0,019. Kesimpulan: Diharapkan kepada pihak puskesmas Simpang IV Sipin  dapat memberikan informasi mengenai manajemen gula darah, diet, latihan fisik dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam mengenai pentingnya dukungan keluarga dan perilaku self-management.   Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Dukungan Keluarga, Self-Management


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document