scholarly journals Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model Problem Based Learning di Sekolah Dasar

2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 2171-2180
Author(s):  
Firda Khairati Amris ◽  
Desyandri Desyandri

Pengamatan ini bermanfaat dalam menjelaskan pelaksanaan metode belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu sekolah dasar. Peserta didik tidak berpartisipasi pada bidang ini karena pelajaran ini selalu dimotivasi oleh pembelajaran teacher-centric (teacher-centric), guru tidak memberikan pengalaman langsung, dan pembelajaran tampak tidak fleksibel. Pelaksanan metode PBL yaitu model belajar mengajar yang memaparkan siswa pada permasalahan konkrit dalam kehidupan saat belajar. Permasalah disajikan untuk siswa lalu mereka memahami konsep dan materi yang berhubungan terkait masalah tersebut. Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah ini, peserta didik menemukan bahwa peserta didik memerlukan wawasan baru untuk belajar bagaimana mengatasi permasalahan yang disajikan pendidik. Oleh karena itu, model ini berpusat pada siswa karena sangat penting untuk mengintegrasikan ekstrem ke dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode literature review (pencarian dokumen) untuk menyempurnakan analisis dari berbagai sumber yang digunakan. Artikel dicari menggunakan jurnal online di Google Scholar sebagai data hasil penelitian nya. Kata kunci yang dapat di manfaatkan dalam pengamatan jurnal tersebut yaitu proses belajar mengajar berbasis masalah, model belajar mengajar tematik terpadu. Hasil analisis artikel pelaksanaan metode pelajaran berbasis masalah dikatakan efektif dalam menerapkan pembelajaran terpadu tematik di tingkat dasar

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 42-50
Author(s):  
Bayu Wijayanto ◽  
Widia Sutriani ◽  
Farisha Luthfi

Pada saat ini sistem pembelajaran sudah berbasis teknologi digital agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan berdaya saing. Selain itu, model Problem Based Learning (PBL) juga menjadi cara untuk melatih siswa agar dapat berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk pembelajaran pada abad ke-21, kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi dan urgensinya, dan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Adapun metode yang digunakan yaitu studi literatur dan eksperimen. Studi literatur digunakan dalam menganalisis permasalahan terkait pembelajaran pada abad ke-21 dan kecerdasan spasial. Sedangkan metode eksperimen digunakan untuk melihat kemampuan berpikir spasial dengan model Problem Based Learning. Hasil penelitian ini yaitu bentuk pembelajaran pada abad ke-21 saat ini berbasis teknologi digital karena sumberdaya manusia mulai digantikan oleh artificial intelligence mengikuti perkembangan zaman. Kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi menjadi suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa karena berkaitan dengan kemampuan untuk menilai suatu fenomena secara spasial. Model Problem Based Learning yang diterapkan mempengaruhi kecerdasan spasial siswa dengan nilai thitung 10,43 > ttabel 2,03.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Neni Mariam Apriani

Tulisan ini mendeskripsikan peningkatan efektivitas pembelajaran menulis teks anekdot dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas X MAN 2 Cianjur. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus, setiap siklus dua kali pertemuan. Data diperoleh dengan angket, observasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Selain itu, model PBL dapat meningkatkan kreativitas menulis teks anekdot, skor rata-rata kreativitas menulis teks anekdot saat pratindakan 67% setelah diberi tindakan  (siklus I) meningkat 7% menjadi 74% dan siklus II meningkat lagi sebesar 6% menjadi 80%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X IPS 4 MAN 2 CianjurThis paper describes an increase in the effectiveness of learning to write anecdotal texts by using Problem Based Learning (PBL) model. The research method used was Classroom Action Research with two cycles, each cycle consisted of two meetings. Data obtained from questionnaire, observation, and test. The results show that the use of PBL model was able to improve the quality of the learning process. In addition, PBL models could increase the creativity of writing anecdotal texts. This can be seen from the students’ average score of writing anecdotal text in pre-action was 67%, after an action was implemented in the first cycle it increased 7% to 74% and after the second cycle the average score of writing an anecdotal text on Grade 2 students at MAN 2 Cianjur increased 6% to 80%. Therefore, it can be concluded that the use of PBL model can improve anecdotal text writing skills of students of class X IPS 4 MAN 2 CianjurKata kunci : anekdol, Problem Based Learning


2019 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Rahmat Hidayat ◽  
Yenita Roza ◽  
Atma Murni

This article is based on the low ability of mathematical literacy and learning independence of learners. This article aims to describe the role of the PBL model of mathematical literacy and learning independence. The type of research used in this article is quantitative descriptive research conducted on students of class VIII MTs Darul Wasi'ah Simalinyang through interviews with learners and teachers, observation, and literature review analyzed descriptively.


Author(s):  
Atika Dwi Evitasari

<p>Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk dapat mengembangkan higher order thinking skill dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model Problem Based Learning pada peserta didik Sekolah Dasar. <em>Higher order thinking skills (HOTS) </em>merupakan keterampilan tingkat tinggi yang menuntut individu dapat berpikir atau bertindak secara kreatif, melakukan evaluasi dan analisis dalam memecahkan masalah. Terutama memecahan masalah yang berkaitan gejala-gejala yang muncul berkaitan dengan materi IPA. Menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi merupakan keterampilan tingkat tinggi yang harus dikuasai oleh setiap individu. Model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) adalah model yang sangat dimungkinkan untuk dapat mengembangkan HOTS. Peserta diklat dilatih untuk dapat mendesain pembelajaran IPA berbasis model PBL<em> </em>sehingga tujuan pembelajaran terkait pengembangan HOTS bagi peserta didik tercapai<em> </em>dengan baik. Model PBL<em> </em> mempunyai tahapan pembelajaran berupa 1) orientasi peserat didik terhadap masalah; 2) mengorganisasi peserta didik untuk belajar; 3) membimbing penyelidikan individual atau kelompk; 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan 5) menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah. Oleh karena itu model PBL dapat membantu mengembangkan <em>higher order thinking skills</em> dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.</p>


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 152-156
Author(s):  
Farihatun Nisa ◽  
Icha Aryda Rhosaliana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah meta analisis dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini review tiga jurnal penelitian mengenai model problem based learning dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran matematika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelusuri jurnal melalui Google Scholar (Google Cendekia). Kata kunci yang digunakan untuk penelusuran jurnal adalah model problem based learning, kemampuan berpikir kritis, dan matematika. Dari beberapa jurnal penelitian model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis dipilih tiga penelitian yang memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis dari tiga jurnal penelitian disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning pada masing-masing jurnal dapat diketahui terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika yang ditandai dari peningkatan keberhasilan belajar peserta didik.


SIGMA TEKNIKA ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Zaenal Arifin

Berdasarkan penelitian ini tentang perlunya program pelatihan kewirausahaan yang tepat Untuk UKM, terutama bagi UKM yang lagi merintis ushanya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh serta mengembangkan yang tepat  program pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemampuan manajemen bisnis di kalangan UKM. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) model pengembangan ilmu dan teknologi pelatihan untuk Kewirausahaan, 2) model Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu pelatihan strategi berorientasi proses pengajaran dan pembelajaran kontekstual (CTL). Konsep pelatihan CTL membantu pelatih / instruktur / guru untuk menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata dan juga mendorong para peserta menggunakan pengetahuan mereka untuk diterapkan dalam situasi kehidupan nyata mereka para anggota masyarakat. Dari hasil implementasi model pelatihan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pelatihan memadukan model Problem Based Learning (PBL) dan pengembangan sains dan program pelatihan teknologi untuk Kewirausahaan dapat diterapkan secara efektif dalam suatu program pelatihan kewirausahaan untuk UKM pemula, 2) Program ini berhasil mensinergikan materi / teori pelatihan untuk situasi dunia nyata; 3) Program  ini juga berfungsi untuk membangun kerja sama tim. Akhirnya, model ini berhasil menunjukkan efektivitasnya dengan tingkat kehadiran di 90%, serta kerja tim terbentuk dalam membuat inovatif, asli dan layak untuk menjadi mengimplementasikan proposal bisnis


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Moh Syafi'i

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV SD 1 Ngemplak Undaan Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, serta refleksi. Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes dan non tes. Data hasil tes merupakan data hasil perolehan pretest, tes formatif pada tiap akhir siklus, sedangkan data hasil non tes merupakan data lembar pengamatan performansi guru, lembar pengamatan aktivitas siswa. Sumber data: guru, siswa, dan dokumentasi. Teknik pengambilan data meliputi teknik tes dan non tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada data awal 47,62%, pada siklus I 66,67 % sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa 80,95 % mengalami kenaikan sebesar 12,21%.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 378-386
Author(s):  
Selly Purwita Sari ◽  
Henny Dewi Koeswanti ◽  
Sri Giarti

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematika melalui model Problem Based Learning pada kelas IV semester II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Data diperoleh melalui teknik tes dan non tes. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Mulyoharjo 05 Jepara sebanyak 23 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika sebesar 73,8 % dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus I, 100% siswa dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus II. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika sebesar 78,2 siswa tuntas pada siklus I dan 95,6 % siswa tuntas pada siklus II. Dengan demikian telah terbukti bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan mata pelajaran matematika


Author(s):  
Issaura Sherly Pamela ◽  
Muhammad Rusdi ◽  
Asrial Asrial

Innovation is needed in learning to make meaningful learning, so the student constructs their ownknowledge from the learning experience of learning process. One of the innovations is to integrate Problem Based Learning model. Problem Based Learning involves students to be active in every problem. Eleven problems type in Problem Based Learning that have different solving steps, due to every student different metacognition character potential and can change by given treatment. This research is a pre-experimental design: the pretest-posttest control and experimental group design with embedded experimental design. The metacognition character data were analyzed qualitaively, whereas the average grade data were analyzed quantitatively. The analysis of metacognition character shows the different metacognition characters and on learning process there is improvement of student achievement from 14% to 84.4%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document