Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

63
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Suryakancana

2614-7599, 2301-6345

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Qhothrun Nadaul Jannah ◽  
Candra Rahma Wijaya Putra

Artikel ini akan mengungkapkan unsur budaya serta upaya pelestarian budaya yang dilakukan tokoh dalam novel "Swarna Alor" oleh Dyah Prameswarie. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini meliputi kutipan terkait unsur budaya yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Sumber data dalam penelitian diperoleh dari dua sumber yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya (1) unsur budaya sistem religi berupa anismisme dan dinamisme, (2) unsur budaya sistem pengetahuan, menciptakan bahan pewarna alami, (3) unsur budaya sistem mata pencaharian hidup berupa menenun dan menjual, (4) unsur budaya sistem kesenian berupa tari lego-lego dan (5) hubungan timbal balik antara budaya dengan manusia, berupa peningkatan ekonomi manusia.Katakunci: budaya, mata pencaharian, pengetahuan, religi Abstract:This paper is going to reveal cultural aspect and cultural preservation efforts made by the character in the novel “Swarna Alor” by Dyah Prameswarie. This is a qualitative research with descriptive approach. The data in this study include cultural elements in the form of words, phrases, clauses, and sentences. Sources of data in the study were obtained from two sources: primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques in this study used two techniques: reading and note taking techniques. The results showed (1) culture elements of religious system of animism and dynamism, (2) culture elements of knowledge system, creating natural dyes, (3) culture elements of livelihood systems in the form of weaving and trading, (4) cultural elements of the arts system in the form of lego-lego dance and (5) the reciprocal relationship between culture and humans, in the form of the human’s economy improvement.Keywords: culture, livelihood, knowledge, religion


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Rudi Rudi ◽  
Gigit Mujianto

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk tuturan ekspresif pengajar BIPA, dan sintaks pembelajaran dengan metode dengar pandang. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitati. Sumber data penelitian adalah interaksi pembelajaran antara pengajar dan pemelajar BIPA dalam video Pesta Akademia 21 Tahun APPBIPA: Kelas Maya APPBIPA Jawa Timur dan Sumatra Utara. Adapun data penelitian berupa kalimat yang mencerminkan tuturan ekspresif pengajar BIPA dan sintaks pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode dengar pandang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang meliputi tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) bentuk tuturan ekspresif pengajar BIPA meliputi ucapan terima kasih, ucapan minta maaf, ucapan memuji, dan ucapan selamat. (2) Sintaks pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode dengar pandang meliputi tahapan, penyajian konten oleh pengajar BIPA,  pengajar BIPA menjelaskan konten, pengulangan konten, dan pemelajar BIPA mengembangkan keterampilan berbicara.Katakunci: dengar pandang,  sintaks pembelajaran, tuturan ekspresif Abstract:This study aims to describe the expressive speech act of BIPA teachers and the syntax of learning using dengar pandang method. This research used descriptive qualitative approach. The source of research data was learning interaction between BIPA teachers and learners in the video Pesta Akademia 21 Tahun APPBIPA: Kelas Maya APPBIPA Jawa Timur dan Sumatra Utara. The data were sentences that show the BIPA teacher's expressive speech act and the syntax of learning speaking skills using the pandang dengar method. Data were collected by using observation technique. The data analysis technique used Miles and Huberman model, including the stage of data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results showed: (1) the expressive speech acts of BIPA teachers include thanking, apologizing, praising, and congratulating. (2) The syntax of learning speaking skills using pandang dengar method including stages of content presentation by BIPA teachers, content explanation, content repetition, and BIPA learners develop their speaking skillsKeywords: dengar pandang, learning syntax, expressive speech


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Tania Intan

Kelajangan dianggap sebagai hal yang tidak wajar pada perempuan dewasa. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengungkap bagaimana perempuan lajang dan perjodohan ditampilkan di dalam novel “Jodoh Terakhir” (2016) karya Netty Vigiantini. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sastra feminis. Data berupa kata, frasa, dan kalimat dikumpulkan dengan teknik simak catat setelah melalui pemhacaan tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lajang dianggap tidak wajar dan melanggar aturan, sehingga untuk mengembalikannya pada jalur normatif, perjodohan dijadikan solusi. Dalam novel, terungkap adanya resistensi dan negosiasi dari tokoh perempuan dalam menyikapi pernikahan yang dipaksakan kepadanya. Kecurigaan bahwa teks akan cenderung bersifat feminis tidak terbukti, karena wacana yang justru dikembangkan pengarang adalah kepatuhan anak perempuan pada konstruksi sosial yang ditanamkan melalui struktur keluarga.Katakunci: feminis, konstruksi sosial, lajang, perjodohan Abstract:Singleness is considered an unnatural thing for adult women. This research was conducted to reveal how single women and matchmaking are featured in Netty Vigiantini's novel Jodoh Terakhir (2016). The method used is descriptive qualitative with sociological literary approaches and feminist literary criticism. Data in the form of words, phrases, and sentences were collected using the note-taking technique after going through closed reading. The data are then classified, interpreted, and analyzed with relevant theories. The results of this study indicate that single women are considered unnatural and violate the rules, so to return them to the normative path, matchmaking is used as a solution. In the novel, it is revealed that there are resistance and negotiation from female characters in responding to the marriage that was forced on her. The suspicion that the text will tend to be feminist is not proven, because the discourse developed by the author is the obedience of girls to social constructs that are instilled through the family structure.Keywords: feminist, social construction, single, matchmaking


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Aprilla Adawiyah ◽  
Siti Maryam ◽  
Aan Hasanah ◽  
Yeni Fitriani

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi “speechnote” dan “colornote” dalam penelitian sosiolinguistik. Pemanfaatan aplikasi dianggap menjadi hal yang memudahkan sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian dengan menggunakan data dari hasil wawancara. Pada penelitian, mahasiswa ditugasi untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa pada masyarakat. Perangkat wawancara dibawa berupa catatan kecil dan alat perekam. Penggunaan alat ini dapat mempermudah pemanfaatan aplikasi speechnote yang merekam suara dan langsung mengubahnya (transkripsi) ke dalam tulisan, serta colornote untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam penelitian. Data dikumpulkan dengan angket yang dibagikan melalui google form yang dibagikan pada 30 responden, berisi mengenai respon dan pemanfaatan speechnote dan colornote. Berdasarkan hasil angket, dikwtahui bahwa  speechnote dan colornote dapat digunakan dan mempermudah dalam penelitian sosiolinguistik.Katakunci: colornote, speechnotes, sosiolinguistik Abstract:This article aims to describe the use of ”speechnote" and "colornote" applications in sociolinguistic research. The use of applications is considered as a way to make everything easier that is relevant with today’s condition and and technology development. Descriptive method was used in this research using data from interviews. In conducting research, students were asked to describe the use of language in society. The tools of interview were in the form of note and recording device. The use of speechnote application that records voices and immediately converts it (transcription) into writing, as well as colornotes to record important things in research can make the process easier. Data were collected by means of  questionnaire distributed via google form which was distributed to 30 respondents, containing the responses and utilization of speechnote and colornote. Based on the results of the questionnaire, it is revealed that speechnote and colornote can be used and make sociolinguistic research easier.Keywords: colornote, speechnotes, sociolinguistics


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Ilal Janati Zumaro

Artikel ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan : 1) sumber implikatur percakapan sinetron Dunia Terbalik episode 2006-2007 dan 2) bentuk implikatur percakapan pada jenis kalimat dalam tuturan sinetron Dunia Terbalik episode 2006-2007. Metode yang digunakan adalah metode simak, sedangkan teknik yang dipakai adalah teknik catat dalam pengumpulan data.  Data diperoleh dari tuturan yang di dalamnya terkandung implikatur. Data-data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan pendekatan pragmatik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penyajian menggunakan penyajian informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam sinetron Dunia Terbalik episode 2006-2007 ditemukan 7 implikatur percakapan, 1 bersumber pelanggaran bidal kuantitas, 1 bersumber dari pengambangan bidal relevansi, 2 bentuk implikatur pada kalimat deklaratif yang menyatakan penolakan dan protes, 1 bentuk implikatur pada kalimat interogatif yang menyatakan pengabaian, dan 2 bentuk implikatur pada kalimat imperatif yang menyatakan pengusiran secara halus dan ketidaksukaan. Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangsih untuk pengembangan ilmu pragmatik dan referensi bagi penelitian sejenis.Katakunci: bentuk, implikatur, konteks, sinetron, sumber  AbstractThis article has a purpose to describe: 1) the source of the implicature of the 2006-2007 episodes of Dunia Terbalik soap opera and 2) conversational implicatures of the sentence types in the 2006-2007 episodes of the sinetron. The method used observation method, while the technique used the note taking technique in collecting data. The data were obtained from utterances which contained implicatures. The data were analysed using a pragmatic and a qualitative descriptive approach. The method of result presentation used informal presentation. The results showed that in the Dunia Terbalik soap opera episode 2006-2007, it was found 7 conversational implicatures, 1 originating from violating maxim of the quantity, 1 originating from maxim of relevance, 2 implicatures in declarative sentence stating rejection and protest, 1 implicature in interrogative sentence which expressed abandonment, and 2 implicatures in imperative sentences which implied indirect expelling and dislike. This research is expected to contribute to the development of pragmatics and a reference for similar studyKeywords: form, implicature, context, soap operas, sources


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Maya Novalia Pulungan

Artikel ini akan  mendeskripsikan prinsip kerja sama yang dicetuskan oleh Grice dalam novel “Raumanen” karya Marianne Katoppo serta pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam novel. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam novel. Pematuhan terhadap prinsip kerja sama menandakan bahwa para tokoh memahami konteks pertuturan sehingga mereka memberikan kontribusi yang baik pada saat proses komunikasi berlangsung. Sementara itu, pelanggaran prinsip kerja sama merupakan hal yang paling banyak dilakukan oleh para tokoh. Hal ini disebabkan ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti menemukan maksud-maksud pelanggaran tersebut, yaitu ingin memberi peringatan, meminta penjelasan, menciptakan humor, memberi penjelasan, sopan santun, menyembunyikan suatu hal, mengungkapkan suatu hal, dan mencari-cari alasan.Katakunci: kerja sama, maksim,  novel, pematuhan, pelanggaran  Abstract:This study aims to describe the cooperative principles by Grice in novel Raumanen by Marianne Katoppo and violations of the cooperative principle performed by the characters in the novel. The research method used qualitative. The results of the study showed that there were implementation and violations of the Grice cooperative principle performed by the characters in the novel. Following cooperative principle indicated that the characters understood the context of utterance so they gave appropriate contribution during the communication. Meanwhile, the violation of cooperative principles was the most commonly performed by the characters. This was because there were intention and objective to achieve. The researcher found the intentions of the violation to give a warning, ask for explanation, create humor, give explanation, politeness, hide something, express something, and look for reasonsKeyword: cooperation, maxim, novel, violation


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Vivian Nur Safitri ◽  
Candra Rahma Wijaya Putra

Artikel ini mendeskripsikan nilai religius yang terepresentasikan dalam novel “Titip Rindu ke Tanah Suci”. Penelitian dilakukan menggunkan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian yaitu novel. Fokus penelitian meliputi nilai-nilai religiusitas yang berhubungan manusia dengan Tuhan, manusia lain dan alam dan relevansi nilai religius dalam pembelajaran karya sastra di sekolah. Kedua aspek fokus tersebut diharapkan mampu melengkapi nilai-nilai religius yang saat ini banyak ditinggalkan oleh masyarakat maupun generasi muda. Penelitian diharapkan mampu mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu mewujudkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Nilai religius yang ditemukan dalam kajian ini meliputi rasa sabar menjadi manusia, memiliki akhlak yang mulia, dan menjadi manusia yang jujur. Kata kunci: religius, sabar, mulia, dan jujurAbstract:This article describes the religious values represented in the novel "Titip Rindu ke Tanah Suci". The research was conducted using a qualitative approach. The data source in this research was novel. The focus of research includes 1. Religious values related to human with God, other humans and nature, 2. Relevance of religious values in learning literary works in schools. These two aspects of focus are expected to be able to complete the religious values that are currently neglected by society and younger generation. This research is expected to remind society to always implement religious values in their daily life. The religious values found in this study include a sense of patience as a human being, having noble attitude, and being an honest human being.Keywords: religious, patient, noble, and honest


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Atika Rizki Khoirun Nisa

Artikel ini membahas  efektivitas model pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam PJJ terhadap pemahaman materi. Metode penelitian yang digunakan pada yaitu kuantitatif dengan menggunakan angket kuesioner dan skala likert. Subjek penelitian yaitu siswa di berbagai daerah sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 responden berada pada interval penilaian 79,9-95 (sangat efektif), 29 responden pada interval penilaian 64,7-79,8 (efektif), dan 6 responden pada interval penilaian 49,5-64,6 (cukup efektif). Berdasarkan hasil yang diperoleh Project Based Learning efektif digunakan yaitu berada pada interval penilaian 64,7-95. Dengan demikiaan, dapat dikatakan efektivitas model pembelajaran PBL (Project Based Learning) dalam PJJ erhadap pemahaman materi siswa ini masuk dalam kategori efektif.Katakunci: PJJ, Project Based Learning, materi.Abstract:This article discusses the effectiveness of the PBL (Project Based Learning) learning model in distance learning on students' understanding of the material. The research method used in this research was quantitative by using questionnaire and likert scale. The research subjects were 50 students in various regions. The result of research shows that 15 respondents were at the interval 79,9-95 (very effective), 29 respondents were at the interval 64,7-79,8 (effective), and 6 respondents were at the interval 49,5-64,6 (moderately effective). It shows that Project-Based Learning was effective to use that was in the assessment interval of 64,7-95. Therefore, it can be said that the effectiveness of the PBL (Project Based Learning) learning model in distance learning on students’ understanding of the material is categorized as effectiveKeywords: PJJ, Project Based Learning, material


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Wafiqotin Nazihah ◽  
Gigit Mujianto

Artikel ini akan mendeskripsikan maksim kuantitas pada pemakaian kolokial dalam sentra pelayanan publik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian berupa penggunaan maksim kuantitas pada pemakaian kolokial sesuai dengan tingkatan yang sesuai dalam sebuah interaksi. Sumber data dalam penelitian adalah dua contoh video pelayanan publik yang diperoleh dari situs youtube. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat. Teknik analisis data menggunakan teori Miles dan Huberman dan menggunakan alur pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan secara tuntas. Hasil penelitian menunjukkan representasi maksim kuantitas pada pemakaian kolokial dalam sentra pelayanan publik mengarah pada (1) penggunaan kata dasar. (2) penggunaan vokal dalam sebuah kata. (3) penggunaan suku kata terakhir sebuah kata. dan (4)  penggunaan konsonan dalam sebuah kata.Katakunci: kolokial,  kuantitas,  maksim,  pelayananAbstract:This article will describe the maxim of quantity of colloquial use in public service centers. The approach used in this research is a qualitative approach. The data in this research is the use of maxim of quantity in colloquial use based on the appropriate level in an interaction. Sources of data in the study are two examples of public service videos obtained from the YouTube site. Data collection was conducted by using note-taking technique. The data analysis technique used the theory of Miles and Huberman and the flow of data collection, data reduction and conclusion. The results show that the representation of maxim of quantity in colloquial use in public service centers leads to (1) the use of basic words. (2) the use of vowels in a word. (3) the use of the last syllable of a word and (4) the use of consonants in a wordKeywords: colloquial,  maxims, quantity, service


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Hanif Ivo Khusri Wardani ◽  
Rina Ratih Sri Sudaryani

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan pada tokoh utama dalam novel “Kala” karya Stefani Bella dan Syahid Muhammad dengan kajian feminisme ideologis. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan dan teknik baca-catat serta metode membaca sebagai perempuan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) citra fisik Lara adalah perempuan dewasa yang sederhana, apa adanya, dan tidak suka bersolek, (2) citra psikis Lara adalah perempuan yang berjiwa kuat, tegar, tanggung jawab, dan mandiri, (3) citra sosial Lara dalam keluarga adalah anak perempuan yang berbakti kepada orang tuanya, dan (4) citra sosial Lara dalam masyarakat adalah perempuan yang ramah, mudah bergaul, dan aktif berkegiatan. Sosok perempuan dalam novel “Kala” ini menggambarkan sosok perempuan yang berhasil menyetarakan kedudukannya dengan laki-laki khususnya dalam bidang pekerjaan di ranah publik. Ketidakadilan yang dihadapinya karena jenis kelamin tidak menjadikan perempuan lemah dan terpuruk tetapi membangkitkan semangatnya menjadi perempuan yang mandiri.Katakunci: citra, perempuan, feminis ideologisAbstract:The study aimed to describe the woman’s image reflected by the main character of Kala, a novel written by Stefani Bella and Syahid Muhammad. The woman’s image was viewed from an ideological feminism approach. The research was descriptive qualitative of which the data were collected through library study and note-taking, as well as reading as woman. The study results in several findings. First, Lara’s physical image was described as modest, natural, and not keen on prinking herself. Second, psychologically, Lara’s image was strong, tough, responsible, and independent. Third, Lara’s social image in the family was filial to her parents, and fourth, Lara’s social image in society was described as friendly, sociable, and active. The woman’s figure in the novel shows the one who is able to equalize the position with men, especially in occupations related to the people. The inequality as experienced by the character should not weaken women. Instead, it should encourage women to be independent.Keywords: image, women, ideological feminism


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document