scholarly journals ADOPSI TEKNIK PENYUSUNAN BUSINESS PLAN MODEL CANVAS UNTUK PERENCANAAN BISNIS UMKM KULINER JALANAN DI KAWASAN GATOT SUBROTO BANJARMASIN

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Rizka Zulfikar ◽  
Prihatini Ade Mayvita ◽  
Purboyo Purboyo

UMKM kuliner jalanan cenderung memiliki tingkat persaingan yang tinggi karena entry barrier usaha yang rendah. Oleh karena itu UMKM kuliner jalanan harus memiliki perencanaan dan strategi bisnis yang baik agar bisa memenangkan persaingan di antara usaha sejenis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 tahap kegiatan yaitu : (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap evaluasi. Tahap pelaksanaan dilakukan tanggal 22 Desember 2018 bertempat d Rumah Makan Ayam Kudus di Jalan Gatot Subroto dalam bentuk pelatihan dengan jumlah peserta terdiri dari 10 (sepuluh) UMKM kuliner jalanan di kawasan Gatot Subroto Banjarmasin. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk : (1) Memberikan pengetahuan kepada mitra tentang arti pentingnya value propositions yang harus dimiliki agar usaha mitra nantinya memiliki value yang berbeda dengan usaha lain yang sejenis, (2) Memberikan keterampilan pembuatan rencana bisnis dengan mengadopsi teknik business plan model canvas yang dapat dipraktekkan mitra dalam menjalankan usahanya, (3) Memberikan pengetahuan kepada mitra tentang penyusunan strategi bisnis yang baik. Hasil pelaksanaan kegiatan diantaranya adalah : (1) 30% peserta mampu membuat business plan model canvas secara baik dan benar, (2) 20 % peserta sudah dapat menentukan komponen value propositions namun masih kesulitan dalam membuat business plan secara keseluruhan, (3) 50% peserta masih belum mampu menentukan komponen value propositions dan membuat business plan secara keseluruhan. Untuk peserta yang sudah dapat menentukan komponen value propositions, kemudian ditindak lanjuti dengan melaksanakan kunjungan ke lokasi mitra dan dibimbing secara khusus untuk membuat business plan secara lengkap. Hasil evaluasi kinerja kegiatan adalah mayoritas peserta memberikan penilaian sangat baik kepada kemampuan pembicara dalam menyampaikan materi, isi materi, suasana pelatihan serta sarana dan prasarana.

JUTI UNISI ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Emmy Nurhayati ◽  
Elly Wuryaningtyas Yunitasari

Jumputan Motif Fabric is a type of fabric that resembles batik with special motifs and patterns. Sanggar Maharani which is engaged in the fabric industry has problems in productivity and marketing. Objective Matrix (OMAX) and Business Model Canvas (BMC) methods can be applied to overcome these problems.The purpose of this study is on the production floor of Sanggar JumputanMaharani and develop motives business strategies to be able to compete in the market. The specific target of this study is to obtain a business plan to deal with competition and obtain increased productivity on the production floor. This research also plays a major role in advancing the creative industry and preserving the culture of the city through Yogyakarta.The results are performance standards values ​​for efficient use of labor 19,7801 units / person, minimization of defective products 0.0055%, absence 0.0018%. The calculation results with the Objective Matrix model on the production floor of Sanggar Jumputan Maharani found that the highest value of performance is 258.24. The results of the productivity index that shows the lowest productivity index is in April 2018 which is equal to -23.40% and the highest productivity index is in March 2018 which is 45.06%. While the right business planning strategy for the Sanggar Jumputan Maharani, which consists of 9 blocks: Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relations, Revenues Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, and the Cost Structure shown in the Business Model Canvas Template.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ayuni Rizma Maulida ◽  
Andre Geza Haryanto

The business world needs a business plan that can help entrepreneurs prepare everything needed for the smooth running of their business. This business plan can be made in the form of a business plan. One business plan model that has many advantages is the Business Model Canvas. The purpose of writing this article is to find out what needs to be considered in making a business plan using the Business Model Canvas. The results of the literature review show that using the Business Model Canvas business planning becomes clearer and more focused. The glass chip business, which is an example in the application of the canvas business model, is becoming more focused and clear. Therefore, in making a business model, the canvas has 9 important components, including Customer Segment, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnerships, Key Resources and Cost Structures that need to be considered and structured clearly to help run the business.Keywords: business, Business Model Canvas, business plan, glass chips, planningABSTRAK Dunia usaha memerlukan suatu perencanaan usaha yang dapat membantu wirausahawan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran usahanya. Perencanaan usaha ini dapat dibuat dalam bentuk business plan. Salah satu model business plan yang banyak memiliki keuntungan yaitu Business Model Canvas. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan usaha menggunakan Business Model Canvas. Hasil dari penelaahan pustaka menunjukkan dengan menggunakan Business Model Canvas perencanaan usaha menjadi lebih jelas dan terarah. Usaha keripik kaca yang menjadi contoh dalam penerapan Business Model Canvas ini menjadi lebih terarah dan jelas. Oleh karena itu dalam pembuatan Business Model Canvas memiliki 9 komponen penting diantaranya Customer Segment, Value Propositions, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnership, Key Resources dan Cost Structure yang perlu diperhatikan dan disusun dengan jelas agar membantu kelancaran usaha. Kata Kunci: Business Model Canvas, business plan, keripik kaca, perencanaan, usaha


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 129-132
Author(s):  
Musnaini Musnaini ◽  
Besse Wediawati ◽  
Zulfina Adriani ◽  
Rts Ratnawati ◽  
Dessy Elliyana

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di Desa Koto rendah, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci adalah bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai usaha bisnis dalam kuliner, pembibitan, pengolahan hasil pertanian dan perkebunan sekitar yang mereka miliki maupun penduduk setempat. Kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kemampuan untuk melakukan perencanaan bisnis (Business Plan). Selain itu, untuk memberikan peningkatan keterampilan dalam merencanakan bisnis menggunakan bisnis model. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan pelatihan dan pendampingan membuat rencana bisnis dalam lembar kerja bisnis model canvas.Kata Kunci : UMKM, KUBE Business PlanABSTRACTSmall and Medium Enterprises (MSMEs) located in Koto low Village, Siulak Sub-District, Kerinci Regency is a form of Joint Venture Group (KUBE) of housewives who have business ventures in culinary, nursery, processing of agricultural products and plantations. This devotional activity is to improve knowledge and skills regarding the ability to making a Business Plan. In addition, to provide improved skills in businesses plan using business models. The method that will be used to achieve that goal is by training and mentoring business plans in canvas model business worksheets.Kata Kunci : UMKM, KUBE Business Plan


2018 ◽  
pp. 28-41
Author(s):  
Chiara Bonomo ◽  
Guido Bortoluzzi ◽  
Stephen Mbieke Ndula
Keyword(s):  

Non esiste praticamente università o ente di ricerca che non organizzi una qualche competizione di idee o tra business plan. Questo articolo mette in luce, da un lato, l'ampia varietà tipologica presente nel contesto europeo per questo tipo di competizioni. Dall'altro lato, il lavoro si propone di identificare una tipologia universale di tali contest. Ciò sia al fine di consentire una migliore classificazione, e pertanto studio, di questi contest che, nonostante etichette simili, possono avere contenuti molto diversi. Sia al fine di permettere alle università, agli enti di ricerca e, più in generale, agli enti organizzatori di migliorare il livello di coerenza tra gli obiettivi impliciti (ed espliciti) di tali competizioni e la loro organizzazione interna (ed esterna).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document