scholarly journals PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MEMPEROLEH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS VII SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Sondang Dongoran ◽  
Hasan Basri Said ◽  
Eni Defitriani

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII SMP N 14 Kota Jambi yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang kurang optimal dari siswa yang tidak paham terhadap matematika. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembeajaran Problem Based Learning (PBL) di Kelas VII SMP N 14 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SMP N 14 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, eksperimen dan kontrol dengan teknik cluster random sampling. Pada Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kata kunci :Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Model pembelajaran Problem Based Learning  (PBL), Pemahaman Konsep Matematis

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-57
Author(s):  
Rosselyne ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Dwi Antari Wijayanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMA Negeri 12 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan terpilih kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh  thitung = 2,038 dan  ttabel = 1,670 sehingga thitung > ttabel  maka


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Ni Made Rosita Dewi ◽  
I Wayan Widiana

Belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus XI Kecamatan Buleleng menjadi alas an utama dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media Question Box terhadap hasil belajar IPS. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Gugus XI Kecamatan Buleleng yang berjumlah 118 orang. Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung = 2,384 sedangkan ttabel = 1,995 pada taraf signifikan 5 % untuk derajat kebebasan 36 + 34 – 2 = 68. Berdasarkan kriteria penghitungan karena  thitung > ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil analisis uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa.  Implikasi penelitian ini yaitu model Creative Problem Solving berbantuan media Question Box sesuai untuk diterapkan, karena model ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara kreatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


Mimbar Ilmu ◽  
2020 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Ni Pt Lisa Safitri ◽  
I Kt Ardana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan Eksperimen terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD N Gugus 1 Kuta Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan kelompok non-ekuivalen control group design. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh siswa kelas V SD N Gugus 1 Kuta Utara, yang terdiri dari 14 kelas secara keseluruhan berjumlah 523 orang. Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan teknik random sampling dengan pengacakan kelas yang sudah ada, kemudian dilakukan pengudian untuk penentuan kelompok eksperimen dan kontrol sehingga kelas VA  SD No. 1 Dalung sebanyak 41 siswa sebagai kelompok kelas eksperimen dan kelas VB SD No.2 Dalung sebanyak 34 siswa sebagai kelompok kelas kontrol. Data kompetensi pengetahuan IPA siswa dikumpulkan dengan instrumen tes objektif pilihan ganda biasa sebanyak 30 butir soal yang sudah divalidasi. Selain itu nilai rata-rata gain skor kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan Eksperimen  = 0,47 >  = 0,35 rata-rata gain skor  kelompok siswa yang dibelajarkan secara konvensional. Hasil analisis uji-t menunjukkan nilai thitung = 3,833 > ttabel (ɑ=0,05, dk=73) = 2,000 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. . Sesuai dengan hasil tersebut dapat disimpulkan model pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Eksperimen berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA  siswa kelas V SD N Gugus 1 Kuta Utara Tahun Ajaran 2018/2019


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Akmil Fuadi Rahman ◽  
Maslianti Maslianti

. Pembelajaran matematika di kelas masih banyak yang menekankan pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang sudah diajarkan guru, sehingga siswa tidak bisa berkreasi untuk menemukan jawaban dengan caranya sendiri. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan model CPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahhui: (1) aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran CPS pada SMPN 23 Banjarmasin, dan (2) ada tidaknya pengaruh model CPS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif   pada siswa kelas VIII SMPN 23 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan  randomized posttest-only control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negri 23 Banjarmasin, pengambilan sampel menggunakan  teknik purposive sampling, dan di dapat kelas VIII D sebagai kelas esperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan dengan menggunakan model CPS sedangkan kelas kontrol di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBL.Data yang diperoleh menggunakan statistik berupa uji normal, uji homogeny, uji t dan Uji u. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan model CPS berada pada kriteria baik, (2) kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas eksperimen menggunakan model CPS lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas kontrol dengan menggunakan model PBL, sehingga dapat dikatakan bahwa model CPS memberi pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa. Kata kunci: model CPS, PBL, kemampuan berpikir kreatif pada siswa


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Rianita Simamora ◽  
Rianita Simamora

Penelitian ini membahas tentang kemampuan pemahaman konsep Aljabar yang ditinjau dari dua motode pembelajaran, yaitu antara problem solving learning dengan ekspositori. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain the non-equivalent posttest-only control group design karena kedua kelompok yang akan dianalisis berbeda (non-equivalent). Perlakuan yang diberikan kepada kelompok sampel penelitian ini adalah metode pemecahan masalah (problem solving) dan lainnya menggunakan metode ekspositori. SMA Negeri 3 Pematangsiantar kelas XIPA merupakan populasi yang dipilih dalam penelitian ini yang berjumlah 244 orang dan sebagai sampelnya adalah siswa kelas siswa kelas XIPA-6 dan XIPA-7 yang dipilih menggunakan metode cluster random sampling yang telah dinyatakan normal dan homogen. Instrumen yang digunakan adalah tes essay yang berjumlah 10 butir soal yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan sebagai instrumen tes. Penelitian ini menggunakan uji-t (selisih dua rataan) untuk mengetahui perbedaan kedua data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep aljabar yang signifikan jika ditinjau dari metode problem solving learning dan ekspositori sebagaimana ditemukan dari hasil uji statistik penelitian ini. Perbedaan kedua metode juga ditunjukkan oleh persentase ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 274-285
Author(s):  
Febby Ayuni Esya Putri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Jodion Siburian

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya, dan untuk melihat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental nonequivalent control group design, dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi dengan menggunakan 3 kelas, yakni 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol yang dipilih dengan metode cluster random sampling, yakni dari 32 siswa pada masing-masing kelas, dipilih 27% siswa berkemampuan awal tinggi ( siswa), 27% siswa berkemampuan awal rendah ( siswa), dan sisanya berkemampuan awal sedang ( siswa). Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukkan terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya (Nilai signifikansi < 0.05), namun tidak terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Nilai signifikansi > 0.05).  Hal ini dikarenakan faktor lain seperti beberapa siswa yang tidak menghidupkan mode video pada Zoom, sehingga guru tidak bisa memantau apa yang siswa tersebut lakukan selama pembelajaran.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Eliza Ayu Pratiwi ◽  
Amir Rusdi ◽  
Agustiany Dumeva Putri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikelas X SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah true exprimental design dengan desain pretest – posttest control group design, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X yang ada di SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini mengambil dua kelas sebagai sampel yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas X4 dengan jumlah 37 siswa sebagai kontrol dan kelas X1 berjumlah 37 siswa sebagai kelas ekprimen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan observasi kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Dari hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan hasil rata-rata observasi aktivitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 74.This research aims to determine the effect of using the mastery learning models to the mathematical problem solving ability of first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang. The type of this research is the true experimental design with the design pretest - posttest control group design, the populations are all first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang 2015/2016. This research took two classes as a samples by using the cluster random sampling technique. The classes are X4 with 37 students as a control and X1 with 37 students as a experiment class. The research was conducted of eight meetings. The collection of datas are done by using an instrument which are mathematical problem solving ability test and observation to students. The datas obtained from the test are used to test the research hypothesis by using t-test. From the analysis, this shows that there is positive effect of using the mastery learning to the mathematical problem solving abilities of students and the average result of observation the ability mathematical problem solving is 74.


Author(s):  
I Luh Via Vanellia Dharma ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 304 orang yang tersebar ke dalam 11 kelas. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu siswa kelas VIIB 3 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model PBL dan siswa kelas VIIB 4 sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan model kooperatif tipe STAD. Objek penelitian adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Data keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan metode tes dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis ANAKOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 73,73 dan 68,93.


2016 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Taufik Mawardi Sinaga ◽  
Rahmatsyah .

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model  problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan T.P. 2015/2016.Populasi dalam penelitian ini adalah  siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII-4 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII-1 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Instrumen bentuk tes essay jumlah soal 10 item. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda diperoleh bahwa ada pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan.   Kata Kunci: Problem Based Learning, hasil belajar, cahaya  


Author(s):  
N L. Eka Sumiantari ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model problem based learning (PBL) dengan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD) terhadap kemampuan pemecahan masalah IPA siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 126 siswa. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen diterapkan model PBL dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol diterapkan model kooperatif tipe STAD. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah IPA siswa. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode tes uraian dan dianalisis menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model PBL memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik dari model kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukkan oleh skor rata-rata posttest kelompok yang dibelajarkan dengan model PBL yaitu sebesar 74,50 yang tergolong pada kategori cukup sedangkan kelompok yang dibelajarkan dengan model STAD yaitu sebesar 45,94 yang tergolong pada kategori sangat rendah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document