scholarly journals Perancangan Sistem Pengontrolan Water Treatment Menggunakan Kontrol PID

Author(s):  
Septian Syahputra ◽  
Hendy Santosa ◽  
Faisal Hadi

ABSTRAKAir minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Perusahaan daerah air minum (PDAM) sebagai perusahaan air minum belum dapat sepenuhnya menyediakan air bersih bagi masyarakat karena masih banyak mengalami kendala-kendala. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat water treatment menggunakan sistem kendali PID dengan metode trial & error. dengan melihat parameter kekeruhan dan pH pada air yang menjadi syarat air layak minum. Alat ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, perangkat keras terdiri atas sensor pH, sensor kekeruhan, dan motor servo. Sedangkan perangkat lunak terdiri atas aplikasi arduino IDE(Integrated Development Environtment.) Pada perancangan ini menerapkan kontroler PID sebagai pengatur bukaan motor servo sehingga sesuai dengan nilai yang diinginkan. Nilai yang ingin dicapai yaitu pH 7 dan kekeruhan <5 NTU(nephelometric turbidity unit). Pada pengujian sistem didapat nilai set PID dengan Kp=3, Ki=1,5 dan Kd=2 yang dicapai untuk menetralkan air dengan rata-rata waktu selama 3,2 menit pada pengkondisian air asam. Sedangkan pada pengkondisian air basa, untuk menetralkan air dengan rata-rata waktu selama 4,2 menit. Untuk tingkat kekeruhan, telah didapat nilai yang dicapai untuk menjernihkan air dengan rata-rata waktu selama 6,6 menit pada pengkondisian air sampai 110 NTU yang diterapkan menggunakan kontroler PID. Untuk menetralkan air asam, digunakan bahan kimia Natrium Hidroksida(NaOH) dengan konsentrasi 0,07 M(Molaritas). Sedangkan untuk menetralkan air basa, digunakan asam asetat(CH3COOH) dengan konsentrasi 0,06M.Kata kunci : Water treatment, sensor pH, sensor turbiditas, motor servo, PID(Proporsional-Integral-Diferensial).

Society ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Kukuh Setyadjit Kukuh Setyadjit ◽  
Ahmad Ridho'i

 Usaha budidaya yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena kebutuhan konsumsi ikan nila yang sangat meningkat. Pemeliharaan ikan nila harus memperhatikan kualitas air (pH, suhu, kekeruhan air, kadar garam dan oksigen terlarut (DO)) dan pemberian pakan yang masih diberikan secara manual. Maka dibuatlah kolam ikan yang dapat mengkontrol kualitas air berdasarkan berdasarkan pH, suhu dan kekeruhan air serta pemberian pakan secara otomatis berdasarkan waktu. Penelitian ini menggunakan sensor pH untuk mendeteksi nilai pH, sensor suhu  untuk mengukur nilai suhu, sensor kekeruhan untuk mengukur nilai NTU (Nephelometric Turbidity Unit), sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian air pada kolam ikan dan motor servo sebagai penggerak pemberian pakan secara otomatis. pengamatan hasil kerja keseluruhan alat yang dilakukan mendapatkan hasil kontrol pada kolam ikan yang bekerja sesuai perintah, pembacaan pada sensor ph menghasilkan nilai pengukuran kebenaran sebesar 97,5%, sensor suhu  menghasilkan nilai pengukuran kebenaran sebesar 97,09%, sensor kekeruhan menghasilkan nilai pengukur kebenaran sebesar 83,39% dan ultrasonik menghasilkan nilai pengukuran kebenaran sebesar 99,46%. Berdasarkan data yang telah didapat bahwa alat dapat berjalan dengan baik dan normal, sehingga  sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Dari hasil Penelitian ini bisa diterapkan Pengabdian Kepada Masyarakat Khususnya Peternak ikan nila yang tidak mempunyai lahan luas dapat menggunakan bak dari terpal yang ukurannya relatif kecil , sehingga bisa peningkatan penghasilan bagi masyarakat.


2020 ◽  
Vol 0 (2) ◽  
pp. 21-25
Author(s):  
Nikolay Dubenok ◽  
Andrey Novikov ◽  
Sergei Borodychev ◽  
Maria Lamskova

At the stage of water treatment for irrigation systems, the efficiency capture coarse and fine mechanical impurities, as well as oil products and organic compounds affects the reliability of the equipment of the irrigation network and the safety of energy exchange processes in irrigated agricultural landscapes. The violation of work irrigation system can cause disruptions in irrigation schedules of agricultural crops, crop shortages, degradation phenomena on the soil and ecological tension. For the combined irrigation system, a water treatment unit has been developed, representing a hydrocyclone apparatus with a pipe filter in the case. For the capacity of 250 m3/h the main geometrical dimensions of hydrocyclone have been calculated. To organize the capture petroleum products and organic compounds, it has been proposed a modernization of a hydrocyclone unit, consisting in dividing the cylindrical part of the apparatus into two section. The first is section is for input irrigation water, the second one is for additional drainage of clarified irrigation water after sorption purification by the filter, placed on the disk and installed coaxially with the drain pipe and the pipe filter.


Waterlines ◽  
2007 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 17-19 ◽  
Author(s):  
Caetano Dorea
Keyword(s):  

Waterlines ◽  
2012 ◽  
Vol 31 (1-2) ◽  
pp. 53-66 ◽  
Author(s):  
Richard Luff ◽  
Caetano Dorea

2018 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 107-115 ◽  
Author(s):  
Kwang-Hee Lee ◽  
◽  
Min-Ho Kim ◽  
Nam-Woo An ◽  
Chul-hwi Park

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document