scholarly journals PENGARUH LATIHAN DELORME TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS PADA PEMAIN SEPAK BOLA

Author(s):  
Indri Susilowati

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Latihan Delorme Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pemain Sepak Bola. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang saling memperlihatkan tehnik bermain yang baik, masing- masing tim terdiri dari sebelas orang, kedua tim akan berusaha memasukkan bola kedalam gawang lawan sebanyak mungkin sehingga tim yang memasukkan bola paling banyak akan memenangkan permainan. Untuk mencapai prestasi yang optimal diperlukan kekuatan dalam berlari dan menendang bola pada pemain sepak bola. Kekuatan berlari dan menendang bola di lakukan oleh otot quadriceps pada pemain sepak bola yang dapat ditingkatkan dengan latihan yang memerlukan adanya tahanan yang optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan otot adalah pemberian latihan Delorme. Delorme dikenal dengan Progressive Resistance Exercise (PRE) dengan menggunakan pendekatan latihan strengthening. Prosedur nya menentukan 10RM memberikan beban yang paling berat dan dapat digerakkan samai 10 kali repitisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor – faktor overload dan daya tahan otot yang mempengaruhi latihan delorme terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps pemain sepak bola. Metode  penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre test and post test with control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Subyek penelitian berjumlah 22 orang pemain yang terbagi menjadi 2 kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Tehnik analisis data, dalam penelitian mengunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan pengolahan data mengunakan progam komputer SPPS for Windows versi 17 dengan taraf signifikan 5 % (α = 0,05). Luaran wajib dalam penelitian ini adalah (1) Publikasi ilmiah pada jurnal nasional tidak terakreditasi ber ISSN. Luaran Tambahan (1) Accepted Artikel ilmiah dimuat di prosiding.Kata Kunci: Delorme, kekuatan otot quadriceps

Author(s):  
Indri Susilawati ◽  
Intan Primayanti

Abstrak: Penelitian ini berjudul “Pengaruh Latihan Delorme Terhadap Peningkatan Kekuatan  Otot pada Pemain Sepak Bola. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang saling memperlihatkan tehnik bermain yang baik, masing-masing tim terdiri dari sebelas orang, kedua tim akan berusaha memasukkan bola kedalam gawang lawan sebanyak mungkin sehingga tim yang memasukkan bola paling banyak akan memenangkan permainan. Untuk mencapai prestasi yang optimal diperlukan kekuatan dalam berlari dan menendang bola pada pemain sepak bola. Kekuatan berlari dan menendang bola di lakukan oleh otot quadriceps pada pemain sepak bola yang dapat ditingkatkan dengan latihan yang memerlukan adanya tahanan yang optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan otot adalah pemberian latihan Delorme. Delorme dikenal dengan Progressive Resistance Exercise (PRE) dengan menggunakan pendekatan latihan strengthening. Prosedur nya menentukan 10RM memberikan beban yang paling berat dan dapat digerakkan samai 10 kali repitisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor – faktor overload dan daya tahan otot yang mempengaruhi latihan delorme terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps pemain sepak bola. Metode  penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre test and post test with control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Subyek penelitian berjumlah 22 orang pemain yang terbagi menjadi 2 kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Tehnik analisis data, dalam penelitian mengunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan pengolahan data mengunakan progam komputer SPPS for Windows versi 17 dengan taraf signifikan 5 % (α = 0,05). Luaran wajib dalam penelitian ini adalah (1) Publikasi ilmiah pada jurnal nasional tidak terakreditasi ber ISSN. Luaran Tambahan (1) Accepted Artikel ilmiah dimuat di prosiding.               Kata Kunci: Delorme, kekuatan otot quadriceps. Abstract: This study entitled "Effect of Exercise Delorme on Increasing Quadriceps Muscle Strength in Football Players”. Football is one of the sports played by two teams showing each other good playing techniques, each team consists of eleven people, both teams will try to put the ball into the opponent's goal as much as possible so that the team that puts the most balls will win the game. To achieve optimal performance required strength in running and kicking the ball in football players. The power of running and kicking the ball is done by the quadriceps muscle on the football player which can be increased by training that requires optimal resistance. One way to increase muscle strength is giving Delorme exercise. Delorme is known as the Progressive Resistance Exercise (PRE) by using a strengthening training approach. The procedure determines that 10RM gives the heaviest load and can be moved up to 10 repetitions. The purpose of this study was to determine the factors overload and muscular endurance that affect the delorme exercise to increase the strength of the quadriceps muscle in football players. Experimental research method with research design pre test and post test with control design. The sampling technique uses purposive sampling. The research subjects were 22 players who were divided into 2 groups (the control group and the experimental group). Technical analysis of the data in this study using descriptive and inferential statistics with data processing using the computer program SPSS for Windows version 17 with significant level of 5% (α = 0.05). Mandatory outcomes in this study are (1) scientific publications on non-accredited ISSN national journals. Additional outcomes (1) Accepted scientific articles published in proceedings. Keywords: Delorme, strength of quadriceps muscle


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15-19
Author(s):  
Warih Anjari Dyah K

AbstractPenderita Osteoarthritis mempunyai keluhan nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau saat aktifitas, rasa kaku pada waktu pagi serta rasa pegal bila sendi lama diistirahatkan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan, krepitasi dengan atau tanpa keterbatasan gerak sendi. Penderita Osteoarthritis ekstremitas bawah dapat mengalami keterbatasan dalam aktifitas sehari-hari seperti berjalan, mandi, berpakaian, menggunakan toilet, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Kelemahan otot quadriceps merupakan keadaan yang sering dijumpai pada pasien Osteoarthritis lutut yang kemudian akan menjurus pada disused atropi hal ini diakibatkan oleh kurangnya penggunaan otot tersebut pada sisi lutut yang sakit.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kedua latihan terhadap penderita Osteoarthritis. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre and Post Test with Control Group Design.  Hasil menunjukkan nilai signifikansi baik pada kelompok squat exercise dan progressive resistance exercise terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada Osteoarthritis lutut semua bernilai p <0,05 menunjukkan bahwa Close kinetic chain (p= 0,00) dan Progressive Resistance Exercise (p= 0,001) sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan aktifitas fungsional pada Osteoarthritis lutut. Ada perbedaan pengaruh latihan Squat dengan progressive resistance exercise dalam meningkatkan aktifitas fungsional pada penderita Osteoarthritis lutut 


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Made Indra Prasetya Permana ◽  
Luh Made Indah Sri Handari Adiputra ◽  
Sugijanto Sugijanto ◽  
Nyoman Mangku Karmaya ◽  
Ketut Tirtayasa ◽  
...  

Pendahuluan: Penurunan kemampuan fungsional pada pasca Total Knee Replacement  (TKR) yakni gangguan pada lutut yang mengalami kekakuan akibat peradangan pasca operasi dan dengan pemberian latihan Progressive Resistance Exercise (PRE)  hanya meningkatkan kekuatan otot tungkai namun belum mampu menstimulasi proprioceptive dalam membantu meningkatkan kemampuan fungsional. Tujuan Penelitian: untuk membuktikan penambahan teknik Prorioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) pada latihan standar fisioterapi lebih meningkatkan skor kemampuan fungsional dibandingkan penambahan Progressive Resistance Exercise (PRE) pada latihan standar fisioterapi pada pasien pasca operasi total knee replacement. Metode: Penelitian eksperimental dengan desain pre - post test grup. Jumlah sampel penelitian 20 orang dan terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapat perlakuan Progressive Resistance Exercise (PRE) dan latihan standar fisioterapi, sedangkan Kelompok 2 mendapat perlakuan Prorioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan latihan standar fisioterapi, pengukuran kemampuan fungsional dengan WOMAC Test  pasca Total Knee Replacement (TKR). Hasil: Paired t-test pada ke dua kelompok dengan nilai signifikansi p = 0,001 (p < 0,05) dan hasil independent t-test pada ke dua kelompok dengan nilai signiikansi p = 0,001 (p<0,05) sehingga hasilnya pada ke dua kelompok terjadi peningkatan secara bermakna. Simpulan: Penambahan teknik PNF pada latihan standar fisioterapi lebih meningkatkan skor kemampuan fungsional dibandingkan dengan penambahan teknik PRE pada latihan standar fisioterapi pada pasien pasca operasi total knee replacement di Denpasar.   Kata Kunci : PNF, PRE, Latihan Standar Fisioterapi, Kemampuan Fungsional, TKR


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document