PERBEDAAN STATUS KARIES GIGI LANJUT ANAK USIA DINI BERDASARKAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
Latar belakang : karies gigi masih menjadi salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak terjadi pada anak-anak. World Health Organization pada tahun 2012 menyatakan bahwa 60-90% anak–anak usia sekolah di dunia memiliki karies gigi. Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi karies gigi usia 3- 5 tahun mencapai 81,5 % - 90,2%. Karies gigi yang tidak di rawat hingga mencapai pulpa atau disebut karies gigi lanjut sering menyebabkan gangguan kualitas hidup anak. Faktor penting yang mempengaruhi perkembangan karies gigi lanjut anak salah satunya adalah sosial dan ekonomi orang tua. Tujuan : adapun tujuan dari penelitian adalah menjelaskan perbedaan status karies gigi lanjut anak usia dini berdasarkan sosial ekonomi orang tua. Metode : penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain Cross sectional. Pengambilan data status ekonomi sosial menggunakan kuesioner dan pemeriksaan status karies gigi lanjut menggunakan indeks pufa. Hasil : hasil penelitian ini menunjukan rerata indeks def-t yakni 6.76, skor rerata indeks pufa yakni 1.67. Uji Chi-square menunjukan perbedaan yang signifikan pada aspek pendidikan dan pekerjaan (p≤0.05) dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan aspek peghasilan (p >0.05). Kesimpulan : terdapat perbedaan status karies gigi lanjut pada anak usia dini berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan namun tidak terdapat perbedaan berdasarkan tingkat penghasilan orang tua.