scholarly journals PENGARUH TSOI (TRANSLATING, SCLUPTING, OPERATIONALIZING, INTEGRATING) HYBRID LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA ISLAM ATHIRAH BUKIT BARUGA MAKASSAR

2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
Author(s):  
Rifaatul Mahmudah ◽  
Subaer Subaer ◽  
Kaharuddin Arafah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diajar dan tidak diajar menggunakan TSOI Hybrid Learning Model serta pengaruhnya terhadap hasil belajar fisika kelas X MIPA SMA Islam Athirah Bukit Baruga. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA SMA Islam Athirah Bukit Baruga tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 60 orang yang dibagi kedalam dua kelas, kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan Quipper School sebagai software Learning Management System untuk menunjang proses pembelajaran Blended Learning, Quipper School LMS terdiri dari Quipper School Link untuk guru dan Quipper School Learn untuk peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain Statistic Group Comparison. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan statistik inferensial untuk melihat pengaruh treatmen yang diberikan pada kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar fisika kelas eksperimen sebesar 12.30 dengan varians 10.63 dan kelas kontrol sebesar 11.13 dengan varians sebesar 10.91. Hasil analisis inferensial menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada taraf nyata (α=0.05).

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 67-76
Author(s):  
Marini Amalia Ocvianti ◽  
Dwi Sulisworo

ABSTRAK Learning Management System (LMS) merupakan sebuah aplikasi online yang dapat membantu merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran. Google Classroom adalah bentuk LMS yang mudah digunakan oleh pendidik maupun poeserta didik dalam proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Inovasi pembelajaran pada masa pandemi  Covid-19 menggunakan Google Classroom diharapkan akan menumbuhkan kemampuan prendidik untuk berpikir kritis. Telah dilakukan penelitian penggunaan Google Classroom pada pembelajaran berbasis laboratorium virtual pada materi Hukum Ohm kepada peserta didik Kelas XII di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik, maka dirancang metode pembelajaran diskusi dan eksperimen melaui tatap maya dengan Gmeet dan penugasan kelompok. Setelah dilaksanakan pembelajaran tersebutpeserta didik diminta untuk mengisi angket. Hasil yang diperoleh dari angket tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik menyetujui proses pembelajaran, penggunaan media, manfaat media, dan kefleksibelan proses pembelajaran menggunakan Google Classroom.Dari hasil ini maka selanjutnya penggunaan Google Classroom dalam pembelajaran bisa dilaksanakan untuk menumbuhkan cara berpikir kritis dalam pembelajaran dikombinasikan dengan pembelajaran secara tatap muka yang dikenal dengan sebutan blended learning. Oleh karena itu, penyesuaian model pembelajaran perlu dilakukan untuk terlaksananya blended learning. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Google Classroom, Laboratorium Virtual, LMS.  ABSTRACT Learning Management System (LMS) is an online application that can help plan and emplement learning. Google Classroom is a form of LMS that is easy to use by educators and students in a creative and innovative learning process. Learning innovation during the Covid-19 pandemic using Google Classroom is expected to foster the ability of educators to think critically. Research on the use of Google Classroom in virtual laboratory-based learning on Ohm’s Law has been carried out for 3rd grade students at SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Using the discovery learning model with a scientific approach, a discussion and experiment learning method through virtual face to face with Gmeet and group assignment was designed. After the learning was carried out, students were asked to fill out a questionnaire. The results obtained from the questionnaire showed thad most of students agreed to the learning process, the use and benefits of the media, and the flexibility of the learning process. From this resuts, the use of Google Classroom in learning can be continue to be implemented to foster critical thinking in learning combined with offline learning kwown as blended learning. Therefore, adjustment to the learning model need to be made for the implementation of blended learning. Keywords:Critical Thinking,Google Classroom, LMS, Virtual Laboratory.


2020 ◽  
Author(s):  
Rikardo Butar Butar

Model pembelajaran blended learning dan google classroom dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi Industri 4.0, adalah hal yang baru bagi sebagian pelaku pendidikan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran blended learning dan google classroom dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi industri 4.0. Kombinasi antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran e-learning (online) memudahkan terjadinya interaksi belajar antara guru dan siswa atau antar siswa. Akses informasi dan materi pelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Google classroom adalah Learning Management System (LMS) yaitu sistem pengelolaan kelas secara virtual yang integratif dan lebih praktis dibandingkan sistem pembelajaran konvensional, sehingga sangat membantu meringankan pekerjaan guru dalam melakukan pengelolaan kelas, seperti memberikan pengumuman, tugas, berkomunikasi, dan mengevaluasi, sehingga dapat menghemat waktu dan kertas karena semuanya dibuat pada aplikasi satu tempat. Model Pembelajaran blended learning dan google classroom sangat memungkinkan dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi industri 4.0.


2011 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 13-30 ◽  
Author(s):  
Andreas Konstantinidis ◽  
Pantelis M. Papadopoulos ◽  
Thrasyvoulos Tsiatsos ◽  
Stavros Demetriadis

This paper presents the rationale behind the utilization of a Moodle Learning Management System for the facilitation of a blended learning approach in the Informatics department. The authors present and analyze the steps followed in order to replace the prior decentralized organizational structure of the courses, which consisted of a multitude of different and incompatible systems. The main goal was to implement a single system, which would be easy to operate, maintain, and update, and would cater to the variety of instructor and student needs. Furthermore, evaluation data of the new system is presented in detail. The analysis of the results serves to confirm the success of this department-wide migration.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 86-76
Author(s):  
Syaifullah, NS Syaifullah, NS

Pengembangan pembelajaran berbasis blended learning ini bertujuan untuk memfasilitasi terjadinya belajar bagi peserta didik, sekaligus memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi tentang bagaimana koneksitas diri sistem google education. Perangkat lunak yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah perangkat lunak LMS (Learning Management System) Classroom Google atau Google Kelas. Sedangkan peserta pelatihan merupakan Siswa Siswi SMK PP Negeri Rea Timur. Pemberian materi dimulai dari pengenalan internet, website dan proses aktivasi akun berbasis Google Edu dengan kapasitas tidak tak terhingga (Unlimeted). Materi diakhiri dengan memberikan tugas mandiri bagi masing-masing peserta untuk membuat dan mengembangkan sendiri disesuaikan dengan bidang ajar peserta. Dari peserta dengan jumlah guru , siswa dan siswi, semuanya dapat mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Selain itu, kesemua guru dapat menyelesaikan tugas mandiri dengan baik, yaitu mampu membuat dan mengembangkan google classroom beserta kontennya


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 23-34
Author(s):  
Anak Agung Gde Ekayana

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi User Experience (UX) dalam menggunakan Google Classroom (GC) dan Quizizz dalam proses belajaran Blended Learning. Pembelajaran dengan sistem daring saat ini lebih banyak menggunakan Learning Management System (LMS) GC sebagai tempat interaksi antara pengajar dengan peserta didik dan menggunakan Quizizz sebagai tools untuk melakukan tes secara online. Penggunaan LMS dan aplikasi online saat ini masiv digunakan, untuk itu perlu adanya evaluasi untuk mengukur tingkat UX penggunaan LMS dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode A Technique for User eXperience Evaluation in e-Learning (TUXEL) Versi 2.0. Metode TUXEL merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kegunaan dan pengalaman pengguna. Hasil penelitian terbagi menjadi 3 aspek yaitu general usability, pedagogical usability dan UX, pada aspek general usability ditemukan 10 permasalahan pada kategori user login. 16 permasalahan didapatkan pada aspek pedagogical usability. Aspek UX menghasilkan 3 kategori yaitu kreatif, inovasi dan belum sesuai ekspektasi. Penggunaan Quizz dari hasil kuesioner menghasilkan Baik/Setuju digunakan dalam proses belajaran, karena lebih interaktif dan menarik. Simpulan yang dapat dirumuskan adalah LMS GC walaupun masih ada kekurangan pada aspek general usability dan pedagogical usability, namun memiliki nilai kreatif dan inovatif kepada pengguna dalam proses pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 29 (8-9) ◽  
pp. 117-126
Author(s):  
G. P. Ozerova

Learning Management System (LMS) analytics data is proposed to be used in developing algorithms for evaluating students’ self-studies. Development of such algorithms is relevant considering annual growth of disciplines that apply blended learning. In blended learning model selfstudy can be done online in LMS which makes it possible to analyze patterns how students interact with learning materials and perform exercises of various complexity. Different criteria and indicators are aggregated into numeric metrics that following designed methodology evaluates self-study performance of each student. Designed methodology uses algorithms that evaluate self-study results by using empirical LMS analytics data. Developed algorithms allow us on one hand to interpret empirical data for self-studies evaluation, and on the other hand to correct and improve students’ learning path. This paper presents results of using developed methodology deployed in LMS BlackBoard on the example of Information Technology blended learning course in Far Eastern Federal University.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document