scholarly journals Hubungan Diabetes Mellitus dan Hipertesni pada Paseien Suspek Covid-19 Gejala Ringan-Sedang di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Herlina Putri Oktaviani ◽  
Vera Yulyani ◽  
Mardheni Wulandari ◽  
Toni Prasetia

COVID-19 merupakan penyakit dengan beberapa faktor yang memperberat, diantaranya adalah riwayat komorbid diabetes mellitus dan hipertensi. Data pasien COVID-19 di Instalasi Rekam Medik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung terdapat 324 data yang terhitung dari bulan Maret 2020-Desember 2020, dengan berbagai penyakit komorbid. Diantaranya diabetes mellitus dan hipertensi. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat diabetes mellitus dan hipertensi pada kejadian pasien suspek COVID-19 gejala ringan-sedang di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Diketahui nilai p=0,029 yang berarti ada hubungan antara riwayat diabetes mellitus pada kejadian pasien suspek COVID-19 gejala ringan-sedang dan nilai p=0,645 yang berarti tidak ada hubungan antara riwayat hipertensi pada kejadian pasien suspek COVID-19 gejala ringan-sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara diabetes mellitus pada kejadian pasien suspek COVID-19 gejala ringan-sedang di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Sedangkan satu variabel tidak terdapat hubungan dengan kejadian pasien suspek COVID-19 gejala ringan-sedang di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Srimiyati Srimiyati

Latar Belakang: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus salah satunya kaki diabetik.  Masalah kaki diabetik memerlukan waktu dan biaya cukup banyak. Pencegahan kaki diabetik dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Penderita diabetes yang memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan kaki diabetik menjadi dasar dan memotivasi untuk mengendalikan komplikasi penyakitnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pencegahan kaki diabetik bagi penderita diabetesMetode: Penelitian ini adalah descriptive correlational, menggunakan pendekatan cross sectional study.  Populasinya seluruh penderita diabetes melitus yang berobat jalan. Sampel berjumlah 53 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpul data menggunakan kuesioner terdiri dari 20 item untuk menggali pengetahuan pencegahan kaki diabetik dan 15 item perawatan kaki. Penelitian dilakukan di RSI Siti Khatijah PalembangHasil: penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan  (58,5%), usia > 55 tahun (83,0%), pendidikan menengah kebawah (67,9%), menderita diabetes mellitus > 5 tahun (58,5%), responden yang memiliki pengetahuan pencegahan kaki diabetik dengan kriteria tinggi  sebanyak 36 (67,9%), melakukan perawatan kaki diabetik (60,4%). Hasil uji statistik chi squere menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki (p= 0,024; OR= 4.767). .Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki pada pasien diabetes. Pasien diabetes yang memiliki pengetahuan baik mengenai perwatan kaki berpeluang 4.767 kali lebih besar dalam melakukan perawatan kaki dari pada yang memiliki pengetahuan kurang.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2019 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Dewi Rury Arindari ◽  
Rina Lestari

Penyakit kronik merupakan suatu kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, diketahui bahwa Diabetes Mellitus menyebabkan 5,1 juta kematian, dengan penderita meninggal setiap 6 detik. Diabetes Mellitus menghabiskan dana kesehatan setidaknya 548 juta USD dan sekitar 11% dari total yang dihabiskan diberikan kepada penderita dewasa dalam rentang usia 26-45 tahun, Diabetes mellitus biasanya didiagnosis pada orang dewasa usia 40 atau lebih. Semakin meluasnya pola makan dan gaya hidup tidak sehat, mengakibatkan ratarata usia penderita diabetes mellitus kini bergeser semakin muda. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri pada penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Analisa univariat dan bivariat dengan chi square digunakan untuk menganalisa data. Populasi dalam penelitian adalah penderita Diabetes Mellitus yang berkunjung ke Puskesmas Alang-Alang Lebar dan tinggal dengan keluarga minimal tiga bulan terakhir, serta telah didiagnosa dokter menderita Diabetes Mellitus dalam 6 bulan terakhir. Besaran sampel dalam penelitian adalah 51 responden dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri penderita Diabetes Mellitus dengan dengan ρ value = 0,01. Diharapkan perawat Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang dapat memberikan pendidikan kesehatan secara rutin tentang pentingnya keluarga terhadap manajemen diri penderita Diabetes Mellitus.


2015 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
Nurul Mutmainah

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang perlu diterapi dengan tepat dan terus menerus. Salah satu penentu keberhasilan terapi adalah adanya kepatuhan penggunaan obat oleh pasien. Adanya ketidakpatuhan berakibat tidak tercapainya tujuan terapi.  Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kepatuhan penggunaan obat dengan keberhasilan terapi pada pasien hipertensi di RS Daerah Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan analisis cross sectional dan pengambilan datanya menggunakan metode prospektif. Penelitian ini dilakukan pada 23 pasien hipertensi rawat jalan di   Rumah Sakit Daerah Surakarta, yang melakukan kontrol dan mendapat antihipertensi pada bulan September-Oktober tahun 2010 dimana sampel diambil dengan teknik purposive  sampling. Hubungan skor kepatuhan dengan penurunan tekanan darah dianalisis menggunakan korelasi product moment. Ditemukan bahwa penyakit hipertensi lebih banyak diderita oleh perempuan dengan usia 47-60 tahun (52,2%). Penyakit lain yang juga diderita oleh pasien hipertensi terbanyak adalah diabetes mellitus (34,8%). Terapi antihipertensi yang banyak diberikan adalah dalam bentuk kombinasi 2 jenis obat yaitu Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI) dan diuretik (34,8%).  Sedangkan  kepatuhan pasien ditemukan pada tingkat   sedang (30,4%)   dan tinggi ( 69,6%) dan dari analisis korelasi product moment ditemukan korelasi antara skor kepatuhan dengan penurunan tekanan darah sangat rendah, dimana   tingkat kepatuhan mempengaruhi keberhasilan terapi sebesar 18,03%. Kata kunci: Hipertensi,  kepatuhan, keberhasilan terapi


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani Oktaviani ◽  
I Made Sudarma Adiputra Adiputra

Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dan kronis, yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan perawatan pasien secara mandiri, untuk dapat mencegah efek komplikasi akut maupun komplikasi jangka panjang. Kondisi hiperglikemi berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi kronis pada sistem saraf yaitu neuropati diabetic dan juga menurunnya kelembaban kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Nilai Ankle Brachial Index dengan kelembaban dan sensitivitas kaki pasien DM tipe II. Metode: Metode penelitian ini yaitu non-eksperimen studi korelasional, dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden diambil dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tensimeter airaksa, stetoskop dan Skin moisture analyzer. Hasil: Hasil analisa dengan univariat berdasarkan nilai Ankle Brachial Index didapatkan nilai mean 0.99 (Minimum 0.83, Maksimum 1,29) dalam katagori ABI Normal, nilai Kelembaban kaki didapatkan nilai mean 34.11 (Minimum 24.09, Maksimum 47,65) dalam katagori kurang lembab. Hasil Analisa dengan uji Spearman Range  didapatkan nilai p-value 0.000 yang menunjukkan adanya hubungan antara nilai Ankle Brachial Index dengan kelembaban kaki pada pasien DM tipe II. Diskusi: Kesimpulannya berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ABI bukan faktor paling dominan mempengaruhi kelembaban kulit kaki pada penderita DM, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk menemukan factor dominan.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Ani Astuti ◽  
Diah Merdekawati ◽  
Siti Aminah

Abstrak   Latar Belakang : Kaki diabetik merupakan  salah satu komplikasi Diabetes Mellitus yang dapat menyebabkan gangren pada kaki. Terjadinya kaki diabetik ini dapat dipengaruhi lama diabetes mellitus, perawatan kaki dan kontrol glikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama diabetes mellitus, perawatan kaki dan kontrol glikemik dengan kejadian kaki diabetik di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi yang berjumlah 1.036 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 60 responden. Data dianalisa secara Univariat dan Bivariat menggunakanuji Chi-square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan lembar pemeriksaan. Hasil :Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kaki diabetik (61,7%), menderita DM < 10 tahun (65%), melakukan perawatan kaki kurang baik (78,3%) dan kontrol glikemik yang tidak terkontrol (51,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama diabetes mellitus (p-value 0,011), perawatan kaki (p-value 0,023) dan kontrol glikemik (p-value 0,020) dengan kaki diabetik. Kesimpulan :Dari hasil penelitian teridentifikasi bahwa lama diabetes mellitus, perawatan kaki yang kurang baik serta kontrol glikemik yang tidak terkontrol dapat beresiko terjadinya kaki diabetik.Diharapkan pihak puskesmas dapat membuat program pencegahan kaki diabetik dengan membuka poli kaki.      


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 445
Author(s):  
Idayati Idayati ◽  
Siti Indarti

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penderita Diabetes Mellitus dapat mengalami komplikasi dan dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan perubahan fisik. Penderita Diabetes Mellitus yang mengalami perubahan fisik kurang baik pada tubuhnya, mereka cenderung memiliki konsep diri khususnya citra diri yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dengan stress pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Tahun 2019.Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan desain Cross-Sectional dimana populasi 53 orang dan sampel 35 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, analisis statistic yang digunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan p-value 0,000< 0,05 (p-value < 0,05), hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan citra tubuh dengan stress pada penderita Diabetes Mellitus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat khususnya penderita Diabetes Mellitus untuk selalu berfikir positif dalam  pencegahan terjadinya stress.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dewy Haryanti Parman ◽  
Hadriana Parman Nyompa

Data dari RSU DR. Wahidin Sudirohusodo selama setahun, pasien yang menderita Diabetes Melitus sebanyak 709 orang, yang terdiri dari laki-laki 346 orang, perempuan 363 orang, dan dari data klasifikasi DM, yang luka dibetik sebanyak 71 orang, yang terjadi karena salah satu penyebabnya ketidakpatuhan menjalankan dietnya, banyaknya kasus komplikasi pada DM, sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan klien menjalani diet. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran hubungan tingkat pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan klien menjalani diet di ruang poliklinik Endokrin RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik dengan menggunakan metode cross sectional, Populasi adalah semua pasien DM yang datang berobat ke Poliklinik Endokrin. Sampel penelitian menggunakan tehnik Purposive Sampling, Instrumen (alat pengumpul data) yang digunakan adalah kuisioner, analisa yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji kai-kuadrat. Hasil dari uhi X2 dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil nilai X2 lebih besar dari nilai X2 tabel 0,05, sehingga ada hubungan tingkat pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan klien menjalani diet, dan nilai P lebih kecil dari intervalnya makin bermakna suatu penelitian. Dan dari nilai odds ratio (7,250) 7,250 kali lebih besar untuk patuh menjalani diet. Kesimpulan: menggambarkan bahwa responden yang berpengetahuan cukup sama besar dengan yang berpengetahuan kurang dan kepatuhan terhadap diet lebih besar dibandingkan dengan yang tidak patuh serta ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diet Diabetes Melitus dengan kepatuhan klien menjalani diet di Ruang Poliklinik Endokrin RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Diabetes mellitus, Diet.


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Lily Marleni

Tujuan: Efikasi Diri diperlukan bagi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya, efikasi diri mengacu pada keyakinan seseorang akan kemampuan diri dalam mengatur dan melakukan tindakan atau kegiatan yang mendukung kesehatannya berdasarkan pada tujuan dan harapan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain Cross Sectional, sampel penelitian ini berjumlah 95 responden diabetes mellitus tipe2. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes Management Self-Efficacy Scale (DMSES).Hasil: Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan rata-rata umur responden berusia 59,89 tahun dengan rentang usia 38-78 tahun, distribusi frekuensi jenis kelamin sebanyak 55 orang atau (57,9%) yang berjenis kelamin perempuan, distribusi frekuensi efikasi diri sebanyak 53 orang atau (55,8%) yang mempunyai efikasi diri yang baik, dan distribusi frekuensi kejadian komplikasi sebanyak 56 orang atau (58,9%) yang mempunyai komplikasi. Sedangkan hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 dengan hasil ?-value = 0,001 ?? 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Simpulan: Rumah sakit dapat membuat kebijakan tentang efikasi diri dan memberikan informasi penting lewat media seperti leaflet efikasi diri khususnya di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.Kata Kunci: Efikasi Diri, Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document