scholarly journals An Efficient Method to Extract Geographic Information

A ton of vital geographic information about spots, including points of interest, areas and personal information such as neighborhoods, phone numbers etc. can be found on the Internet. However, such information is not openly available using legitimate means. Furthermore, the given information is temperamental as it is static and not refreshed every now and again enough. In this paper, using the results of an internet list, an effective method to manage and collect datasets of spot names is demonstrated. The strategy proposed is to use the Google web crawler Application Programming Interface in order to recoup site pages related with express territory names and types of spots and after that analyses the resultant website pages to remove addresses and names of places. Using the data gathered from internet, the final result compiled is a dataset of spot names. We survey our philosophy by using accumulated data found using street view of Google Maps by examining signs belonging to businesses found in images. The conclusion exhibited by the results was that the modelled procedure efficiently created spot datasets on par with Google Maps and defeated the results of OSM.

2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Nadia Thereza ◽  
Iwan Pahendra Anto Saputra ◽  
Zaenal Husin

Operasional sektor perkebunan di Indonesia sebagian besar masih mengandalkan sistem konvensional yang menggunakan tenaga manusia untuk melakukan kontrol ke lapangan. Dengan kondisi tersebut, masih sulit jika ingin melakukan peningkatan kinerja operasional menjadi lebih efisien, efektif, dan produktif. Ditambah lagi, kondisi pandemi yang tengah dihadapi saat ini secara tidak langsung sangat berdampak dan berpotensi menurunkan angka produktivitas. Sistem operasional ataupun pengelolaan lahan perkebunan harus mengalami perubahan. Pemanfaatan teknologi dan inovasi sangat dibutuhkan untuk membantu mempertahankan ataupun meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu rancangan sistem informasi berbasis website, yang bekerja menyampaikan informasi kondisi geografis suatu area secara real-time sebagai solusi dari permasalahan pemantauan kondisi geografis. Sistem informasi tersebut bekerja menggunakan informasi berupa data spasial (bereferensi geografis) yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS).Tujuan penelitian ini adalah untuk  membangun GIS berbasis web guna memberikan informasi dan menggambarkan kondisi (normal, rawan, kritis) pada suatu area/lahan secara real-time. Metode penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu persiapan penelitian (studi literatur), pengkajian objek (observasi, analisis kebutuhan sistem), perancangan dan pembangunan GIS dan integrasi dengan IoT, analisis dan pengujian penerapan GIS, serta penarikan kesimpulan. Sistem informasi geografis yang dibuat adalah dengan menampilkan peta (maps) area yang dipantau. Perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan maps adalah Google Maps Platform yang mana pada platform tersebut terdapat interface yang disebut API (Application Programming Interface). Google Maps API digunakan untuk menghubungkan sistem informasi geografis yang berbasis website dengan google maps. GIS memberikan informasi dan menggambarkan kondisi geografis suatu area secara real-time, kondisi area yang normal ditandai dengan warna hijau, kondisi antara (rawan kritis) ditandai dengan warna kuning serta kondisi area yang kritis ditandai dengan warna merah. Dengan adanya sistem informasi geografis, maka membantu para pekerja lapangan dalam memantau kondisi geografis suatu area secara real-time tanpa harus berada langsung di lokasi. Berdasarkan hasil penilaian pengguna, sebagian besar menyatakan “sangat setuju” bahwa GIS ini bermanfaat, bersifat user-friendly, mudah diakses kapanpun dan di manapun, serta memiliki kecepatan akses yang baik. Selain itu, sebagian besar juga menyatakan “setuju” bahwa GIS mampu menampilkan informasi yang akurat dan dapat membantu pekerjaan.


2019 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 45-55
Author(s):  
Aab Abdus Salam ◽  
Fahmi Fahmi

Sistem otonomi daerah yang baru mewajibkan pemerintah daerah untuk mengelola aset-aset yang dimiliki oleh masing-masing daerah tersebut. Dalam hal ini pengelolaan aset meliputi pencatatan, pembukuan, pelaporan, pengarsipan dan penghapusan aset. Salah satu faktor penghambat dalam pengelolaan aset daerah yang ada di Kota Cirebon yaitu kurangnya informasi mengenai lokasi aset yang ada di Kota Cirebon, karena data yang disajikan masih belum memiliki data spasial (keruangan) yang berisi titik-titik koordinat suatu aset daerah (fasilitas sosial dan fasilitas umum). Sistem informasi geografis dibangun dengan tujuan dapat memenuhi keperluan informasi yang cepat, lengkap dan tepat sehingga dapat mempermudah pemerintah daerah dalam pengelolaan aset yang dimilikinya. SIG ini dapat memberikan data-data berupa data spasial beserta dengan atribut-atributnya dalam bentuk geografis yang ditampilkan dalam peta digital dengan bantuan Google MAPS API (Application Programming Interface) dari Google yang mampu memetakan aset-aset daerah beserta rute untuk menuju ke aset tersebut, sehingga informasi yang diperoleh menjadi dinamis dan lebih menarik serta lebih mudah untuk dipahami.


Author(s):  
Abd. Wahab Syahroni ◽  
Ubaidi Ubaidi

Penelitian ini membahas tentang pemberian informasi keamanan dan kesehatan warga kepada aparat desa secara digital menggunakan smartphone android di desa waru barat, kabupaten pamekasan, madura, jawa timur. Penerapan aplikasi ini akan memberikan respon yang cepat oleh aparat desa terhadap laporan tindakan kejahatan dan kesehatan yang dialami oleh warga. Pengembangan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan metode prototyping. Beberapa langkah dalam pengembangan aplikasi menggunakan metode prototyping antara lain initial requirement, design prototyping, protototype, client evaluation, review and updating, development, test dan maintain. Fitur yang terdapat dalam aplikasi ini antara lain laporan darurat keamanan dan laporan darurat kesehatan. Ketika warga menekan tombol darurat keamanan maka aplikasi akan mengirim data GPS warga melalui bantuan Application  Programming  Interface  (API)  di  Google Maps ke server aplikasi yang terdapat di balai desa, aparat desa akan mengkonfirmasi laporan dan akan meneruskan kepada petugas keamanan. Petugas keamanan akan menuju ke lokasi yang diberikan. Demikin juga dengan laporan kesehatan, ketika warga menekan tombol darurat kesehatan, maka aplikasi akan mengirim data GPS warga ke server aplikasi yang terdapat di balai desa, aparat desa akan mengkonfirmasi laporan dan akan meneruskan kepada petugas kesehatan. Petugas kesehatan akan menuju ke lokasi yang diberikan. Aplikasi ini telah di uji coba di desa waru barat. Dari hasil ujicoba menggunakan metode blackbox dapat disimpulkan bahwa semua fungsionalitas sistem sudah dapat berjalan dengan baik. Sedangkan hasil survei menggunakan skala likert terhadap 100 warga mengenai kepuasan terhadap penggunaan aplikasi ini adalah setuju, ditunjukan dengan nilai indeks kepuasan bernilai 70,8%


2020 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 205630512094070 ◽  
Author(s):  
Moreno Mancosu ◽  
Federico Vegetti

In reaction to the Cambridge Analytica scandal, Facebook has restricted the access to its Application Programming Interface (API). This new policy has damaged the possibility for independent researchers to study relevant topics in political and social behavior. Yet, much of the public information that the researchers may be interested in is still available on Facebook, and can be still systematically collected through web scraping techniques. The goal of this article is twofold. First, we discuss some ethical and legal issues that researchers should consider as they plan their collection and possible publication of Facebook data. In particular, we discuss what kind of information can be ethically gathered about the users (public information), how published data should look like to comply with privacy regulations (like the GDPR), and what consequences violating Facebook’s terms of service may entail for the researcher. Second, we present a scraping routine for public Facebook posts, and discuss some technical adjustments that can be performed for the data to be ethically and legally acceptable. The code employs screen scraping to collect the list of reactions to a Facebook public post, and performs a one-way cryptographic hash function on the users’ identifiers to pseudonymize their personal information, while still keeping them traceable within the data. This article contributes to the debate around freedom of internet research and the ethical concerns that might arise by scraping data from the social web.


2021 ◽  
Vol 2078 (1) ◽  
pp. 012039
Author(s):  
Qi An

Abstract Skin cancer has become a great concern for people's wellness. With the popularization of machine learning, a considerable amount of data about skin cancer has been created. However, applications on the market featuring skin cancer diagnosis have barely utilized the data. In this paper, we have designed a web application to diagnose skin cancer with the CNN model and Chatterbot API. First, the application allows the user to upload an image of the user's skin. Next, a CNN model is trained with a huge amount of pre-taken images to make predictions about whether the skin is affected by skin cancer, and if the answer is yes, which kind of skin cancer the uploaded image can be classified. Last, a chatbot using the Chatterbot API is trained with hundreds of answers and questions asked and answered on the internet to interact with and give feedback to the user based on the information provided by the CNN model. The application has achieved significant performance in making classifications and has acquired the ability to interact with users. The CNN model has reached an accuracy of 0.95 in making classifications, and the chatbot can answer more than 100 questions about skin cancer. We have also done a great job on connecting the backend based on the CNN model as well as the Chatterbot API and the frontend based on the VUE Javascript framework.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-40
Author(s):  
Kartika Imam Santoso ◽  
Muhamad Nur Rais

Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dan semakin banyak pengunjung maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek pariwisata. Kabupaten Temanggung memiliki banyak obyek pariwisata, penggunaan teknologi informasi seperti menggunakan aplikasi smartphone berbasis Android dapat digunakan untuk membantu wisatawan untuk mengenal daerah pariwisata dan mengetahui rute menuju ke obyek pariwisata yang diinginkan. Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di daerah wisata Temanggung bertujuan untuk membangun aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android dan menerapkan layanan Google Maps Application Programming Interface (API) untuk memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi pemetaan lokasi objek wisata, rute dan fasilitas pendukung wisata yang ada di Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan adalah model proses air terjun (waterfall). Implementasi Aplikasi Wisata Temanggung menggunakan pemrograman Javascript dengan Eclipse Luna, basis data SQLite, serta peta yang bersumber dari Google Maps API. Hasilnya berupa aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android yang membantu memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi tentang obyek wisata alam, buatan, budaya, kuliner, hotel dan rute dari lokasi sekarang ke lokasi obyek wisata yang diinginkan di Kabupaten Temanggung dengan bantuan Global Positioning System (GPS).


Dinamik ◽  
2017 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 90-100
Author(s):  
Eka Ardhianto ◽  
Endang Lestariningsih ◽  
Widiyanto Tri Handoko ◽  
Edy Supriyanto

Kota semarang merupakan daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah kota semarang secara mandiri. Salah satu aset yang dikelola adalah aset berupa tanah dan bangunan milik pemerintah serta fasilitas umum yang ada di kota semarang. Aset tanah dan bangunan milik pemerintah kota semarang yang saat ini tercatat dalam Kartu Identitas Barang A terdapat sejumlah 3.092 bidang. Permasalahan yang muncul adalah, bahwa masih ada aset aset milik pemerintah yang tidak diketaui lokasi nya, tidak jelas status penanggung jawabnya dan belum jelas status kepemilikannya. Selain itu petugas yang silih berganti personel, sehingga pengenalan dan pelacakan aset milik pemerintah kota semarang menjadi sulit. Pengelolaan aset tanah oleh pemerintah kota semarang, saat ini dirasa kurang maksimal. Untuk itu perlu dibagun sebuah aplikasi sistem informasi geografi lokasi dan manajemen aset pemerintah kota semarang. Pengkoneksian Application Programming Interface (API) Google Maps pada website BPKAD pemerintah kota semarang akan memberikan informasimengenai lokasi aset tanah dan bangunan milik pemerintah kota semarang pada website googlemap. Website BPKAD yang terhubung ke googlemap memberikan kemudahan bagi operator untuk mengenali lokasi aset tanah dan bangunan milik pemerintah kota semarang. Keuntungan lain yang didapat yaitu meminimalkan kekeliruan dalam pengelolaan aset tanah dan bangunan.


2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 255
Author(s):  
Alim Kidar Hanif ◽  
Devan Yulio Setiawan ◽  
Alam Patria Rikmansyah Primaputra ◽  
Rifqoh Mardliyan

Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat, efeknya kegiatan perekonomian masyarakat pun juga ikut meningkat. Pasar yang dijadikan sebagai tempat kegiatan perekonomian masyarakat, harus tersebar merata di seluruh pemukiman. Hal tersebut dimaksutkan agar semua lapisan masyarakat dapat menjangkau pasar dengan mudah. Penelitian ini akan mengidentifikasi wilayah jangkauan pasar-pasar tradisional yang berada di Kota Banjarmasin. Wilayah jangkauan dibuat dengan menggunakan variabel aksesbilitas dari pemukiman menuju pasar. Aksesbilitas ini terdiri dari tiga komponen, yaitu waktu perjalanan ketika kondisi lalu lintas normal (menit), waktu perjalanan ketika macet (menit) dan jarak tempuhnya (meter). Data aksesbilitas tersebut didapat dari Google Maps melalui API (application programming interface) yang telah disediakan oleh Google. Data yang berhasil diolah menggunakan piranti lunak Sistem Informasi Geospasial (SIG), kemudian dilakukan validasi di lapangan dengan melakukan survei lapang ke beberapa titik pemukiman. Hasilnya, didapatkan peta wilayah jangkauan pasar tradisional di Kota Banjarmasin dengan karakteristik waktu perjalanan rata-rata sekitar 6 – 9 menit dan jarak tempuh sekitar 1.6 km, dimana wilayah tersebut hanya berlaku kepada masyarakat yang ingin membeli kebutuhan harian di pasar tradisional.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Debby Erce Sondakh ◽  
Stenly Richard Pungus ◽  
Prizilia Runtukahu ◽  
Rizky Saroinsong

Taksi merupakan layanan transportasi yang umum ditemui di daerah perkotaan. Untuk menggunakan layanan taksi pengguna dapat menunggu taksi yang lewat atau memesan melalui telepon. Kendala yang terjadi dari metode ini adalah panggilan telepon tidak tersambung karena operator sedang melayani konsumen lain, posisi taksi yang berada jauh dari konsumen, atau konsumen tidak mengetahui posisinya saat ini dengan tepat. Ketika menunggu taksi di jalan, pencarian taksi dapat memakan waktu lama. Makalah ini memaparkan tentang pengembangan aplikasi pencarian taksi berbasis teknologi Android, menggunakan model proses Rational Unified Process dari pendekatan rekayasa perangkat lunak. Implementasi teknologi web service menghasilkan aplikasi pencarian taksi terdekat yang dapat mengintegrasikan aplikasi berbasis web dengan platform berbeda, dengan aplikasi mobile berbasis sistem operasi Android. Pada aplikasi mobile, pengguna dapat mencari taksi terdekat sesuai perusahaan terdaftar yang dilacak menggunakan GPS dan melihat posisi taksi pada peta dari Google Maps Application Programming Interface, melihat informasi taksi, serta memesan taksi atau membatalkan pemesanan.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 24-30
Author(s):  
Ita Fitriati

Perangkat lunak ini dibuat untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan pencarian posisi sebuah perangkat bergerak kemudian mempresentasikan hasilnya berupa informasi alamat dan kota. Dengan adanya perangkat lunak ini, pengguna dapat melihat data posisi sebuah perangkat bergerak yang dipresentasikan dalam sebuah informasi dari Google Maps, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan pemantauan perpindahan perangkat bergerak. Informasi tentang lokasi dan posisi seseorang / benda sangat penting untuk berbagai kepentingan bisnis dan pribadi, selain itu lokasi juga dapat memberikan kita kemudahan untuk mencari smartphone dan pemiliknya. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem pelacakan dan penelusuran yang memanfaatkan My GPS Coordinate dari API (Application Programming Interface) google, GPS and SMS sebagai metode mobile positioning-nya. Hasilnya adalah adanya sebuah perangkat lunak mobile berplatform Android. Dalam uji coba yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa kita dapat melihat dan mengetahui posisi dari orang yang kita cari. Performa aplikasi ini sangat ditentukan oleh trafik provider jaringan yang dipakai oleh user, semakin padat trafik jaringan maka semakin menurun performa aplikasi ini, begitupun sebaliknya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document