scholarly journals Effektifitas Media Audio terhadap Media Visual untuk Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Tentang HIV/AIDS di Ambon

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 1395
Author(s):  
Rita Rena Pudyastuti ◽  
Abdul Rivai Saleh Dunggio ◽  
Johanna Tomasoa ◽  
Sri Eny Setyowati ◽  
Kariyadi Kariyadi

Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu syndrome / kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus yang menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh, maka orang yang terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal, yang dikenal dengan infeksi oportunistik. AIDS pada anak pertama kali dilaporkan oleh Oleske, Rubinstein dan Amman pada tahun 1983 di Amerika Serikat. Untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS pada mahasiswa peneliti menggunakan media audio visual. Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode Penalitian Qusi eksperimen. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode Penalitian Quasi eksperimen. Pada penelitian ini dilibatkan tiga kelas yang dibandingkan, yaitu kelas B (Audio) dan kelas C (Visual). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku yang berjumlah 352 orang. Dan sampelnya dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I semester I Jurusan Keperawatan Kemankes Maluku. Yang berjumlah 80. Karena pada kelas – kelas tersebut belum pernah memperoleh materi tentang HIV/AIDS. Media Audio dan Visual mempunyai pengaruh yang besar untuk meningkatkan pengatahuan mahasiswa dengan hasil uji t diperoleh thitung= 13,980 > ttabel (2.048) yang berarti H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media audio dan visual (Video) dalam belajar Materi Penyakit HIV/AIDS. Media Visual  mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan mahaiswa dengan dari hasil uji t diperoleh thitung= 10,370 > ttabel (2.048) yang berarti H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media visual (gambar dan hand out)  dalam belajar Materi Penyakit HIV/AIDS. Media Audio mempunyai pengaruh untuk meningkatkan pengatahuan mahaiswa dengan  hasil uji t diperoleh thitung= 13,552 > ttabel (2.048) yang berarti H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media audio (tape recorder) dalam belajar Materi Penyakit HIV/AIDS

2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2003 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 125-129 ◽  
Author(s):  
Adesola O. Oyelese

The AIDS epidemic continues and HIV-infected persons continue to suffer stigmatization and discrimination in Nigeria. The results of an open-ended questionnaire administered non-randomly in Ile-Ife and Ilesa in the late 1990s confirm this. Six questions on Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) were asked; 83 (36.4%) males and 145 (63.6%) females aged between 11 and 60 years responded. The respondents included 101 students, 49 civil servants, 39 artisans and traders. Others included 29 health professionals (doctors and nurses, etc.), 8 teachers, and 2 commercial sex workers. The median of negative responses (rejection) is 42.2%. It is concluded that there still exists a significant but suppressed or subtle stigmatization and discrimination against HIV-infected people, a major constraint in the management and control of HIV/AIDS.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


2018 ◽  
Vol 32 (5) ◽  
pp. 534-545 ◽  
Author(s):  
Erik W. Skoglund ◽  
Kierra M. Dotson ◽  
Casey J. Dempsey ◽  
Christy P. Su ◽  
Farnaz Foolad ◽  
...  

Purpose: The most significant peer-reviewed articles pertaining to infectious diseases (ID) pharmacotherapy, as selected by panels of ID pharmacists, are summarized. Summary: Members of the Houston Infectious Diseases Network (HIDN) were asked to nominate peer-reviewed articles that they believed most contributed to the practice of ID pharmacotherapy in 2017, including the areas of human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). A list of 33 articles related to general ID pharmacotherapy and 4 articles related to HIV/AIDS was compiled. A survey was distributed to members of the Society of Infectious Diseases Pharmacists (SIDP) for the purpose of selecting 10 articles believed to have made the most significant impact on general ID pharmacotherapy and the single significant publication related to HIV/AIDS. Of 524 SIDP members who responded, 221 (42%) and 95 (18%) members voted for general pharmacotherapy- and HIV/AIDS-related articles, respectively. The highest ranked articles are summarized below. Conclusion: Remaining informed on the most significant ID-related publications is a challenge when considering the large number of ID-related articles published annually. This review of significant publications in 2017 may aid in that effort.


2018 ◽  
Vol 32 ◽  
Author(s):  
Thatiana Araujo Maranhão ◽  
Maria Lúcia Duarte Pereira

<p>Objetivo: investigar a produção científica sobre a determinação social do HIV/aids publicada no período de 2009 a 2015. Método: Revisão integrativa realizada nas bases de dados SciELO e Medline via PubMed empregando-se os descritores Síndrome da Imunodeficiência Adquirida <em>(Acquired Immunodeficiency Syndrome)</em>; HIV <em>(VHI)</em>; Determinantes Sociais da Saúde <em>(Social Determinants of Health)</em>; Desigualdades em saúde <em>(Health Inequalities)</em>. Resultados: A amostra constituiu-se de 22 manuscritos, dos quais emergiram cinco categorias temáticas baseadas no modelo de determinação social de Whitehead e Dahlgren, são elas: Determinantes individuais do HIV/aids; Determinantes comportamentais do HIV/aids; Influência das redes sociais sobre o HIV/aids; Determinantes intermediários do HIV/aids e Determinantes distais do HIV/aids. Conclusão: O estudo possibilitou compreender a extensa cadeia causal envolvida na infecção pelo HIV/aids, os quais perpassam o aspecto meramente biologicista. O conhecimento dos determinantes sociais da doença poderá subsidiar intervenções articuladas nos diversos setores da sociedade, além do setor saúde.</p><p> </p><p><strong>Descritores:</strong> Síndrome da Imunodeficiência Adquirida. HIV. Determinantes Sociais da Saúde. Desigualdades em saúde.</p><p><strong> </strong></p>


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 118-127
Author(s):  
Citra Wahyu Citra ◽  
Dina Dwi Nuryani ◽  
Christin Angelina Febriani

HIV/ AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang mengelobal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai pemanfaatan VCT pada orang berisiko HIV/AIDS. Penelitian ini menngunakan jenis penelitian dengan pendekatan desian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang Risiko  HIV/AIDS yang terdata di klinik VCT Puskesmas Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung berjumlah 4354. Teknik pengambilan sampel menggunakan  cluster  sampling sehingga jumlah sampel 122 orang. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariate. Ada hubungan antara kerentanan yang dirasakan (p-value = 0,002 dan OR 4,683), bahaya yang dirasakan (p-value = 0,036 dan OR 2,786), manfaat yang dirasakan (p-value = 0,010 dan OR 3,563), hambatan yang dirasakan (p-value = 0.000 dan OR 7,906), isyarat untuk bertindak (p-value = 0,000 dan OR 22,077) dengan Pemanfaatan VCT  pada orang berisiko AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Puskesmas Sukaraja dan Simpur Bandar Lampung Tahun 2021. Faktor yang paling dominan adalah isyarat untuk bertindak dengan nilai OR yaitu 13.652.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document