scholarly journals Potensi Kayu Manis sebagai Antidiabetik

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 303-310
Author(s):  
Rafif Muhaimin Ikhsan Munthe

Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme bersifat kronis yang dapat menimbulkan kerusakan pada mikrovaskuler sebagai akibat gangguan metabolisme yang terjadi pada sel, dan ini memicu penyakit yang dapat menyebabkan kematian seperti penyakit jantung dan ginjal. Prevalensi global diabetes pada tahun 2014 adalah 382 juta orang, terhitung 8,3% dari semua orang dewasa. Bila ini terus berlanjut, diperkirakan sekitar 592 juta jiwa atau setiap satu dari sepuluh orang dewasa di dunia akan menderita diabetes pada tahun 2035. Penanganan terapi pada penderita diabetes melitus dapat dilakukan dengan empat pilar, salah satunya adalah terapi non medikamentosa, yang bisa dilakukan dengan konsumsi asupan herbal yang berasal dari bahan alami yang dapat dijadikan asupan harian untuk tujuan kesehatan, salah satu asupan herbal tersebut adalah kayu manis. Upaya untuk mencari terapi non-medikamentosa dengan asupan herbal terus dilakukan sebagai pengganti obat kimiawi karena efek sampingnya yang lebih sedikit. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk membahas potensi kayu manis sebagai terapi antidiabetik. Literature searching dilakukan dengan menggunakan kata kunci Diabetes melitus, efek, dan kayu manis, berupa rentang publikasi tahun 2004-2017 dari Google Scholar dan NCBI. Literature searching ini menghasilkan 1220 artikel, namun hanya 25 artikel dan 3 buku yang dipilih berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Artikel yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode literature review. Kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dengan topik tertentu secara sistematis merupakan cakupan dari metoda literature review. Hasil literature review ini menunjukkan bahwa kayu manis memiliki senyawa antidiabetik utama berupa Methylhidroxy Calcone Polymer, sinamaldehid, dan proanthocyanidin.

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 51-62
Author(s):  
Rivaldi Marzel

Diabetes melitus atau DM merupakan penyakit gangguan kronis dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. DM digambarkan sebagai peningkatan glukosa darah setelah semua jenis makan.. Pada tahun 2019 International Diabetes Federation memperkirakan ada 463 juta penderita DM di seluruh dunia. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk membahas tatalaksana yang tepat pada kasus diabetes melitus tipe 1. Sumber referensi yang digunakan untuk menyusun tulisan ini meliputi 20 artikel yang didapat dengan melakukan literature searching di Sumber NCBI, Google scholar dan 4 buku yang semuanya dipublikasikan dalam rentang tahun 2000-2020. Literature sarching tersebut dilakukan dengan menggunakan kata kunci Diabetes, diabetes melitus tipe 1, tatalaksana dan filter berupa rentang publikasi tahun 2000-2020. Hasil yang ditemukan dari literature searching ini adalah 9897 artikel yang kemudian dipilih 20 artikel dan 4 buku berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Referensi yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yang mencakup kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dengan topik tertentu secara sistematis. Hasil literature review in menunjukkan bahwa tatalaksana pengelolaan DM tipe-1 dilakukan dengan beberapa penangaan, yaitu dengan pemberian insulin, pengaturan makan, olahraga,dan edukasi, yang didukung oleh pemantauan mandiri.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 503-510
Author(s):  
Bahtiar Yusuf Habibie

Dispepsia adalah sindrom yang terdapat pada saluran pencernaan atas dan  dijumpai di seluruh dunia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan dispepsia seperti riwayat riwayat keluarga, makanan, riwayat penyakit,  pola hidup, dan juga  faktor psikologis. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk memberikan informasi terkait terapi pada dispepsia dengan benar. Sumber referensi pada literature review ini meliputi 20 artikel yang didapat dengan melakukan literature searching di Sumber NCBI, Google scholar dan 4 buku yang semuanya dipublikasikan dalam rentang tahun 2000-2020. Literature sarching tersebut dilakukan dengan menggunakan kata kunci dispepsia, terapi farmakologi, dan tatalaksana dan filter berupa rentang publikasi tahun 2000-2020. Hasil yang ditemukan dari literature searching ini adalah 7301 artikel yang kemudian dipilih 20 artikel dan 4 buku berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Referensi yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yang mencakup kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dengan topik tertentu secara sistematis. Hasil literature review in menunjukkan bahwa Terapi farmakologi yang dapat digunakan pada dispepsia adalah obat golongan, PPI (lansoprazol, omeprazole), antagonis H2 (simetidin, ranitidine, nizatidin, atau famotidine), antasida, dan juga dapat diberikan kombinasi antara ketiga obat tersebut. Terapi lain yang dapat dilakukan adalah pemberian kombinasi dengan antibiotik pada dispepsia yang disebabkan oleh H. Pylori


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 272
Author(s):  
Muliana I Kadek ◽  
Martini Made ◽  
Pasek I Ketut

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah yang memerlukan self care management dalam penatalaksanaannya. Kepatuhan pasien sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dari self care management diabetes. Kepatuhan dapat terjadi jika penderita memiliki keyakinan untuk sembuh, keyakinan ini dinamakan efikasi diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kepatuhan self care management pada pasien diabetes melitus. Metode: Pencarian artikel menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Spingerlink untuk menemukan artikel yang sesuai dengan kreteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil: Artikel terakhir yang digunakan dalam literature review ini sebanyak 10 artikel yang memenuhi kreteria inklusi. Secara keseluruhan studi menemukan hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kepatuhan self care management pada pasien diabetes melitus. Kesimpulan: Efikasi diri dan kepatuhan self care management merupakan komponen penting sebagai dasar untuk mencegah komplikasi terkait penyakit dan mempertahankan kualitas hidup pasien diabetes melitus.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Anita Rosman ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Takdir Tahir

ABSTRAKPenderita Diabetes Melitus (DM) tiap tahunnya mengalami peningkatan, apabila tidak tertangani dengan baik maka akan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Komplikasi dan resiko dapat dicegah apabila perilaku terhadap pola hidup dan kebiasan pasien DM dapat berubah. Terdapat beberapa teori perubahan perilaku yang dapat di gunakan dalam melakukan edukasi kesehatan pada pasien DM. Meskipun demikian evaluasi terhadap konsep, model atau teori sebagai media edukasi dalam perubahan perilaku pasien DM belum diketahui. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui konsep, model atau teori yang efektif digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada pasien DM dalam merubah perilaku mereka. Metode yang digunakan dengan cara melakukan pencarian beberapa studi yang diterbitkan melalui database PubMed, Science Direct, Wiley dan Google Scholar. Strategi pencarian menggunakan kombinasi istilah MeSH Terms. Pertanyaan penelitian dirancang dengan menggunakan prinsip PICO. Studi yang dipilih diterbitkan dari tahun 2015-2019. Setelah dilakukan pencarian artikel dengan kata kunci tersebut maka total artikel yang di review dalam tinjauan literatur ini sebanyak delapan artikel. Konsep, model atau teori PRECEDE PROCEED paling banyak digunakan dalam pencarian literatur ini dibandingkan dengan model yang lain dan salah satu penelitian mengatakan bahwa peningkatan yang signifikan sudah terjadi sejak bulan pertama setelah dilakukannya intervensi.Kata Kunci :  diabetes mellitus, theory, model, behaviorABSTRACTPatients with Diabetes Mellitus (DM) have increased every year, if not handled properly it will cause various kinds of complications. Complications and risks can be prevented if behavior towards the lifestyle and habits of DM patients can change. There are several theories of behavior change that can be used in health education for DM patients. However the evaluation of concepts, models or theories as educational media in changing the behavior of DM patients is unknown. The purpose of this literature review is to find out the concepts, models or theories that are effectively used to provide health education to DM patients in changing their behavior. The method used by searching several studies published through the PubMed, Science Direct, Wiley and Google Scholar databases. The search strategy uses a combination of MeSH Terms. Research questions were designed using PICO principles. Selected studies were published from 2015-2019. After searching for articles with these keywords, the total articles reviewed in this literature review were eight articles. The concept, model or theory of PRECEDE PROCEED is the most widely used in this literature search compared to other models and one of the studies says that a significant increase has occurred since the first month after the intervention.Keywords : diabetes mellitus, theory, model, behavior


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 189-198
Author(s):  
Hanifah Sapto Putri

Etlingera elatior atau kecombrang merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai efek farmakologis diantaranya yaitu sebagai antihiperglikemi pada penyakit diabetes mellitus. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui efek tanaman kecombrang dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Sumber yang digunakan terdiri dari dua puluh delapan sumber yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan situs-situs lainnya dengan rentang waktu 2010-2020. Artikel tersebut kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan mengembangkan penelitian pada fokus topik tertentu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman kecombrang memiliki manfaat sebagai antihiperglikemi. Di mana senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik dan saponin yang ada pada tanaman kecombrang memiliki kemampuan menghambat enzim amilase dan glukosidase, menetralkan radikal bebas, serta sebagai proteksi terhadap kerusakan sel beta pankreas dalam aktivitas antihiperglikemi pada pasien diabetes melitus.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 624-634
Author(s):  
Apin A. Panua ◽  
Ricky Zainuddin ◽  
Ekayanti Hafidah Ahmad ◽  
Fitriani Sangkala

Pendahuluan: Covid-19 merupakan penyakit menular yang muncul pertama kali di kota Wuhan China dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. Tujuan mengidentifikasi faktor risiko terjadinya Covid-19 pada penderita DM tipe 2. Metode: Deskriptif analitis desain literature review. Data diperoleh melalui hasil pencarian artikel menggunakan lima database eletronik yaitu Pubmed, ProQuest, ScienceDirect, Cochrane Library dan Google Scholar diidentifikasi 10.951 artikel dengan jumlah sampel keseluruhan 5.464.617 responden. Analisis menggunakan peta data yang diekstraksi dalam tabel sintesis grid termasuk penulis, tahun publikasi, negara, tujuan, sampel, desain, durasi, hasil dan kesimpulan penelitian. Hasil: Enam artikel teridentifikasi dalam tinjauan ini menunjukkan bahwa, satu studi melaporlakan risiko terjadinya Covid-19 pada penderita DM tipe 2 sebesar 1.369 kali, satu studi 2,180 kali, satu studi 4.7 kali, dan satu studi lainnya hingga16.5 kali. Pasien yang berjenis kelamin laki-laki dan berusia ≥53 tahun memiliki risiko sebesar 1,395 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berusia lebih muda dan berjenis kelamin perempuan. Kesimpulan: bahwa penderita DM tipe 2 secara signifikan memiliki risiko lebih tinggi terkena Covid-19 dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki penyakit diabetes, terutama pada pasien yang berusia ≥53 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 147-154
Author(s):  
Anisa Zulfiya Rahmah ◽  
Jihan Nur Pratiwi

Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas memunculkan gejala episodik berulang berupa sesak napas, dada terasa berat, mengi dan  muncul terutama malam dan atau siang. Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti alergen, virus, bahan iritan yang menginduksi respon inflamasi. Cermai mengandung komponen anti-inflamasi aktif yang telah banyak digunakan oleh pengobatan tradisional sebagai upaya pengobatan asma. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melaporkan temuan ilmiah terbaru tentang peran kandungan cermai dalam mengatasi asma dengan sifatnya sebagai antiinflamasi dan menurunkan kadar IgE. Metode yang digunakan dalam artikel berjenis tinjauan pusta ka ini adalah literature searching method melalui database NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 1991 sampai tahun 2018 dengan 21 sumber pustaka dan 13 sumber yang dapat digunakan. Tema yang dikumpulkan terkait dengan kandungan cermai dalam mengatasi asma. Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan yaitu cermai bermanfaat dalam mengurangi kejadian asma. Kata kunci: anti-inflamasi, asma, phyllantus acidus THE POTENTION OF STAR GOOSEBERRY IN OVERCOMING ASTHMA ABSTRACT Asthma is a chronic inflammation of the airways causing recurrent episodic symptoms in the form of wheezing, shortness of breath, chest feels heavy and coughing especially at night and / or early morning. Triggers of asthma attacks can be caused by a number of factors such as allergens, viruses, irritants that induce an inflammatory response. Cermai contains active anti-inflammatory components that have been widely used by traditional medicine as an effort to treat asthma. The purpose of this literature review is to report the latest scientific findings about the role of chewing content in overcoming asthma with its anti-inflammatory properties and lower IgE levels. The method of this literature review used is article search through the NCBI database and Google Scholar. The year of publication of library resources is from 1991 to 2018 with 21 library sources and 13 sources that used in this review. The themes collected are related to the content of the mirror in dealing with asthma. The results of the synthesis of articles that have been found are useful in reducing the incidence of asthma. Keywords: anti-inflammation, asthma, phyllantus acidus


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 131-138
Author(s):  
Rifadly Yusril Maulana ◽  
Danang Samudro Wicaksono

Hemoroid atau yang dikenal sebagai wasir/ambeiyen merupakan kondisi peradangan dan melebarnya pembuluh darah vena di sekitar anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis. Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan, atau inflamasi vena hemoroidalis yang disebabkan oleh konstipasti dan mengedan berulang, serta pola makan rendah serat. Bunga Pagoda dapat menjadi alternatif dalam mengurangi keluhan hemoroid dikarenakan daun dan akarnya mengandung senyawa fenolik yang berfungsi sebagai anti-inflamasi dan analgesik. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melaporkan temuan ilmiah terbaru tentang peran kandungan Bunga Pagoda pada hemoroid dengan menghambat proses inisiasi dari inflamasi seperti menghambat pelepasan histamine dan mediator inflamasi, meningkatkan peristaltik usus, dan mengurangi pembengkakan serta perdaraan hemoroid. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelusuran artikel dengan metode literature searching melalui database NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 1992 sampai tahun 2018 dengan 20 sumber pustaka. Tema yang dikumpulkan terkait dengan kandungan Bunga Pagoda terhadap hemoroid. Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan yaitu Bunga Pagoda bermanfaat untuk mengurangi gejala hemoroid. Kata kunci: anti-inflamasi, clerodendrum, hemoroid THE EFFECT OF ANTIINFLAMMATION PAGODA TOWARD HEMORRHOID  ABSTRACT Hemorrhoid is an inflammatory condition and the dilation of veins around the anus that comes from the hemorrhoidal plexus. Hemorrhoids arise due to dilatation, swelling, or inflammation of the hemorrhoidal veins caused by repeated constipation and straining, and a low-fiber diet. Pagoda flowers can be an alternative in reducing hemorrhoid complaints because the leaves and roots contain phenolic compounds that function as anti-inflammatory and analgesic properties. The purpose of this literature review is to report the latest scientific findings on the role of Pagoda Flowers in hemorrhoids by inhibiting the initiation of inflammation such as inhibiting the release of histamine and inflammatory mediators, increasing intestinal peristalsis, and reducing swelling and hemorrhoidal inflammation. The method used in this article is article search with literature searching method through the NCBI database and Google Scholar. The year of publication of library resources is from 1992 to 2018 with 20 library sources. The theme collected is related to the content of Pagoda Flowers against hemorrhoids. The results of the synthesis of articles that have been found that the Pagoda Flower is useful for reducing the symptoms of hemorrhoids.                                          Keywords: anti-inflamation, clerodendrum, hemorrhoid


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 155-162
Author(s):  
Danang Samudro Wicaksono ◽  
Rifadly Yusril Maulana

Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Karakteristik osteoporosis adalah ditandai dengan adanya penurunan kekuatan tulang dengan faktor resiko berupa usia, ras kaukasian, jenis kelamin wanita, defisiensi kalsium dan vitamin, aktifitas fisik, dan merokok. Dandelion mengandung berbagai vitamin, mineral, dan inulin yang baik untuk pencegahan terjadinya osteoporosis. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melaporkan temuan ilmiah terbaru tentang peran kandungan Dandelion dalam mencegah osteoporosis dengan kandungannya yang dapat membantu proses penyeimbangan kebutuhan gizi dalam membentuk tulang . Metode yang digunakan dalam artikel berjenis tinjauan pusta ka ini adalah literature searching method melalui database NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 1991 sampai tahun 2018 dengan 21 sumber pustaka dan 12 sumber yang dapat digunakan. Tema yang dikumpulkan terkait dengan kandungan Dandelion dalam mencegah osteoporosis. Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan yaitu Dandelion bermanfaat dalam mencegah osteoporosis.  Kata kunci: dandelion, inulin, kalsium, osteoporosis THE BENEFIT OF DANDELION TO PREVENTS OSTEOPOROSIS  ABSTRACT Osteoporosis is a systemic bone disease characterized by a decrease in bone mass density so that bones become brittle and break easily. The characteristics of osteoporosis are characterized by a decrease in bone strength with risk factors such as age, caucasian race, female sex, calcium and vitamin deficiency, physical activity, and smoking. Dandelion contains various vitamins, minerals, and inulin which are good for preventing osteoporosis. The purpose of this literature review is to report the latest scientific findings about the role of Dandelion content in preventing osteoporosis with its contents which can help the process of balancing nutritional needs in forming bone. The method used in this type of literature review article is the literature searching method through the NCBI and Google Scholar databases. The year of publication of library resources is from 1991 to 2018 with 21 library sources and 12 usable sources. The theme collected is related to the content of Dandelion in preventing osteoporosis. The results of the synthesis of articles that have been found that Dandelion is useful in preventing osteoporosis.  Keywords: calcium, dandelion, inulin, osteoporosis


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 525-530
Author(s):  
Tasya Ellyana Putri

Infeksi COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus RNA Single Stranded yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV2). Tingkat penularan virus yang cepat dari manusia ke manusia menyebabkan pandemi. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk mengetahui potensi dari akar manis sebagai pengobatan infeksi COVID-19. Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review. Artikel ini terbentuk atas informasi yang didapatkan dari 19 artikel dari jurnal internasional dan nasional yang didapatkan dari hasil literature searching dari database Pubmed, NCBI dan Google Scholar dengan kata kunci akar manis (Glycyrrhiza glabra); COVID-19; glycyrrhizin. Dari artikel yang didapatkan selanjutnya dianalisis dengan metode systemic literature review meliputi kegiatan pengumpulan, evaluasi, dan pengembangan penelitian dengan fokus tertentu. Hasil literature review ini didapatkan bahwa Akar manis (Glycyrrhiza glabra) memiliki kandungan glycyrrhizi yang  berpotensi dapat mengobati infeksi COVID-19 dengan cara membatasi akses masuknya virus ke dalam sel sehingga memblokir terjadinya replikasi SARS-CoV2 dan mekanisme anti-inflamasinya melalui ekspresi ACE2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document