scholarly journals Hydroxytyrosol promotes autophagy by regulating SIRT1 against advanced oxidation protein product‑induced NADPH oxidase and inflammatory response

Author(s):  
Tian Sun ◽  
Qian Chen ◽  
Si‑Yuan Zhu ◽  
Qian Wu ◽  
Cong‑Rui Liao ◽  
...  
1999 ◽  
Vol 45 (4, Part 2 of 2) ◽  
pp. 261A-261A
Author(s):  
Guiseppe Buonocore ◽  
Serafina Perrone ◽  
Mariangela Longini ◽  
Patrizia Paffetti ◽  
Lucia Terzuoli ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 2021 ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Kai Xue ◽  
Yurong Wang ◽  
Yan Wang ◽  
Hui Fang

Full-length (pro)renin receptor (fPRR), a research hotspot of the renin-angiotensin system (RAS), plays a serious role in kidney injury. However, the relationship between fPRR and advanced oxidation protein product (AOPP) remains largely unexplored. This study was aimed at exploring the effect of fPRR, especially its 28 kDa soluble form called soluble PRR (sPRR), in AOPP-induced oxidative stress in HK-2 cells, a renal proximal tubular epithelial cell line. Incubation of HK-2 cells with 100 μg/ml AOPP resulted in significant upregulation of fPRR expression and caused an approximately fourfold increase in medium sPRR secretion. However, unmodified albumin did not demonstrate the same effects under the same concentration. Treatment of HK-2 cells with the site-1 protease (S1P) inhibitor PF429242 (40 μM) or S1P siRNA significantly inhibited AOPP-induced sPRR generation. fPRR decoy inhibitor PRO20 and PF429242 treatment for 24 h remarkably attenuated the AOPP-induced upregulation of RAS components. Furthermore, PF429242 significantly reduced the AOPP-stimulated expression of NADPH oxidase 4 (Nox4) and H2O2 expression. The use of a small recombinant protein, named sPRR-His, reversed these alterations. In conclusion, these results provided the first demonstration of AOPP-promoted activation of sPRR. Increased renal proximal tubule Nox4-derived H2O2 contributed to the aggravation of oxidative stress. Targeting S1P-derived sPRR is a promising intervention strategy for chronic kidney disease.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Dian Mutiasari ◽  
Ruslan Muhyi ◽  
Husaini Husaini

Penyakit kardiovaskuler menjadi masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia. Aterosklerosis diramalkan tahun 2020 merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masyarakat. Radikal bebas mampu secara langsung dan tidak langsung menginduksi stress oksidatif didalam tubuh. Radikal bebas dapat menyerang asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), yang akan terputus menjadi sederhana sala satunya malonyldealdehide (MDA). AOPP (Advanced Oxidation Protein Product) berasal sebagai akibat dari tindakan radikal bebas pada protein dan sebagai mediator inflamasi. Masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosismelalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Mengetahui pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosis melalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Jenis penelitian ini yakni penelitian true experimental dengan menggunakan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah tikus Rattus Novergicus jantan, strain wistar dengan umur 11-12 minggu dengan berat badan ±200-210 gram, sedangkan pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian adalah lama paparan 7 jam, lama paparan 9 jam, MDA, dan AOPP. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan laboratorium pada MDA dan AOPP. Pada analisis deskriptif, variabel MDA didapatkan rerata kelompok kontrol (0,239±0,003), kelompok paparan 7 jam (0,241±0,005), dan kelompok paparan 9 jam (0,258±0,000). Pada variabel AOPP didapatkan rerata kelompok kontrol (15,207±3,222), kelompok paparan 7 jam (37,546±10,528), dan kelompok paparan 9 jam (59,573±14,929). Uji normalitas data menunjukkan data berdistribusi normal (p-value MDA (0,076) dan AOPP (0,346)), uji homogenitas menunjukkan data tidak homogen (p-value MDA (0,001) dan AOPP (0,004)). Tidak ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,292) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam. Tidak ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelompok paparan 7 jam. ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelopok paparan 9 jam, antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam, kadar AOPP kelompok kontrol dengan paparan 7 jam, kelompok kontrol dengan paparan 9 jam, dan antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam. Mempertimbangkan hasil penelitian, MDA merupakan senyawa yang dapat menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel, dan AOPP merupakan produk kerusakan oksidatif pada protein, sebagai salah satu petunjuk terjadinya stress oksidatif radikal bebas.


2014 ◽  
Vol 60 (06/2014) ◽  
Author(s):  
Osman Oguz ◽  
Berrin Inal ◽  
Turker Emre ◽  
Oguzhan Ozcan ◽  
Esma Altunoglu ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document