Enterprise Coordination Transport Analysis

2014 ◽  
Vol 505-506 ◽  
pp. 395-398
Author(s):  
Yue Xia Yan ◽  
Jun Qi Wang

It starts at co-operation problem between different transportation enterprises, and sets up the Coordination Transportation concept with its management and administration model based on geography information system technology. Then it analyses and points out that its solution to shortest path may have the aid of intellect algorithm. Finally it studies and analyses the measurements during Coordination Transportation between deferent transportation enterprises. Coordination Transportation will help improve the style of transportation, and it will also help set up comprehensive transportation system in China.

2022 ◽  
Vol 1 (15) ◽  
pp. 145-149
Author(s):  
Ol'ga Lebedeva ◽  
Alena Dzhavakhadze

The article discusses the integration of geographic information system technology into urban transport planning and modeling. The problems facing GIS systems today and their solutions. The GIS software is being evaluated. Several applications of GIS methodology for urban transport analysis are described


2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 227
Author(s):  
Ahmad Yazidun Nafi ◽  
Yudi Basuki

Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian menjadi permasalahan di kawasan pinggiran perkotaan. Alih fungsi lahan ini disebabkan land rent lahan pertanian tidak menguntungkan dibandingkan jika dibandingkan dengan lahan komersil. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan mengancam ketahanan pangan suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penentuan lahan sawah berkelanjutan berdasarkan analisis spasial dan teknik penginderaan jauh. Analisis yang digunakan meliputi analisis interpretasi citra, Geography Information System (GIS), analisis statistik, dan analisis prediksi ketersediaan lahan sawah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Semarang dengan perkembangan perkotaan yang cepat. Variabel dalam menyusun model lahan sawah berkelanjutan ini terdiri dari variabel produktivitas tanaman, kepadatan dan jangkauan jaringan jalan dan sungai, kawasan lindung, serta proyeksi arah perkembangan perkotaan. Hasil analisis produktivitas tanaman menghasilkan persamaan statistik produktivitas (ton/ha) = 3,795 (NDVI) + 3,774 dan nilai r² sebesar 0,854. Terdapat selisih antara data dinas dengan data peneliti sebesar 2,8% dari luas lahan pertanian eksisiting. Selisish luas ini dikarenakan perbedaan skala peta, proses analisis, dan metode yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa lahan sawah berkelanjutan ketersediannya mulai berkurang, sehingga perlu adanya ketegasan pemerintah daerah dalam menjaga ketersedian lahan sawah.


Author(s):  
Prabu Sevugan ◽  
Swarnalatha Purushotham ◽  
Ajay Chandran

Enthusiasm for accuracy farming practices and advances is becoming quickly all through the agrarian world. The accuracy farming can make utilization of the current methods, for example, GPS (Global Positioning System) innovation, GIS (Geographical Information System) innovation, RS (Remote Sensing) innovation and ES (Expert System) innovation et cetera, with a specific end goal to separate the agribusiness specialized measures among plots to acquire the better peripheral advantage of economy and environment. The study demonstrates to those generally accepted methods to utilize GIS (Geography Information System), Data mining and Web innovations in the rural master choice framework. This security with mass storage is satisfied by using GIS cloud server. This chapter discuss with an Integrated Geographic Information System with ES using Cloud Computing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document