geography information system
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

LaGeografia ◽  
2021 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 373
Author(s):  
Eva Nurrahmi Lukman ◽  
Mangapul Parlindungan Tambunan ◽  
Rudy Parluhutan Tambunan

Covid-19 is a health catastrophe that is currently insurmountable. All over the world, even in Indonesia, this epidemic is getting worse. Various efforts and regulations have been made by the government, but positive cases are increasing. The purpose of this study is to describe the distribution, analyze the movement of Covid and evaluate the factors causing the spread of Covid-19 in East Luwu Regency. The research method is descriptive analysis method. The data collection technique used is by conducting interviews and literature studies by collecting data from books, news media, and previous research journals, and using GIS (Geography Information System with spatial overlay technique to produce a map of the distribution of covid-19. shows that on November 22, 2020 there were 1,648 cases of Covid-19 infection in East Luwu Regency. This has led to several local government regulations in preventing the spread of Covid-19. This discussion focuses on three factors: empathy, positive mood, and social attitude. Comments The event ended with a series of brief suggestions addressed to local governments and stakeholders involved in encouraging public compliance with regulations to prevent the spread of the Covid-19 virus through mass media communication.


2020 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 101-111
Author(s):  
Nofa Martina Ariani ◽  
Bagus Nuari Priambudi ◽  
Muhammad Indra Hadi Wijaya ◽  
Brian Pradana

Pengembangan suatu kawasan pada dasarnya disebabkan oleh kuatnya daya tarik yang ditimbulkan oleh kawasan itu sendiri. Salah satu daya tarik yang mampu mengembangkan kawasan adalah adanya kampus / perguruan tinggi yang mendorong banyaknya mahasiswa dan berakibat meningkatnya lahanterbangun. Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongansetelah dibangunnya PSDKU Universitas Diponegoro. Penelitian ini akan menganalisis sejauh mana kesiapan lahan yang dilihat berdasarkan daya dukung permukiman. Metode yang digunakan adalahmetode deksriptif kuantitatif berdasarkan analisis spasial dengan bantuan alat analisis GIS (Geography Information System) yang kemudian diolah dan dihitung menggunakan rumus daya dukung permukiman. Data diperoleh berdasarkan hasil pengolahan citra dan data dasar pada RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pekalongan Tahun 2011. Hasil dari penelitian ini bahwa Kecamatan Kajen masih mampu untuk menampung sampai 37 (tiga puluh tujuh) kali penduduk saat ini, dimana hasil tersebut dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun rencana tata ruangkawasan dan pengendalian penduduk. Kawasan yang direkomendasikan untuk dikembangkan menjadi kawasan perkotaan adalah pada bagian utara kawasan yang memiliki fungsi kawasan sebagai fungsi budidaya dan berada pada zona I, II dan III.


2020 ◽  
pp. 62-71
Author(s):  
Tuan Duong Quang ◽  
Anh Le Ho Thi Quynh ◽  
Hung Nguyen Nam ◽  
Tam Nguyen Minh

Although health status in Vietnam has been much improved, people living in rural areas have faced several challenges, including a rapid increase of the aging population, inadequate capacity of health system, and problems of inequities in access to the healthcare system. Objectives: This study aimed to explore the common health problems and health care utilization of people living in the rural areas of Thua Thien Hue province. Methods: A cross-sectional study and geography information system application were carried out. A total of 2.631 individuals in 599 households of a lowland area and a mountainous area was interviewed with a structured questionnaire regarding to health status and health care utilization during the last 6 months. Geography information system software was used to visualize these data of household. Results: 32.8% of participants reported at least an episode of illness within 6 months prior to the interviews. Most of illness people lived in mountainous area. Fever, uncomplicated hypertension, cough, and headache were reported as the most common health problems among participants. Most of participants preferred to visit commune health centers and district hospitals. People in different areas have a significant difference trend from another in choosing health facilities. Conclusion: Residents in difficult-to-reach areas had high prevalence of health problems and experienced social and structural barriers of healthcare services access. It is necessary to improve the availability and quality of primary care services to improve the health status and accessibility of disadvantaged people. Keywords: primary care, utilization, rural areas, health care acessibility


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Widya Oktavia ◽  
Siswandana Siswandana

AbstractThe purpose of this study is to analyze and determination: level of land suitability, spatial distribution of land suitability and directive of land arrangement for cocoa plants-based SIG in Padang Pariaman District at Nan Sabaris Sub-District. The technique of determining sample points is based on land units with a purposive sampling method. Analysis of the data used is the comparison of matching between land characteristics with class criteria of land suitability.  As a results showed that : 1) The level of land suitability for cocoa planting area in Nan Sabaris sub-district can be categorized into 2 (two) land suitability levels, i.e. very suitable area of 1197.4 Ha with land units Qh.I.F1.Ldg.Gh and in accordance with an area of 2252.3 Ha with land units : Qh.I.F1.Swh.Reg, Qh.I.M5.Swh.Reg, Qh.I.F1.Swh.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Reg, Qh.I.M5.Pmk.Reg, Qh.I.D1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Ldg.Reg, Qh.I.M5.Ldg.Reg, Qh.I.D1.Ldg.Gh. 2) Spatial distribution of land that is very suitable is the land unit in the village of Pauh Kamba. Whereas the appropriate categories are Nagari Sunua, Sunua tengah, Kuraitaji, Kaplokoto, Paguah dalam. 3) Directive of land arrangement in Nan Sabaris sub-district, all land units are suitable for cacao plants.Keywords: Suitability of land, Cocoa, Geography Information System   AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang : tingkat kesesuaian lahan, sebaran spasial kesesuaian lahan dan arahan penataan lahan untuk tanaman kakao berbasis SIG di Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode survey. Teknik penentuan titik sampel berdasarkan satuan lahan dengan metode sampel purposif. Analisis data yang digunakan adalah pembandingan matching antara karakteristik lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Tingkat kesesuaian lahan untuk areal penanaman kakao di Kecamatan Nan Sabaris dapat dikategorikan atas 2 (dua) tingkat kesesuaian lahan, yakni Sangat Sesuai seluas 1197,4 Ha dengan satuan lahan Qh.I.F1.Ldg.Gh dan Sesuai dengan luas 2252,3 Ha dengan satuan lahan : Qh.I.F1.Swh.Reg, Qh.I.M5.Swh.Reg, Qh.I.F1.Swh.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Reg, Qh.I.M5.Pmk.Reg, Qh.I.D1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Pmk.Gh, Qh.I.F1.Ldg.Reg, Qh.I.M5.Ldg.Reg, Qh.I.D1.Ldg.Gh. 2) Sebaran spasial lahan yang sangat sesuai adalah satuan lahan di Nagari Pauh Kamba. Sedangkan untuk kategori sesuai adalah Nagari Sunua, Sunua tengah, Kuraitaji, Kapalokoto, Paguah dalam. 3) Arahan penataan lahan di Kecamatan Nan Sabaris, semua satuan lahan cocok diperuntukan untuk tanaman kakao.Kata Kunci : Kesesuaian lahan, Kakao, Sistem Informasi Geografi (SIG).


2020 ◽  
Vol 12 (01) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Dadang Hartanto

Abstract Pertambahan penduduk setiap tahunnya mengalami kenaikan akibat adanya pergerakan. Sehingga, berimplikasi terhadap kebutuhan transportasi. Perkembangan lonjakan ekonomi yang kian tinggi juga berdampak pada pertambahan angka kendaraan yang signifikan. Dampaknya adalah kemacetan yang dapat mempengaruhi berbagai macam aktvitas masyarakat terutama pada pendapatan masyarakat, sehingga penting untuk mengkaji potensi daerah rawan kemacetan di Kota Medan berbasis Geography Information System (GIS). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka dan di dukung data-data sekunder untuk memperkuat analisis penelitian, kemudian dianalisis secara dekskriptif. Dari pemetaan daerah yang dilakukan, didapati bahwa tingginya angka kemacetan di Kota Medan disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap tertib lalu lintas. Selain itu, juga didapati keluar masuknya anak sekolah, masyarakat yang tidak patuh pada aturan parkir kendaraan serta titik rawan kemacetan lainnya terdapat pada lintasan kereta api.Kata kunci: Peta, Potensi Kemacetan, GISPopulation growth increases every year due to movement. Thus, it has implications for transportation needs. The development of an increasingly high economic boom also had an impact on the significant increase in vehicle numbers. The impact is congestion that can affect various kinds of community activities, especially on community income, so it is important to examine the potential for congestion-prone areas in Medan based on the Geography Information System (GIS). The research method used is literature study and supported by secondary data to strengthen research analysis, then analyzed descriptively. From the mapping of the area carried out, it was found that the high number of congestion in the city of Medan was caused by the lack of public awareness of the orderly traffic. In addition, also found the entry and exit of school children, people who do not comply with vehicle parking rules and other congestion-prone points are found on the train track. Key words: Map, Potential Congestion, GIS 


2019 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
Author(s):  
Ahmad Yazidun Nafi ◽  
Yudi Basuki

Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian menjadi permasalahan di kawasan pinggiran perkotaan. Alih fungsi lahan ini disebabkan land rent lahan pertanian tidak menguntungkan dibandingkan jika dibandingkan dengan lahan komersil. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan mengancam ketahanan pangan suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penentuan kawasan sawah berkelanjutan berdasarkan analisis spasial dan teknik penginderaan jauh. Analisis yang digunakan meliputi analisis interpretasi citra, Geography Information System (GIS), analisis statistik, dan analisis prediksi ketersediaan lahan sawah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Semarang dengan perkembangan perkotaan yang cepat. Variabel dalam menyusun model kawasan sawah berkelanjutan ini terdiri dari variabel produktivitas padi, kesesuaian lahan pertanian, intensitas panen, dan serta proyeksi arah perkembangan perkotaan. Hasil analisis produktivitas tanaman menghasilkan persamaan statistik produktiivtas (Ton/Ha) = 3,795 (NDVI) + 3,773 dan nilai koefisiennya sebesar 0,85. Terdapat selisih antara data dinas dengan data peneliti sebesar 10% dari luas lahan pertanian eksisiting. Selisish luas ini dikarenakan perbedaan skala peta, proses analisis, dan metode yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa lahan sawah berkelanjutan ketersediannya mulai berkurang. Sehingga perlu adanya ketegasan pemerintah daerah dalam menjaga ketersedian lahan sawah.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Agung Suprianto ◽  
Mochammad Ainul Labib

Karst merupakan bentang lahan lahan hasil proses pelarutan yang telah mengalami karstifikasi. Salah satu bentukannya adalah endokarst, berupa gua. Lorong gua merupakan hasil dari berbagai proses masa lampau, yang menyimpan berbagai fitur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan lorong Gua Banyu di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan menggunakan Geography Information System (GIS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisis bantuan software GIS. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa mulut Gua Banyu dan sekitarnya memiliki kenampakan yang mengelompok, dan pola yang berkembang di wilayah kajian berupa curvilinear passage yang didominasi sungai bawah tanah dan bidang perlapisan. Hasil dari tingkatan lorong gua dengan menggunakan ArcGis diketahui dengan adanya empat tingkatan lorong gua yang menunjukkan arah lorong gua ke selatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document