scholarly journals STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA CV GANTENG REVOLUTION

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
Lukluk Luklukmukhoyaroh

CV Ganteng Revolution merupakan industri rumahan yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Salah satu produk yang dipasarkan adalah produk Semoet Ganteng. Semoet ganteng merupakan produk gula semut yang berkualitas dengan kemurnian 99%. Namun pada proses pemasarannya belum optimal. Untuk itu perusahaan perlu melakukan perumusan strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk Semoet Ganteng. Business model canvas merupakan gambaran 9 elemen yang dapat menilai, dan mengubah model bisnis dalam bentuk 1 lembar kanvas atau kertas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi baru berdasarkan pendekatan business model canvas. Dari 9 elemen ini yang saling berhubungan yaitu customer segmen, value propositions, channels, customer relationship, revenue stream, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan strategi baru yang perlu ditambahkan pada beberapa elemen yaitu, channels dilakukan dengan pembuatan website dan memanfaatkan media sosial untuk promosi, promosi saat ini hanya dilakukan di akun Instagram @ganteng_organicofficial dengan pengikut sebanyak 1670 orang, kanal Youtube dengan 245 subscriber, pengikut Facebook sebanyak 70 orang, 764 orang yang melihat produk Semoet Ganteng pada akun Tokopedia, Shopee dengan pengikut 11 orang. Pada elemen customer relationship ditambah dengan pemberian voucher kepada pembeli, pembelian voucher ini senilai 50.000 diberlakukan untuk pembelian 10 karton, cost structure perlu ditambahkan biaya untuk membiayai pemasaran seperti biaya endorsement dan periklanan dimedia sosial.  

2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Husoen Mans Sovei

Berkembangnya barbershop membuat persaingan bisnis ini menjadi semakin ketat, bahkan di Kota Yogyakarta semakin banyak bermunculan barbershop. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk menciptakan perancangan model bisnis berkelanjutan dalam mengembangkan bisnis usaha barbershop dengan menggunakan metode SWOT, dan BMC (Business Model Canvas). Penelitian ini difokuskan untuk perancangan model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) sembilan blok, yaitu: (1) Customer Segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue Streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan (9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yang selama ini dilakukan dalam usaha Unick Barbershop Yogyakarta ditemukan kelemahan beberapa elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada 4 elemen yaitu; Blok Key Activities, Blok Value Propositions, Blok Customer Segmentations, dan Blok Key Resources


2016 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Eius Solihah ◽  
Aida Vitayala S. Hubeis ◽  
Agus Maulana

Usaha di bidang perikanan menghadapi berbagai kendala, sehingga untuk menjaga keberlangsungan usahanya, menuntut KNM Fish Farm yang merupakan usaha keluarga yang bergerak di bidang budidaya perikanan air tawar agar meningkatkan kinerja dengan cara memperbaiki model bisnis yang selama ini digunakan dalam menjalankan bisnisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi model bisnis di KNM Fish Farm menggunakan BMC, (2) Menciptakan model bisnis perbaikan pada KNM Fish Farm. Data dikumpulkan dari Desember 2013 hingga Februari 2014 dan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada KNM Fish Farm. Alat analisis yang digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC) dan Analisis SWOT. Penelitian ini difokuskanuntuk membuat model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang melihat perusahaan melalui sembilan elemen, yaitu: (1) Customer segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan ( 9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yangselama ini dilakukan oleh KNM Fish Farm ditemukan kelemahan pada ke-9 elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada semua elemen.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 115-129
Author(s):  
Rahmatang Rahmatang ◽  
Evahelda Evahelda ◽  
Fournita Agustina

UMKM Toko Pelawan merupakan salah satu UMKM penghasil madu yang telah memiliki brand image. Meskipun usaha ini telah beriri cukup lama, akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terutama pada inovasi serta permasalahan yang dialami berkaitan dengan banyaknya pesaing yang membuat produk serupa dan strategi yang diterapkan kurang efektif. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu 1) mengidentifikasi model bisnis yang diterapkan di UMKM Toko Pelawan dengan pendekatan sembilan elemen business model canvas, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, cost structure. 2) Merumuskan alternatif strategi yang paling tepat di UMKM Toko Pelawan untuk mengembangkan usahanya dengan pendekatan business model canvas. Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini bahwa UMKM Toko Pelawan telah memenuhi kesembilan elemen dari business model canva.  Namun, model bisnis di UMKM Toko Pelawan saat ini masih memiliki kelemahan, sehingga menciptakan strategi yang dihasilkan dari perbaikan business model canvas seperti menambah agen, perlu menambah jenis lebah madu dan menambah rumah sarang lebah madu, membuat gerai yang lebih menarik dan nyaman, membuat kartu member, penambahan modal usaha, perlu memodifikasi bentuk dan ukuran kemasan yang bervariasi, melakukan pelatihan bagi anggota atau karyawan, perlu adanya kerja sama tertulis yang sah secara hukum.


2016 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Muhammad Isa Indrawan ◽  
Muhammad Dharma Tuah Putra Nasution ◽  
Efrizal Adil ◽  
Yossie Rossanty

The research purpose is to evaluate the business model on the traditional restaurant in Tanjung Pura, North Sumatera, Indonesia. Business Model Canvas (BMC) consists of customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, and cost structure. The research method was used qualitative descriptive analysis. The data collected using in-depth interviews. Analysis TOWS is to evaluate the business model on a traditional restaurant. The authors recommend increasing the intensity to visit the restaurant with the privilege of membership. The next recommendation is to collaborate with the new business partners such as banking, e-traveler, e-destination, and e-restaurant. The traditional restaurant enables to obtain the other revenues of the subscription fee and advertising space. Also, the authors recommend registering the food recipes as the intellectual property.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 59-67
Author(s):  
Desri Yesi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model bisnis KUB Gunung Gare ditinjau dari 9 aspek pada Business Model Canvas dan untuk menentukan rekomendasi pengembangan bisnis yang sesuai untuk diterapkan pada KUB Gunung Gare. Jenis penelitian yang digunakan  adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menghasilkan gambaran tentang kondisi bisnis KUB Gunung Gare saat ini dan beberapa rekomendasi yang disarankan yaitu dari Customer Segments berupa penambahan segmentasi pada agen-agen ataupun ritel penjualan pakan, penggunaan social media dan website pada Channels, peningkatan kelancaran informasi  pada Customer Relationship, pelatihan bagi tenaga kerja (SDM) serta aktivitas promosi pada Key activities, peningkatan kualitas bahan baku, penambahan jumlah mesin produksi ataupun peningkatan kapasitas mesin,  peningkatan kapabilitas SDM,  pengajuan kredit atau pinjaman dan upgrade teknologi pada Key Resources, peningkatan kualitas kerjasama  pada Key Partner, penarikan biaya pelatihan  pada Revenue Stream, serta perlunya pembukuan/ akuntansi keuangan pada segmen Cost Structure


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Jati Paras Ayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis yang digunakan oleh bisnis kuliner Bekasi Salaku dengan menggunakan business model canvas. Identifikasi dilakukan dalam 9 elemen dalam business model canvas yaitu customer segments, value proposition, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan yaitu dengan menggunakan wawancara. Hasil penelitian yang ditemukan ialah belum adanya perencanaan Business Model Canvas yang memenuhi 9 elemen model bisnis, oleh karena itu peneliti membantu membuatkan atau merencanakan usaha kuliner khas Bekasi Salaku ke dalam 9 elemen model bisnis. Setelah merancang dari 9 elemen model bisnis Salaku miliki maka hasil simpulan dan saran yang dapat diberikan yaitu, Salaku perlu membuat strategi marketing yang lebih gencar dan menarik untuk memasarkan produk yang spesifik kepada pasar yang potensial. Strategi marketing yang lebih gencar seperti membuat suatu jadwal posting Sosial Media dalam satu timetable lalu bekerja sama dengan banyak Lembaga terkait seperti Dinas Pariwisata daerah, lalu memasarkan produk yang menarik yaitu membuat design postingan sosial media yang lebih atraktif dari warna dan angle foto lalu mengemas produk yang sesuai pada tren saat ini.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ayuni Rizma Maulida ◽  
Andre Geza Haryanto

The business world needs a business plan that can help entrepreneurs prepare everything needed for the smooth running of their business. This business plan can be made in the form of a business plan. One business plan model that has many advantages is the Business Model Canvas. The purpose of writing this article is to find out what needs to be considered in making a business plan using the Business Model Canvas. The results of the literature review show that using the Business Model Canvas business planning becomes clearer and more focused. The glass chip business, which is an example in the application of the canvas business model, is becoming more focused and clear. Therefore, in making a business model, the canvas has 9 important components, including Customer Segment, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnerships, Key Resources and Cost Structures that need to be considered and structured clearly to help run the business.Keywords: business, Business Model Canvas, business plan, glass chips, planningABSTRAK Dunia usaha memerlukan suatu perencanaan usaha yang dapat membantu wirausahawan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran usahanya. Perencanaan usaha ini dapat dibuat dalam bentuk business plan. Salah satu model business plan yang banyak memiliki keuntungan yaitu Business Model Canvas. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan usaha menggunakan Business Model Canvas. Hasil dari penelaahan pustaka menunjukkan dengan menggunakan Business Model Canvas perencanaan usaha menjadi lebih jelas dan terarah. Usaha keripik kaca yang menjadi contoh dalam penerapan Business Model Canvas ini menjadi lebih terarah dan jelas. Oleh karena itu dalam pembuatan Business Model Canvas memiliki 9 komponen penting diantaranya Customer Segment, Value Propositions, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnership, Key Resources dan Cost Structure yang perlu diperhatikan dan disusun dengan jelas agar membantu kelancaran usaha. Kata Kunci: Business Model Canvas, business plan, keripik kaca, perencanaan, usaha


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 6-14
Author(s):  
Riza Kurniasari ◽  
Dwi Kartikasari

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Model Bisnis Kanvas antara lain customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships dan cost structure pada PT Internasional Golden Shipping. Penelitian ini difokuskan pada PT Internasional Golden Shipping yang bergerak dibidang jasa angkut penumpang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model bisnis kanvas pada PT Internasional Golden Shipping.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mengarah pada pendeskripsian secara kualitatif mengenai Business Model Canvas pada PT Internasional Golden Shipping dan selanjutnya dievaluasi dengan analisis SWOT pada tiap elemennya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini terbukti bahwa PT Internasional Golden Shipping dari segi segmentasi ekonomi lebih mengarah ke kalangan menengah atas terlihat dari value proposations keunggulan yang dimiliki perusahaan adalah satu-satunya perusahaan kapal yang dapat bersandar di Johor (pasir gudang), channels yang dijalankan oleh perusahaan ini adalah menjalin hubungan baik dengan konsumennya yang dibangun dengan berhubungan secara personal sehingga konsumen dapat merasakan pelayanan yang ramah dari karyawan saat melakukan transaksi ataupun keluhan. Untuk pengahasilan yang didapat oleh perusahaan yaitu dari penjualan tiket yang dilakukan oleh SDM yang berkualitas dan didukung dengan alat operasional berupa kapal. Untuk key partnership pada perusahaan dengan keterbatasan sumber daya manusia perusahaan selalu membina dan menjga hubungan baik antar mitra bisnisnya.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 180-196
Author(s):  
Maziyah Mazza Basya ◽  
Rafi Setya Iqbal Pratama ◽  
Muhammad Iqbal Surya Pratikto

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi pengembangan Fintech syariah dalam menghadapi persaingan bisnis dengan kompetitor lain. Peneliatian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang membahas teori atau mencari referensi yang relevan dengan topik yang di angkat. Peneliti ini menemukan bahwa dalam mengembangkan perusahaan fintech syariah di era disruptif saat ini, harus mempunyai model bisnis yang akan menjadi pondasi dasar dalam menjalankan bisnis berbasis teknologi. Model bisnis tersebut adalah model bisnis kanvas yang memiliki sembilan bagian bangunan, diantaranya: key partnership, key resources, key activities, value proposition, customer segment, customer relationship, channels, cost structure, revenue stream. Namun dalam syariah menambah satu bagian bangunan yaitu syariah compliance. Berdasarkan dari pengelohaan atas pembagian bangunan meemberikan hasil atas strategi pengembangan fintech syariah.


Author(s):  
Muhammad Hakim Bin Nadir ◽  
Syaripah Ruzaini Syed Aris ◽  
Norjansalika Janom ◽  
Fauziah Ahmad ◽  
Noor Habibah Arshad ◽  
...  

<span>Crowdfunding allows entrepreneurs raise fund to help subsidizing their project. In other country, crowdfunding platform has become famous. In the contrary, it is yet to be trend in Malaysia. Financing using internet still irrelevant among Malaysian citizen. Without a proper guideline and strong crowdfunding platform based in Malaysia as a benchmark, it is hard to convince entrepreneurs and funders to consider crowdfunding as an option to fund a project. This research thus proposed business model canvas which can be applied by the crowdfunding platform organizations to manage their business and operation more efficiently. Case study method has been employed with two techniques of data collection: interview and document review. Two crowdfunding platforms based in Malaysia participated in the case study. The findings show that both crowdfunding platforms have fundamental business model elements that made of a solid foundation as a crowdfunding platform. These results offer insight into crowdfunding environment and how it links to another necessary part of business for it to function as a successful business. Nine building blocks fits well in the crowdfunding platform business model elements namely partner network, core competency, key resources, value proposition, customer relationship, distribution channel, customer segments, cost structure and revenue stream. Interestingly, the findings revealed another imperative element that should be part of the canvas: risk management.</span>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document