scholarly journals STRATEGI PEMASARAN BUAH NAGA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) DI PT.TRISNA NAGA ASIH KABUPATEN SUBANG

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 85-91
Author(s):  
Doni Sahat Tua Manalu ◽  
Indah Maulina Utami

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menyusun ide perencanaan bisnis yaitu strategi pemasaran buah naga dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) di PT Trisna Naga Asih, yang ditinjau berdasarkan 9 elemen Business Model Canvas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deksriptif kualitatif dan kuantitatif. Data primer dan data sekunder yang diperlukan, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang kondisi bisnis PT Trisna Naga Asih saat ini dan beberapa rekomendasi yang disarankan dilihat dari perubahan 9 elemen yang terjadi Customer segments berupa perluasan pasar pada konsumen Jawa Barat, dengan menambahkan media website dalam proses kegiatan pemasaran pada Key Acitvites, penggunaan media sosial dan website pada Channels, mempermudah konsumen dalam mengakses informasi dan promosi produk pada Value Proposition, bertambahnya wadah untuk memberi infomasi dan promosi pada Customer Relationships, penambahan tenaga kerja pada Key Resources, penambahan serta peningkatan mitra pada Key Partenrships, peningkatan penjualan komoditas buah naga merah dan buah naga kuning pada Revenue Streams, adanya pembukuan keuangan yang digunakan yaitu analisis laba rugi dan R/C Ratio pada Cost Structure.

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Jati Paras Ayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis yang digunakan oleh bisnis kuliner Bekasi Salaku dengan menggunakan business model canvas. Identifikasi dilakukan dalam 9 elemen dalam business model canvas yaitu customer segments, value proposition, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan yaitu dengan menggunakan wawancara. Hasil penelitian yang ditemukan ialah belum adanya perencanaan Business Model Canvas yang memenuhi 9 elemen model bisnis, oleh karena itu peneliti membantu membuatkan atau merencanakan usaha kuliner khas Bekasi Salaku ke dalam 9 elemen model bisnis. Setelah merancang dari 9 elemen model bisnis Salaku miliki maka hasil simpulan dan saran yang dapat diberikan yaitu, Salaku perlu membuat strategi marketing yang lebih gencar dan menarik untuk memasarkan produk yang spesifik kepada pasar yang potensial. Strategi marketing yang lebih gencar seperti membuat suatu jadwal posting Sosial Media dalam satu timetable lalu bekerja sama dengan banyak Lembaga terkait seperti Dinas Pariwisata daerah, lalu memasarkan produk yang menarik yaitu membuat design postingan sosial media yang lebih atraktif dari warna dan angle foto lalu mengemas produk yang sesuai pada tren saat ini.


PERSPEKTIF ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 169-178
Author(s):  
Agung Prawijaya ◽  
R. Hamdani Harahap ◽  
Erika Revida

The purpose of this study was to see modern market development with the Franchise concept and in collaboration with third parties opens a partnership space in the management of Village Business Stores carried out by BUMDes managers. This study aims to analyze the implementation of the business strategy developed by BUMDes-Mart Berkah Jatimulyo Village, Pegajahan District, Serdang Bedagai Regency, using the business model canvas as a tool to identify existing business models. This research uses descriptive qualitative research methods, data collection techniques by conducting literature studies and research in the field. Data analysis was carried out by collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results obtained are in the form of a description of the nine elements in the business model consisting of customer segments, value proposition, customer relationships, customer segments, channels, revenue streams, cost structure, key activities, key resources, key partners. This business model will find out the weaknesses and strengths of a business that is being run and to find out what strategies can be implemented in the future. In addition to these aspects, the findings in this study are that there are factors that influence the business model canvas on BUMDes-Mart, namely in terms of market and financial segments.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 6-14
Author(s):  
Riza Kurniasari ◽  
Dwi Kartikasari

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Model Bisnis Kanvas antara lain customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships dan cost structure pada PT Internasional Golden Shipping. Penelitian ini difokuskan pada PT Internasional Golden Shipping yang bergerak dibidang jasa angkut penumpang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model bisnis kanvas pada PT Internasional Golden Shipping.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mengarah pada pendeskripsian secara kualitatif mengenai Business Model Canvas pada PT Internasional Golden Shipping dan selanjutnya dievaluasi dengan analisis SWOT pada tiap elemennya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini terbukti bahwa PT Internasional Golden Shipping dari segi segmentasi ekonomi lebih mengarah ke kalangan menengah atas terlihat dari value proposations keunggulan yang dimiliki perusahaan adalah satu-satunya perusahaan kapal yang dapat bersandar di Johor (pasir gudang), channels yang dijalankan oleh perusahaan ini adalah menjalin hubungan baik dengan konsumennya yang dibangun dengan berhubungan secara personal sehingga konsumen dapat merasakan pelayanan yang ramah dari karyawan saat melakukan transaksi ataupun keluhan. Untuk pengahasilan yang didapat oleh perusahaan yaitu dari penjualan tiket yang dilakukan oleh SDM yang berkualitas dan didukung dengan alat operasional berupa kapal. Untuk key partnership pada perusahaan dengan keterbatasan sumber daya manusia perusahaan selalu membina dan menjga hubungan baik antar mitra bisnisnya.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 255-270
Author(s):  
Ayutyas Sayekti ◽  
Naila Syifa

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah merumuskan ide bisnis berupa strategi optimalisasi website unit bisnis Salamah Aqiqah di CV Mitra Tani Farm serta menganalisis kelayakan rencana pengembangan bisnis secara finansial dan nonfinansial. Subjek penelitian ini adalah unit Salamah Aqiqah milik CV Mitra Tani Farm. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan data sekunder dikumpulkan dari laporan keuangan Salamah Aqiqah. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif berupa analisis finansial dan nonfinansial. Analisis finansial menggunakan analisis laba rugi dan R/C ratio, sedangkan analisis nonfinansial menggunakan business model canvas dan analisis SWOT. Hasil penerapan ini mengubah komponen elemen model bisnis, seperti adanya pengurangan agent marketing pada elemen channels, serta adanya penambahan komponen pada elemen customer segment, value proposition, customer relationships, key activities, key resources, key partners, revenue streams, dan cost structure. Berdasarkan hasil analisis nonfinansial sembilan elemen model bisnis pada pengembangan bisnis ini layak dilakukan. ABSTRACTThe purpose of this study is to formulate a business idea in the form of a website optimization strategy for the Salamah Aqiqah business unit at CV Mitra Tani Farm and analyze the feasibility of a financial and non-financial business development plan. The subject of this research is the CV Mitra Tani Farm business unit owned by CV MItra Tani Farm. Research data in the form of primary and secondary data. Primary data was collected through in-depth interviews and secondary data was collected from Salamah Aqiqah's financial statements. The data analysis method used qualitative analysis in the form of financial and non-financial analysis. Financial analysis uses profit and loss analysis and R/C ratio, while non-financial analysis uses business model canvas and SWOT analysis. The results of this application change the components of the business model elements, such as the reduction of marketing agents in the channels element, and the addition of components to the customer segment, value proposition, customer relationships, key activities, key resources, key partners, revenue streams and cost structure elements. Based on the results of the non-financial analysis, the nine elements of the business model in developing this business are feasible.


Author(s):  
S. V. Krivoruchko ◽  
V. A. Lopatin

Features of business models of participants of the market of retail payment services are considered. An approach based on the allocation of nine elements of the business model is used: consumer segments, value propositions, sales channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partners, cost structure


BUANA ILMU ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 113-123
Author(s):  
Eman Sulaeman ◽  
Danang Kusnanto

Peluang bisnis besi tua saat ini sangat menarik karena selain cara kerjanya mudah, sirkulasi uangnya juga sangat besar. Pertumbuhan bisnis ini seiring dengan tumbuhnya industri di K abupaten Karawang dimana bisnis besi tua merupakan turunan dari industri yang ada, khususnya industri metal dan otomotif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep model bisnis pada bisnis besi tua PT. Putra Kemuning dengan menggunakan bisnis model kanvas yang mencakup sembilan blok yaitu value propositions, channels, customer relationships, customer segments, revenue streams, key resources, key activities, key partners, cost structure. Sembilan blok bisnis model kanvas ini juga dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis domain. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model bisnis menggunakan model bisnis kanvas  telah mendukung proses operasi bisnis besi tua di PT. Putra Kemuning sesuai dengan harapan. Kata kunci:  Bisnis, Model Bisnis, Model Bisnis Kanvas, Bisnis Besi Tua Today's scrap metal business opportunity is very interesting because in addition to how it works easily, the circulation of money is also very large. The growth of this business is in line with the growth of industry in the Karawang Regency where the scrap metal business is a derivative of the existing industry, particularly the metal and automotive industries. The purpose of this study was to determine how the concept of the business model in the scrap metal business of PT. Putra Kemuning uses a canvas business model that includes nine blocks, namely value propositions, channels, customer relationships, customer segments, revenue streams, key resources, key activities, key partners, cost structures. The nine business blocks of the canvas model are also used as the unit of analysis in this study. The research method used is a descriptive qualitative approach to the type of case study research. The analysis technique used in this study is the domain analysis technique. The results of the study concluded that the business model using the canvas business model had supported the scrap metal business operations process at PT. Putra Kemuning in accordance with expectations. Keywords: Business, Business Model, Canvas Business Model, Scrap Metal Business


2020 ◽  
Vol 214 ◽  
pp. 02046
Author(s):  
Liu Haibing ◽  
Kan Yuyue

There are many problems in home decoration industry, such as imperfect industry system, lack of integrity of enterprises, low quality of construction personnel, etc. However, Qingdao Youzhu Home Decoration Co., Ltd. has achieved rapid growth with the innovation of business model. Therefore, based on Qingdao Youzhu Home Decoration Co., Ltd., this paper attempts to analyze the company’s business model innovation. The conclusion shows that the company’s business model canvas includes nine modules of important partners, value proposition, key business, core resources, customer segmentation, customer relationships, Channel access, revenue sources and cost structure, and each module plays an important role.


2020 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Devanny Gumulya

In the 21st century disruptive era, in order to survive a company must innovate their business model constantly. In 2006 – 2017, the number of finish goods produced by base and chemical industry sector compare to agriculture and consumer goods sector were lower. Thus, this research tries to do regression with simultenous approach by analyzing variabel combined from the business model canvas concept by Osterwalter and Pigneur, 2010 and production function Cobb Douglas. The BMC was filled with financial report from Bloomberg. From the data, only several variables from BMC can be analyzed, the variables are value proposition, key resources, revenue and cost structure. This research also tries to analyze the relation between BMC internal variabel with external variabel from macro economy. The research results are revenue positively influence finish goods, while revenue is positively influenced by cost of good sols and external variabel national GDP. ARIMA forecast is done in static and dynamic model. From the static model founded that, from 2017-2018 BRNA and TPIA increase their finish goods significantly. For the longer prediction 2017 – 2025 a dynamic model is used, founded that all companies will not have significant growth in their finish goods production. The basic and chemical industry’s finish goods still going to be lower than agriculture and consumer goods industry. Concluded that manufacture industry that relates directly to human’s primary needs, the finish goods average will always be higher than basic industry and chemical in which this sector is not directly needed by human. Keywords: business model canvas; production function cobb douglas; 2sls


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Husoen Mans Sovei

Berkembangnya barbershop membuat persaingan bisnis ini menjadi semakin ketat, bahkan di Kota Yogyakarta semakin banyak bermunculan barbershop. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk menciptakan perancangan model bisnis berkelanjutan dalam mengembangkan bisnis usaha barbershop dengan menggunakan metode SWOT, dan BMC (Business Model Canvas). Penelitian ini difokuskan untuk perancangan model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) sembilan blok, yaitu: (1) Customer Segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue Streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan (9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yang selama ini dilakukan dalam usaha Unick Barbershop Yogyakarta ditemukan kelemahan beberapa elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada 4 elemen yaitu; Blok Key Activities, Blok Value Propositions, Blok Customer Segmentations, dan Blok Key Resources


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 352-373
Author(s):  
Humam Mahmudi

Beberapa tahun terkahir PT Sasakura Indonesia mengalami penurunan keuntungan selama tahun 2016-2017. sehingga yang semula setahun dapat menghasilkan keuntungan perusahaan sebesar 3 milyar Rupiah, namun pada saat itu perusahaan justru merugi sebesar 2,19 milyar Rupiah. Kerugian ini sebagai dampak dari kondisi global dan kondisi ekonomi dalam negeri. Dalam kondisi profit yang terus merosot ini PT Sasakura Indonesia patut mengadakan perubahan. Sehingga dalam menghadapi permasalahan yang ada tersebut, PT Sasakura Indonesia perlu melakukan penyesuaian Bussines Model Canvas (BMC) yang baru. Perusahaan perlu menelaah kembali posisi SWOT perusahaan saat ini, kemudian membuatkan business model canvas dalam upaya memperbaiki model bisnisnya. Business Model Canvas ini juga dapat membantu perusahaan untuk mengenali apa yang menjadi value proposition perusahaan, serta bagaimana membangun dan menjalankan key activities dan key resources dalam menciptakan value proposition dan mendapatkan revenue streams, memahami bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik kepada konsumen. Data dari dokumen laporan dalam bentuk hard copy maupun soft copy yang ada di PT Sasakura Indonesia sekaligus sebagai perusahaan yang di teliti. Jenis data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang di teliti dengan cara observasi, wawancara, Sedangkan jenis data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka, review penelitian relevan sebelumnya, dokumen dan laporan rutin perusahaan. Hasilnya dapat diketahui posisi perusahaan berdasarkan review SWOT, yang menunjukkan bahwa perusahaan PT Sasakura Indonesia masih memiliki peluang cukup baik untuk merebut pasar atau konsumen, dimana strategi yang dapat digunakan yaitu kombinasi strategi Strength-Opportunity. Denggan begitu dapat dibuatkan remodelling business model canvas baru yang selaras dengan posisi SWOT dan strategi baru yang mendukung terlaksananya business model canvas baru yang dibuat.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document