scholarly journals Analisis Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah Terkait Peningkatan Budaya Prestasi Sekolah di MTs. Kota Bima

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 111-124
Author(s):  
Sri Haryanti

Peran Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai posisi penting dalam meningkatkan kualitas sekolah. atas dasar itu, penelitian difokuskan pada kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi di sekolah.  penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang dilakukan di MTSN I Kota Bima dan MTS Muhammadiyah Kota Bima. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, wakil kepala sekolah, siswa, kementerian agama dan komite; (2) observasi untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan sekolah, pada saat kepala sekolah melakukan rapat dan melakukan pembinaan terhadap guru-guru, dan observasi terhadap kegiatan siswah; dan (3) dokumentasi dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dan di padukan dengan snowball sampling. data yang terkumpul  di sekolah di analisis melalui tahap reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan, dan untuk mengecek Kebenaran data di analisis dengan  mengunakan  triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian sbb: (1) terdapat perbedaan kepemimpinan kedua sekolah sehingga memiliki budaya prestasi yang berbeda; (2) bentuk pembinaan siswa yang dilakukan oleh kedua sekolah berbeda, MTSN I melakukan pembinaan kepada siswa tidak hanya saat mengikuti lomba saja tetapi diadakan setiap minggunya, namun. Hal tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi di MTS Muhammadiyah Kota Bima. Sehingga menyebabkan prestasi kedua sekolah tersebut berbeda

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Margie Grace Kelly Tarehy ◽  
Arwyn Weynand Nusawakan ◽  
Simon Pieter Soegijono

Latar Belakang: Badan Kesehatan Dunia mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi dinamis yang meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Tahun 2013, jumlah penderita gangguan jiwa nasional sebesar 1,7 per mil dan prevelensi penduduk yang mengalami gangguan mental emosional adalah 6.0%. Hal ini menjadi sebuah perhatian dengan tersedianya penanganan atau pengobatan bahkan strategi koping yang lebih tepat. Tujuan: menggambarkan persepsi kesehatan mental dan strategi koping berbasis budaya pada orang Ambon dengan latar belakang sosiodemografi yang berbeda. Metode: kualitatif deskriptif menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik reduksi data, display data dan kesimpulan. Hasil: didapatkan 6 tema besar: sehat itu terbebas dari penyakit dan harus menjaga pola hidup yang sehat, persepsi kesehatan mental dan faktor penyebab gangguan mental, strategi masyarakat menghadapi pasien gangguan mental, mendapatkan layanan kesehatan dan dukungan dari keluarga dan masyarakat, eksternal stresor sebagai penyebab stres, dan strategi koping masyarakat Latuhalat. Kesimpulan: berdasarkan sosiodemografi partisipan mempunyai strategi koping yang tepat dalam menangani orang yang mengalami gangguan jiwa yaitu membawa orang tersebut ke Rumah Sakit Jiwa untuk memperoleh asuhan keperawatan. Sedangkan tidak terdapat strategi koping yang berbasis budaya.Background: World Health Organization defined health as the dynamic condition which included physical health, spiritual, social, and not just free from any diseases, physical defect, and weakness. In 2013, the number of national mental disorder sufferers was 1,7 per mile and the prevalence population suffered from emotional mental was 6.0%. This is a concern with the availability of handling or treatment even better for coping strategy. Aim: To describe the perception of mental health and coping strategy based on the culture againts Ambonese with different background of sociodemography. Method: Descriptive qualitative used purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection used interviews through semi structured questions. The results of interviews then was analyzed using technique of data reduction, data display and conclusions. Results: that found six enormous themes: healthy it was free from any diseases and should maintain a healthy lifestyle, mental health perception and factors of mental disorder, the strategy of community to face the patients mental health, procured health services and support from families and communities, external stressor as the cause of stress, and coping strategy of Latuhalat community. Conclusions: Based on sosiodemography participants have the right coping strategy in handling people who have mental disorder that brought the person to Psychiatric Hospital to obtain the care of nursing .While there was no coping strategy which based on culture.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Tulastri Tulastri ◽  
Arief Tukiman Hendrawijaya ◽  
Fuad Hasan

Penelitian ini membahas tentang  bagaimana manajemen JFC mengelola volunteer sebagai bagian dari sumberdaya manusia yang turut ikut serta dalam pelestarian budaya lokal. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriftif. Penentuan daerah menggunakan teknik purposive area yaitu di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, sedangkakn Untuk menggali data peneliti menggunakan teknik Snowball Sampling, Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah manajemen volunteer JFC dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu persiapan, rekruitmen  pembinaan dan evaluasi.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 15-24 ◽  
Author(s):  
Nurul Latifah

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Kecamatan Rubaru merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Sumenep dan juga dikenal sebagai pusat pembuatan ramuan obat tradisional. Sejak dahulu secara turun temurun masyarakat Rubaru telah memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan dasar pengobatan tradisional untuk mengobati segala macam penyakit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling merupakan teknik sampling yang dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa responden mempunyai pengaruh cukup penting dan memiliki banyak informasi tentang tanaman obat temu ireng. Selanjutnya menggunakan teknik Snowball sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang menggali data melalui metode wawancara dari satu responden ke responden yang lain, sampai peneliti tidak menemukan informasi baru lagi. Untuk menjawab rumusan masalah yang tersebut data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan dan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Penjabaran analisis ini menggunakan Skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap peran tumbuhan etnofarmaka temu ireng di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep dapat dikategorikan setuju.  Hal ini menunjukkan masyarakat setuju bahwa  tumbuhan temu ireng merupakan tanaman obat yang  memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat dan membawa dampak yang sangat baik bagi masyarakat. Selain itu masyarakat juga meyakini bahwa temu ireng bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.  


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 171-179
Author(s):  
Nazirwan Nazirwan

Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mendeskripsikan Kualitas Pelayanan Publik pada Kasi Administrasi Kependudukan di Kecamatan Padang Selatan, Untuk mengetahui kendala Kualitas Pelayanan Publik Pada Kasi Administrasi Kependudukan di Kecamatan Padang Selatan, Dan untuk Mendeskripsikan upaya dalam mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam Kualitas Pelayanan Publik Pada Kasi Administrasi Kependudukan di Kecamatan Padang Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Kualitatif. Teknik Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer didapat melalui observasi dan wawancara sedangkan data sekunder didapat melalui dokumentasi.Penelitian menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari reduksi data,display data dan kesimpulan (varifikasi).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Publik Pada Kasi Administrasi Kependudukan Di kantor Kecamatan Padang Selatan Kota Padang sudah berjalan sesuai aturan tetapi belum optimal dalam pelaksanaannya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan antara lain: Sumber daya manusia,kesadaran masyarakat yang kurang khususnya dalam melengkapi syarat-syarat administratif pelayanan serta kekosongan pegawai menyebabkan pelayanan yang lebih lama dari waktu yang ditentukan.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 262
Author(s):  
Yuliana Yuliana ◽  
Yenni Anna Ampulembang ◽  
Roswiyani Roswiyani

Makna hidup itu penting terutama pada remaja penyandang kanker karena motivasi utama manusia dalam hidup adalah menemukan makna hidup. Adanya coping dan dukungan sosial membantu mengembalikan rasa kontrol pribadi terhadap remaja penyandang kanker sehingga mendorong adanya keharmonisan dan kedamaian. Subyek penelitian ini terdiri dari 30 remaja penderita kanker di Jakarta Barat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dan coping dengan makna hidup penderita kanker remaja, dengan r = 0,842 dan p = 0,000 (dukungan sosial dengan makna hidup), r = 0,324 dan p = 0,080 (ways of coping dengan makna hidup), dan r = 0,529 serta p = 0,003 (religious coping dengan makna hidup). Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dan coping, maka semakin tinggi makna hidup seseorang, dan sebaliknya


2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 100
Author(s):  
I Made Endra Wiartika Putra ◽  
Gede Rasben Dantes ◽  
I Made Candiasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengukuran tingkat kepercayaan pelanggan terhadap situs e-commerce. Langkah awal yang dilakukan yaitu identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan pelanggan melalui studi literatur dan studi empirik untuk menentukan model analisis terhadap kepuasan pelanggan. Faktor yang mempengaruhi kepercayaan pelanggan untuk bertransaksi secara online yaitu pengetahuan konsumen terhadap e-commerce, reputasi penjual, resiko dalam transaksi, kemudahan penggunaan e-commerce, jaminan sistem, sikap/perilaku terhadap sistem dan sistem keamanan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Provinsi Bali menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling dengan kriteria responden pernah berkunjung dan melakukan transaksi di e-commerce yang ada di Indonesia lebih dari 3 kali. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan data interval berskala 5 Likert. Instrumen terlebih dahulu diuji validitas isi dengan metode Robert Gregory, validitas empiris menggunakan rumus product moment, reliabilitas instrument menggunakan Cronbach’s Alpha, dan menghasilkan 59 pernyataan yang dapat digunakan untuk pengambilan data. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 126 responden. Teknik analisis data, pengujian hipotesis dan pengujian model menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan bantuan aplikasi SPSS AMOS 21. Hasil penelitian ini melalui pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengetahuan tentang situs e-commerce dan perlindungan keamanan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepercayaan pelanggan. Resiko, kemudahan e-commerce, jaminan sistem dan sistem keamanan bukan menjadi sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan karena pengaruhnya tidak signifikan. Reputasi yang dirasakan dan sikap merupakan hal yang perlu diperhatikan dan paling berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pelanggan. Hasil penelitian ini kemudian diuji menggunakan goodness of fit index dan menghasilkan bahwa model penelitian tersebut dapat diterima dan dapat digunakan untuk meningkatkan keinginan pelanggan untuk bertransaksi online


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33-48
Author(s):  
Yesi Mutia Basri ◽  
Gusnardi Gusnardi

This study aims to observe how local government financial management is in the face of the Covid-19 Pandemic—in particular, observing how budgeting, administration, and accountability of the Riau Provincial Government regarding the Covid-19 Pandemic. The research method used is a qualitative method with a type of case study. The data collection techniques used in-depth interviews, observation, and documentation. To ensure the validity of the data, triangulation was carried out by carrying out source triangulation and technical triangulation. The informants in this study consisted of key informants, primary informants, and supporting informants. Key informants are the head of the budget, the head of the treasury, and the head of the accounting and reporting sub-section. While the primary informants and supporting informants were selected using the snowball sampling technique. Data analysis was carried out by collecting data, reducing data display data, and making conclusions. The results of the analysis show that the impact of the Covid-19 Pandemic caused the Riau Provincial Government to refocus and reallocate the budget four times. At the administrative and accountability stages, there are problems with recording Unexpected Expenditures, namely the absence of technical guidelines regarding the administration of Unexpected Expenditures, determining spending limits for emergencies and urgency. Another problem is the absence of valid data for the distribution of aid funds for MSMEs affected by Covid-19 as well as valid documents in the recording of grant assistance from third parties. This research contributes to the government in making policies in financial management in a disaster emergency.Keyword: The Covid-19 Pandemic, Financial Management, Refocusing, Reallocation, Administration, Accountability AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengobservasi bagaimana pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Secara khusus mengobservasi bagaimana penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawan Pemerintah Provinsi Riau terkait Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara medalam, observasi dan dokumentasi. Untuk meyakinkan keabsahan data, triangilasi dilakukan dengan melaksanakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Informan kunci adalah Kabid anggaran, kabid perbendaharaan dan kasubid akuntansi dan pelaporan. Sedangkan informan utama dan informan pendukung dipilih dengan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan  dengan tahap pengumpulan data, reduksi data display data dan melakukan membuat kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan Pemerintah Provinsi Riau melakukan refocusing dan realokasi anggaran sebanyak empat kali pergeseran anggaran. Pada tahap penatausahaan dan pertanggungjawaban terdapat permasalahan pencatatan pada Belanja Tidak Terduga yaitu tidak adanya juknis tentang penatausahaan Belanja Tidak Terduga, penentuan batasan belanja untuk keadaan darurat dan mendesak.  Permasalahan lainnya yaitu tidak  adanya data yang valid untuk penyaluran dana  bantuan bagi UMKM yang terdampak Covid-19 serta dokumen yang valid dalam pencatatan bantuan hibah dari pihak ke tiga. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam membuat kebijakan dalam pengelolaan keuangan pada keadaan darurat bencana. Kata Kunci :  Pandemi Covid-19, Pengelolaan Keungan, Refocusing, Realokasi, Penatausahaan, Pertanggungjawaban


2019 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 221-227
Author(s):  
Sheila Ayu Ningsih ◽  
Isnarmi Isnarmi

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat Upaya Guru Dalam Mengurangi Sikap Etnosentrisme Yang Berkembang di SMP Negeri 3 Luhak Nan Duo, Pasaman Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk etnosentrisme, upaya guru, dan faktor etnosentrisme bertahan di SMPN 3 Luhak Nan Duo. Guru dan seluruh perangkat sekolah telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi sikap etnosentrisme yang berkembang disekolah. Namun, masih ada saja konflik dan gesekan-gesekan siswa antar suku yang disebabkan oleh sikap etnosentrisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif dengan teknik pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan cara observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Studi kepustakaan dianalisis dengan menggunakan teknik analisi data dari Miles & Huberman (reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upaya Guru Dalam Mengurangi Etnosentrisme di SMP Negeri 3 Luhak Nan Duo, Pasaman Barat telah dilakukan dengan maksimal, namun belum mencapai tujuan yang diinginkan. Banyak siswa-siswi yang masih memiliki sikap etnosentrisme yang kental. Padahal seluruh guru telah bekerja sama dengan baik untuk mengurangi etnosentrisme yang berkembang di SMP Negeri 3 Luhak Nan Duo, Pasaman Barat. Hal ini trjadi karena faktor penyebab etnosentrisme yang datang dari luar lingkungan sekolah sangat kuat.


2011 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 263
Author(s):  
Mansur Afifi ◽  
Sitti Latifah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi model dan menganalisis peran kelembagaan bagi pengembangan sumber daya non material dalam mendukung pembangunan perdesaan. Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan di kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Informan ditentukan berdasarkan metode purposive sampling dan jumlahnya ditentukan dengan metode snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, observasi partisipatif, dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan melalui empat tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan perdesaan yang mengembangkan sumber daya non material di samping dapat mewujudkan partisipasi, efektifitas, efisiensi, dan keberlanjutan juga melahirkan berbagai aksi bersama (collective action) dari masyarakat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya (emergence property). Berbagai kesepakatan bersama yang dihasilkan tersebut dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan bersama (publik) dan ini sejalan dengan tujuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, kelembagaan bagi pengembangan sumber daya non material perlu terlebih dahulu diwujudkan sebelum program teknis diimplementasikan di desa. Kata Kunci: kelembagaan, pembelajaran rekognitif, sumber daya non material, dialog bersama dan aksi bersama.


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Novi Ani ◽  
Immy Suci Rohyani ◽  
Maulana Ustadz

AbstrakPemanfaatan tumbuhan lokal sebagai sumber obat-obatan merupakan alternatif yang dapat dikembangkan, tumbuhan obat dapat menjadi alternatif pilihan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Hal ini dikarenakan efek yang ditimbulkan dari penggunaan obat tradisional (jamu atau herbal), lebih kecil dibandingkan penggunaan obat kimia buatan (modern). Pengetahuan tradisional ini merupakan unsur budaya yang muncul dari pengalaman individu yang disebabkan adanya interaksi dengan lingkungannya dan diwariskan secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang jenis tumbuhan obat di Kawasan TWA Madapangga. Penelitian ini bersifat deskriptif ekploratif, yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2017. Lokasi penelitian yaitu di Desa Ndano dan TWA Madapangga. Teknik pengumpulan data dengan metode Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Penelitian ini menggunakan penyajian data dengan diagram batang dan teks yang bersifat naratif. Diperoleh sebanyak 10 responden yang memiliki tingkat pengetahuan lebih dari 90%, 14 responden yang memiliki tingkat pengetahuan antara 70%-90%, serta 4 responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dari 70%. Hasil wawancara dan identifikasi tumbuhan, terdapat 45 spesies tumbuhan dari 27 Famili yang digunakan masyarakat di Sekitar TWA Madapangga untuk bahan pengobatan berbagai penyakit.Kata Kunci : Tumbuhan obat, pengetahuan masyarakat, TWA Madapangga.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document