scholarly journals Karekteristik Proses Full Annealing Dengan Variasi Media Quench Terhadap Kekuatan Mekanik Aisi 1045

JURNAL UNITEK ◽  
2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 166-174
Author(s):  
Weriono Weriono
Keyword(s):  

Baja AISI 1045 biasanya dipakai sebagai komponen automotif yang aplikasinya sering mengalami pembebanan, gesekan dan tekanan. Tujuan penelitian untuk pelunakan sehingga kekuatan Tarik, kekuatan Impak dan kekerasan menjadi lebih baik sehingga dilakukan proses full annealing quench oli dan air. Rata-rata kecepatan pendinginan adalah faktor menentukan kekerasan suatu material. Proses full annealing quench oli adanya pelunakan cukup baik yang menurunkan kekerasan dengan kekerasan tertinggi 3,5 HRC temperatur 8500C sedangkan quench air kekerasan tertinggi 43 HRC temperatur 8000C. Kekuatan impak quench oli tertinggi temperatur 7500C bernilai 10,95x104 Joule/m2 sedangkan quench air tertinggi temperatur 7500C bernilai 16,71x104 Joule/m2. Kekuatan ulur tertinggi pada suhu 8000C quench oli bernilai 949,02 N/mm2 sedangkan kekuatan ulur tertinggi pada suhu 7500C quench air bernilai 1683,23 N/mm2 tetapi material ini rapuh dibandingkan dengan quench oli yang mempunyai keliatan yang cukup baik.

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Weriono ◽  
Rinaldi

Pendinginan merupakan faktor yang menentukan kekerasansuatu material. Ada dua media quench yang sering dgunakan yaitumedia oli dan air. Quench oli adalah pendinginan yang lebih perlahansehingga mencegah retak akibat kecepatan akspansi materialdibandingkan dengan quench air. Pemaparan fenomena yang terjadidi lapangan untuk penggunaan elemen mesin yang terbuat dari bajakarbon sedang AISI 1045 dibatasi pada kegagalan elemen mesin yangdiakibatkan oleh beban personal atau beban mekanik. Metode FullFactorial Design of Experiment digunakan untuk mengkaji hasil ujikekerasan sesuai dengan hipotesa pengujian. Design of Experiment(DOE) telah banyak digunakan untuk menentukan faktor desain yangsignifikan mempengaruhi respons target dan membangun empirismodel yang mewakili hubungan antara faktor signifikan.Untuk mendapatkan respon kekerasan terhadap perlakuan panasfull annealing dengan media Quenching Oil dan air sehingga padapenelitian ini digunakan material AISI 1045 dengan variasitemperatur 7500 C, 8000 C dan 8500 C. AISI 1045 hasil produksikomersial dengan memotong sebagian kemudian diambil untukdilakukan pengujian kekerasan Metode Full Factorial Design ofExperiment digunakan untuk mengkaji hasil uji kekerasan sesuaidengan hipotesa sesuai analisis varians (Anova).Respon input data full factorial design pengujian kekerasandipengaruhi media pendingin dan temperatur proses full annealingpada material AISI 1045. Pengaruh media pendingin menghaslkanFo,5%, 2,18= 3,55,maka Fo=26,73>3,55 menunjukan pengaruh mediapendingin berpengaruh terhadap kekerasan AISI 1045 sedangkanpengaruh temperatur menghaslkan Fo, 5%, 2,18 = 3,55, maka Fo = 31,74> 3,55 menunjukan pengaruh temperatur berpengaruh terhadapkekerasan AISI 1045. Pengaruh interaksi media pendingin terhadaptemperatur menghaslkan Fo, 5%, 1,18 = 3,55, maka Fo = 6,58 > 4,41menunjukan pengaruh media pendingin berinteraksi temperaturberpengaruh terhadap kekerasan.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 698
Author(s):  
Akhyar Ibrahim
Keyword(s):  

Baja SAE/AISI 1045 merupakan salah satu jenis baja karbon yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai komponen dan konstruksi mesin. Namun demikian, dalam kondisi operasi dan konstruksi baja AISI 1045 seringkali terjadi kegagalan, akibat retakan yang timbul pada proses pengecoran, pabrikasi dan atau perlakuan panas. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro, dan retakan, Data penelitian ini dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan uji laboratorium, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makin tinggi suhu pemanasan, makin tinggi harga kekerasan, (2) makin tinggi waktu penahanan, makin tinggi harga kekerasan, kecuali pada suhu 1000”C ketika waktu penahanan tinggi, harga kekerasan turun, (3) Hasil analisis struktur mikro dan makro menunjukkan bahwa makin tinggi suhu pemanasan makin tinggi retak guench, dan makin tinggi waktu penahanan makin tinggi juga retak guench. dengan jenis patah antar-batas-butir (intergranular), dan (4) makin tinggi suhu pemanasan makin tebal lapisan dekarburasi serelah hardening bahan tersebut.Kata kunci: AISI 1045, hardening, tempering, kekerasan, retak


2011 ◽  
Vol 486 ◽  
pp. 262-265
Author(s):  
Amit Kohli ◽  
Mudit Sood ◽  
Anhad Singh Chawla

The objective of the present work is to simulate surface roughness in Computer Numerical Controlled (CNC) machine by Fuzzy Modeling of AISI 1045 Steel. To develop the fuzzy model; cutting depth, feed rate and speed are taken as input process parameters. The predicted results are compared with reliable set of experimental data for the validation of fuzzy model. Based upon reliable set of experimental data by Response Surface Methodology twenty fuzzy controlled rules using triangular membership function are constructed. By intelligent model based design and control of CNC process parameters, we can enhance the product quality, decrease the product cost and maintain the competitive position of steel.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
Eduardo da Rosa Vieira ◽  
Luciano Volcanoglo Biehl ◽  
Jorge Luis Braz Medeiros ◽  
Vagner Machado Costa ◽  
Rodrigo Jorge Macedo

AbstractQuench hardening aims at the microstructural transformation of steels in order to improve hardness and mechanical strength. The aim phase is, in most cases, the martensite. It is necessary to heat the material until it obtains its austenitization and quenching by immersion in a fluid. Currently, it is common to use watery polymeric solutions in this procedure. These fluids, which are the mixture of polymers in water, vary their thermal exchange capacity depending on the concentrations applied. The increase in concentration minimizes the removal of heat from the part, reducing the formation capacity of martensite, and developing a lower hardness and strong steel. In this work, microstructural characteristics and properties of AISI 1045 steel quenched in solutions based on polyvinylpyrrolidone (PVP) in 10, 15, 20, and 25% concentration were evaluated. The microstructural characterization quantified the percentage of the phases in each concentration, demonstrating a reduction of martensite as the concentrations were high. The investigation of the samples by x-ray diffraction confirmed the absence of austenite retained in the material. Furthermore, a microhardness scale between the core and the surface was constructed, in which a reduction gradient of the indices of this property towards the core of the sample was evidenced.


CIRP Annals ◽  
2021 ◽  
Author(s):  
Friedrich Bleicher ◽  
Christian Baumann ◽  
Stephan Krall ◽  
Steven P. Mates ◽  
Sibylle Herzig ◽  
...  

Author(s):  
Ankit Thakur ◽  
Gurmeet Singh ◽  
Navdeep Minhas ◽  
Varun Sharma ◽  
Anuj Bansal

2021 ◽  
Vol 32 ◽  
pp. 196-204
Author(s):  
P. Kuhlemann ◽  
B. Denkena ◽  
T. Grove
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document