objective structure clinical examination
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

9
(FIVE YEARS 3)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

2020 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Vina Rachmawati ◽  
Mustikasari Mustikasari

ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai tingkat kecemasan dan stres yang dialami oleh mahasiswa mengikuti OSCE. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE. Metode: Penelitian ini melibatkan 109 responden dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif dan sudah mengikuti ujian OSCE praktikum anak. Penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A) dan Perceived Stress Scale (PSS). Uji reliabilitas instrumen HRS-A memiliki nilai Cronbanch’s Alpa yaitu 0,752 dan uji reliabilitas instrumen PSS memiliki nilai Cronbanch’s Alpa yaitu 0,706. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian: mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan yaitu 71 (65,14%), kecemasan sedang 19 (17,43%), kecemasan berat 17 (15,6%), dan panik 2 (1,83%. Mahasiswa yang mengalami stres ringan 1 (0,9%), stres sedang 78 (71,6%) dan stres berat 30 (27,5%). Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi bagi institusi pendidikan mengenai gambaran tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE. Sebagian mahasiswa mengalami kecemasan sedang berat dan panik sehingga perlu penelitian lanjutan tentang faktor faktor yang mempengaruhi tingkat stres dan kecemasan serta strategi koping yang digunakan dalam mengatasi kondisi stres yang muncul saat melaksanakan OSCE.Kata Kunci: Kecemasan, stres, mahasiswa keperawatan dan OSCE Anxiety and Stress Level in Students Who Take Objective Structure Clinical Examination (OSCE)ABSTRACTThis study discusses the level of anxiety and stress experienced by students following the OSCE. Objective: This study aims to describe the level of anxiety and stress in students who take OSCE. Method: This study involved 109 respondents with inclusion criteria, namely active students who had taken the OSCE examination for their practicum. This research uses total sampling. This research has successfully passed the ethical test. The instruments used were Hamilton Rating Anxiety Scale (HRS-A) and Perceived Stress Scale (PSS). The reliability test of the HRS-A instrument has a Cronbanch’s Alpa value of 0.752 and the reliability test of the PSS instrument has a Cronbanch’s Alpa value of 0.706. Data was analysed with univariate analysis. Results: The results showed that of 109 respondents, students experienced mild anxiety, namely 71 (65.14%), moderate anxiety 19 (17.43%) and severe anxiety 17 (15.6%) and panic 2 (1.83%). The results showed that of 109 respondents, students who experienced mild stress 1 (0.9%), moderate stress 78 (71.6%) and severe stress 30 (27.5%) Conclusion: The results of this study are expected to provide information for educational institutions regarding the description of anxiety and stress levels in students who take part in OSCE Some students experience moderate anxiety and panic, so it is necessary to further research on the factors that influence stress and anxiety levels and coping strategies used in dealing with stress conditions that arise when implementing OSCE.Keywords: anxiety, stress, nursing student and OSCE


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Andra Novitasari ◽  
Aisyah Lahdji

Keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran tampak dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar secara tidak langsung dipengaruhi oleh gangguan perasaan seperti kecemasan yang dirasakan oleh individu. Prestasi belajar mencakup tiga aspek kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu bentuk prestasi belajar yang lengkap menilai ketiga aspek tersebut adalah Objective Structural Clinical Examination (OSCE). Pada pendidikan kedokteran, OSCE dapat dilakukan secara rutin sesuai dengan tema proses pembelajaran melalui kegiatan OSCE Blok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE dengan nilai OSCE Blok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik assosiatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang tahap sarjana tahun ajaran 2018/2019 yang melaksanakan OSCE Blok. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Test Anxiety Questionnaire dari Nist dan Diehl digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan dan nilai OSCE sebagai hasil prestasi belajar mahasiswa. Hasil analisis korelasi person diperoleh hasil sign. (2- tailed) 0.645 >0.05, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat kecemasan dan nilai OSCE mahasiswa.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 49-54
Author(s):  
Rano Mal Piryani ◽  
Suneel Piryani

Background and Objectives: The aim of this study was to get feedback from the nursing faculty participants about effectiveness of training workshop on developing Objective Structure Clinical Examination and their learning experiences.Material and Methods: Seventeen faculty members participated in two and half days “Training Workshop on conducting OSCE”. There were two sessions of workshop- onsite (2 days) and online (half day). Methods used in sub-sessions of onsite session were tutorial on content, brainstorming, activity based small group work and discussion, and presentation of group work in plenary while assignment on developing OSCE for online session. The feedback of the participants was taken on semi-structured questionnaire containing seven questions; four closed and three open ended. Descriptive analysis was done in IBMS SPSS version 21.Results: Rating of the participants on training workshop was notable on rating scale 1-10 (1 poor to 10 excellent) for usefulness of training 9.65±0.70, content 9.00±1.00, relevance of training and content 9.29±0.85, facilitation 9.59±1.00 and overall rating 9.41±0.79. The level of confidence of participants after training workshop was enhanced 4.06±0.24 rated at Likert scale 1-5 for developing blueprint for assessment in related subject, test blueprint and test map and OSCE station. Useful Group work, step wise approach, interactive session, active participation and conducive environment were among the positive features of workshop.Conclusion: The feedback of the participants were constructive and remarkable. The training enhanced their level of confidence. The training was effective.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Mastiur Julianti ◽  
Tina Dewi Judistiani ◽  
Yuni Susanti Pratiwi ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Farid Husin ◽  
...  

Komunikasi merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan Prodi Diploma III Kebidanan yang mencakup pengetahuan, keterampilan klinis, dan perilaku. Metode penilaian keterampilan komunikasi mahasiswa yang banyak digunakan adalah Objective Structure Clinical Examination (OSCE). Terdapat alternatif metode penilaian keterampilan komunikasi, yakni metode evaluasi 360°.Mengingat metode evaluasi 360° merupakan alat penilaian yang baru di institusi kesehatan di Indonesia terutama di institusi kebidanan, pengkajian terhadap kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi. Rancangan Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam. Analisis data yang dilakukan dimulai dengan pembuatan catatan lapangan, transkripsi hasil wawancara, reduksi, koding, kategorisasi, tema, dan interpretasi data. Hasil penelitian didapatkan penguji dalam melaksanakan evaluasi 360° adalah orang yang berinteraksi langsung dengan yang dinilai pada saat mahasiswa memberikan asuhan terhadap pasien seperti dosen, CI lapangan, pasien, keluarga pasien, mahasiswa yang dinilai, dan teman mahasiswa yang dinilai, sedangkan penguji OSCE adalah dosen dari pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan. Penilaian OSCE dipengaruhi oleh perbedaan jumlah penguji, jumlah mahasiswa, dan jumlah kompetensi yang akan diuji. Durasi untuk mempersiapkan penilaian evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi singkat, tetapi durasi pelaksanaan ujian dengan metode evaluasi 360° independen/tidak terbatas sesuai dengan kasus yang ditemukan, sedangkan waktu untuk mempersiapkan penilaian dengan metode OSCE lama dan waktu pelaksanaan penilaian ditentukan 5−10 menit setiap pojok uji. Dana operasional untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi ekonomis, sedangkan untuk OSCE biayanya mahal. Sarana prasarana untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi minim, sedangkan untuk melaksnakan OSCE banyak. Keberhasilan pelaksanaan sebuah metode penilaian apabila adanya ketersediaan sumber daya, biaya, waktu, dan logistik yang baik.


2012 ◽  
Vol 60 ◽  
pp. 443-449 ◽  
Author(s):  
Mohd Nasri Awang Besar ◽  
Harlina Halizah Siraj ◽  
Roslina Abd Manap ◽  
Zaleha Abdullah Mahdy ◽  
Mohamad Nurman Yaman ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document