valid model
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

19
(FIVE YEARS 1)

2022 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 87-96
Author(s):  
Rizki Putri Wardani ◽  
Chumi Zahroul Fitriyah ◽  
Dyah Ayu Puspitaningrum
Keyword(s):  

Penelitian yang berjudul melatih keterampilan berpikir kritis, dan kreatif memiliki tujuan untuk mengembangakan perangkat pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang praktis, efektif, dan valid. Model 4-D digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan desain penelitian one group pretest-postest design. Subyek dalam penelitian ini yakni perangkat pembelajaran yang diuji cobakan kepada siswa Kelas V SD. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan presentase sebesar 87% yang berati perangkat yang dikembangkan valid. Keterlaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik dengan persentase 87%. Aktivitas terlaksana dengan baik melalui pendekatan saintifik. Tes soal keterampilan berpikir kritis, dan berpikir kreatif mendapatkan skor ≥75. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa perangkata pembelajaran untuk melatih berpikir kritis dan kreatif melalui pendekatan saintifik dikatakan praktis, efektif, dan valid.


2021 ◽  
Author(s):  
Torin Viger ◽  
Logan Murphy ◽  
Alessio Di Sandro ◽  
Ramy Shahin ◽  
Marsha Chechik
Keyword(s):  

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 1229-1238
Author(s):  
Edi Saputra ◽  
Saiful Akhyar Lubis ◽  
Adlan Adlan

The purpose of this study is to determine whether the BTL learning paradigm is feasible, legitimate, and effective in Islamic Religious Education sessions. The study population consisted of 48 students in grades VIII A and B at SMPN 7 Medan. This research method combines Research and Development and the ADDIE Model. The study's findings indicate that when compared to the conventional model, the BTL learning model in Islamic Religious Education sessions produces a practical BTL model. Following trials, the BTL learning model for Islamic Religious Education lectures resulted in a valid model and steps. After implementing the BTL learning model in Islamic Religious Education lessons for students in grades VIII A and B of SMPN 7 Medan, it was discovered that the processes from learning to development were beneficial.


Author(s):  
Resyania Aprilla Putri ◽  
Endang Istikomah ◽  
Aulia Sthephani ◽  
Zetriuslita Zetriuslita

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kevalidan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Posing berorientasi kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi statistika yang teruji valid. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan model Plomp yang mempunyai tiga tahap yaitu Fase Pendahuluan (Preliminary research), Fase Pembuatan Prototype (Prototype Phase), Fase Penilaian (Assessment Phase). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi perangkat pembelajaran. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu teknik analisis statistik deskriptif. Hasil analisis validasi penelitian oleh tiga validator diperoleh rata-rata validasi per-RPP dari setiap validator sebesar 100% untuk aspek indikator satu yang diukur dengan skala Guttman yang mana kriteria sangat valid dan 80,36% untuk aspek dua sampai tujuh yang diukur dengan skala Likert yang mana kriteria valid, dan untuk rata-rata validasi per-LKPD dari setiap validator sebesar 93,33% untuk aspek satu yang diukur dengan skala Guttman yang mana kriteria sangat valid dan 75% untuk aspek dua sampai tiga yang diukur dengan skala Likert yang mana kriteria valid. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Problem posing  berorientasi kemampuan pemecahan masalah matematis telah teruji kevalidannya.Kata kunci : LKPD, RPP, Problem Posing


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 271-277
Author(s):  
Siti Ai’syah ◽  
Safwatun Nida ◽  
Novida Pratiwi

Pembelajaran IPA menghendaki siswa aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya aktif menggunakan pengetahuannya tetapi juga aktif menggunakan keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil observasi di salah satu SMP di Malang keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang bisa memfasilitasi siswa untuk meningkatkan keterampilan proses sains adalah Learning Cycle 5E. Penggunaan model Learning Cycle 5E dalam pembelajaran dibantu dengan bahan ajar yang berbasis Learning Cycle 5E untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal dan membangun keterampilan proses sains. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar IPA berbasis Learning Cycle 5E pada pokok bahasan klasifikasi materi dan perubahannya yang layak dan valid. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah modifikasi model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan tanpa tahap penyebaran (Disseminate). Produk hasil pengembangan divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, yang selanjutnya diujicobakan pada tiga guru SMP lima belas siswa kelas VII SMP. Jenis data yang diperoleh bersifat kualitatif dan kuantitatif yaitu berupa angket yang disertai saran. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan buku guru sebesar 82,4 persen dan kelayakan buku siswa sebesar 87,2 persen. Persentase kebenaran konsep sebesar 100 persen dengan kesesuaian bahan ajar dengan tahapan Learning Cycle 5E sebesar 85,6 persen. Uji keterbacaan buku guru sebesar 76 persen sedangkan uji keterbacaan buku siswa sebesar 76,15 persen. Secara keseluruhan bahan ajar yang dikembangkan mendapat kriteria layak dan valid untuk digunakan


SAGE Open ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 215824402110275
Author(s):  
Farrah Dina Yusop ◽  
Akhmad Habibi ◽  
Rafiza Abdul Razak

The goals of the research were to inform whether the theory of planned behavior (TPB) is a valid model to explain Indonesian preservice teachers’ (PSTs) use of information and communication technology (UICT) during teaching practices, to report best factor affecting PSTs’ UICT during teaching practices, and to elaborate differences regarding UICT during teaching practices in terms of demographic information, gender, major, university, and information and communication technology (ICT)-based courses. The sample of this study was 1,133 PSTs from three Indonesian universities who completed a 24-item printed questionnaire of four constructs: behavioral beliefs (BB), normative beliefs (NB), control beliefs (CB), and UICT. Using partial least square–structural equation modeling (PLS-SEM), the results informed that the TPB is a valid model to help explain Indonesian PSTs’ UICT during teaching practices. All constructs (BB, NB, and CB) significantly predict UICT during teaching practices where NB is reported to be the strongest predictor (β = .354). There are no significant differences in terms of genders and ICT-based courses; however, significant differences are indicated in terms of majors and universities.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 231-238
Author(s):  
Hana Naqiyya Nada ◽  
Supriyono Koes H ◽  
Safwatun Nida
Keyword(s):  

Perancangan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip pembelajaran IPA membutuhkan bahan ajar untuk menunjang proses pembelajaran. Learning cycle 5e merupakan model pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran IPA karena melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka lebih mudah mengungkapkan gagasannya. Gagasan yang muncul dapat merangsang kemampuan berpikir kreatif siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa Paket IPA Terpadu berbasis Learning Cycle (LC) 5e untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP/MTs kelas VII Tema Pemanasan Global yang layak dan valid. Model penelitian yang digunakan di dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model pengembangan ADDIE. Kelayakan produk yang dikembangkan diperoleh dari uji kelayakan dan uji keterbacaan terbatas. Berdasarkan hasil uji kelayakan Paket IPA Terpadu dan uji keterbacaan terbatas yang dilakukan, produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak dan valid untuk diuji keefektivitasannya agar dapat digunakan dalam pembelajaran IPA SMP kelas VII pada tema pemanasan global.


Author(s):  
Abigail Vania ◽  
Hanni Yolina

Jona Shop is located in Indonesia, Jakarta is currently having a problem. The problem is the shop’s owner thinks that the inventory costs are too big especially for a powdered drink which brand is “Nutrisari”. The author finishes an EOQ (Economic Order Quantity) model for minimize the inventory cost. EOQ model is an old model but a valid model which still used now. Even EOQ model is an old model, many researchers used EOQ model to minimize inventory cost until 50% or more than 50%. But the EOQ model has some assumptions and Jona Shop fulfilled all the assumptions in the EOQ model. The assumptions of EOQ model are demand is known and constant, the lead time is constant and known, only one product can be estimated, every order is accepted in one-time delivery and can be used right away, there is no backorder because run out stock, no discount, and the holding cost per year and the ordering cost per year are constant. The result of the EOQ model can save up to almost 90%.


2021 ◽  
Vol 120 (3) ◽  
pp. 207a
Author(s):  
Hunter B. Dean ◽  
Thomas J. Brett ◽  
Erik D. Roberson ◽  
Yuhua Song

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document